Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

SISTEM INDIKATOR PADA DAUN MENGGUNAKAN SENSOR WARNA BERBASIS MIKROKONTROLER AT-MEGA32 Windy Octavia; Fauzan Masykur; Angga Prasetyo
KOMPUTEK Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.035 KB) | DOI: 10.24269/jkt.v2i1.72

Abstract

Pakcoy adalah sejenis tanaman sayuran daun yang mirip dengan sawi. Daun tanaman ini memiliki manfaat yang dapat berguna untuk kesehatan mata, pencernaan, mengurangi kolesterol dan tanaman ini juga mengandung banyak mineral. Tingginya minat konsumen terhadap sayur pakcoy membuat para penyedia harus menyiapkannya dalam jumlah besar dan dengan kualitas yang baik, karena tenaga manusia yang kurang efektif dan efisien maka digantilah dengan sebuah alat yang dapat memilah kualitas sayur. Dalam pembuatan alat ini menggunakan sensor warna TCS230 dimana sensor warna ini sering digunakan pada aplikasi mikrokontroler untuk mendeteksi warna objek. Mikrokontroler adalah suatu sistem komputer yang dirancang untuk keperluan pengontrolan sistem. Mikrokontroler yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah produksi Atmel dengan generasi AVR (Alf and Vegard’s RISC processor). Mikrokontroler AVR AT-Mega32 merupakan salah satu mikrokontroler yang menerapkan sistem arsitektur Harvard. Dimana, arsitektur ini ditujukan untuk mengatasi masalah bottle neck pada arsitektur sebelumnya yaiut von Neumann architecture. Hasil pengujian dari alat menunjukkan bahwa semua modul input dan modul output yang digunakan mampu bekerja sesuai dengan rancangan menggunakan Mikrokontroler AT-Mega32. Alat dapat melakukan intruksi pembacaan warna dan keluaran berupa frekuensi sesuai prosedur yang diharapkan dengan benar. Pada pengujian pertama dengan warna daun hijau tua menghasilkan output tiga LED warna hijau yang berarti kondisi daun layak (segera digunakan). Pada pengujian kedua dengan warna daun hijau muda menghasilkan output semua LED warna hijau yang berarti kondisi daun layak (bisa disimpan). Dan pada pengujian ketiga dengan warna daun hijau keputihan, hanya menghasilkan output satu LED warna merah yang berarti kondisi daun tidak layak.
PEMILIHAN SEKOLAH DASAR PENERIMA BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN TATAP MUKA PADA ERA NEW NORMAL DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI KECAMATAN JIWAN KABUPATEN MADIUN Ardiyantoro Cahya Putra; Moh Bhanu Setyawan; Angga Prasetyo
KOMPUTEK Vol 5, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jkt.v5i2.827

Abstract

This study aims to design, build, and implement a decision support system for selecting Elementary School recipients of face-to-face learning facilities and infrastructure in the New Normal Era with the Weighted Product (WP) method in Jiwan District, Madiun Regency, East Java. The data used is secondary data in the form of public data obtained from the site http://school.data.kemdikbud.go.id/. and the number of elementary school data obtained with the boundaries of Jiwan District, Madiun Regency, amounted to 23 schools. At the stage of designing the system for this research, it is divided into three parts, namely the UML System, User Interface System and Database with ERD. The research findings show that the decision support system for selecting primary schools that receive face-to-face learning facilities and infrastructure in the New Normal Era with the WP method has several user interfaces, namely (1) User interface Login is used for security features of the Elementary School election system. (2) The Home Page user interface contains facilities for criteria data management, criteria weight data management, alternative data management, SPK value data management, user data management, and logout. (3) Criteria Data User Interface can perform criteria data management by adding and saving, changing, and deleting criteria data. (4) The Criteria Weighting Data User Interface can fill in the value of the weight of each criterion. (5) Alternative Data User Interface can add and save, change, and delete alternative data. (6) The Value Data User Interface can view and save by adding values to each alternative according to the criteria. (7) The DSS Management User Interface can make decisions by calculating the weight correction, calculating the S vector value, and calculating the V vector value. (8) User Interface Viewing Results can see the results of decision making after calculating the SPK. (9) User Management Interface Users can add, edit, and delete data from users containing usernames and passwords. Then by using the 57 item test scenarios of the blackbox method, the decision support system that was built had 100% success according to the expectations of the test scenario. 
PERANCANGAN INTERNET OF THINGS (IOT) UNTUK MONITORING SUHU BUDIDAYA JAMUR Risky Khoirul Muklis; Angga Prasetyo; Dyah Mustikasari
KOMPUTEK Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.572 KB) | DOI: 10.24269/jkt.v2i2.180

Abstract

Pada zaman yang moderen ini jamur merupakan salah satu komoditi pangan yang sangat unggul. Akan tetapi permasalahannya suhu udara di dataran rendah tidaklah setabil dan cenderung panas, maka untuk menjaga dan memonitoring keadaan tersebut di butuhkan sentuhan teknologi internet of thing (IoT). Penulis memanfaatkan Rasberry pi sebagai micro controler, dan komponen pendukung sensor DHT22 sebagai pembaca suhu kemudian aquator-nya berupa seprayer dan blower sebgai pendinginan. Untuk user interface-nya penulis menggunkan aplikasi Telegram yang mengirimkan pesan notifikasi tentang keadaan suhu.
PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OTOMASI PADA HIDROPONIK MENGGUNAKAN ALGORITMA RULE BASE BERBASIS IOT Agung Nur Fachdillah; Angga Prasetyo; Indah Puji Astuti
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 7 No. 1 (2022): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/tecnoscienza.v7i1.805

Abstract

Pandemi Covid-19 yang sampai sekarang tak kunjung menemukan titik henti sehingga mempengaruhi kebutuhan akan stok pangan, mengingat data dari Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa 56,7% jumlah penduduk di Indonesia menempati daerah perkotaan. Pertanian menjadi sektor yang penting untuk menunjang kebutuhan tersebut, akan tetapi pada pertanian hidroponik petani masih menggunakan cara yang konvensional dalam merawat tanaman sehingga jika dilakukan dengan cara satu persatu dalam perawatannya maka akan membutuhkan tenaga yang lebih banyak. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dibuatlah sistem monitoring dan otomasi hidroponik dengan algoritma rule base sebagai penentu kondisi larutan nutrisi pada tanaman hidroponik sehingga pertumbuhan dapat terkendali dengan baik. Kadar larutan nutrisi pada tanaman sawi digunakan sebagai parameter sistem dengan range 1050-1400 ppm. Sistem terdiri dari NodeMCU ESP8266 dan Arduino UNO sebagai sistem kontrol. Pada bagian input terdiri dari sensor TDS, sensor ds18b20 dan sensor DHT11 sedangkan untuk aktuator digunakan dua buah pompa sebagai pengalir air serta nutrisi. Hasil dari pengolahan data akan ditampilkan di website dalam bentuk chart secara realtime. Berdasarkan hasil pengujian algoritma rule base yang diimplementasikan pada sistem mampu mengidentifikasi kondisi kadar nutrisi terlarut sehingga kedua buah pompa bekerja sesuai aturan yang ditetapkan pada sistem dengan tingkat keberhasilan sebesar 100% pada 10 kali pengujian.
Irrigation Control Using Fuzzy Logic on The Internet of Things Agriculture System Angga Prasetyo; Yovi Litanianda; Fadelan Fadelan; Arief Rahman Yusuf; Sugianti Sugianti
CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol 7, No 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/cess.v7i2.37195

Abstract

Cabai, sawi, tomat, selalu jadi tanaman favorit petani, walaupun butuh banyak air dan pekerja. Adaptasi kondisi itu dengan teknik bercocok tanam smart agriculture system (SAS) yang melibatkan teknologi seperti irigasi otomatis yang mengatur penyiraman hanya berdasarkan rutinitas tanpa memperhatikan kondisi lahan. Pengendalian seperti ini saat musim pancaroba bisa mengakibatkan kebusukan akar serta memicu penyakit fungisarium pada tanaman cabai. Solusinya, coba dihadirkan sistem yang melibatkan kecerdasan buatan seperti logika fuzzy berbentuk sebuah embedded system  dengan pantauan internet of things (IoT). Logika fuzzy secara komputasi matematis akan mengatur irigasi berdasarkan kondisi kelembapan dan suhu lahan. Dimulai dengan tahap Fuzzyfikasi untuk memetakan input nilai suhu dan kelembapan dari sensor. Dilanjut dengan pembuatan Inference engine di mikrokontroler NodeMcu 8266 untuk mengartikan pernyataan rule fuzzy berbentuk agregasi kondisi minimum dengan operator AND, kemudian dikombinasikan dengan nilai set tunggal 0 dan 1 pada fuzzy sistem menjadi respon aktuator yang sesuai. Setelah keseluruhan sistem dijadikan purwarupa, maka dilakukan testing pengujian untuk mengetahui seberapa baik kode program fuzzy dapat merespon perubahan ekosistem lahan budidaya agriculture yang disimulasikan. Penelitian ini mendapati hasil bahwa kode program loggika fuzzy yang ditanamkan pada mikrokontroler nodeMCU8266 berhasil mengatur durasi penyemprotan yang dilakukan pompa sebagai respon berbagai simulasi kondisi lingkungan dalam waktu 3,6 detik.
Implementation of Fuzzy Logic for Chili Irrigation Integrated with Internet of Things Angga Prasetyo; Arief Rahman Yusuf; Yovi Litanianda; Sugianti; Fauzan Masykur
Journal of Computer Networks, Architecture and High Performance Computing Vol. 5 No. 2 (2023): Article Research Volume 5 Issue 2, July 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/cnahpc.v5i2.2518

Abstract

Chili, mustard greens, and tomatoes have always been farmers' favored crops, despite their high water and labor demands. Adapt to these conditions by utilizing smart agriculture systems (SAS) agricultural techniques that involve technology such as automatic irrigation that regulates watering based solely on routine, regardless of land conditions. This type of control during the transitional season can lead to root rot and fungisarium disease on chile plants. In the form of an embedded system with internet of things (IoT) monitoring, a system incorporating artificial intelligence such as fuzzy logic is proposed as a solution. Fuzzy logic will regulate irrigation based on the land's humidity and temperature using computational mathematics. Beginning with the fuzzyification stage to map the sensor's temperature and humidity input values, fuzzy logic is applied. The creation of an inference engine in the NodeMcu 8266 microcontroller to interpret fuzzy rule statements in the form of aggregation of minimum conditions with the AND operator, followed by the combination of a single set value of 0 and 1 in the fuzzy system to produce an appropriate actuator response After the entire system has been prototyped, testing is conducted to determine the responsiveness of the fuzzy program code to changes in the simulated agricultural cultivation land ecosystem. This study found that the fuzzy logic program code embedded in the nodeMCU8266 microcontroller effectively controls the spraying duration of the pump in response to various simulated environmental conditions within 3.6 seconds.
The Use of Information Retrieval in Student Academic Document Plagiarism Detection System Arief Rahman Yusuf; Angga Prasetyo
bit-Tech Vol. 6 No. 2 (2023): bit-Tech
Publisher : Komunitas Dosen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32877/bt.v6i2.1063

Abstract

The practice of plagiarism can threaten the credibility of academic documents such as final assignments, theses, theses, and dissertations. Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) is one of the best Muhammadiyah Universities in Indonesia. All academic documents at UMPO are well stored. However, plagiarism is only found in the Turnitin database and in the title of academic documents. This research aims to pre-screen academic documents in the internal scope by creating a plagiarism application that is easy to use and cheaper in terms of cost than using Turnitin. The steps of making a plagiarism detection system in academic documents using information retrieval (IR) with waterfall development. The design process starts from system requirements analysis, design, implementation, and testing. This plagiarism detection system goes through several stages, namely tokenisation, stopword removal, stemming, and termweigthing. Tokenisation involves converting uppercase letters into lowercase letters and removing punctuation marks. Stopword removal removes noise, stemming converts words into basic forms, and termweigthing uses local and global weighting to calculate similarity with the Vector Space Model. Document similarity is calculated using cosine similarity, rejected documents are considered free of plagiarism. If there is no similarity, the document is accepted as a source document, while the rejected document is not stored in the database. Further research on the document plagiarism detection system that previously only used the txt file extension, in the future it can use the .doc or HTML extension so as to increase the effectiveness of the performance of academic document examination time.
Integrated Device Electronic Untuk Sistem Irigasi Tetes Dengan Kendali Internet of Things Angga Prasetyo; Arief Rahman Yusuf
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia Vol 14 No 1 (2020): Volume 14 Nomor 1 (8)
Publisher : LP2M INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS ASIA MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32815/jitika.v14i1.361

Abstract

Semakin berkurangnya lahan perkotaan untuk bercocok tanam atau bertani, membuat para kaum urban untuk berinovasi dengsn manfaatkan lahan sempit, selain itu tuntutan kebutuhan ekonomi untuk memperoleh pendapatan sampingan dari kegiatan bercocok tanam. Dalam penerapan bercocok tanam dilahan sempit muncul kendala di proses irigasi, yaitu penyiraman tidak selalu tepat waktu dan susah untuk dimonitoring. . Untuk itu dibutuhkan pendekatan konsep teknologi yang memanfaatkan internet atau lebih dikenal internet of things (IoT). Dalam bercocok tanam, banyak metode dan cara untuk meningkatkan hasil budidaya, terutama di lahan sempit. Umumnya tanaman dibudidayakan secara hidroponik, seperti sawi, pakcoy, dan, seledri. Penanaman di lahan sempit perkotaan juga dipengaruhi faktor suhu dan kelembapan sehingga proses irigasi harus dilakukan secara manual dan kontinyu. Penelitian ini diawali beberapa fase-fase berdasarkan riset,yang terdiri dari rangkaian antara board nodeMcU esp8266 sebagai pusat kendali dan prosesing, kemudian relay terhubung GPIO pada output tersambung motor selenoid pompa dan catu daya. Selanjutnya sensor YL 69 dihubungkan pada GPIO dan catudaya 5V GPIO, kemudian membuat aplikasi interface antar muka berbasis android untuk mempermudah melakukan kendali otomatis pada integrated device electronic. Hasil pengujian, output tegangan diukur pada kondisi 0 V dengan keadaan pompa berhenti, justru sebaliknya pada kondisi 4,76 V- 4,87 dengan kondisi pompa menyala dan melakukan penyiraman. kondisi pompa otomatis, sedangkan rata-rata data Tx 46 m/s dan Rx 51 m/s secara real time saling terhubung pada nodeMCUesp 8266.
KAMPUS MENGAJAR 2024: MEMBUDAYAKAN LITERASI, NUMERASI, DAN ADAPTASI TEKNOLOGI DI SEKOLAH DASAR Arief Rahman Yusuf; Angga Prasetyo; Akbar Junio Pranata Akbar Junio Pranata; Diva Sari Eka Putri; Zaidatul Chusnul Rahayu
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 4 No. 2 (2024): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2024
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v4i2.3926

Abstract

Program Kampus Mengajar Angkatan 7 merupakan bagian dari inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dirancang untuk menyelesaikan berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia, khususnya terkait rendahnya kemampuan literasi, numerasi, penguasaan teknologi. Topik ini dipilih karena tantangan pendidikan di Indonesia, terutama di tingkat sekolah dasar, membutuhkan intervensi nyata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendukung pengembangan sumber daya manusia. Program ini melibatkan mahasiswa sebagai mitra guru yang bertugas untuk membantu proses pembelajaran di sekolah penugasan dengan fokus pada literasi, numerasi, adaptasi teknologi. Metode pengabdian yang digunakan adalah kolaborasi langsung antara mahasiswa dan guru di berbagai sekolah dasar di seluruh Indonesia. Mahasiswa merancang dan melaksanakan program kerja yang inovatif untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa, membantu sekolah mengadopsi teknologi. Hasil dari program ini menunjukkan dampak positif yang signifikan, baik bagi siswa maupun sekolah. Kemampuan literasi dan numerasi siswa meningkat melalui pendekatan kreatif yang diterapkan mahasiswa. Selain itu, sekolah merasakan manfaat dari pengelolaan administrasi dan adaptasi teknologi yang lebih baik. Program ini juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, meningkatkan keterampilan kepemimpinan, karakter, dan kemampuan interpersonal mereka.