Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Kohesi Leksikal Lirik Lagu Mauliate Ma Inang : Kajian Wacana Struktur Saragi, Mery Grace Jenita; Siallagan, Intan Putri; Pasaribu, Niken Kirey; Sinulingga, Jekmen
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 16 No 2 (2023): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/kompetensi.v16i2.194

Abstract

Dalam artikel ini akan membahas tentang analisis wacana struktural yang terdapat pada sebuah lagu berbahasa Batak Toba dengan judul Mauliate Ma Inang yang diciptakan oleh seorang musisi Batak bernama Tagor Tampubolon. Lagu ini bercerita tentang ungkapan terima kasih anak kepada ayah dan ibunya atas segala pengorbanan yang diberikan demi kesuksesan anak-anaknya. Analisis wacana dalam lagu ini berfokus pada pembahasan untuk menetapkan kohesi-kohesi leksikal apa saja yang terkandung dalam lagu Batak Mauliate Ma Inang dengan menggunakan metode penelitian kulitatif deskriptif dengan data bersumber dari YouTube. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya kohesi leksikal yaitu 1) repetisi yang terdiri dari (1) Repetisi tautotes meliputi kalimat Ditaon ho do udan lasni ari  dan Lao manomu ari na naeng ro. (2) Repetisi epistrofa meliputi kalimat Dang boi tarbalos au dan kalimat Nang sipata salah au. (3) Repetisi utuh meliputi kalimat  Mauliate ma inang dan Mauliate Ma Amang,  2) sinonim (persamaan) meliputi kata dainang bersinonim dengan inang; kata anak bersinonim dengan kata gelleng, 3) antonim (lawan kata) meliputi kata udan >< lasni ari, inang><amang, 4) hiponim meliputi kata anak, gelleng, inang, amang, dan 5) ekuivalensi (kesepadanan) meliputi kata gellengmi dan gellengmon.
RUMA BOLON BATAK TOBA SEBAGAI WARISAN BUDAYA DAN TANTANGAN PELESTARIANNYA DI ERA MODERN Sinulingga, Jekmen; Siallagan, Intan putri; Mery Grace Jenita; Sitorus, Oliviya Sera; Silaban, Immanuel
Parataksis: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Parataksis: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/parataksis.v8i1.18108

Abstract

Dalam artikel ini akan membahas Ruma Bolon Batak Toba sebagai warisan budaya dan tantangan pelestariannya di era modern. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan analisis data yang dipakai adalah survey literatur yang berasal dari artikel jurnal. Hasil dari penelitian ini ditemukan nilai budaya Ruma Bolon terbagi atas nilai arsitektur tradisional, nilai sosial dan spiritual, dan nilai filosofi dan adapun tantangan pelestarian di era modern terdiri atas modernisasi dan perubahan gaya hidup, urbanisasi dan alih fungsi lahan, biaya perawatan dan restorasi yang tinggi, globalisasi dan pengaruh budaya luar, minimnya dukungan dari pemerintah dan lembaga budaya, kurangnya kesadaran dan edukasi, persaingan dengan pariwisata modern. Dari tantangan tersebut kemudian dimunculkan strategi pelestarian rumah bolon seperti, penguatan kesadaran dan pendidikan budaya, pendekatan ekonomi berbasis komunitas, digitalisasi dan dokumentasi budaya, pendekatan kebijakan dan regulasi, inovasi dalam desain dan fungsi rumah bolon, dan penelitian dan pengembangan berkelanjutan.
Fungsi dan Makna Ulos Pucca dalam Batak Toba Kajian Semiotika Siallagan, Intan Putri; Saragi, Mery Grace; Sinulingga, Jekmen
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14166

Abstract

Ulos merupakan kain tradisional yang berasal dari suku Batak. Kain ulos memiliki makna simbolis dalam berbagai upacara adat dan ritual, seperti pernikahan dan kematian, serta acara adat penting lainnya.Ulos Pucca merupakan salah satu kain khas Batak Toba yang dikerjakan dengan menggunakan tangan dan biasanya dikerjakan oleh perempuan. Artikel ini akan membahas tentang fungsi dan makna Ulos Pucca pada Batak Toba dengan menggunakan kajian semiotika oleh Roland Barthes. Menurut Roland Barthes, semiotika adalah bidang yang mempelajari tanda-tanda dan makna yang terkandung di dalamnya. Untuk itu, pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam artikel ini. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya fungsi Ulos Pucca yang terdiri atas enam yaitu upacara adat dan ritual, simbol status sosial, pemberian hadiah dan pertukaran budaya, perlindungan spiritual, identitas budaya, dan penghormatan kepada leluhur. sedangkan makna dari ulos pucca terdiri dari lima yaitu kesuburan dan kehidupan baru, perlindungan, status sosial, kehormatan dan persembahan, warisan budaya.
Kohesi Leksikal pada Lagu Na Pinaborhat Ni Hapogoson Analisis Wacana Siallagan, Intan Putri; Sitorus, Oliviya Sera; Herlina, Herlina
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14462

Abstract

Lirik lagu adalah salah satu sarana dalam berkomunikasi dan media pengungkapan pesan secara langsung ataupun tidak langsung. Lirik lagu termasuk kedalam wacana berdasarkan ahli yaitu Pemahaman wacana adalah kajian bahasa merupakan bentuk komunikasi baik lisan maupun tulisan (Stubbs 1983: 1). Dalam lagu Na pinaborhat ni hapogoson yang diciptakan oleh Jen Manurung dan dinyanyikan secara trio oleh grup Poedan Voice dalam bahasa Batak Toba mengisahkan seorang anak yang pergi merantau karena kemiskinan dan berangkat tanpa adanya bekal yang dapat dia bawa untuk bekal hidupnya di perantauan, hanya doa dan nasihat dari sang Ibulah yang memberangkatkan nya. Dalam artikel ini, lirik lagu tersebut akan dianalisis wacana strukturalnya dengan fokus masalahnya yaitu apa saja kohesi leksikal yang terdapat pada lagu Na pinaborhat ni hapogoson, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif serta sumber data berasal dari lagu tersebut. Teori yang digunakan yaitu teori kohesi leksikal. Hasil penelian yaitu ditemukan adanya kohesi leksikal dalam lagu tersebut (1) repetisi berupa repetisi tautotes, repetisi mesodiplosis, repetisi epistrofa dan repetisi utuh. (2) hiponim, 3) sinonim, (4) antonim.
Gantungan Kunci Rumah Batak Toba Sebagai Produk Kreatif: Teori Komodifikasi Siallagan, Intan Putri; Saragi, Mery Grace; Sinulingga, Jekmen
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14469

Abstract

Rumah Batak Toba merupakan rumah adat yang menjadi ciri khas masyarakat Batak Toba. Rumah Batak merupakan rumah kayu yang dibangun di atas panggung. Atapnya miring terbuat dari ijuk. Rumah ini sering kali dihiasi dengan ukiran dan lukisan yang rumit. Tujuan dari Artikel ini adalah untuk membahas tentang pembuatan gantungan kunci Rumah adat Batak Toba sebagai sebuah produk yang meningkatkan pengenalan Rumah Batak dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi pengrajin gantungan kunci rumah adat Batak Toba dengan menggunakan teori komodifikasi oleh Mosco. Menurut Mosco bahwa komodifikasi/ komersialisasi adalah transformasi nilai guna menjadi nilai tukar. Komodifikasi mengacu pada proses pembentukan produk budaya sesuai kepentingan pasar. Untuk itu, pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam artikel ini. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa komodifikasi pada rumah adat Batak Toba juga dapat dilakukan untuk sebagai sebuah produk yang meningkatkan pengenalan rumah Batak Toba dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi pengrajin gantungan kunci rumah adat Batak Toba dengan dijual di berbagai platform e- commerce, salah satunya adalah platform Shopee.
Eksistensi Ulos Batak Toba dalam Upacara Kelahiran dan Pernikahan: Kajian Budaya Siallagan, Intan Putri; Saragi, Mery Grace Jenita; Karosekali, Emmya Kristina Br; Siregar, Helda; Sinulingga, Jekmen; Sibarani, Tomson
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ulos Batak merupakan kain tenun tradisional dari Sumatera Utara yang memiliki nilai filosofis dan digunakan dalam berbagai upacara adat masyarakat Batak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji eksistensi ulos Batak dalam dalam upacara kelahiran dan pernikahan: kajian budaya, khususnya perannya dalam upacara adat, makna filosofis yang terkandung, serta upaya pelestariannya. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, penelitian ini menganalisis data secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ulos Batak memiliki peran penting dalam upacara kelahiran, pernikahan, di masyarakat Batak Toba. Setiap motif dan warna ulos menyimpan makna filosofis yang mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Batak. Meskipun menghadapi tantangan berkurangnya jumlah penenun ulos, eksistensi ulos Batak tetap terjaga melalui upaya pelestarian seperti mendirikan pusat pelatihan menenun, mengikutsertakan ulos dalam event budaya, serta melakukan promosi dan pemasaran. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya melestarikan warisan budaya sebagai identitas suatu masyarakat dan menjaga nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.
Nilai Pendidikan Pada Gondang Naposo Etnik Batak Toba Kajian Kearifan Lokal Siallagan, Intan Putri; Saragi, Mery Grace Jenita; Sekali, Emmya Kristina Br Karo; Siregar, Helda; Sitorus, Oliviya Sera; Tampubolon, Flansius
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam artikel ini membahas tradisi nilai pendidikan Gondang Naposo pada etnik Batak Toba kajian kearifan lokal. Gondang Naposo merupakan salah satu tradisi masyarakat Batak Toba yang sudah dikenalkan oleh nenek moyang sejak dahulu, dan merupakan tradisi yang dianggap unik. Tradisi ini merupakan sarana untuk membangun hubungan antara muda-mudi dan membantu para muda-mudi dalam mencari jodoh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik analisis data yang dipakai adalah survei literatur melalui buku pendukung dan sumber data berasal dari beberapa artikel ilmiah yang ada di Google Scholar. Analisis dilakukan melalui analisis tematik, yang membantu memahami dan memahami data yang diperoleh dari analisis dokumen artikel ilmiah. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya tujuh tahapan dalam tradisi Gondang Naposo yaitu tahap martonggo raja, tahap ritual gondang joujou, tahap gondang mula-mula, tahap gondang somba-somba, tahap gondang liat, tahap gondang olopolop, tahap gondang sitio-tio. Sedangkan nilai-nilai pendidikan Gondang Naposo yaitu yaitu nilai agama, nilai sejarah, nilai sosial.