Sitorus, Oliviya Sera
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

RUMA BOLON BATAK TOBA SEBAGAI WARISAN BUDAYA DAN TANTANGAN PELESTARIANNYA DI ERA MODERN Sinulingga, Jekmen; Siallagan, Intan putri; Mery Grace Jenita; Sitorus, Oliviya Sera; Silaban, Immanuel
Parataksis: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Parataksis: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/parataksis.v8i1.18108

Abstract

Dalam artikel ini akan membahas Ruma Bolon Batak Toba sebagai warisan budaya dan tantangan pelestariannya di era modern. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan analisis data yang dipakai adalah survey literatur yang berasal dari artikel jurnal. Hasil dari penelitian ini ditemukan nilai budaya Ruma Bolon terbagi atas nilai arsitektur tradisional, nilai sosial dan spiritual, dan nilai filosofi dan adapun tantangan pelestarian di era modern terdiri atas modernisasi dan perubahan gaya hidup, urbanisasi dan alih fungsi lahan, biaya perawatan dan restorasi yang tinggi, globalisasi dan pengaruh budaya luar, minimnya dukungan dari pemerintah dan lembaga budaya, kurangnya kesadaran dan edukasi, persaingan dengan pariwisata modern. Dari tantangan tersebut kemudian dimunculkan strategi pelestarian rumah bolon seperti, penguatan kesadaran dan pendidikan budaya, pendekatan ekonomi berbasis komunitas, digitalisasi dan dokumentasi budaya, pendekatan kebijakan dan regulasi, inovasi dalam desain dan fungsi rumah bolon, dan penelitian dan pengembangan berkelanjutan.
Jejak Genealogis dan Budaya: Mengungkap Kekerabatan Etnik Batak Toba dan Karo melalui Perspektif Linguistik Historis-Komparatif dan Antropologi Sitorus, Oliviya Sera; Damanik, Ramlan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.30679

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji antara etnik Batak Toba dan etnik Batak Karo dari perspektif linguistik historis komparatif dan antropologi budaya. Kedua kelompok etnik ini merupakan bagian dari rumpun Batak di Sumatra Utara, namun menunjukkan variasi dalam aspek bahasa, adat istiadat, dan struktur sosial. Melalui pendekatan linguistik historis komperatif dan antropologi budaya ditemukan sejumlah korespondensi fonologis yang menunjukkan hubungan genealogis antara bahasa Batak Toba dan bahasa Batak Karo. Di sisi lain, kajian budaya mengungkap adanya kesamaan dalam sistem marga (clan), ritual adat, dan kosmologi, meskipun terdapat pula perbedaan signifikan yang mencerminkan proses divergensi kultural. Hasil penelitian ini bahwa kedua etnik berasal dari akar yang sama, namun mengalami perkembangan terpisah karena faktor geografis dan historis.
Motif Ulos Bintang Maratur Etnik Toba Kajian Semiotika Siregar, Helda; Sitorus, Oliviya Sera; Sinulingga, Jekmen
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14153

Abstract

Artikel ini berjudul " Motif Bintang Maratur Etnik Batak Toba." Kajian Semiotik. Ulos Bintang Maratur memiliki makna yang dalam dan simbolis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan motif yang ada di Ulos Bintang Maratur, lambang Batak Toba, serta fungsi dan artinya dari simbol-simbol yang terdapat pada Ulos Bintang Maratur. Teori yang digunakan dalam pemeriksaan temuan penelitian ini adalah pendekatan semiotik, yang didasarkan pada simbol dan dikembangkan yang ditulis oleh Charles Sanders Pierce. Dalam penelitian ini, metode ini digunakan kualitatif. Berdasarkan hasil dari penelitian, Makna ulos Bintang Maratur sebagai ucapan selamat atau kabar baik yang diberikan kepada individu yang menerima berkat atau rezeki, terdapat enam motif dalam Ulos Bintang Maratur yaitu Zig-Zag, Ketupat, Lingkaran, Tugu, Wajik yang Berjejer, dan Ketupat Susun. Selain jenis motif, terdapat lima fungsi dalam ulos Bintang Maratur yaitu Keanggunan dan Keindahan, Kemakmuran, Kepatuhan, Harmoni dan Persatuan Keluarga dan Penghargaan dan Prestise.
Kohesi Leksikal pada Lagu Na Pinaborhat Ni Hapogoson Analisis Wacana Siallagan, Intan Putri; Sitorus, Oliviya Sera; Herlina, Herlina
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14462

Abstract

Lirik lagu adalah salah satu sarana dalam berkomunikasi dan media pengungkapan pesan secara langsung ataupun tidak langsung. Lirik lagu termasuk kedalam wacana berdasarkan ahli yaitu Pemahaman wacana adalah kajian bahasa merupakan bentuk komunikasi baik lisan maupun tulisan (Stubbs 1983: 1). Dalam lagu Na pinaborhat ni hapogoson yang diciptakan oleh Jen Manurung dan dinyanyikan secara trio oleh grup Poedan Voice dalam bahasa Batak Toba mengisahkan seorang anak yang pergi merantau karena kemiskinan dan berangkat tanpa adanya bekal yang dapat dia bawa untuk bekal hidupnya di perantauan, hanya doa dan nasihat dari sang Ibulah yang memberangkatkan nya. Dalam artikel ini, lirik lagu tersebut akan dianalisis wacana strukturalnya dengan fokus masalahnya yaitu apa saja kohesi leksikal yang terdapat pada lagu Na pinaborhat ni hapogoson, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif serta sumber data berasal dari lagu tersebut. Teori yang digunakan yaitu teori kohesi leksikal. Hasil penelian yaitu ditemukan adanya kohesi leksikal dalam lagu tersebut (1) repetisi berupa repetisi tautotes, repetisi mesodiplosis, repetisi epistrofa dan repetisi utuh. (2) hiponim, 3) sinonim, (4) antonim.
Gelang Sortali Batak Sebagai Produk Kreatif Untuk Pasar Siregar, Helda; Sitorus, Oliviya Sera; Sinulingga, Jekmen
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14468

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melindungi praktik budaya Batak, khususnya penggunaan aksesoris gelang sortali, agar prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya dapat bertahan dan ditularkan kepada generasi berikutnya untuk membantu membentuk identitas bangsa dan memberikan karakter dan memiliki norma budaya yang baik. Metode penelitian dilakukan dengan analisis data deskriptif kualitatif, atau non-statistik, digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan gambaran komprehensif tentang masalah yang diselidiki. Tiga tahap metode pengumpulan data yang digunakan: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil mengenai keragaman hiasan gelang Sortali yang ditemukan pada gelang akan dikumpulkan dari proses pengumpulan data. berdasarkan hasil pengumpulan data dan fakta yang dikumpulkan di lapangan. Kesimpulan paling nyata dari penelitian, analisis data, dan observasi lapangan bahwa terlihat jelas bahwa semangat masyarakat dalam membina budaya Batak melalui penciptaan produk-produk unik seperti gelang sortali yang menarik perhatian dan memikat generasi muda merupakan temuan yang paling mencolok. Tujuannya adalah untuk menciptakan generasi yang mampu mempertahankan hasil budaya. Gelang sortali. Berdasarkan hasil analisis bahwa gelang sortali dinilai mempunya masa depan yang panjang yang dapat bersaing dipasarnya karena dengan manajemen dan strategi pemasaran yang baik. Gelang sortali merupakan suatu produk yang bermutu dan inovatif dengan terus melakukan perkembangan terkait bentuk dan motifnya.
Legenda Simanampang di Kecamatan Silahisabungan Kajian Kearifan Lokal Naibaho, Dewes Agustina; Pasaribu, Niken Kirey; Sitorus, Oliviya Sera; Simamora, Devina C; Sibarani, Tomson; Sinulingga, Jekmen
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis legenda Simanampang yang berasal dari daerah Silahisabungan, Batak Toba. Legenda ini mengisahkan asal mula tempat suci bernama Simanampang yang memiliki nilai historis dan budaya penting dalam kehidupan masyarakat setempat. Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang terkandung dalam legenda, serta menilai perannya dalam membentuk identitas masyarakat Batak Toba. Analisis terhadap legenda Simanampang menunjukkan bahwa legenda ini penuh dengan nilai-nilai luhur, seperti rasa syukur, pola pikir positif, komitmen, kerukunan, penyelesaian konflik, kesetiakawanan sosial, kejujuran, kesopansantunan, kepedulian terhadap lingkungan, pelestarian budaya, kreativitas, pengelolaan gender, gotong royong, kesehatan, pendidikan, disiplin, dan kerja keras. Penelitian ini juga membahas bagaimana legenda Simanampang tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya, tetapi juga pedoman moral yang relevan di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Strategi untuk mempertahankan dan mewariskan legenda ini, seperti melalui pendidikan, revitalisasi tradisi, dan dokumentasi budaya, diulas sebagai upaya agar kearifan lokal tetap hidup di tengah arus globalisasi. Dengan memahami dan melestarikan legenda ini, masyarakat diharapkan dapat memperkuat identitas budaya mereka sekaligus menjaga nilai-nilai tradisi yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap pelestarian budaya dan pembangunan berbasis kearifan lokal.
Nilai Pendidikan Pada Gondang Naposo Etnik Batak Toba Kajian Kearifan Lokal Siallagan, Intan Putri; Saragi, Mery Grace Jenita; Sekali, Emmya Kristina Br Karo; Siregar, Helda; Sitorus, Oliviya Sera; Tampubolon, Flansius
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam artikel ini membahas tradisi nilai pendidikan Gondang Naposo pada etnik Batak Toba kajian kearifan lokal. Gondang Naposo merupakan salah satu tradisi masyarakat Batak Toba yang sudah dikenalkan oleh nenek moyang sejak dahulu, dan merupakan tradisi yang dianggap unik. Tradisi ini merupakan sarana untuk membangun hubungan antara muda-mudi dan membantu para muda-mudi dalam mencari jodoh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik analisis data yang dipakai adalah survei literatur melalui buku pendukung dan sumber data berasal dari beberapa artikel ilmiah yang ada di Google Scholar. Analisis dilakukan melalui analisis tematik, yang membantu memahami dan memahami data yang diperoleh dari analisis dokumen artikel ilmiah. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya tujuh tahapan dalam tradisi Gondang Naposo yaitu tahap martonggo raja, tahap ritual gondang joujou, tahap gondang mula-mula, tahap gondang somba-somba, tahap gondang liat, tahap gondang olopolop, tahap gondang sitio-tio. Sedangkan nilai-nilai pendidikan Gondang Naposo yaitu yaitu nilai agama, nilai sejarah, nilai sosial.