Sekali, Emmya Kristina Br Karo
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Nilai Kesejateraan dalam Tradisi Kerja Tahun pada Masyarakat Karo: Kajian Kearifan Lokal Sekali, Emmya Kristina Br Karo; Siregar, Helda; Herlina, Herlina
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14461

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tentang Tradisi kerja tahun pada masyarakat Karo dengan menggunakan kajian Kearifan Lokal oleh Sibarani 2012:114), Kearifan lokal adalah bagian dari budaya seseorang, dan bahasa mereka adalah bagian dari budaya tersebut. Artikel ini mencakup permasalahan yang diteliti yaitu 8 nilai-nilai yang terkandung didalamnya yaitu disiplin, kerja keras, pendidikan, kesehatan, gotong royong, pelestarian dan kreatifitas budaya, dan kepedulian lingkungan dan 7 tahapan yaitu cikor-kor, cikurung, ndurung, mantem, matana, nimpa dan rebu dalam Tradisi Kerja Tahun pada masyrakat karo. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang diperoleh melalui sosial media. Teknik pengumpulan data melalui sumber internet. Tradisi ini juga mencerminkan solidaritas sosial dan kerjasama dalam komunitas, serta menjadi sarana untuk menjaga keberlanjutan budaya dan nilai-nilai turun-temurun. Tradisi kerja tahun di masyarakat Karo umumnya adalah untuk merayakan hasil panen yang melimpah dan menghormati roh nenek moyang serta dewa-dewa yang dianggap bertanggung jawab atas kesuburan tanah dan mencerminkan nilai-nilai kebersamaan,kerja keras serta kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam.
Produksi Sulim sebagai Produk Inovatif Alat Musik Tradisional Batak Toba Sekali, Emmya Kristina Br Karo; Sihombing, Patar Kristian; Sinulingga, Jekmen
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14470

Abstract

Sulim (seruling) adalah sejenis instrumen tiup bambu yang berasal dari daerah Batak Toba di Sumatera Utara.sulim terbuat dari bambu dengan badan bambu diberikan lubang.bedanya sulim dengan jenis seruling lain adalah bunyi yang dihasilkan yang terus bergetar.Penelitian ini menganalisis Membuat Produk Inovatif Alat Musik Tradisional Batak Toba (Sulim). kegiatan ini mencakup rumusan masalah tentang Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sulim batak toba dan kegunaan dari sulim batak toba tersebut serta Langkah-langkah dalam pembuatan sulim batak toba. Metode yang digunakan didalam tulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dan menggunakan Teori komodifikasi. Teori komodifikas dipahami sebagai proses dominan sosial dan institusi yang melakukan produksi komoditas untuk meraih keuntungan kapital/ekonomi sebesar-besarnya dengan menciptakan suatu konsep produksi, distribusi dan konsumsi. Sumber data yang diperoleh melalui sosial media. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kreatifitas mahasiswa dalam berkarya,menjadikan produk lebih dikenal oleh masyarakat ,dan sebagai bentuk pembelajaran dalam produk inovatif dan kreatif. Manfaatnya adalah Dapat memperoleh penghasilan, dapat mengganti fungsi dari benda lain, dan Serta menyalurkan inovasi untuk menghasilkan sebuah produk yang menguntungkan.
Nilai Pendidikan Pada Gondang Naposo Etnik Batak Toba Kajian Kearifan Lokal Siallagan, Intan Putri; Saragi, Mery Grace Jenita; Sekali, Emmya Kristina Br Karo; Siregar, Helda; Sitorus, Oliviya Sera; Tampubolon, Flansius
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam artikel ini membahas tradisi nilai pendidikan Gondang Naposo pada etnik Batak Toba kajian kearifan lokal. Gondang Naposo merupakan salah satu tradisi masyarakat Batak Toba yang sudah dikenalkan oleh nenek moyang sejak dahulu, dan merupakan tradisi yang dianggap unik. Tradisi ini merupakan sarana untuk membangun hubungan antara muda-mudi dan membantu para muda-mudi dalam mencari jodoh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik analisis data yang dipakai adalah survei literatur melalui buku pendukung dan sumber data berasal dari beberapa artikel ilmiah yang ada di Google Scholar. Analisis dilakukan melalui analisis tematik, yang membantu memahami dan memahami data yang diperoleh dari analisis dokumen artikel ilmiah. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya tujuh tahapan dalam tradisi Gondang Naposo yaitu tahap martonggo raja, tahap ritual gondang joujou, tahap gondang mula-mula, tahap gondang somba-somba, tahap gondang liat, tahap gondang olopolop, tahap gondang sitio-tio. Sedangkan nilai-nilai pendidikan Gondang Naposo yaitu yaitu nilai agama, nilai sejarah, nilai sosial.