Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kohesi Leksikal Lirik Lagu Mauliate Ma Inang : Kajian Wacana Struktur Saragi, Mery Grace Jenita; Siallagan, Intan Putri; Pasaribu, Niken Kirey; Sinulingga, Jekmen
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 16 No 2 (2023): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/kompetensi.v16i2.194

Abstract

Dalam artikel ini akan membahas tentang analisis wacana struktural yang terdapat pada sebuah lagu berbahasa Batak Toba dengan judul Mauliate Ma Inang yang diciptakan oleh seorang musisi Batak bernama Tagor Tampubolon. Lagu ini bercerita tentang ungkapan terima kasih anak kepada ayah dan ibunya atas segala pengorbanan yang diberikan demi kesuksesan anak-anaknya. Analisis wacana dalam lagu ini berfokus pada pembahasan untuk menetapkan kohesi-kohesi leksikal apa saja yang terkandung dalam lagu Batak Mauliate Ma Inang dengan menggunakan metode penelitian kulitatif deskriptif dengan data bersumber dari YouTube. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya kohesi leksikal yaitu 1) repetisi yang terdiri dari (1) Repetisi tautotes meliputi kalimat Ditaon ho do udan lasni ari  dan Lao manomu ari na naeng ro. (2) Repetisi epistrofa meliputi kalimat Dang boi tarbalos au dan kalimat Nang sipata salah au. (3) Repetisi utuh meliputi kalimat  Mauliate ma inang dan Mauliate Ma Amang,  2) sinonim (persamaan) meliputi kata dainang bersinonim dengan inang; kata anak bersinonim dengan kata gelleng, 3) antonim (lawan kata) meliputi kata udan >< lasni ari, inang><amang, 4) hiponim meliputi kata anak, gelleng, inang, amang, dan 5) ekuivalensi (kesepadanan) meliputi kata gellengmi dan gellengmon.
Nilai Pendidikan pada Upacara Mangongkal Holi Etnik Batak Toba Kajian Kearifan Lokal Saragi, Mery Grace Jenita; Sihombing, Patar Kristian; Herlina, Herlina
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14464

Abstract

Mangongkal Holi telah lama menjadi bagian dari budaya Batak Toba dan masih dilestarikan hingga saat ini. Tradisi Mangongkal Holi bertujuan untuk menghormati leluhur, menjaga garis keturunan marga, dan memperoleh keberkahan seperti falsafah hidup suku Toba yakni Hamoraon, Hagabeon, dan Hasangapon. Tradisi Mangongkal Holi juga merupakan salah satu kearifan lokal Batak Toba. Menurut Keraf, kearifan lokal sendiri adalah segala bentuk pengetahuan yang menjadi pedoman tingkah laku manusia ketika hidup dalam suatu komunitas ekologis, yaitu kepercayaan, pemahaman atau wawasan, adat istiadat atau etika yang menjadi pedoman tingkah laku. Dalam kearifan lokal terdapat nilai pendidikan. Adapun nilai Pendidikan menurut Susanti terdiri atas nilai agama, nilai sosial, dan nilai sejarah. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data yang dipakai adalah survei literatur melalui buku pendukung dan sumber data berasal dari beberapa artikel ilmiah yang ada di Google Scholar. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya tahapan dalam tradisi mangongkal holi, antara lain: Tinopot ma aka hula-hula ni si okalon, martonggo raja (Mengumpulkan semua pihak yang berkontribusi pada upacara ini). dan proses penggalian makam sampai memasukkan tulang belulang kedalam tugu atau simin. Sedangkan nilai-nilai pendidikan mangongkal holi yaitu nilai agama, nilai sejarah dan nilai sosial.
Eksistensi Ulos Batak Toba dalam Upacara Kelahiran dan Pernikahan: Kajian Budaya Siallagan, Intan Putri; Saragi, Mery Grace Jenita; Karosekali, Emmya Kristina Br; Siregar, Helda; Sinulingga, Jekmen; Sibarani, Tomson
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ulos Batak merupakan kain tenun tradisional dari Sumatera Utara yang memiliki nilai filosofis dan digunakan dalam berbagai upacara adat masyarakat Batak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji eksistensi ulos Batak dalam dalam upacara kelahiran dan pernikahan: kajian budaya, khususnya perannya dalam upacara adat, makna filosofis yang terkandung, serta upaya pelestariannya. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, penelitian ini menganalisis data secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ulos Batak memiliki peran penting dalam upacara kelahiran, pernikahan, di masyarakat Batak Toba. Setiap motif dan warna ulos menyimpan makna filosofis yang mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Batak. Meskipun menghadapi tantangan berkurangnya jumlah penenun ulos, eksistensi ulos Batak tetap terjaga melalui upaya pelestarian seperti mendirikan pusat pelatihan menenun, mengikutsertakan ulos dalam event budaya, serta melakukan promosi dan pemasaran. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya melestarikan warisan budaya sebagai identitas suatu masyarakat dan menjaga nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.
Nilai Pendidikan Pada Gondang Naposo Etnik Batak Toba Kajian Kearifan Lokal Siallagan, Intan Putri; Saragi, Mery Grace Jenita; Sekali, Emmya Kristina Br Karo; Siregar, Helda; Sitorus, Oliviya Sera; Tampubolon, Flansius
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam artikel ini membahas tradisi nilai pendidikan Gondang Naposo pada etnik Batak Toba kajian kearifan lokal. Gondang Naposo merupakan salah satu tradisi masyarakat Batak Toba yang sudah dikenalkan oleh nenek moyang sejak dahulu, dan merupakan tradisi yang dianggap unik. Tradisi ini merupakan sarana untuk membangun hubungan antara muda-mudi dan membantu para muda-mudi dalam mencari jodoh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik analisis data yang dipakai adalah survei literatur melalui buku pendukung dan sumber data berasal dari beberapa artikel ilmiah yang ada di Google Scholar. Analisis dilakukan melalui analisis tematik, yang membantu memahami dan memahami data yang diperoleh dari analisis dokumen artikel ilmiah. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya tujuh tahapan dalam tradisi Gondang Naposo yaitu tahap martonggo raja, tahap ritual gondang joujou, tahap gondang mula-mula, tahap gondang somba-somba, tahap gondang liat, tahap gondang olopolop, tahap gondang sitio-tio. Sedangkan nilai-nilai pendidikan Gondang Naposo yaitu yaitu nilai agama, nilai sejarah, nilai sosial.