Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN HbA1c DENGAN KADAR HDL PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS SIMPUR BANDAR LAMPUNG Esfandiari, Firhat; Fitriani, Dita; Nur, Muhammad; Fitri, Dinda Sesa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 8 (2023): Volume 10 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i8.9661

Abstract

Abstrak: Hubungan Kadar HbA1c Dengan Kadar HDL Pada PenderitaDiabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Simpur Bandar Lampung Pada Tahun2021-2022. Diabetes Mellitus merupakan kelainan metabolik yang ditandaihiperglikemia kronik. Tindakan pengendalian DM sangat diperlukan untukmengusahakan tingkat gula darah sedekat mungkin dengan normal.Denganmelakukan pemeriksaan kadar HbA1c dengan Kadar HDL dapat memprediksikemungkinan penyakit kardiovaskular pada pasien DM di masa mendatang. Tujuanpenelitian mengetahui hubungan kadar HbA1c dengan kadar HDL pada penderitadiabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Simpur Bandar Lampung Pada Tahun 2021-2022. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional denganmetode cross sectional menggunakan teknik total sampling. Data yang digunakansekunder berupa rekam medis milik pasien. Hasil Penelitian didapatkan sampelpenelitian berjumlah 38 pasien DM tipe 2 dengan nilai kadar HbA1c ≤7% presentase(42,1%) dan nilai kadar HbA1c ≥7% presentase (57,9%). Untuk kadar HDLdidapatkan nilai kadar HDL ≥45mg/dl presentase (52,6%) dan nilai HDL ≤45mg/dlpresentase (47,4%). Berdasarkan hasil uji chi-square didapatkan hasil p-valuesebesar 0,024 (P<0.05) dan odd ratio 4.714 yang diartikan menerima H1 danmenolak H0, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna korelasi negatifantara kadar HbA1c dengan kadar kolesterol HDL pada penderita Diabetes Mellitustipe 2 di Puskesmas Simpur. Diketahui terdapat hubungan bermakna korelasi negatif  antara kadar HbA1c dengan kadar HDL pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di Puskesmas Simpur Bandar Lampung pada tahun 2021-2022 dengan p-value 0,024 (p<0,05) dan odd ratio 4.714
CASE REPORT : Embolic Stroke Putri, Pratiwi Hendro; Purnama, Deka; Perkasa, Den Raza Anggara; Hadi, Dimas Surya; Fitri, Dinda Sesa; Yuswanita, Ajeng; Fitrihanny, Leona Ferda; Ayu, Lis Awang Sega
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.26878

Abstract

Menurut WHO, stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otot fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebiih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. Stroke dapat dibagi menjadi dua, yaitu stroke non hemoragik dan stroke hemoragik. Stroke non hemoragik adalah kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan fungsi otak akut baik fokal maupun global yang mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya aliran darah pada parenkim otak atau medulla spinalis, yang dapat disebabkan oleh penyumbatan arteri maupun vena, yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging dan/atau patologi.
Penyuluhan Penyakit Mumps (Gondongan) Pada Anak Sulanto, Aspri; Nadesya, Falendha; Indra, Kadek Widhi; Fitri, Dinda Sesa; Trylukerta, Erin; Jauhari, Dio Haris; Chaniago, Fadilla Putri Aqilla; KJ, Dimas Rangga; Maharani, Regina
Jurnal Abdimas Kedokteran & Kesehatan Vol 3, No 1 (2025): Volume 3 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jakk.v3i1.19605

Abstract

Mumps merupakan penyakit yang sering terjadi pada kelenjar air liur oleh karena infeksi virus. Penyakit ini bersifat self-limiting yang menimbulkan pembengkakan dan rasa sakit pada kelenjar air liur. Mumps dapat terjadi pada semua usia namun biasanya mumps terjadi pada anak usia 5-15 tahun dan jarang pada dewasa. Penyuluhan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan masyarakat terutama yang memiliki anak mengenai pengenalan penyakit mumps (gondongan). Penyuluhan mengenai pengenalan penyakit mumps (gondongan) pada anak dilakukan melalui metode Focus Group Disscussion dengan pemaparan materi dan tanya jawab sebagai hasil akhir. Hasil dari kegiatan penyuluhan ini didapatkan bahwa dengan menggunakan metode Focus Group Disscussion tidak sepenuhnya efektif dalam menyampaikan materi, dikarenakan terdapat beberapa peserta yang kurang fokus saat pemaparan materi. Kegiatan pengabdian dengan menggunakan microsoft powerpoint untuk menampilkan materi penyuluhan dirasa kurang efektif dan efisien.