Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Anak Usia 3 Tahun Dengan Gastroenteritis Akut Disertai Dehidrasi Ringan Sedang Dan Tonsilofaringitis Akut : Laporan Kasus Pinilih, Astri; Saragih, Jovani Ruth Nadia; Rosa, Yolanda; Sitinjak, Fransisca Jaquline; Yuswanita, Ajeng; Barinda, Mayla Fikhansa; Triana, Muhamad Afgan; Rizky, Hidayatul; Farida, Nesti Diah
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 3 (2025): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i3.20190

Abstract

Latar Belakang: Gastroenteritis akut (GEA) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas pada anak, dengan dehidrasi sebagai komplikasi yang sering terjadi. Tonsilofaringitis akut (TFA) juga merupakan infeksi saluran pernapasan atas yang umum pada anak-anak. Kombinasi kedua kondisi ini dapat menjaga kondisi klinis pasien dan membutuhkan tatalaksana yang tepat. Laporan Kasus: Anak berusia 3 tahun datang dengan keluhan demam naik turun selama tiga hari, disertai mual, muntah, batuk, pilek, badan lemas, dan nafsu makan menurun. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda dehidrasi ringan hingga sedang, bibir kering, serta hiperemis pada dinding faring dengan pembesaran tonsil T2/T2. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan neutrofil dan keton dalam urin, yang mengindikasikan kemungkinan dehidrasi. Diagnosa yang ditegakkan adalah GEA dengan dehidrasi ringan-sedang dan TFA. Pasien mendapatkan terapi rehidrasi intravena, antipiretik, antiemetik, antibiotik, serta suplementasi zinc dan probiotik. Setelah beberapa hari perawatan, kondisi pasien membaik, dengan penurunan frekuensi muntah dan diare, serta peningkatan nafsu makan. Kesimpulan: Penatalaksanaan yang cepat dan tepat pada kasus GEA dengan dehidrasi serta TFA sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Terapi rehidrasi, suportif, dan farmakologis sesuai indikasi dapat mempercepat proses pemulihan pasien. 
CASE REPORT : Embolic Stroke Putri, Pratiwi Hendro; Purnama, Deka; Perkasa, Den Raza Anggara; Hadi, Dimas Surya; Fitri, Dinda Sesa; Yuswanita, Ajeng; Fitrihanny, Leona Ferda; Ayu, Lis Awang Sega
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.26878

Abstract

Menurut WHO, stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otot fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebiih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. Stroke dapat dibagi menjadi dua, yaitu stroke non hemoragik dan stroke hemoragik. Stroke non hemoragik adalah kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan fungsi otak akut baik fokal maupun global yang mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya aliran darah pada parenkim otak atau medulla spinalis, yang dapat disebabkan oleh penyumbatan arteri maupun vena, yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging dan/atau patologi.