Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : ILTEK : Jurnal Teknologi

PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI LIMBAH PRODUKSI BIOHIDROGEN YANG BERBAHAN BAKU AMPAS KELAPA Ifa, La; Syarif, Takdir; Hasan, Safrudin; Sangkala, Sangkala
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 15 No. 02 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/iltek.v15i02.25

Abstract

Ampas kelapa hasil samping (limbah) pembuatan biohidrogen masih memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan ampas kelapa berpotensi untuk dimanfaatkan dan diolah menjadi kompos. Penelitian ini dilakukan dengan membuat variasi rasio antara limbah biohidrogen dan kotoran sapi dengan perbandingan 100:0; 80:20; 60:40; 40:60; 20:80 kemudian ditempatkan pada alat pengomposan. Dari penilitian ini diperoleh kandungan BOD, COD, TSS pada limbah biohidrogen (ampas kelapa) masih sangat tinggi, belum dapat dibuang langsung ke lingkungan karena dibutuhkan proses lebih lanjut dengan menjadikannya sebagai kompos. Dipelajari variabel yang berpengaruh pada proses pengomposan, yaitu waktu pengomposan dan rasio limbah biohidrogen dan kotoran sapi. Uji akhir yang dianalisis adalah kandungan unsur hara untuk menentukan kualitas kompos. Analisis pH selama proses pengomposan menujukkan hasil rata-rata optimal yaitu pH berkisaran antara 6-8 sesuai SNI 19-7030-2004 pH yang diizinkan antara 6,8-7,49 dan analisis suhu selama proses pengomposan masih berada pada fase mesofilik dengan suhu berkisaran 27-30 oC. C/N rasio kompos yang memenuhi syarat SNI 19-7030-2004 adalah ratio 80 : 20; 60:40; 40:60; dan 20 : 80 dengan nilai C/N rasionya 9,816%, 11,902%,10,938%,dan 13,516%.
PEMBUATAN ADSORBEN DARI SABUT KELAPA SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Pb(II) Kardiman, Kardiman; Ifa, La; Rasyid, Rismawati
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 14 No. 02 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan industri maupun laboratorium pengujian semakin meningkat sehingga memungkinkan banyak industri yang menghasilkan limbah, salah satu logam berat berbahaya dan dominan yang sering ditemukan dari limbah laboratorium pengujian adalah logam Pb(II). Penelitian ini bertujuan mempelajari waktu kontak dan pH optimum yang dibutuhkan sabut kelapa dalam mengadsorbsi Pb(II) dan untuk mendapatkan daya serap yang optimum; Penelitian ini dilakukan dengan metode adsorpsi dari sampel limbah yang mengadung Pb(II) dengan menggunakan adsorben dari sabut kelapa. Pembuatan adsorben sabut kelapa diawali dengan pembuatan karbon aktif pada suhu 150°C dan aktivasi menggunakan NaOH 30 % selama 24 jam. Proses penyerapan logam Pb(II) menggunakan adsorben sabut kelapa diamati melalui waktu kontak 1 jam, 2 jam, 3 jam pada pH 3, 7, 11, yang kemudian di analisis menggunakan AAS. Berdasarkan hasil penelitian kondisi optimum adsorben sabut kelapa dapat menyerap 39,69 % logam Pb(II) yang terkandung dalam air limbah dengan waktu kontak optimum selama 3 jam pada pH 3.
PEMANFAATAN LIMBAH BIOMASSA MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR SECARA ANAEROB SERTA APLIKASINYA PADA TANAMAN CABAI MERAH DAN DAUN SELEDRI Annis, Annis; Nurjannah, Nurjannah; Ifa, La
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 14 No. 02 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk merupakan kebutuhan utama bagi para petani dan perkebunan untuk memperoleh hasil tanaman yang optimal, oleh karena itu kelangkaan dan mahalnya harga pupuk menjadi masalah bagi petani. Limbah dari peternakan sapi di Indonesia belum banyak dimanfaatkan. Sebagian peternak memanfaatkan limbah ini sebagai salah satu biogas dan sebagian membuangnya langsung sehingga menjadi salah satu penyebab polusi lingkungan. Urin sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman karena memiliki unsur hara makro dan mikro serta memiliki hormon alami. Penelitian ini dimulai dengan menyiapkan bahan organik yang digunakan seperti kotoran, urin sapi, molases, kulit pisang kepok, air, sari lontar, dan perbandingan EM4. Kulit pisang kepok dicacah menjadi potongan kecil kemudian dibelender hingga halus, dimasukkan ke dalam jergen bersama urin, molases, bahan aktivator sari lontar dan perbandingan EM4 kemudian diaduk hingga merata. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pupuk organik cair urin sapi sampel D menggunakan bioaktivator sari lontar dengan rasio C/N 29, menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman cabai dan seledri pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan. Secara ekonomi, industri rumahan pembuatan pupuk ini telah memenuhi standar untuk didirikan dimana BEP berada pada range 40-50 % dan ROI 44 %.