Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Volume Kitosan dari Cangkang Bekicot terhadap Penurunan Kadar Tembaga Air Lindi Ifa, La; Agus, Muhhamad Awalul; Kasmudin, Karim; Artiningsih, Andi
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 18 No 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol18no2.93

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan volume kitosan sebagai adsorben dari cangkang bekicot (AchatinaFullica) terhadap keefektifan kitosan dalam menjerap logam tembaga (Cu) dalam air lindi. Pembuatan kitosan terdiri dari tahap deproteinasi dengan natrium hidroksida 2 N, tahap demineralisasi dengan hydrogen clorida 1 N, serta tahap deasetilasi dengan Natrium hidroksida 50%. Campuran dipanaskan dengan hot plate pada suhu 90oC selama 1 jam dan diaduk menggunakan magnetic stirrer. Larutan dipisahkan dan dikeringkan didalam oven untuk mendapatkan kitosan. Hasil analisa Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan bahwa derajat deasitilasi kitosan adalah sebesar 89.6%. Kitosan dilarutkan dalam air untuk menghasilkan larutan dengan konsentrasi 10.000 ppm. Berbagai volume kitosan (2, 4, 6, 8 dan 10 mL) dicampurkan kedalam 1 L air lindi dan diaduk selama 15 menit. Kadar Cu pada sampel air lindi diuji menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometric (AAS). Diperoleh hasil bahwa daya serap terhadap kadar Cu terbaik, yaitu 34,46%, adalah pada penambahan kitosan sebanyak 10 mL.
THE DEVELOPMENT OF TRANSESTERIFICATION PROCESS OF COTTON SEED OIL BY USING MICROWAVE Andi Suryanto; Zakir Sabara, HW; Andi Artiningsih; Hardi Ismail
Reaktor Volume 18 No. 1 March 2018
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.569 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.18.1.27-30

Abstract

Biodiesel is a renewable, non-toxic, environmentally friendly fuel made from vegetable oils through a transesterification reaction with methanol. During this time the manufacture of biodiesel takes a long time, which can be overcome with microwave heating. The use of microwave can decrease the reaction time and the amount of catalyst. The purpose of this study was to study the utilization of microwave as a heater in the transesterification reaction of cotton seed oil with the addition of NaOH catalyst 0.25, 0.5, 0.75 and 1% (w/w) with 100 watts microwave power and a reaction time of 15 minutes. Conversion of biodiesel from cotton seed oil with the NaOH catalyst concentrations 0.5% (w/w), 5 minutes, molar ratio of 1: 12 with a microwave power of 400 watts was 99.11%. The results of the analysis of several parameters on biodiesel products show that they have met the specifications based on Indonesian National Standard (SNI-04-7182-2006). Keyword: biodiesel, transesterification, cotton seed oil, microwave.
PEMBUATAN METYIL ESTER (BIODIESL) DARI MINYAK BIJI KAPUK MENGGUNAKAN KATALIS KOH KONSENTRASI RENDAH DENGAN BANTUAN MIKROWAVE Andi Suryanto; Zakir Sabara; Hardi Ismail; Andi Artiningsih; wahyuni daming; Almukmin almukmin
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.529 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i2.3903

Abstract

Abstrak, Biodiesel dapat dibuat melalui reaksi transesterifikasi minyak nabati seperti minyak jarak pagar dengan metanol. Minyak jarak pagar memiliki peotensi yang lebih besar bila dibandingkan dengan minyak nabati lainnya karena minyak jarak sangat mudah dikembangkan dan tidak terlalu lama.Gelombang mikro dapat digunakan sebagai pemanas yang sangat efektif sehingga tidak memerlukan penggunaan katalis yang banyak. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penggunaan gelombang mikro pada pembuatan metil ester menggunakan katalis KOH konsentrasi rendah. Perolehaan yield dari minyak biji kapuk dengan katalis KOH pada konsentrasi 0,25 % (b/b), waktu reaksi 5 menit ratio molar 1:12 dengan daya microwave 600 watt. Hasil analisis beberapa parameter terhadap produk biodiesel menunjukkan sudah memenuhi spesifikasi berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI-04-7182-2006).Keyword : biodiesel, transesterifikasi, minyak biji kapuk, microwave.
Kelimpahan Dan Kepadatan Kima (Tridacnidae) Di Kepulauan Spermonde Susiana Susiana; Andi Niartiningsih; Muh. Anshar Amran
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6 (2013): Publikasi Edisi Spesial
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.0.55-61

Abstract

Kima (giant clams) merupakan salah satu hewan laut yang dilindungi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Penetapan tersebut berdasarkan kenyataan bahwa  populasi  kima di  alam  sudah sangat  menurun  terutama  disebabkan pemanfaatan manusia. Melihat kondisi kritis tersebut, perlu dilakukan penelitian dasar tentang kelimpahan dan kepadatan kima dalam upaya konservasi.  Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan kelimpahan dan kepadatan terhadap parameter kualitas perairan di Kepulauan Spermonde. Lokasi penelitian hanya pada zona III dan IV di Kepulauan Spermonde. Metode penelitian menggunakan belt transect/sweept area pada dua stratifikasi yakni reff flat dan reef slope.  Analisis data menggunakan formula Krebs (1978) dengan bantuan Software Microsoft Office Excel 2013 yang dapat memberikan gambaran kelimpahan dan kepadatan serta kualitas perairan antar zona. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Kelimpahan zona III dan zona IV adalah berturut-turut sebesar 75,5 dan 48,8 ind.  Kepadatan zona III dan zona IV adalah berturut-turut sebesar 30,2 dan 19,4 ind/m2. Jadi, baik kelimpahan maupun kepadatan kima zona III lebih tinggi dibandingkan dengan zona IV. Kelimpahan dan kepadatan tertinggi adalah dari jenis T. crocea. Sementara itu jenis-jenis lainnya yang diperoleh di lokasi adalah T. squamosa, T. maxima, T. derasa dan H. hippopus. Kelimpahan dan kepadatan kima dipengaruhi oleh nilai kualitas perairan yang mendukung kehidupan kima.
STUDI PENENTUAN KANDUNGAN SULFUR ( SULPHUR ANALYSIS ) ) DALAM BATUBARA PADA PT GEOSERVICES SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Andi Artiningsih
Jurnal Geomine Vol 2, No 1 (2015): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.516 KB) | DOI: 10.33536/jg.v2i1.25

Abstract

Batubara merupakan bahan galian yang strategis dan salah satu bahan energi nasional yang mempunyai peran besar dalam pembangunan nasonal.Tujuan dari penelitian adalah untukmengetahui jumlah persentase kandungan sulfur dalam batubara dan dampak kandungan sulfur terhadap pemanfaatannya dalam bidang industri. Adapun metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu dengan melakukan preparasi sampel dengan cara penimbangan, penggilingan, pencampuran, pengeringan dan milling, setelah itu dianalisis Furnace  TS untuk mendapatkan persentase kadar sulfur dari sampel tersebut. Persentase kadar sulfur dari lima sampel yang dianalisis yaitu sampel B1 memiliki kadar sulfur 1,56%, sampel B2 memiliki kadar sulfur 1,16%, sampel B3 memiliki kadar sulfur 1,23%, sampel B4 memiliki kadar sulfur 1,43%, dan sampel B5 memiliki kadar sulfur 1,36%. Maka dari kelima sampel tersebut di dapatkan nilai rata-rata yaitu 1,34%. Dari kelima sampel yang diteliti dengan rata-rata kandungan kadar sulfur 1,34% tidak layak untuk digunakan dalam bidang industri pabrik semen karena melebihi parameter yang dibutuhkan yaitu maksimal 0,80%, dan begitupun penggunaanya dalam industri PLTU karena total sulfurnya melebihi parameter kebutuhan yaitu maksimal 0,40%.
PEMBUATAN KITOSAN DARI CANGKANG KEPITING MENGGUNAKAN MIKROBA Andi Artiningsih
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.757 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.112

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang biokonversi kitosan dari cangkang kepiting dengan menggunakan mikroba Thermofilik. Hasil yang diperoleh bahwa Isolat M-l menghasilkan enzim kitin deasetilase dan kitinase pada hari ke-4 dengan kondisi 55 °C dan pH 7. Kitin dari gkang cankepiting dapat dikonversi menjadi kitosan oleh enzim kitin deasetilasi yang berasal dari isolat M-l dan telah difraksinasi dengan amonium sulfat 40% b/v.
STUDI PROSES PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK JARAK DENGAN BANTUAN GELOMBANG SUARA Andi Suryanto; Andi Artiningsih; Hardi Ismail; N Nurjannah; Nursida Nursida
Journal of Chemical Process Engineering Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.728 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v3i1.187

Abstract

Ketersediaan bahan bakar minyak bumi terbatas dan sifatnya tidak terbarukan, sehingga diprediksikan akan ada kelangkaan bahan bakar minyak.Penelitian ini bertujuan mempelajari pengembangan bahan bakar alternative dari minyak jarak dengan memanfaatkan gelombang suara pada reaksi transesterifikasi, mengetahui pengaruh penggunaan katalis, mengetahui karakteristik perolehan biodiesel dari minyak jarak menggunakan ultrasonic. Penelitian ini menggunakan perbandingan mol minyak jarak terhadap methanol (1:9), konsentrasi katalis NaOH 0.75%waktu reaksi (5, 15, 30, 45 dan 60 menit) Dalam penelitian ini mempelajari pengaruh waktu reaksi terhadap yield dan kualitas produk biodiesel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan konsentrasi katalis NaOH 0,75 %, waktu reaksi 45 menit menghasilkan yield produk biodiesel terbesar yaitu 98 % dan hasil analisa karakteristik kualitas produk biodiesel telah sesuai dengan standar mutu biodiesel SNI 04-7182-2012
EKSTRAKSI BITUMEN ASBUTON MENGGUNAKAN ASAM FORMAT Muhammad Indrian Saputra; Anggun Larasati; N Nurjannah; Andi Artiningsih
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.056 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i2.165

Abstract

Asbuton adalah aspal alam yang terkandung dalam deposit batuan. Dalam asbuton ini aspal dan mineral sudah bercampur menjadi satu kesatuan dengan kandungan aspal (bitumen) sekitar 15-30% dan mineral 70-85%. Cadangan aspal alam yang ada di Indonesia yaitu sekitar 184 juta ton. Potensi asbuton yang besar mendesak adanya pemanfaatan asbuton. Salah satu metode pemanfaatannya adalah ekstraksi padatan karbonat dengan pelarut asam.Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi leaching dengan menggunakan pelarut asam format. Pada penelitian ini akan dipelajari mengenai pengaruh konsentrasi, waktu, dan ukuran padatan terhadap recovery % padatan.Jumlah padatan terlarut dipengaruhi oleh konsentrasi, waktu, dan ukuran padatan. Persentase padatan terlarut maksimal dicapai menggunakan asam format 4 M pada suhu 80oC selama 100 menit dengan ukuran padatan 70 mesh. % recovery aspal mencapai 62 %. 
PEMBUATAN KITOSAN DARI SISIK IKAN KAKAP MERAH La Ifa; Andi Artiningsih; Julniar Julniar; Suhaldin Suhaldin
Journal of Chemical Process Engineering Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.868 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v3i1.195

Abstract

Industri pengolahan ikan banyak menimbulkan hasil samping berupa limbah sisik ikan yang belum dimanfaatkan secara optimal, yaitu hanya dijadikan tepung dan dijadikan sebagai kerajinan tangan. Hal itu kurang memiliki nilai ekonomis dibandingkan dengan mengolahnya menjadi kitin dan kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi operasi optimum proses deasetilasi kitin serta mempelajari pengaruh derajat deasetilasi terhadap kitosan. Proses deproteinisasi dengan larutan NaOH (3.5 % w/v) selama 2 jam pada suhu 65 oC dan proses demineralisasi dalam larutan HCl (1N) selama 30 menit pada suhu kamar. Proses deasetilasi dilakukan dengan memanaskan kitin dengan larutan NaOH (40%, 50%, 60% w/v) pada suhu 121 oC selama 1 jam. Penentuan derajat deasetilasi dilakukan berdasarkan spektrum IR dengan metode Fourier Transform Infra Red (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum proses deasetilasi kitin menjadi kitosan adalah pada konsentrasi NaOH 60% yang memberikan derajat deasetilasi sebesar 73,40%.
Effect of Leaching Time on Dissolution of Gold Metal (Au) in Gold Ore Deposits by Hydrometallurgical Process Nurliah Jafar; Sitti Ratmi Nurhawaisyah; Firdaus F; Muhammad Idris Juradi; Andi Artiningsih; Mubdiana Arifin; Suriyanto Bakri
Jurnal Geomine Vol 10, No 2 (2022): Edisi Agustus 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v10i2.1144

Abstract

One of Indonesia’s potential gold ore deposits is found in the Bolaang Mongondow area of North Sulawesi Province. This research is one of the initial studies conducted to determine the metal content of gold in ore deposits based on the results of Au extraction using aqua regia. It is known that several operating parameters determine the success rate of the leaching process. One of these parameters is the leaching time. The leaching time ranges used in the study were 5, 10, 20, 60, and 120 minutes. Based on the variation of the leaching time applied to the leaching process, it will also be known how much mass of dissolved Au metal is. The leached filtrate obtained was then analyzed for its concentration using AAS (Atomic Absorption Spectrometry) instrument. The AAS data were then processed using x and y curves to obtain the optimum leaching time, and the mass of dissolved Au metal was obtained using the equation. The results showed that the optimal time for the hydrometallurgical process in gold ore deposits was 120 minutes with an Au concentration of 1.67 mg/L.