This study aims to describe (1) the acquisition of language at the syntactic level in children, and (2) the factors that work in the acquisition of the syntactic level in premature children. The research subject was a girl who was born prematurely with the initials R. R has an understanding and mastery of syntax levels faster than her peers. Researchers analyzed internal and external factors regarding the ability of R. The research method was carried out using a qualitative descriptive method. Data collection was carried out by researchers by interviewing and observing R and his parents. The techniques used in processing the data are data collection, data reduction or categorization, data tabulation, data display, and drawing conclusions. Primary data sources come from observations (observations and interviews), and secondary data sources come from literature studies. The results obtained are that premature children can master the syntactic level with certain stimuli, even more than children with normal births. This research is a response to public concern that premature children rarely have the opportunity to have an intelligence level that is equal to or higher than their peers. AbstrakPemerolehan sintaksis mampu mendefinisikan kecerdasan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pemerolehan sintaksis pada anak usia 1 tahun yang terlahir prematur dan (2) pengaruh pola asuh orang tua pada anak berusia 1 tahun yang terlahir prematur. Subjek penelitian adalah seorang anak perempuan yang lahir dalam keadaan prematur berinisial R. R memiliki pemahaman serta penguasaan tataran sntaksis lebih cepat dibanding dengan anak usia sebayanya. Peneliti menganalisis faktor internal dan eksternal mengenai kemampuan R. Metode penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan wawancara dan observasi pada R dan orang tuanya. Teknik yang digunakan dalam mengolah data adalah pengumpulan data, reduksi atau kategorisasi data, tabulasi data, penampilan data, dan penarikan kesimpulan. Sumber data primer berasal dari pengamatan (observasi dan wawancara), sumber data sekunder berasal dari studi kepustakaan. Hasil yang diperoleh adalah anak prematur dapat menguasai tataran sintaksis dengan stimulus tertentu, bahkan melebihi anak dengan kelahiran normal. Penelitian ini menjadi jawaban atas keresahan masyarakat bahwa anak prematur jarang memiliki kesempatan untuk mempunyai tingkat intelegensia yang setara atau lebih tinggi dari anak usia sebayanya.