Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Integrasi Nilai-Nilai Adat Gayo dalam Praktek Ekonomi Syariah Ara, Wali; Taufiq; Malahayatie
SOSIOLOGIA : Jurnal Agama dan Masyarakat Vol 3 No 2 (2025): Sosiologia : Jurnal Agama dan Masyarakat
Publisher : IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/sosiologia.v3i2.12856

Abstract

The Islamic Economic System integrates moral values with Islamic economic practices to create equitable social welfare, namely integrating the moral values of Gayo tribal customs in Banda Aceh. This research aims to analyze the economic practices of Gayo people in the integration of customs and Islamic economics. The research method uses literature study, namely collecting data and searching literature and documentation such as books, articles and relevant news and analyzing by adjusting relevant data. The results show that the economic practices of the Gayo community, such as the Alang Tulung Beret Berbantu tradition, reflect Islamic economic principles that emphasize justice, togetherness, and solidarity. This gotong royong system is not only a mechanism for distributing labor and production, but also strengthens social and moral values, without relying on conventional markets. Customary values such as order, setie, and semayang/gemasih are in line with Islamic principles such as trust, helping, and keeping contracts. In addition, Gayo economic activity is seen as part of worship, by instilling the values of intention for Allah (niyyah) and working as well as possible (ihsan). This tradition shows that local wisdom can strengthen Islamic business ethics and prevent people from harmful practices. Thus, Gayo's local culture-based economy has the potential to become a model economist.
PEMBIAYAAN INDUSTRI HALAL OLEH LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Adzkia, Salsabila; Malahayatie
EKSYA : Jurnal Ekonomi Syariah Vol 5 No 1 (2024): JURNAL EKSYA: JURNAL EKONOMI SYARIAH
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/eksya.v5i1.1799

Abstract

Indonesia has the largest Muslim population in the world. This encourages Indonesian people to choose to live in sharia. Sharia is very closely related to the halal industry. Islamic banking can encourage halal industries in Indonesia. The enthusiasm of the community to run a sharia system, it encourages banks to disburse financing to develop a halal industry. Global economic conditions have indicated and caught a signal that the Islamic the economy began to develop. Halal industries should be developed in all sectors, but this Sharia market share is not yet wide. The halal industry should be able to encourage the share of the Islamic banking market to develop broader Sharia-compliant goods and services. The research method used is a descriptive quantitative method and literature review. From the results of the analysis of the role of banks, it is not limited to financing without training, guidance and usury, but also includes halal regulations, halal consumption of products, halal industry intelligence and lawful governance. The government has a role as a regulator between Islamic banking, business actors and MUI so that the economic potential and halal industries according to Sharia can be realized.
Pemikiran Imam Abu Hanifah Dalam Ekonomi Islam Wira, Wiranda; Malahayatie
Mubeza Vol. 13 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : IAIN Takengon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54604/mbz.v13i2.317

Abstract

Ekonomi Islam pada dasarnya telah dipraktikkan 14 abad silam oleh Nabi Muhammad Saw. Diantara praktik tersebut antara lain pelarangan baii' najasyy, talaqqii ruukbann, dan dan masih banyak ketentuan-ketentuan lainnya yang berbicara ekonomi Islam pada masa itu. Ulama yang menulis dan berbicara berkenaan ekonomi Islam dalam karyanya antara lain Abu Hanifah dengan  Al-Makharif fi AlFiqh, Abu Ubaid dengan Al-Amwal, Yahya bin Umar dengan Ahkam al-Suq dan masih banyak lagi yang lainnya. Penelitian ini, penelitian kepustakaan. Data  penelitian ini diperoleh melalui metode dokumenter untuk mencari informasi tentang pemikiran Imam Abu Hanifah tentang ekonomi Islam, antara lain melalui buku, majalah, internet, dan artikel. Untuk mengatasi permasalahan ekonomi tersebut, perlu adanya  penelitian yang mengkaji  konsep-konsep ekonomi menurut para ulama, khususnya para Imam yang pemikirannya dianut oleh umat Islam di seluruh dunia, seperti Imam Abu Hanifah. Abu Hanifah merupakan ulama yang berpikir positif rasional, ia tidak hanya berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah saja namun memadukannya dengan rasionalitas berupa kaidah istiḥsan.
Studi Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Khaldun Hasan Syakri, wulan Gustina Putri; Malahayatie
Mubeza Vol. 13 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : IAIN Takengon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54604/mbz.v13i2.337

Abstract

Ibnu Khaldun adalah seorang tokoh cendikiawan yang hidup pada abad ke-14, dikenal secara luas karena karyanya yang sangat luar biasa, yaitu “Muqaddimah”(Preolegomena). Karya ini menjadi landasan sangat penting dalam pemikiran sejarah dan ilmu sosial. Salah satu peran terbesar Ibnu Khaldun adalah pengembangan teori siklus sejarah. Ibnu Khaldun sangat memahami bahwa peradaban manusia mengalami sistem tertentu dalam perkembangannya. Contohnya kenaikan, puncak, kemunduran dan kemudian kembali lagi ke sistem lainnya. Teori ini juga memberikan wawasan yang sangat mendalam tentang peradaban. Karya-karya Ibnu Khaldun bukan tentang mempengaruhi pemikiran sejarah saja, tapi ada juga tentang ilmu sosial, ekonomi dan politik. Menurutnya konsep “Abbasiah” (Sosidaritas) menjadi salah satu yang sangat penting dalam memahami perubahan sosial dan politik dalam masyarakat. Ibnu Khaldun juga berpendapat bahwa keberlangsungan sebuah peradaban juga terkait pada tingkat “Asabiyyah” (Kesukuan) yang ada dalam masyarakat.
Analisis Tantangan dan Peluang Industri Halal di Indonesia Jannah, Miftahul; Malahayatie
Mubeza Vol. 14 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : IAIN Takengon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54604/mbz.v14i2.394

Abstract

Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk menganalisis tantangan dan peluang industri halal di Indonesia. Data dalam penelitian diperoleh dengan cara menganalisis artikel jurnal nasional yang membahas mengenai industri halal di Indonesia. Artikel tersebut diperoleh dari Google Scholar dan referensi artikel dengan kata kunci industri halal. Analisis dilakukan dengan reduksi data, analisis data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri halal, tetapi juga menghadapi beberapa tantangan. Untuk mengembangkan industri halal, Indonesia perlu meningkatkan kesadaran masyarakat, meningkatkan kualitas rantai pasokan produk halal, meningkatkan kepedulian terhadap produk ramah Muslim, dan meningkatkan kerjasama dengan negara lain. Dengan demikian, Indonesia dapat meningkatkan posisinya sebagai sentra perkembangan ekonomi syariah di dunia dan meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan industri halal.
Kondisi Eksisting Industri Halal Di Indonesia Wiranda; Malahayatie
Mubeza Vol. 14 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : IAIN Takengon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54604/mbz.v14i1.398

Abstract

Industri halal di Indonesia merupakan sektor yang vital bagi perekonomian nasional, didukung oleh mayoritas penduduk Muslim. Pertumbuhan industri ini didorong oleh meningkatnya kesadaran terhadap pemenuhan syariah Islam dan dukungan regulasi pemerintah. Namun, tantangan yang dihadapi meliputi kurangnya harmonisasi sertifikasi halal, keterbatasan infrastruktur, dan rendahnya adopsi teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus untuk mengidentifikasi dinamika, tantangan, dan peluang industri halal di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat hambatan, industri halal Indonesia memiliki potensi besar untuk ekspansi pasar ekspor, diversifikasi produk, dan peningkatan efisiensi melalui adopsi teknologi. Keterlibatan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang, guna memastikan pertumbuhan industri halal yang berkelanjutan dan berkontribusi signifikan bagi perekonomian negara.
PRAKTIK PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN HALAL PADA UMKM POTONG AYAM: STUDI KASUS DI WILAYAH ACEH TENGAH Imeliani, Sandrina Dimas; Malahayatie
International Journal Mathla’ul Anwar of Halal Issues Vol. 5 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas Mathla’ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine how halal management and assurance practices are implemented in a micro, small, and medium enterprise (MSME) chicken slaughter business in the Aceh Tengah region, particularly in the context of slaughtering, hygiene, marketing, and the business owner's understanding of the importance of halal certification. Method: This research employed field observation and direct interviews with the MSME owner. Semi-structured interviews were conducted to gather information related to the production process, marketing strategies, and the business owner's level of understanding regarding halal certification. The data were analyzed using a descriptive-qualitative method with a case study approach. Results and Discussion: The findings indicate that the chicken slaughtering process is conducted manually in accordance with Islamic law, supported by the use of a feather-removal machine to make the cleaning process faster and more efficient. Product management remains traditional, from the selection of raw materials, slaughtering process, to simple packaging. Promotion is carried out modestly through social networks and the use of WhatsApp to take orders and communicate with regular customers. The business has not yet obtained official halal certification, and the owner lacks understanding of the procedures and benefits of the certification. The business owner’s awareness of the importance of halal certification remains low, and there is no halal supervisor involved in the production process. This highlights the need for guidance and education to improve MSMEs' understanding of halal product management. Conclusion: This study concludes that although the chicken slaughtering practice complies with basic Islamic principles, formal legal recognition in the form of halal certification has not yet been obtained. This presents a significant challenge for MSMEs in building consumer trust in the growing halal industry. Active involvement from the government, certification bodies, and academics is needed to support MSMEs in enhancing their knowledge, legal compliance, and management of products according to national halal standards.
EKONOMI INDUSTRI HALAL: STUDI KASUS PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA USAHA ES KELAPA JERUK PEMUDA Maulidansyah; Malahayatie
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 10 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v10i5.27446

Abstract

Sektor halal berkembang pesat secara global, didorong oleh meningkatnya kesadaran konsumen Muslim akan pentingnya produk dan layanan yang sesuai syariah. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, memiliki potensi besar dalam sektor ini, khususnya melalui peran usaha mikro. Artikel ini mengkaji penerapan prinsip ekonomi syariah pada usaha mikro Es Kelapa Jeruk Pemuda sebagai contoh nyata pelaku industri halal lokal. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode studi kasus, penelitian menemukan bahwa usaha ini konsisten menerapkan prinsip Islam dalam operasionalnya, mulai dari produksi yang halal dan bersih, transaksi tanpa gharar dan riba, hingga pengelolaan keuntungan yang adil dan berkah. Nilai-nilai etika bisnis Islam seperti kejujuran, tanggung jawab, dan pelayanan kepada masyarakat juga dijunjung tinggi. Usaha ini mencerminkan pentingnya maqashid syariah, terutama prinsip keadilan (al-‘adl), kemaslahatan (maslahah), dan penghindaran riba sebagai dasar kegiatan ekonomi. Temuan ini menegaskan bahwa usaha kecil berperan penting dalam membangun industri halal yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus menunjukkan bahwa prinsip ekonomi Islam dapat diterapkan secara efektif dalam konteks mikroekonomi yang nyata dan bermanfaat.
Halal tourism | economic development strategy based on community Agus Ariyanto; Malahayatie; Riska Nanda; Nuril Husna
JKA Vol. 1 No. 2 (2024): JKA
Publisher : Bansigom Na Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/p4xp0w16

Abstract

aa
IMPLEMENTASI MAQASID SYARIAH DALAM BISNIS ONLINE Salvia, Putri Nabila; Malahayatie
Ekonom : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 3 No 3 (2023): Ekonom: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Yana Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58432/ekonom.v3i3.1021

Abstract

Kesejahteraan ekonomi dalam perspektif Islam terbagi menjadi dua aspek utama, yaitu kesejahteraan dalam kehidupan dunia dan kesejahteraan dalam kehidupan akhirat. Kesejahteraan materiil diperoleh melalui peningkatan pendapatan yang memungkinkan seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Sementara itu, kesejahteraan rohani terkait dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara memelihara prinsip-prinsip Maqashid Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Implementasi Maqasid Syariah Dalam Bisnis Online. Maqashid mengacu pada tujuan-tujuan yang dapat dicapai melalui syariah, dan pelaksanaannya bergantung pada pemahaman terhadap sumber utama hukum Islam, yakni Al-Quran dan Hadis. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data yang menggunakan penelusuran literatur (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Maqasid Syariah dalam bisnis online telah terbukti sangat efektif dan mempermudah pengguna, serta telah memenuhi lima prinsip Maqashid Syariah yang meliputi pemeliharaan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. ABSTRACT Economic well-being in the perspective of Islam is divided into two main aspects: well-being in worldly life and well-being in the afterlife. Material well-being is attained through increasing income that enables an individual to meet their livelihood needs adequately. Meanwhile, spiritual well-being is linked to drawing closer to Allah SWT by upholding the principles of Maqasid Shariah. This research aims to analyze the Implementation of Maqasid Shariah in Online Business. Maqasid refers to the goals achievable through Shariah, and its implementation depends on understanding the primary sources of Islamic law, namely the Quran and Hadith. This study is descriptive-qualitative in nature, employing a data collection method that involves literature review (library research). The research findings indicate that the application of Maqasid Shariah in online business has proven to be highly effective and user-friendly, meeting the five principles of Maqasid Shariah, which include the preservation of religion, life, intellect, progeny, and wealth.