Syahid, Mushab Abdu Asy
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Twentieth-century modern-colonial irrigation development in Banten: Technological review of Pamarayan old stuwdam Syahid, Mushab Abdu Asy; Wigati, Restu
Jurnal Fondasi Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v12i1.19648

Abstract

The Bendung Lama Pamarayan in Panyabrangan, Serang, is an old movable weir vital in regional irrigation and cultivation in Banten's history. However, current historical and archaeological studies provide limited technical analysis of how its system and management worked in the past. To address the issue, this study focuses on the technological significance of the Pamarayan weir or stuwdam as an integral part of the water resources improvement program in the early twentieth-century Banten. Archival records and a heuristic approach of Digging 4 Data are employed to understand the dynamics of the Pamarayan water catchment project at Ciujung riverine constructions throughout history. The study identifies several factors that led to the failure of its sustainability, including changes in the natural hydrological regime of the Ciujung River and ineffective maintenance practices. The research findings also retrospectively highlight the early development of modern hydraulic engineering in Indonesia, and suggest potential extensions for heritage conservation and community empowerment of the historical civil engineering structure.
Pendampingan Adaptasi (Adaptive Reuse) Bangunan Cagar Budaya Masjid Caringin Pandeglang, Banten Syahid, Mushab Abdu Asy; Maddeppungeng, Andi; Bethary, Rindu Twidi; Budiman, Arief; Abdurrohim, Abdurrohim
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 3, No 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i2.25017

Abstract

Artikel ini menjelaskan upaya pengembangan Bangunan Cagar Budaya Masjid Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten melalui konsep dan teknik adaptasi atau adaptive reuse, dengan mengimplementasikan konsep dan praktik konservasi arsitektur modern yang sejalan dengan regulasi pelestarian Cagar Budaya di Indonesia. Masjid Caringin merupakan salah satu masjid kuno di kawasan pesisir Pandeglang yang memiliki nilai penting sejarah yang berkaitan dengan peran tokoh ulama Syaikh Asnawi, serta menjadi warisan budaya dan bukti penyebaran agama Islam di Banten sejak akhir abad ke-19. Metode pelestarian dimulai dengan kajian adaptasi terhadap objek yang melibatkan observasi dan dokumentasi bangunan dan situs, analisis signifikansi dan nilai melalui penelitian historiografi dan penggalian informasi sumber primer, analisis kebutuhan dan masalah perancangan terkini, penyusunan rancangan skematik dan rekomendasi berdasarkan studi preseden, serta diseminasi dalam bentuk diskusi terpumpun untuk mengumpulkan umpan balik sebelum pelaksanaan konstruksi. Kegiatan pendampingan ini merupakan kolaborasi lintas sektor dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Kemendikbudristek selaku penyelenggara, yang turut menggandeng unsur akademisi dan peneliti, serta masyarakat Caringin selaku pengguna dan penerima manfaat adaptasi.
Pemanfaatan cagar budaya Masjid Jami Kalipasir melalui fasilitasi pemajuan kebudayaan dan praktik spasial Syahid, Mushab Abdu Asy; Maddeppungeng, Andi; Subekti, Subekti
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 2, No 2 (2023): EDISI OKTOBER 2023
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v2i2.22585

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Kalipasir, Kota Lama Tangerang, Provinsi Banten, ialah memfasilitasi pemajuan kebudayaan bagi komunitas setempat dalam mengelola potensi aset pusaka warisan budaya benda dan tak benda, serta mengaktivasi situs bersejarah Masjid Jami Kalipasir yang selama ini masih pasif akibat kurangnya minat, pengetahuan, dan keterampilan teknis warga kampung. Selain itu, diharapkan juga adanya peningkatan pendampingan dan pelibatan masyarakat serta jejaring stakeholder lintas sektor dalam pelestarian kota dan pengembangan destinasi wisata sejarah di Kota Tangerang. Metode pelaksanaan program ini menggunakan prinsip dan konsep praktik spasial (spatial practice) dalam merekayasa aspek fisik dan sosial Kampung Kalipasir, melalui tiga rangkaian aktivitas utama, yaitu diseminasi pengetahuan sejarah dan pusaka Kampung Kalipasir, heritage trail dan tradisi performatif di sekitar situs berupa konstruksi replika perahu dan arakan perahu, serta aktivitas kuratorial dan pameran arsip warga. Kegiatan ini memiliki tema “Festival Sejarah, Budaya, dan Pusaka”, diharapkan menjadi preseden bagi kolaborasi aktif antara komunitas, akademisi, birokrat, hingga media untuk mendukung upaya revitalisasi dan pemanfaatan Cagar Budaya dan Warisan Budaya Tak Benda di Kampung Kalipasir. Kegiatan ini menunjukkan bahwa berpikir merancang (design thinking) berkolaborasi dengan ilmu teknik mampu berkontribusi dalam menyukseskan program pengabdian masyarakat berbasis sosial-budaya dan humaniora di situs bersejarah. The aim of community service activities in Kalipasir Village, Kota Lama Tangerang, Banten Province, is to facilitate cultural advancement for the local community in managing potential tangible and intangible cultural heritage assets, as well as activating the historic Kalipasir Jami Mosque site, which has so far remained passive due to lack of interest. , knowledge, and technical skills of village residents. Apart from that, it is also hoped that there will be increased assistance and involvement of the community as well as cross-sector stakeholder networks in city preservation and development of historical tourist destinations in Tangerang City. The method of implementing this program uses the principles and concepts of spatial practice in engineering the physical and social aspects of Kalipasir Village through three main series of activities, namely the dissemination of historical knowledge and heritage of Kalipasir Village, heritage trails and performative traditions around the site in the form of boat replica construction, and boat parades, curatorial activities and exhibitions of citizen archives. This activity has the theme "Festival of History, Culture, and Heritage." it is hoped that it will become a precedent for active collaboration between the community, academics, bureaucrats, and the media to support efforts to revitalize and utilize Cultural Heritage and Intangible Cultural Heritage in Kalipasir Village. This activity shows that design thinking in collaboration with engineering can contribute to the success of social-cultural and humanities-based community service programs at historical sites.
Rekomendasi Teknis Pemugaran Struktur dan Situs Heritage Makam Kapiten Cina Oey Kiat Tjin, Kota Tangerang Syahid, Mushab Abdu Asy; Subekti, Subekti; Darwis, Zulmahdi; Priyambodho, Bambang Adhi; Ujianto, Rifky; Baehaki, Baehaki
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 3, No 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i2.25033

Abstract

Pelindungan dan pengembangan struktur dan situs warisan budaya (heritage)  di Indonesia untuk kepentingan agama, pendidikan, dan pariwisata membutuhkan perhatian teknis demi mempertahankan keberlanjutan dan keberdirian wujud fisiknya. Artikel ini menjelaskan implementasi kepakaran disiplin ilmu rekayasa struktur-konstruksi dan arsitektur melalui pembantuan konsultasi praktik preservasi dan konservasi objek Cagar Budaya di Makam Kapiten Cina Oey Kiat Tjin di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Kegiatan ini menghasilkan rekomendasi konseptual dan teknis sebagai landasan ilmiah sebelum pemugaran, meliputi penataan area makam, restorasi bangunan makam, dan rehabilitasi nisan. Metode observasi dan kunjungan lapangan melibatkan ekskavasi, dokumentasi, dan diskusi selaku narasumber kegiatan yang diselenggarakan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Kemendikbudristek. Program ini akan bermanfaat untuk pemerintah daerah dan masyarakat umum selaku agen pelestari warisan budaya komunitas Cina Benteng di Kota Tangerang.
Analisis Kelayakan Teknis Infrastruktur Cagar Budaya Nasional Bendung Lama Pamarayan di Serang-Banten Syahid, Mushab Abdu Asy; Subekti, Subekti; Bethary, Rindu Twidi; Budiman, Arief; Purnaditya, Ngakan Putu; Priyambodho, Bambang Adhi; Pradana, Muhammad Fakhruriza; Intari, Dwi Esti; Asyiah, Siti
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 3, No 2 (2024): Edisi Oktober 2024
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v3i2.29280

Abstract

Artikel ini merefleksikan dinamika pelestarian infrastruktur bersejarah Bendung Lama Pamarayan yang tengah dalam proses pemeringkatan Struktur Cagar Budaya nasional. Analisis kelayakan teknis dalam kajian delienasi secara khusus bertujuan mengidentifikasi objek infrastruktur Cagar Budaya untuk persiapan pekerjaan pemugaran. Implementasi konsep studi kelayakan (feasibility study) dalam manajemen rekayasa konstruksi dan tinjauan terhadap elemen-elemen atribut fisik Bendung Lama Pamarayan yang melibatkan unsur akademisi dan pakar dalam membantu aspek teknisnya. Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini mencakup observasi via kunjungan lapangan, studi arsip sejarah, serta identifikasi dan analisis kondisi eksisting objek. Diseminasi hasil kajian dilakukan melalui diskusi kelompok terpumpun yang melibatkan pemangku kepentingan di tingkat birokrasi, pelestari, akademisi, dan masyarakat Desa Pamarayan dan Desa Penyabrangan untuk memastikan pendekatan partisipatoris dalam revitalisasi pusaka Bendung Lama Pamarayan di masa depan.