Ngakan Putu Purnaditya
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI NUSA DUA DENGAN ONE-LINE MODEL Purnaditya, Ngakan Putu; Dharma, I Gusti Bagus Sila; Dirgayusa, I Gusti Ngurah Putra
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.227 KB)

Abstract

Abstrak : Prediksi perubahan garis pantai Nusa Dua bertujuan untuk mengetahui perubahan bentuk profil garis pantai yang terjadi setelah dilakukan pemasangan groin dan pengisian pasir pada awal tahun 2004. Hasil monitoring menunjukkan bahwa pada seluruh segmen groin terjadi perubahan garis pantai dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil studi refraksi dan gelombang pecah, arus sepanjang pantai dominan terjadi dari arah selatan menuju arah utara.  Pemodelan perubahan garis pantai dilakukan dengan One-Line Model yang mensimulasi secara numerik pergerakan posisi garis pantai dengan berasumsi bahwa bentuk profil  garis pantai tidak berubah selama proses erosi dan akresi terjadi. Hasil simulasi hingga tahun 2030 menunjukkan perubahan garis pantai yang cenderung mengalami keseimbangan antara maju dan mundurnya garis pantai pada segmen groin G0-G1, G1-G4, G4-G5, G5-GN1, G9-G10, G10-UG1, UG1-GN2, dan GN2-G12. Pada segmen GA8-G0 diprediksi akan mengalami pemunduran garis pantai yang cukup besar pada ujung groin G0. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa pada bagian tengah-tengah segmen groin GA2-GA3, GA3-GA8 dan G12-Nusa Kecil tidak terjadi perubahan garis pantai yang signifikan.
Penerapan Konsep Lagrangian-Eularian Dalam Pengembangan Dasar Model Matematika Hidraulika Aliran dan Transportasi Polutan: Sebuah Kajian Literatur Ngakan Putu Purnaditya
Jurnal Fondasi Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jft.v9i2.9005

Abstract

Fenomena aliran fluida dapat dinyatakan dalam bahasa matematika. Konsep Lagrangian dan Eularian memberi perkembangan konsepsi apakah fluida dinyatakan sebagai satuan partikel atau sejumlah tetap yang melintasi titik tertentu. Kombinasi konsep ini menghasilkan suatu torema yaitu teorema Reynolds yang sangat berguna dalam menyusun persamaan dasar mekanika fluida. Persamaan dasar tersebut yaitu persamaan kekekalan massa, energi dan momentum. Fenomena aliran saluran terbuka menggunakan persamaan kekekalan massa dan momentum untuk kuantifikasi variabel kedalaman dan kecepatan aliran. Di satu sisi, persamaan kekekalan energi diterapkan pada aliran saluran tertutup. Persamaan dasar mekanika fluida juga dapat diterapkan pada penurunan persamaan dasar adveksi-difusi dalam transportasi polutan. Persamaan-persamaan model matematika tersebut dapat dicari solusinya dengan metode numerik persamaan diferensial parsial. Namun hal terpenting dalam penyusunan model matematika adalah menerapkan variabel fisika yang sesuai dengan kodisi dan teori yang berlaku sehingga akan dihasilkan model matematika yang benar.
Pengaruh Perendaman Cairan Kimia (Disenfektan) Terhadap Karakteristik Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) Siti Asyiah; Dwi Esti Intari; Ngakan Putu Purnaditya; Rindu Twidi Bethary; Woelandari Fathonah; Nopia Anggini
Jurnal Fondasi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v10i2.12562

Abstract

World Health Organization (WHO) pada 11 Maret resmi menyatakan virus corona  baru atau COVID-19 sebagai pandemi,. COVID-19 yang telah menjadi pandemik penyakit global bagi seluruh dunia sangat memberikan dampak yang sangat luas, ditambah lagi belum ditemukannya vaksin atau cara lain untuk mencegahnya, namun upaya menahan penyebarannya sangat penting.  Untuk meminimalisir risiko penyebaran Covid-19 yang dapat menular antarmanusia, berbagai cara dilakukan. Salah satunya ialah menyemperotkan cairan disinfektan di berbagai ruas jalan. Berbagai metode penyemperotan pun dilakukan di berbagai tempat, mulai dari menggunakan drone, mobil taktis polisi di jalanan, petugas keliling di permukaan warga, hingga penyediaan bilik khusus disinfektan. Dengan melihat peningkatan kegiatan penyemprotan disinfektan di badan jalan khususnya, perlu diketahui pengaruh cairan disinfektan terhadap kualitas lapisan permukaan jalan beraspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh cairan disinfektan terhadap karakteristik AC-WC dalam pengujian Marshall  dengan kadar cairan disinfektan 100 %,  75 % disinfektan + 25 % air, 50 %  disinfektan + 50 % air dan 25 % disinfektan + 75 % air dengan waktu lama perendaman 1,2, dan 3 menit Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukan bahwa perendaman dengan cairan disinfektan dapat menurunkan karakteristik campuran aspal beton,. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh lamanya waktu perendaman disetiap variasi kadar disinfektan, pada kadar aspal optimum yaitu kadar  aspal 6 %  dan dikadar 100 % disinfektan pada waktu 3 menit. Hasil yang diperoleh  pada kadar aspal optimum saat pengujian seperti nilai stabilitas yaitu 1679,88 kg; nilai VIM  yaitu 12,38; nilai VFA yaitu 41,44; nilai flow yaitu 3,21; nilai VMA 20,97; dan nilai MQ yaitu 522,78.
SI DUDUNG (Sistem Drainase Hijau dan Unggul) Sebagai Solusi Banjir Kota Serang Banten Restu Wigati; Ngakan Putu Purnaditya; Rifky Ujianto; Fahrus Sabri; Sarrobi Kamal; Graciela Febriyanti Zulfa
Jurnal Fondasi Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v10i1.10625

Abstract

Kota Serang merupakan ibukota Provinsi Banten yang dihuni oleh 666.600 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 2499 jiwa/km2 pada tahun 2017. Seiring pertumbuhan penduduk dan meningkatnya perkembangan infrastruktur di Kota Serang mengakibatkan terjadinya penyempitan lahan resapan air, terlebih lagi buruknya kondisi drainase yang ada membuat kota ini menjadi langganan banjir. Salah satu solusi penanggulangan banjir dengan mengaplikasikan sistem drainase yang berkelanjutan melalui konsep manajamen air limpasan untuk meningkatkan kapasitas resapan. SI DUDUNG adalah sebuah konsep sistem drainase berkelanjutan yang sesuai dengan karakteristik jalan yang ada di Kota Serang. Penelitian ini mengkaji data hidrologi menggunakan Metode Rasional yang akan menghasilkan kombinasi serta desain permodelan SI DUDUNG yang cocok diaplikasikan di Kota Serang. Hasil air penampungan SI DUDUNG ini juga dapat dimanfaatkan dan dikelola lebih lanjut sebagai sumber air pada teknologi penyiram tanaman otomatis bagi pohon dan tanaman yang berada di median jalan maupun jalur hijau daerah manfaat jalan. Dengan aplikasi SI DUDUNG ini, air limpasan yang ada di jalan dapat lebih mudah penyerapannya dan lebih dioptimalisasi penggunannya sehingga dapat menjadi solusi banjir yang kerap terjadi di Kota Serang. 
Risk And Mitigation Analysis of Tidal Flooding Disaster in Medan Belawan Sub-Distric, Medan City Ngakan Putu Purnaditya; Elfina Rozita; Dwinanti Rika Marthanty
Jurnal Fondasi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v10i2.12313

Abstract

Medan Belawan is one of sub-district in Medan City North Sumatera which is the coastal area. The area is particularly vulnerable to coastal hazard that of all people living near coastal line. The most influential of disaster is tidal flood. Tidal flood almost occurs every year with the total inundation area is 26,25 Km2, for example from 2010 until 2017 recorded that the tidal flood inundated around 0,5 m to 2 m in average. There were 98 113 people and 3000-4000 houses, schools, public health facility (puskesmas), highway, fishponds, and international harbor affected. The disaster is not only threatening the community life but also disturbance their sustainable livelihood especially people with low socio-economic condition. This paper provides risk index analysis of the flood and propose the disaster risk reduction measures to reduce the impact of risk. Regarding the analysis, Medan Belawan Sub-district was categorized into high-risk area to the tidal flood, so that its need disaster risk reduction measures. Disaster risk reduction aims to protect affected communities, reduce damage and losses when the disaster happens and make sure sustainable livelihood. Mitigation is one of disaster risk reduction effort that can be divided into structural and non-structural. In structural measure, one of solution is building the impervious seawall which is designed based on increasing of sea level rise due to some factors such as tidal, wave, wind, climate change, land subsidence, and flood which is caused by rainfall with the high intensity. Overall basic design of seawall can build in Medan Belawan Coastal Area is around 4,95 m for its height and will be in residential area that is directly bounded by the sea. In the other hand non-structural approach can be implemented if people permanently live in that area. They can do some adaptation activities to reduce negative impacts and if possible, for taking any advantages of its positive impacts. People can modify their settlements, public facilities and livelihood. Some area in Medan Belawan sub-district also have mangrove forest, there is around 747 hectares. Combination both of approaches aim to reduce the disaster risk.
Simulasi Numerik Pelacakan Elevasi Kolam Datar Pada Fenomena Hidrologi Jangka Pendek Dengan Metode Runge-Kutta Orde 4 (Studi Kasus: Situ Agathis Universitas Indonesia) Ngakan Putu Purnaditya
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.522 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v18i2.6683

Abstract

Pelacakan elevasi kolam datar merupakan salah satu analisis untuk melakukan evaluasi suatu tampungan tidak tekecuali pada sistem tampungan bertingkat. Model kontinuitas hidrologi menjadi dasar analisis ini dimana model ini diturunkan sebagai persamaan diferensial biasa (PDB). PDB umumnya dapat dicari solusinya secara numerik dan salah satu metode untuk mencari solusi PDB adalah dengan metode Runge-Kutta Orde 4. Studi ini melakukan simulasi elevasi kolam datar dengan menggunakan Runge-Kutta Orde 4 di Situ Agathis Universitas Indonesia yang merupakan bagian dari sistem tampungan bertingkat. Analisis curah hujan rencana menggunakan distribusi Gumbel yang memberikan nilai curah hujan pada periode ulang 50 tahun sebesar 180.6 mm. Debit inflow diestimasi melalui pendekatan hidrograf satuan sintetis SCS untuk periode ulang 2 tahum, 25 tahun dan 50 tahun. Simulasi Runge-Kutta Orde 4 memberikan level muka air maksimum pada Situ Agathis saat hujan lebat sekitar 0.8 m di atas spillway. Hasil simulasi juga memberikan kebutuhan tampungan untuk penanganan limpasan adalah sekitar 4400 m3. Analisis hubungan antara kedalaman dan volume memberikan gambaran potensi tampungan Situ Agathis adalah 24000 m3. Dengan demikian, melalui siulasi ini dapat disimpulkan bahwa kondisi Situ Agathis masih cukup baik dalam menangani fenomena hidrologi jangka pendek hingga periode ulang 50 tahun.
Analisis dan Evaluasi Kapasitas Sistem Drainase di Perumahan Dasana Indah Kabupaten Tangerang Aditya Widiastomo; Restu Wigati; Bambang Adhi Priyambodho; Subekti Subekti; Ngakan Putu Purnaditya
Jurnal Fondasi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v11i2.17024

Abstract

Banjir menjadi salah satu permasalahan yang terjadi setiap tahunnya terutama pada kawasan padat penduduk, seperti di Perumahan Dasana Indah Kabupaten Tangerang. Dampak banjir dapat mengganggu aktivitas masyarakat,  menimbulkan kerugian sosial, ekonomi, dan kesehatan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kapasitas saluran drainase pada Perumahan Dasana Indah Tangerang dapat menampung besaran debit banjir rencana kala ulang 5 tahun dan mendapatkan solusi. Data yang digunakan  adalah data sekunder (berupa data curah hujan dan luas daerah tangkapan) dan data primer (berupa pengukuran dimensi saluran eksisting).  Analisis distribusi curah hujan yang terpilih adalah Distribusi Gumbel, intensitas curah hujan dengan Metode Mononobe, perhitungan banjir menggunakan Metode Rasional, dan kecepatan saluran dengan Metode Manning. Hasil dari penelitian didapatkan saluran 1 (QS1 = 2,081 m3/s < QT1 = 3,231 m3/s); saluran 2 (QS2 = 2,161 m3/s < QT2 = 4,331 m3/s); dan saluran 3 (QS3 = 2,135 m3/s < QT3 = 4,525 m3/s). Solusi untuk mengatasi masalah banjir pada saluran-saluran tersebut adalah dengan merencanakan ulang dimensi, yaitu saluran 1 (b1 = 1,712 m, y1 = 0,856 m, w1 = 0,214 m, H1 = 1,070 m); saluran 2  (b2 = 2,010 m, y2 = 1,005 m, w2 = 0,251 m, H2 = 1,256 m); dan saluran 3 (b3 = 1,840 m, y3 = 0,920 m, w3 = 0,230 m, H3 = 1,150 m). Juga dapat dilakukan alternatif perencanaan sesuai lebar sealuran yang ada, yaitu  saluran 1 (b1 = 1,400 m, y1 = 1,057 m, w1 = 0,264 m, H1 = 1,321 m); saluran 2  (b2 = 1,500 m, y2 = 1,378 m, w2 = 0,345 m, H2 = 1,723 m); dan saluran 3 (b3 = 1,400 m, y3 = 1,232 m, w3 = 0,308 m, H3 = 1,541 m).
Normalisasi Sungai Cilemer Kabupaten Pandeglang, Banten (Studi Kasus HM 00+00 sampai HM 153+00) Restu Wigati; Intan Afiah Rakhmatika; Woelandari Fathonah; Bambang Adhi Priyambodho; Ngakan Putu Purnaditya; Soedarsono Soedarsono
Jurnal Fondasi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v11i2.17059

Abstract

Along with changes in river conditions and population growth, rivers do not function optimally, so as a result of these changes, flooding occurs and causes many losses. Banten Province floods have impacted the community, damaging buildings, rice fields, facilities and infrastructure, and the environment, harming people's livelihoods, especially in the Cilemer River. This study aimed to determine the magnitude of the planned flood discharge for the 100-year return period, the river's capacity with the flood discharge, and the best solution to the Cilemer River's flooding problem. The flood discharge cannot be accommodated by rainfall plans of 177.137 mm, HM 00+00 to HM 153+00, with 94 cross-sectional river segments. According to the hydraulic analysis, the Cilemer River's capacity in the current conditions cannot drain the planned flood discharge, so flood control efforts are required. River normalization and embankment elevation reduced water level by 45.42 percent on average and discharged by 12.46 percent on average.
Flood Risk Indices Mapping of Lebak Regency, Banten Province Maulana, Yovi; Purnaditya, Ngakan Putu; Wigati, Restu; Subekti, Subekti; Priyambodho, Bambang Adhi
Jurnal Fondasi Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v12i1.19640

Abstract

Indonesia, as a developed country, has water-related disaster problems.Flood is one of them and it occurs in mostly province, includingBanten province. Lebak Regency as the region of Banten Province hashistory of flood occurrences. According to the Banten ProvincialBPBD (2021), among 2015-2020 period, twenty-nine flood eventsoccurred in Lebak Regency. The severest flood of that period occurredin 2020. A total 2389 residents’ homes and forty-five units of publicfacilities were damaged. Flood in Lebak regency historically alsoresulted in nine deaths, and two people were declared missing. Theobjective of this study is to be figuring out the flood risk profile andwhich districts have the highest risk in Lebak Regency by develop therisk indices map. Risk indices map informs the risk of flooding in eachsub-district, hence the policies taken can be delivered by the authorityproperly. The method used in this study used overlays based on PerkaBNPB No. 2 of 2012. This research obtains the map of the floodhazard, vulnerability, and capacity level that generates through QGIS.According to the results of the study, the risk index of Lebak district islow with three states. The sub-districts with the non-risk category areseven sub-districts with a percentage of 25%, while the sub-districtsthat fall into the slightly risky category are 10 sub-districts with apercentage of 35.7% and the sub-districts that are in the fairly riskycategory are 11 sub-districts with a percentage of 39.3%. These resultsgiven the conclusion that Lebak Regency is not considerable risk onhydrological flood events. Moderate level on vulnerability shouldgives note to the authorities to enhance the disaster resiliences.
North Banten Coastline Evolution Model (Case Study Tanara Beach Serang - Tanjung Kait Beach Tangerang) Saharani, Reza Nurul; Subekti, Subekti; Priyambodho, Bambang Adhi; Wigati, Restu; Purnaditya, Ngakan Putu
Jurnal Fondasi Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v13i1.24361

Abstract

Climate Central predicts that Banten's northern coastal land will disappear by 2030. Previously, Banten has lost more than 1 kilometer of its former land. The purpose of this research is to obtain a prediction model for the evolution of the coastline between Tanara Beach (Serang Regency) to Tanjung Kait Beach, Mauk (Tangerang Regency). The method used for this research is the One-Line Model method. Based on the coastline prediction model of segment 1, Tenjoayu progressed from 2025 to 2030. Shoreline retreat occurs significantly from 2020 to 2030 around Pedaleman. The modeled shoreline around Pedaleman to the western part of Cup Island progressed significantly from 2022- 2030. The shoreline in segment 2, East of Cup Island, progressed from 2025 to 2030. West of the Ci Manceuri Estuary, the coastline retreats significantly from 2022 to 2030. East of the Ci Manceuri Estuary, the coastline tends to stabilize. Around Tanjung Kait Beach, the shoreline pattern advances significantly each year from 2022 to 2030.