Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding Konferensi Nasional Ilmu Kesehatan STIKES Adi Husada

Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur Kurniawan, Afif; Mamesah, Marline Merke; Wijaya, Hermanto
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL ILMU KESEHATAN STIKES ADI HUSADA 2023 Vol 2 No 1 (2024): Prosiding Konferensi Ilmu Kesehatan STIKES Adi Husada
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/prosiding.v2i1.600

Abstract

Latar Belakang: Kebijakan desentralisasi berlaku di Indonesia pada tahun 1999. Desentralisasi adalah penyerahan tugas, kewenangan, tanggung jawab, dan sumber daya dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Hal ini memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah untuk mengatur, membangun, mengembangkan wilayah, dan mensejahterakan masyarakat. Untuk melakukan pemantauan Pembangunan Kesehatan maka di buatlah berbagai indikator berdasarkan program Kesehatan. Kementerian Kesehatan membuat sebuah Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) untuk merangkum berbagai indikator Kesehatan agar mudah dalam pemantauan Pembangunan Kesehatan di daerah. Pembangunan Kesehatan merupakan investasi untuk peningkatan kualtias sumber daya manusia. kualitas sumber daya manusia dapat dipantau dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan populasi terbanyak ketiga di indonesia. Program kesehatan yang dijalankan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan angka harapan hidup dan sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh capaian IPKM terhadap IPM di Provinsi Jawa Timur Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional menggunakan data sekunder skor IPKM dari Kementerian Kesehatan dan skor IPM dari Badan Pusat Statistik tahun 2018. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara capaian IPKM dengan capaian IPM di provinsi jawa timur. Beberapa daerah di Provinsi Jawa Timur mempunyai hubungan spasial. Artinya skor IPKM berpengaruh terhadap nilai IPM. Pembangunan Kesehatan tak lepas dari tingkat pengetahuan, dan kesadaran Masyarakat akan lingkungannya. Hubungan kedekatan antar daerah juga mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Saran: Peningkatan pengetahuan dan kesadaran Masyarakat akan Kesehatan adalah kegiatan tanpa henti, investasi, dan tanggung jawab bagi pemerintah daerah untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Kolaborasi antar pemerintah daerah (pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota) sangat diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan program Pembangunan Kesehatan Masyarakat.
Behavioral Intention To Use Pasien Hipertensi dalam Implementasi Personal Health Record Putri, Linta Meyla; Kurniawan, Afif; Mamesah, Marline Merke; Trisnawuri, Shinta
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL ILMU KESEHATAN STIKES ADI HUSADA 2023 Vol 1 No 1 (2023): Prosiding Konferensi Ilmu Kesehatan STIKES Adi Husada
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/prosiding.v1i1.486

Abstract

Latar Belakang: Pada era disruption dan digitalisasi 5.0, setiap individu dapat melakukan monitoring dan pengendalian diri menggunakan aplikasi berbasis digital dan elektronik. Personal Health Record adalah merupakan salah satu inovasi teknologi dalam konteks perawatan primer untuk pasien dengan penyakit kronis yang berfokus pada pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau behavioral intention to use pasien hipertensi dalam implementasi personal health record. Metode: Desain penelitian obsevasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini ialah pasien hipertensi yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan di Surabaya. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Besar sampel dalam penelitian adalah 146 responden. Hasil: Terdapat hubungan antara persepsi manfaat (Perceived Usefulness) terhadap Behaviour Intention to Use atau niat untuk menggunakan fitur PHR. Behavioral intention to use adalah sejauh mana seorang pasien hipertensi memiliki niat untuk menggunakan sistem PHR untuk mengelola dan memantau kesehatan mereka. Saran: Rekomendasi bagi stakeholder dalam menyusun aplikasi PHR, diharapkan mempertimbangkan aspek persepsi manfaat yang akan diterima sehingga dapat meningkatkan niat dalam menggunakan aplikasi PHR. Niat ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mempengaruhi persepsi dan keyakinan pasien terhadap manfaat dan kemudahan penggunaan PHR. Jika pasien hipertensi merasa bahwa menggunakan PHR akan memberikan manfaat konkret bagi manajemen kondisi hipertensi mereka, seperti pemantauan tekanan darah secara berkala, pemantauan perkembangan kondisi, dan akses mudah ke catatan kesehatan, mereka lebih cenderung memiliki niat untuk menggunakannya.