Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis Kinerja Komposting Sampah Model Takakura Barus, Linda; Masra, Ferizal; Indarwati, Suami
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 3 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i3.3528

Abstract

The previous takakura composting model used takakura baskets covered with cloth and cardboard to produce leachate through the wastebasket process which seeped and wetted the cloth and cardboard. It was also found that the increase in the C/N ratio did not meet the requirements. Therefore an innovation was carried out in this study which aims to determine the effectiveness of making compost with the Takakura Model which uses a plastic bucket with filter media to accommodate the leachate produced so that the leachate can also be used as raw material for liquid fertilizer. The materials used are organic waste, EM4, and cow dung in the community in Way Layap Hamlet, Hajimena Village, Natar District. This research is an experiment. The independent variables in this study were 3mm, 4mm, and 5mm filter diameters for buckets, cow dung, organic waste, and EM4. The dependent variable in this study was the quality of compost (organic C, macronutrients (N+P2O5+K2O), C/N ratio, and pH for 15 days. The results obtained were compost quality (organic C 15.63%, macronutrients (N+ P2O5+) K2O) ranges from (6.71% -7.87%), C/N ratio ranges from (13.44-16.57) and pH 7-8.5 all meet standards according to SNI 7763: 2018. Leachate originating from the composting process can be used as liquid fertilizer. Future research needs to use a more varied raw material and the addition of other bio activators to speed up composting.
PENGARUH METODE PEMICUAN STBM TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT DALAM BABS zainal; indarwati, suami
Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Juni
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jspi.3.1.23-31

Abstract

Abstrak : Pada Tahun 2015 dari 3.723 penduduk yang ada di Tanjung Agung, angka Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sebesar 960 penduduk (25,78%). Pada tahun 2016 dari 3.757 penduduk yang ada, angka Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sebesar 995 penduduk (26.48%) dan pada tahun 2017 dari 3.786 penduduk yang ada, angka Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sebesar 1.017 penduduk (26.86%) yang terdiri dari 68 Kepala Keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  metode pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam buang air besar sembarangan (BABS). Hasil penelitian Ada pengaruh pemicuan STBM terhadap pengetahuan,sikap dan tindakan masyarakat di Desa Tanjung Agung Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Pada Tahun 2019     Abstract: In 2015, out of 3,723 residents in Tanjung Agung, the number of open defecation was 960 residents (25.78%). In 2016, out of 3,757 people, the open defecation rate was 995 people (26.48%) and in 2017, out of 3,786 people, the open defecation rate was 1,017 people (26.86%) that was consisted of 68 heads of families. The aim of this research was to determine the effect of the community-based total sanitation triggering method on changes in knowledge, attitudes and community actions in open defecation. The results of this research founded that there was an effect of the triggering of open defecation rate on the knowledge, attitudes and actions of the community in Tanjung Agung Village, Teluk Pandan District, Pesawaran Regency in 2019  
PENERAPAN DAN PELATIHAN 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PENGAJAR DAN SISWA/SISWI SMP GOTONG ROYONG PESAWARAN Masra, Ferizal; Barus, Linda; Indarwati, Suami; Murwanto, Bambang; Prianto, Nawan
SINAR SANG SURYA Vol 8, No 1 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v8i1.3198

Abstract

Sampah menurut UU No. 18 tahun 2008, didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Faktanya, yang membuat sampah menjadi hal yang merugikan manusia adalah ketika sampah dengan berbagai jenis bercampur di suatu tempat yang terdiri dari sampah daun, sampah kertas, sampah plastik, sampah logam, dan lain sebagainya. Sampah-sampah tersebut selanjutnya dapat bereaksi secara kimia antara satu dengan lainnya yang dapat membentuk senyawa berbahaya. Dampak negatif yang ditimbulkannya semakin meningkat ketika produk senyawa berbahaya itu terserap ke tanah, ikut aliran air, ataupun terbebas ke udara yang dapat terhirup oleh makhluk hidup lain termasuk manusia yang tentunya juga sangat membahayakan bagi kesehatan makhluk hidup dan juga bagi ekosistem lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali Pengajar dan Siswa/Siswi SMP Gotong Royong Pesawaran dalam mengelola sampah khususnya sampah anorganik dengan cara 3R (Reuse, Reduce, Recycle), untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik dan dapat bernilai ekonomis. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan pelatihan teknis, serta dilanjutkan dengan pendampingan secara langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah siswa-siswi SMP Gotong Royong Pesawaran dapat memanfaatkan sampah anorganik menjadi sesuatu yang inovatif dan bernilai ekonomis. Kegiatan ini sangat diharapkan bisa dipraktekkan kedepannya, agar dampak negatif dari timbunan-timbunan sampah yang dapat merusak lingkungan dapat teratasi.
PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI KOMPOS DAN PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK DI SD KRISTEN BPK PENABUR BANDAR LAMPUNG Barus, Linda; Masra, Ferizal; Indarwati, Suami; Murwanto, Bambang
SINAR SANG SURYA Vol 8, No 1 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v8i1.3196

Abstract

Sampah menurut UU No. 18 tahun 2008, didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Faktanya, yang membuat sampah menjadi hal yang merugikan manusia adalah ketika sampah dengan berbagai jenis bercampur di suatu. Dewasa ini, permasalahan sampah telah menjadi salah satu isu sentral yang sangat serius di banyak negara termasuk Indonesia. Rata-rata, volume sampah yang dihasilkan oleh manusia adalah sekitar 0,5 kg / per kapita tiap hari, apabila sampah tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan bahaya bagi masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali Siswa-Siswi SD Kristen BPK Penabur Bandar Lampung dalam mengelola sampah organik dan sampah non organik yang ada disekitarnya, dengan cara sampah organik di olah menjadi pupuk kompos dan sampah anorganik diolah dengan cara 3R (Reuse, Reduce, Recycle), untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah dan dapat bernilai ekonomis. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan pelatihan teknis, serta dilanjutkan dengan pendampingan secara langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah siswa-siswi SD Kristen BPK Penabur Bandar Lampung dapat memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos dan dapat memanfaatkan sampah anorganik menjadi sesuatu yang lebih berguna. Pelatihan cara pembuatan pupuk kompos dan pemanfaatan sampah plastik menjadi kerajinan bunga hias, dll sangat diharapkan bisa dipraktekkan ke depannya, agar dampak negatif dari timbunan-timbunan sampah yang dapat merusak lingkungan dapat teratasi.
HUBUNGAN LIMA PILAR STBM DENGAN RESIKO STUNTING DI DESA LOKUS STUNTING DESA SIDOREJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOREJO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2024 Indarwati, Suami; Martini, Martini
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat bayi usia 0-59 bulan (balita) di Lampung yang mengalami stunting mencapai 18,5% pada 2021. Kabupaten Tanggamus tercatat sebagai kabupaten/kota dengan prevalensi balita stunting terbesar di Provinsi Lampung, yakni sebesar 25%. Dengan demikian, 1 dari 4 Balita di kabupaten ini tinggi badannya di bawah standar tinggi badan seusianya. Wilayah dengan prevalensi Balita stunting terbesar berikutnya, yaitu Kabupaten Pesisir Barat sebesar 22,8%, Kabupaten Lampung Barat sebesar 22,7%, dan Kabupaten Tulang Bawang Barat sebesar 22,1%, Kabupaten Lampung Selatan sebesar 16,3%. Sedangkan Kabupaten Lampung Timur sebesar 15,3%, dan berdasarkan keputusan bupati lampung Timur Nomor:B/64/21-SK/2023 tentang penetapan lolasi focus ( LOKUS ) intervensi stunting di kabupaten lampung Timur tahun 2024 khususnya Desa Sidorejo Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan Kabupaten Tulangbawang tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi Balita stunting terendah, yaitu hanya 9,5%. Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lima pilar STBM dengan resiko stunting di Desa Lokus Stunting Sidorejo Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2024 dengan pendekatan Crossectional. Dengan jumlah sampel sebanyak 208 orang. Penelitian dilaksanakan selama ± 2 bulan yang akan dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2024. Hasil penelitian diektahui bahwa, tidak ada hubungan lima pilar STBM yang meliputi; Stop Buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, Pengolahan air dan makanan dengan benar, pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga . dengan resiko Stunting di Desa Lokus Stunting Sidorejo Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Kabupaten Lampung Timur Tahun 2024 dikarenakan nilai P value>0,05.maka sebaiknya masyarakat lebih bereperan aktif dalam memperhatikan kebersihan linkungan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai suatu upaya pencegahan dan penurunan angka stunting.
Pelatihan Pembuatan Kompos Untuk Petugas Dan Lansia Barus, Linda; Indarwati, Suami; Masra, Ferizal
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2025): Vol 7 No 1 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v7i1.20794

Abstract

Permasalahan sampah telah menjadi salah satu isu sentral yang sangat serius di banyak negara termasuk Indonesia. Tidak ada di satu kawasan Indonesia pun yang terbebas dari sampah. Akibat jumlah penduduknya yang sangat besar, maka hasil dari produksi manusia khususnya dari jenis sampah rumah tangga juga sangat besar. Secara rata-rata, volume sampah yang dihasilkan oleh manusia adalah sekitar 0,5 kg / per kapita tiap hari, Kepala DLH Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati mengatakan dari 1,64 juta ton sampah yang dihasilkan pada 2022 itu, per harinya dihasilkan 4.515 ton sampah. "Selama 2022 di Lampung terdapat timbunan sampah sebanyak 1,64 juta ton. Itu per harinya ada 4.515 ton sampah," kata Emil. Jumlah timbulan sampah ini meningkat dibandingkan 2019 lalu yang hanya menghasilkan 1,46 juta ton per tahun. (Kusumawati, E. (2023)). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberi edukasi terkait keterampilan yang bisa dilakukan dalam menangani sampah organik yang ada disekitarnya. Pada akhirnya, diharapkan agar warga UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar dapat merasakan manfaat dari hasil ilmu yang telah disalurkan oleh tim Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang sehingga dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola sampah disekitar yang hasilnya dapat bernilai ekonomis, dan permasalahan lingkungan yang ada dapat teratasi dengan baik. Bahan yang digunakan pada kegiatan ini yaitu bahan-bahan pengomposan, Metode penyuluhan yang digunakan adalah cemarah dan tanya-jawab. Hasil dari kegiatan ini adalah menambah pengetahuan petugas dan lansia dalam pengolahan sampah sebagai kompos. Kesimpulan dalam kegiatan pengabdian masyarakat yaitu berupa penyuluhan materi teori dan praktek pembuatan kompos kepada warga UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar mendapat tanggapan yang sangat baik, dan dalam kegiatan ini peserta pengabdian sangat antusias dalam menerimanya. Kata kunci : Pengolahan, Sampah Organik, Pembuatan Kompos. 
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Untuk Lansia Indarwati, Suami; Masra, Ferizal; Barus, Linda
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2025): Vol 7 No 1 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v7i1.20807

Abstract

Dari Aspek kesehatan, semakin bertambah usia keluhan kesehatan semakin meningkat. Hasil susenas (2012) Angka kesakitan (morbidity rates) penduduk lansia tahun 2012sebesar 26,93% (Kemenkes, 2013). Keluhan kesehatan lansia yang paling tinggi adalah keluhan yang merupakan efek dari penyakit kronis seperti asam urat, darah tinggi, rematik, darah rendah dan diabetes (32,99%), Kemudian jenis keluhan yang juga banyak dialami lansia adalah batuk (17,81%) dan pilek (11,75%). Prevalensi obesitas yang paling tinggi menjelang lansia sampai lansia (kelompok umur 55-64 tahun, 65-74 tahun dan 75+ tahun) adalah kelompok umur 55-64 tahun (23,1%). Prevalensi merokok lansia paling tinggi pada kelompok umur 55-64 tahun (37,5%) dengan rerata jumlah batang rokok/hari sebanyak 13 batang rokok. Faktor yang juga mempengaruhi kondisi fisik dan daya tahan tubuh lansia adalah pola hidup yang dijalankan sejak usia balita (Kemenkes, 2013). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberi edukasi terkait Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS). Pada akhirnya, diharapkan agar warga UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar dapat merasakan manfaat dari hasil ilmu yang telah disalurkan oleh tim Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang sehingga dapat menerapkan perilaku Hidup Bersih dann Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari. Metode penyuluhan yang digunakan adalah cemarah dan tanya-jawab. Hasil dari kegiatan ini adalah menambah pengetahuan petugas dan lansia dalam menerapkan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS). Kesimpulan dalam kegiatan pengabdian masyarakat yaitu berupa penyuluhan materi teori dan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada warga UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar mendapat tanggapan yang sangat baik, dan dalam kegiatan ini peserta pengabdian sangat antusias dalam menerimanya. Kata kunci : Perilaku Hidup Bersih dan sehat
PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, PERILAKU DAN LAMA KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA LAMPUNG SELATAN Muslim, Zainal; Indarwati, Suami
Jurnal Ilmiah Kesehatan Promotif Vol. 9 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Institut Toraja Raya Indonesia (ITRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawat merupakan salah satu tim pelayanan kesehatan terbesar yang dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh kemampuan,perilaku dan lama kerja terhadap kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Natar Medika Lampung Selatan. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study. Responden adalah seluruh perawat di instalasi rawat inap yang berjumlah 48 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis stastistik menggunakan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan, perilaku dan lama kerja signifikan terhadap kinerja perawat. Ada pengaruh antara kemampuan, perilaku dan lama kerja secara simultan terhadap kinerja perawat (p = 0.000). Koefisien determinasi pengaruh variabel kemampuan , perilaku dan lama kerja secara bersama-sama terhadap kinerja perawat sebesar 44.1%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa adalah penting untuk menjaga kemampuan , perilaku dan lama kerja untuk meningkatkan kinerja perawat.
Utilization of Oil Palm Shell Waste (Elaeis guineensis Jacq) into Activated Charcoal Ayuningtias, Fanny Sania; Barus, Linda; Indarwati, Suami
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 19 No. 1 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v19i1.4886

Abstract

Oil palm shells are solid waste generated from the palm oil industry. The processing of oil palm shells into activated charcoal has not yet been optimized, despite the high demand for activated charcoal in various industries, such as desulfurization in gas purification and LNG processing, as well as filtration processes. Therefore, the quality of activated charcoal depends on the carbonization and activation process. This study aims to determine whether oil palm shells can be converted into activated charcoal using H₃PO₄ as an activating agent at concentrations of 8%, 9%, and 10%, and soaking times of 20, 22, and 24 hours, by the Indonesian National Standard (SNI) for activated charcoal. This study employs a pre-experimental, one-shot case study design. The treatment applied includes the independent variables of H₃PO₄ concentrations (8%, 9%, 10%) and soaking durations (20, 22, 24 hours). The carbonization temperature for all samples was 450–500°C for 0.5 hours. The dependent variable is the resulting activated charcoal powder that meets SNI standards. Activated charcoal with an 8% H₃PO₄ concentration and a 20-hour soaking time yielded the following results: a moisture content of 10.64%, an ash content of 2.66%, and a calorific value of 3,678.43 cal/g. With 9% H₃PO₄ and 20-hour soaking: 9.88% moisture, 2.95% ash, and 4,955.1 cal/g. With 10% H₃PO₄ and 20-hour soaking: 8.21% moisture, 3.53% ash, and 6,190.58 cal/g. The best result, according to SNI 1683-2021 "Wood Charcoal", was achieved at 24 hours of soaking and a 10% H₃PO₄ activator concentration, with the following values: 8.21% moisture, 3.53% ash, and 6,190.58 cal/g calorific value. It is therefore recommended for activated charcoal production.
Kemampuan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Sebagai Fitoremediasi Dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Tempe Putri, Wilda Nindia; Barus, Linda; Ahyanti, Mei; Prianto, Nawan; Masra, Ferizal; Indarwati, Suami
MIDWIFERY JOURNAL Vol 3, No 3 (2023): Volume 3 Nomor 3 September 2023
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v3i3.12318

Abstract

Background: This research is a Quasi-Experimental Design using a pretest-posttest with control group design with 3 repetitions. Objective: To determine the ability of 1 kg water hyacinth plants as phytoremediation in processing tempe liquid waste.Methods: This research is in the form of a Quasi-Experimental Design with the independent variables in the research, namely variations in wastewater volume of 20, 25, 30 liters and the dependent variable, namely reducing BOD, COD, TSS levels and neutralizing pH. This research was conducted at the Environmental Health Department Laboratory of the Tanjung Karang Health Polytechnic in March-May 2023. The sample used was tempeh liquid waste from a household industry located on Jalan Catur Tunggal, Kemiling District, Bandar Lampung.Results: From the research results, it was found that phytoremediation using water hyacinth plants weighing 1kg in a wastewater volume of 20 liters could reduce BOD levels by 57.13%, COD by 67.74%, TSS by 80.82%, and increase pH levels by 20.51%. . In accordance with Governor Regulation No. 7 Governor of 2010 concerning Waste Water Quality Standards for Soybean Processing Activities, only BOD with a waste water volume of 20 liters meets the requirements, other waste water volumes do not meet the standards.Conclusion and Recommendations: With the above results, phytoremediation using 1kg water hyacinth plants in a wastewater volume of 20 liters can reduce BOD levels by 57.13%, COD by 67.74%, TSS by 80.82%, and increase pH levels by 20.51%. A repeat study of similar phytoremediation is needed to get a better grade from this research. Keyword : Water Hyacinth Plants, Tempe Waste, BOD, COD, pH ABSTRAK Latar Belakang: Penelitian ini berupa Quasi-Experimental Design menggunakan rancangan pretest-posttest with control group dengan 3 kali pengulangan.Tujuan: Untuk mengetahui  kemampuan tanaman eceng gondok 1 kg sebagai fitoremediasi dalam pengolahan limbah cair tempe.Metode: Penelitian ini berupa Quasi-Experimental Design dengan Variabel bebas pada penelitian yaitu variasi volume air limbah 20, 25, 30 liter dan variabel terikat yaitu penurunan kadar BOD, COD, TSS dan menetralkan pH. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang pada bulan Maret-Mei 2023. Sampel yang digunakan adalah limbah cair tempe dari industri rumah tangga yang berada di Jalan Catur Tunggal Kecamatan Kemiling Bandar Lampung.Hasil: Dari Hasil penelitian diperoleh hasil fitoremediasi menggunakan tanaman eceng gondok berat 1kg dalam volume air limbah 20 liter dapat menurunkan kadar BOD 57,13%, COD sebesar 67,74 %, TSS sebesar 80,82%, dan meningkatkan kadar pH sebesar 20,51%. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Lampung No 7 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Pengolahan Kedelai yang memenuhi syarat hanya BOD dengan volume air limbah 20 liter, pada volume air limbah lainnya belum memenuhi standar.Kesimpulan dan Saran: Dengan hasil di atas fitoremediasi menggunakan tanaman eceng             gondok berat 1kg dalam volume air limbah 20 liter dapat menurunkan kadar BOD 57,13%, COD sebesar 67,74 %, TSS sebesar 80,82%, dan meningkatkan kadar pH sebesar 20,51%. Diperlukan kajian ulang tentang fitoremediasi serupa untuk mendapatkan grade yang lebih baik dari penelitian ini. Kata Kunci: Tanaman Eceng Gondok , Limbah Tempe, BOD, COD, pH