Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

HUBUNGAN PENERAPAN 5 PILAR SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DAN KEJADIAN DIARE DI DESA TAMAN BARU KECAMATAN PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Monica, Deta Zalva; Ahyanti, Mei; Prianto, Nawan
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v14i2.2183

Abstract

Diarrhea affects the death of several people around the world. In Lampung Province, the morbidity rate for all age groups tended to increase in 2005-2014. The increase in cases also occurred in South Lampung Regency from 2016-2018, and the most in Taman Baru Village, Penengah District.The study used a cross-sectional design with a sample of 267 households, which are all households in Taman Baru Village. Primary data were collected through a survey using a questionnaire and checklist. The collected data were processed and analyzed in a bivariate manner with the help of a computer program.The results showed a relationship between knowledge and application of the five pillars of STBM and the incidence of diarrhea. Community leaders and village officials fully support STBM activities. The people of Taman Baru Village have not carried out liquid waste management and household waste management, this factor can be the cause of the increasing incidence of diarrhea.
PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA DAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE DI KELURAHAN KALIAWI PERSADA KOTA BANDAR LAMPUNG Putra, Dito Pratama; Masra, Ferizal; Prianto, Nawan
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 2 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v16i2.3446

Abstract

Kelurahan Kaliawi Persada belum memenuhi pilar keempat dan kelima STBM. Masyarakat masih membuang sampah ke sungai, sembarang tempat, atau dibakar. Sementara, air limbah rumah tangga tidak memiliki saluran tertutup dan kedap air. Hal ini berisiko terhadap perkembangan penyakit berbasis lingkungan, salah satunya diare. Penelitian bertujuan menganalisis hubungan penerapan pilar keempat dan kelima STBM dengan kejadian penyakit diare. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Populasi berjumlah 1.458 rumah tangga, dan sampel sebanyak 346 rumah tangga yang dipilih secara randomg (Simple Random Sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi, menggunakan kuesioner dan checklist. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik. Penelitian mendapatkan bahwa mayoritas rumah tangga (74,9%) tidak mengelola sampah dengan baik, dan 47,1% tidak mengelola limbah rumah tangga dengan baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengelolaan sampah rumah tangga dengan kejadian diare (p-value=0,006). Namun, pengelolaan air limbah rumah tangga tidak berkaitan dengan diare (p-value=0,407). Masyarakat sebaiknya melakukan pemilahan sampah dari tingkat rumah tangga, agar mudah diolah oleh petugas pengolah sampah. Hal penting lain yang perlu diperhatikan bersama antara pemerintah dan masyarakat adalah saling bergotong royong dalam mengupayakan kesehatan masyarakat.
PENERAPAN DAN PELATIHAN 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PENGAJAR DAN SISWA/SISWI SMP GOTONG ROYONG PESAWARAN Masra, Ferizal; Barus, Linda; Indarwati, Suami; Murwanto, Bambang; Prianto, Nawan
SINAR SANG SURYA Vol 8, No 1 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v8i1.3198

Abstract

Sampah menurut UU No. 18 tahun 2008, didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Faktanya, yang membuat sampah menjadi hal yang merugikan manusia adalah ketika sampah dengan berbagai jenis bercampur di suatu tempat yang terdiri dari sampah daun, sampah kertas, sampah plastik, sampah logam, dan lain sebagainya. Sampah-sampah tersebut selanjutnya dapat bereaksi secara kimia antara satu dengan lainnya yang dapat membentuk senyawa berbahaya. Dampak negatif yang ditimbulkannya semakin meningkat ketika produk senyawa berbahaya itu terserap ke tanah, ikut aliran air, ataupun terbebas ke udara yang dapat terhirup oleh makhluk hidup lain termasuk manusia yang tentunya juga sangat membahayakan bagi kesehatan makhluk hidup dan juga bagi ekosistem lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali Pengajar dan Siswa/Siswi SMP Gotong Royong Pesawaran dalam mengelola sampah khususnya sampah anorganik dengan cara 3R (Reuse, Reduce, Recycle), untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik dan dapat bernilai ekonomis. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan pelatihan teknis, serta dilanjutkan dengan pendampingan secara langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah siswa-siswi SMP Gotong Royong Pesawaran dapat memanfaatkan sampah anorganik menjadi sesuatu yang inovatif dan bernilai ekonomis. Kegiatan ini sangat diharapkan bisa dipraktekkan kedepannya, agar dampak negatif dari timbunan-timbunan sampah yang dapat merusak lingkungan dapat teratasi.
PENGEMBANGAN MP-ASI LOKAL UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI EMAS 2045 DAN PEMBERDAYAAN PROGRAM STBM SERTA MENCAPAI DESA ODF DI DESA CABANG EMPAT KECAMATAN ABUNG SELATAN, KABUPATEN LAMPUNG UTARA sumardilah, dewi; Indriyani, Reni; Muliani, Usdeka; Prianto, Nawan; Sutarto, Sutarto
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v9i1.525

Abstract

Pengabdian masyarakat dengan skema Program Pengembangan Desa Mitra ini, berjudul Pengembangan MP-ASI Lokal untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045 dan Pemberdayaan Program STBM serta mencapai Desa ODF di Desa Cabang Empat Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Tujuan umum kegiatan adalah meningkatkan ketrampilan kader dalam menyiapkan MP-ASI dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan Sanitasi Total berbasis Masyarakat menuju Desa ODF. Tujuan khusus: 1) praktik membuat MP-ASI dengan memanfaatkan bahan makanan lokal 2) pendampingan pembuatan dan pemasangan jamban, 3) pencapaian predikat desa ODF. Berdasarkan Survei status Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2019 didapatkan prevalensi balita Stunting menurut Provinsi, jumlah stunting di Provinsi Lampung tahun 2013 sebesar 42,6%, pada tahun 2018 sebesar 27,3%, dan pada tahun 2019 sebesar 26,3%. Dari hasil tersebut, Provinsi Lampung mengalami penurunan jumlah persentase balita Stunting. Berdasarkan SSGBI 2019 prevalensi stunting di Kabupaten Lampung Utara tahun 2013 sebesar 32,44% dan di tahun 2019 sebesar 38,56%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan Kabupaten Lampung Utara megalami peningkatan. Stunting merupakan masalah kesehatan yang terjadi karena asupan gizi yang tidak mencukupi selama periode seribu hari pertama kehidupan (HPK). Salah satu penyebab stunting di Propinsi Lampung adalah tidak optimalnya intake gizi seimbang dan rendahnya cakupan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang pada Balita. Desa Cabang Empat Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara merupakan Desa locus stunting di Kabupaten Lampung utara dengan jumlah balita stunting sebanyak 15 orang (Hasil Penimbangan, Agt-2023). Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan masyarakat terutama Kader Posyandu. Untuk mencapai Generasi Emas di tahun 2045 banyak faktor yang harus dibenahi terutama faktor lingkungan dan perilaku masyarakat.
PENGEMBANGAN MP-ASI LOKAL UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI EMAS 2045 DAN PEMBERDAYAAN PROGRAM STBM SERTA MENCAPAI DESA ODF DI DESA CABANG EMPAT KECAMATAN ABUNG SELATAN, KABUPATEN LAMPUNG UTARA sumardilah, dewi; Indriyani, Reni; Muliani, Usdeka; Prianto, Nawan; Sutarto, Sutarto
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v9i1.525

Abstract

Pengabdian masyarakat dengan skema Program Pengembangan Desa Mitra ini, berjudul Pengembangan MP-ASI Lokal untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045 dan Pemberdayaan Program STBM serta mencapai Desa ODF di Desa Cabang Empat Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Tujuan umum kegiatan adalah meningkatkan ketrampilan kader dalam menyiapkan MP-ASI dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan Sanitasi Total berbasis Masyarakat menuju Desa ODF. Tujuan khusus: 1) praktik membuat MP-ASI dengan memanfaatkan bahan makanan lokal 2) pendampingan pembuatan dan pemasangan jamban, 3) pencapaian predikat desa ODF. Berdasarkan Survei status Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2019 didapatkan prevalensi balita Stunting menurut Provinsi, jumlah stunting di Provinsi Lampung tahun 2013 sebesar 42,6%, pada tahun 2018 sebesar 27,3%, dan pada tahun 2019 sebesar 26,3%.  Dari hasil tersebut, Provinsi Lampung mengalami penurunan jumlah persentase balita Stunting. Berdasarkan SSGBI 2019 prevalensi stunting di Kabupaten Lampung Utara tahun 2013 sebesar 32,44% dan di tahun 2019 sebesar 38,56%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan Kabupaten Lampung Utara megalami peningkatan. Stunting merupakan masalah kesehatan yang terjadi karena asupan gizi yang tidak mencukupi selama periode seribu hari pertama kehidupan (HPK). Salah satu penyebab stunting di Propinsi Lampung adalah tidak optimalnya intake gizi seimbang dan rendahnya cakupan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang pada Balita. Desa Cabang Empat Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara merupakan Desa locus stunting di Kabupaten Lampung utara dengan jumlah balita stunting sebanyak 15 orang (Hasil Penimbangan, Agt-2023).  Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan masyarakat terutama Kader Posyandu. Untuk mencapai Generasi Emas di tahun 2045 banyak faktor yang harus dibenahi terutama faktor lingkungan dan perilaku masyarakat.
Kemampuan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Sebagai Fitoremediasi Dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Tempe Putri, Wilda Nindia; Barus, Linda; Ahyanti, Mei; Prianto, Nawan; Masra, Ferizal; Indarwati, Suami
MIDWIFERY JOURNAL Vol 3, No 3 (2023): Volume 3 Nomor 3 September 2023
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v3i3.12318

Abstract

Background: This research is a Quasi-Experimental Design using a pretest-posttest with control group design with 3 repetitions. Objective: To determine the ability of 1 kg water hyacinth plants as phytoremediation in processing tempe liquid waste.Methods: This research is in the form of a Quasi-Experimental Design with the independent variables in the research, namely variations in wastewater volume of 20, 25, 30 liters and the dependent variable, namely reducing BOD, COD, TSS levels and neutralizing pH. This research was conducted at the Environmental Health Department Laboratory of the Tanjung Karang Health Polytechnic in March-May 2023. The sample used was tempeh liquid waste from a household industry located on Jalan Catur Tunggal, Kemiling District, Bandar Lampung.Results: From the research results, it was found that phytoremediation using water hyacinth plants weighing 1kg in a wastewater volume of 20 liters could reduce BOD levels by 57.13%, COD by 67.74%, TSS by 80.82%, and increase pH levels by 20.51%. . In accordance with Governor Regulation No. 7 Governor of 2010 concerning Waste Water Quality Standards for Soybean Processing Activities, only BOD with a waste water volume of 20 liters meets the requirements, other waste water volumes do not meet the standards.Conclusion and Recommendations: With the above results, phytoremediation using 1kg water hyacinth plants in a wastewater volume of 20 liters can reduce BOD levels by 57.13%, COD by 67.74%, TSS by 80.82%, and increase pH levels by 20.51%. A repeat study of similar phytoremediation is needed to get a better grade from this research. Keyword : Water Hyacinth Plants, Tempe Waste, BOD, COD, pH ABSTRAK Latar Belakang: Penelitian ini berupa Quasi-Experimental Design menggunakan rancangan pretest-posttest with control group dengan 3 kali pengulangan.Tujuan: Untuk mengetahui  kemampuan tanaman eceng gondok 1 kg sebagai fitoremediasi dalam pengolahan limbah cair tempe.Metode: Penelitian ini berupa Quasi-Experimental Design dengan Variabel bebas pada penelitian yaitu variasi volume air limbah 20, 25, 30 liter dan variabel terikat yaitu penurunan kadar BOD, COD, TSS dan menetralkan pH. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang pada bulan Maret-Mei 2023. Sampel yang digunakan adalah limbah cair tempe dari industri rumah tangga yang berada di Jalan Catur Tunggal Kecamatan Kemiling Bandar Lampung.Hasil: Dari Hasil penelitian diperoleh hasil fitoremediasi menggunakan tanaman eceng gondok berat 1kg dalam volume air limbah 20 liter dapat menurunkan kadar BOD 57,13%, COD sebesar 67,74 %, TSS sebesar 80,82%, dan meningkatkan kadar pH sebesar 20,51%. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Lampung No 7 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Pengolahan Kedelai yang memenuhi syarat hanya BOD dengan volume air limbah 20 liter, pada volume air limbah lainnya belum memenuhi standar.Kesimpulan dan Saran: Dengan hasil di atas fitoremediasi menggunakan tanaman eceng             gondok berat 1kg dalam volume air limbah 20 liter dapat menurunkan kadar BOD 57,13%, COD sebesar 67,74 %, TSS sebesar 80,82%, dan meningkatkan kadar pH sebesar 20,51%. Diperlukan kajian ulang tentang fitoremediasi serupa untuk mendapatkan grade yang lebih baik dari penelitian ini. Kata Kunci: Tanaman Eceng Gondok , Limbah Tempe, BOD, COD, pH
Analisis Kinerja Membran Mikrofiltrasi Terhadap Penurunan Angka Coliform Di Instalasi Pengolahan Air Limbah Musyaffa, Muhammad Hariq; Santosa, Iman; Prianto, Nawan; Fikri, Ahmad
MIDWIFERY JOURNAL Vol 4, No 4 (2024): Volume 4, Nomor 4 Desember 2024
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v4i4.18403

Abstract

Background: Water is very useful for household, industrial, and other public places. The availability of clean water is essential to support a healthy life. Especially in urban areas where the population growth rate is very high, it is increasingly difficult to get clean water that meets health requirements both in quality and quantity. Clean water that has been used 80% of it becomes wastewater. If the wastewater is not treated, it will cause human diseases such as diarrhea, polio, and worms.Purpose: The aim is to analyze the quality inspection of waste water samples at the IPAL Outlet of RSUD dr.A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung City.Methods: The type of research carried out is observation and the next test sample is further analyzed in the laboratory. The author wants to know the effectiveness of Microfiltration Membrane Performance on Reducing Coliform Numbers in the Wastewater Treatment Plant at dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung City in 2024.Results: The results of the study, based on the analysis of the quality inspection of wastewater samples at the Outlet of the WWTP at dr. A. Dadi Hospital. The performance of the Microfiltration Membrane, is able to suppress and reduce Coliform levels to 437 MPN/100 ml of test results, testing with Total Coliform parameters. Conclusion: The conclusion is that the performance of the Microfiltration Membrane is able to suppress and reduce Coliform levels from the initial test results found that the wastewater sample 7800 MPN/100 ml exceeds the maximum allowable level which should be 3000 MPN/100 ml. Of course this is still a problem because water discharged into water bodies can cause a source of disease for humans.Suggestion: Further research was carried out on the amount of water produced and how long it takes to saturate the microfiltration membrane. Keywords: Membrane, Wastewater Treatment Plant, Coliform ABSTRAK Latar Belakang: Air sangat berguna untuk kepentingan rumah tangga, industri, maupun tempat-tempat umum yang lainnya. Tersedianya air bersih adalah mutlak untuk menunjang kehidupan yang sehat. Terlebih di daerah perkotaan yang tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi dirasakan semakin sulit untuk mendapatkan air bersih yang memenuhi syarat-syarat kesehatan baik secara kualitas maupun kuantitas. Air bersih yang sudah dipakai 80% nya menjadi air limbah. Air limbah tersebut apabila tidak diolah akan menyebabkan timbulnya penyakit pada manusia seperti diare, polio, dan cacingan.Tujuan: Menganalisis kualitas air limbah di Outlet IPAL RSUD dr. A. Dadi. Tjokrodipo Kota Bandar Lampung menggunakan membrane mikrofiltrasi.Metode: Jenis penelitian yang dilakukan bersifat observasi dan sampel uji seterusnya dianalisis lebih lanjut di laboratorium. Penulis ingin mengetahui keefektifan kinerja membran mikrofiltrasi terhadap penurunan angka coliform di instalasi pengolahan air limbah di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo kota Bandar Lampung tahun 2024.Hasil: Hasil penelitian, berdasarkan analisis pemeriksaan kualitas sampel air limbah di Outlet IPAL RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung, kinerja Membran Mikrofiltrasi, mampu menekan dan menurunkan kadar Coliform menjadi 437 MPN per/100 ml dari hasil uji, pengujian dengan parameter Total Coliform.Kesimpulan: Kesimpulan yaitu, bahwa pada kinerja Membran Mikrofiltrasi mampu menekan dan menurunkan kadar Coliform dari hasil pengujian awal ditemukan sampel air limbah 7800 MPN per/100ml melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan yang seharusnya 437 MPN /100 ml. Tentunya hal tersebut sudah memenuhi persyaratan.Saran: Dilaksanakan penelitian lebih lanjut jumlah air yang dihasilkan dan berapa lama waktu jenuh dari membran mikrofiltrasi. KataKunci: Membran, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Coliform 
Pemanfaatan Arang Kayu Kopi Sebagai Penurun Kadar Bau Pada IPAL Prianto, Nawan; Masra, Ferizal; Prihantoro, Prihantoro
MIDWIFERY JOURNAL Vol 5, No 2 (2025): Volume 5 No 2 Juni 2025
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v5i2.21098

Abstract

 ABSTRAKLatar Belakang: Limbah cair rumah sakit mengandung senyawa organik yang apabila terurai menghasilkan bau tidak sedap, salah satunya disebabkan oleh amonia (NH₃). Salah satu metode pengolahan bau limbah adalah dengan menggunakan arang aktif sebagai media adsorpsi. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas arang aktif berbahan kayu kopi sebagai media filtrasi untuk menurunkan kadar bau (amonia) pada IPAL RSUD Alimuddin Umar.Tujuan: Mengetahui efektivitas penggunaan arang kayu kopi terhadap penurunan kadar amonia pada limbah cair rumah sakit.Metode: Penelitian eksperimen dengan perlakuan media arang aktif kayu kopi setebal 70 cm, 100 cm, dan 120 cm dengan variasi waktu kontak 5, 15, dan 20 menit. Parameter yang diukur meliputi kadar NH₃, pH, dan suhu sebelum dan sesudah proses filtrasi.Hasil: Penurunan kadar NH₃ tertinggi terjadi pada media setebal 120 cm dengan waktu kontak 20 menit (dari 10,45 mg/L menjadi 2,94 mg/L). pH berkisar antara 7,4–7,7 dan suhu antara 25–30 °C, keduanya masih dalam rentang standar.Kesimpulan: Arang aktif dari kayu kopi efektif digunakan untuk menurunkan bau limbah cair rumah sakit, khususnya kandungan amonia.Kata kunci: Arang Aktif, Amonia, Filtrasi, Limbah Cair, Kayu Kopi  
Efektifitas Koagulan Biji Asam Jawa untuk Menurunkan Kadar BOD dan TSS Pada Limbah Cair Domestik di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Prianto, Nawan; Widyaningsih, Gusti; Santosa, Imam
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 6 (2024): Volume 6 Nomor 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i6.12513

Abstract

ABSTRACT The impact of the growth of science and technology on the environment can be in the form of domestic liquid waste originating from the process of restaurant activities so that it must be treated for liquid waste so that it is safe when disposed of into the environment. Restaurant Wastewater is one of the producers of domestic liquid waste. Liquid waste treatment can be done by means of coagulation. The coagulant used in this study was tamarind seeds. Tamarind seeds which have been considered waste can be used as a natural coagulant in wastewater treatment because of the protein, tannin and antioxidant content in them. This study was conducted to determine the effect of coagulant dose variations (2g / ml, 4g / ml, and 6g / ml), stirring speed (40 rpm and 100 rpm) and stirring time (1 minute and 3 minutes) on the parameters of liquid waste, namely pH. , TSS and BOD. The results of this study are as follows: Characteristics of restaurant liquid waste have a BOD concentration of 131 mg / l, TSS 197 mg / l and a pH of 6.3, the largest reduction in BOD concentration in restaurant wastewater is the treatment of 6 gr coagulant dose, stirring time. 3 minutes and the stirring speed of 150 rpm is 84.48%, the largest decrease in TSS concentration in restaurant wastewater is the treatment of the coagulant dose of 6 gr, the stirring time of 3 minutes and the stirring speed of 150 rpm is 88.15%. The effect of Dose Variation on pH parameters is that the greater the coagulant dose causes the lower pH of the restaurant wastewater. There is a significant difference in the effect of variations in dose, stirring time and coagulant contact time on the average concentration of BOD Quality with P value (P-value) < 0.005 on the ANOVA TWO WA table, There is a significant difference in the effect of variations in dose, stirring time and coagulant contact time on the average TSS quality concentration with a P value (P-value) <0.005 in the ANOVA TWO WAY table, there is a significant difference in the effect of variations in dose, stirring time and contact time coagulant to the average concentration of pH quality with a P value (P-value) <0.005 in the ANOVA TWO WAY table. And the suggestion for this research is to do further research to adjust the pH of the coagulant so that it can pass the quality standard. Keywords: Tamarind Seed, Liquid Waste, Domestic   ABSTRAK Dampak pertumbuhan IPTEK terhadap lingkungan dapat berupa limbah cair domestik yang berasal dari proses kegiatan rumah makan sehingga harus dilakukan pengolahan terhadap limbah cair agar aman saat dibuang ke lingkungan. Air Limbah Rumah Makan merupakan salah satu penghasil limbah cair domestik. Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan cara koagulasi. Koagulan yang dipakai dalam penelitian ini yaitu biji asam jawa. Biji asam jawa yang selama ini dianggap limbah dapat dimanfaatkan sebagai koagulan alami dalam pengolahan limbah cair karena kandungan protein, tannin dan antioksidan di dalamnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi dosis koagulan (2g/ml, 4g/ml, dan 6g/ml), kecepatan pengadukan (40 rpm dan 100 rpm) dan waktu pengadukan (1 menit dan 3 menit) terhadap parameter limbah cair yaitu pH, TSS dan BOD. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Karakteristik Limbah Cair Rumah Makan mempunyai kosentrasi BOD 131 mg/l, TSS 197 mg/l dan pH 6,3, Penurunan Kosentrasi BOD pada limbah Cair Rumah Makan terbesar yaitu pada perlakuan dosis koagulan 6 gr, waktu pengadukan 3 menit dan kecepatan pengadukan 150 rpm yaitu 84,48 %, Penurunan Kosentrasi TSS pada limbah Cair Rumah Makan terbesar yaitu pada perlakuan dosis koagulan 6 gr, waktu pengadukan 3 menit dan kecepatan pengadukan 150 rpm yaitu 88,15 %. Pengaruh Variasi Dosis Terhadap parameter pH adalah semakin besar dosis koagulan menyebabkan semakin rendah pH limbah cair rumah makan, Terdapat perbedaan pengaruh yang bermakna variasi dosis, waktu pengadukan dan waktu kontak koagulan terhadap rata-rata kosentrasi Kualitas BOD dengan nilai P (P-value) < 0.005 pada tabel ANOVA TWO WA, terdapat perbedaan pengaruh yang bermakna variasi dosis, waktu pengadukan dan waktu kontak  koagulan terhadap rata-rata kosentrasi Kualitas TSS dengan nilai P (P-value) < 0.005 pada tabel ANOVA TWO WAY,  terdapat perbedaan pengaruh yang bermakna variasi dosis, waktu pengadukan dan waktu kontak  koagulan terhadap rata-rata kosentrasi Kualitas pH dengan nilai P (P-value) < 0.005 pada tabel ANOVA TWO WAY. Dan Saran pada penelitian ini, melakukan penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengaturan pH koagulan agar dapat melewati baku mutu. Kata Kunci:  Biji Asam Jawa, Limbah Cair, Domestik
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI POSYANDU TERINTERGRASI UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI DESA CABANG EMPAT KECAMATAN ABUNG SELATAN-LAMPUNG UTARA Sumardilah, Dewi Sri; Indriyani, Reni; Muliani, Usdeka; Prianto, Nawan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37306

Abstract

Desa Cabang Empat Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara yang sejak dua tahun lalu menjadi desa binaan Poltekkes Tanjungkarang saat ini masih menghadapi berbagai masalah kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak. Berbagai masalah masih dihadapi posyandu, diantaranya adalah tingkat keterampilan kader yang rendah dalam penyelenggaraan kegiatan posyandu. Tujuan pengabdian masyarakat di desa Cabang Empat adalah untuk meningkatkan koordinasi dan keterpaduan untuk membentuk posyandu terintegrasi, meningkatkan keterampilan kader posyandu, dan meningkatkan pemahaman remaja dan lansia tentang kegiatan posyandu. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Participatory Action Research (PAR), yang melibatkan partisipasi aktif mitra dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari identifikasi masalah hingga evaluasi hasil, melalui kegiatan pertemuan lintas sektor tingkat desa, workshop kader posyandu terintegrasi, dan sosialisasi dan edukasi terhadap remaja dan lansia. Kegiatan pengabdian masyarakat diselenggarakan pada bulan Juli 2024 bermitra dengan perangkat desa Cabang Empat dan Puskesmas Kemalo Abung. Hasil pengabdian masyarakat adalah pertemuan lintas sector tingkat desa yang menghasilkan kesepakatan untuk membentuk Tim Terpadu Posyandu Integrasi Layanan Prima (ILP), kemudian workshop kader posyandu yang menghasilkan informasi bahwa terjadi peningkatan keterampilan sebelum dan sesudah workshop, kemudian ada perbedaan yang bermakna antara keterampilan kader sebelum dan sesudah diberikan workshop (p = 0.017). Dari hasil pengabdian masyarakat ini maka dapat disampaikan rekomendasi, diantaranya adalah bidan desa atau petugas puskesmas perlu memberikan keterampilan kader yang berkaitan dengan penguasaan program dan teknis pelayanan fungsional.