Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MASS CIRCUMCISION AS A FORM OF TRUST IN THE COMMUNITY WITHIN THE FRAMEWORK OF GEBYAR LLDIKTI: MASS CIRCUMCISION AS A FORM OF TRUST IN THE COMMUNITY WITHIN THE FRAMEWORK OF GEBYAR LLDIKTI Pratidina, Eki; Rahayu, Sri Mulyati; Sutrisno, Entris; Muslim, Dede Nur Aziz; Manaf, Manaf; Ulfah, Diana; Amini, Nadia Ushfuri
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.664 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v2i2.1461

Abstract

Gebyar LLDIKTI IV Jawa Barat Banten merupakan kegiatan yang diselenggarakan dalam menyambut HUT RI ke-77. Universitas Bhakti kencana merupakan institusi Pendidikan yang berada dibawah koordinasi LLDIKTI Jawa Barat Banten. Sebagai institusi pendidikan dengan mayoritas program studi bidang Kesehatan, Program Studi Diploma III Keperawatan, Program Studi S2 Farmasi dan Program Studi S1 Ilmu Komunikasi ikut andil dalam kegiatan sebagai Tim Kesehatan untuk kegiatan khitanan massal bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu yang berada di daerah sekitar wilayah LLDIKTI IV Jawa Barat Banten. Kegiatan ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Universitas Bhakti Kencana dan Pengabdian kepada Masyarakat dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatannya. Khitanan massal diikuti oleh 15 anak yang mendaftar, namun 1 orang tidak hadir karena sakit, sehingga jumlah yang hadir 14 anak. Proses khitanan berjalan dengan lancar dan kondisi anak-anak sehat baik sebelum, saat khitan dan setelah khitan. Harapan untuk tahun yang akan datang kegiatan Gebyar LLDIKTI IV dapat terus terselenggara dengan baik dan dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit kelamin yang diakibatkan tidak dilakukannya khitan pada laki-laki.
Representatitf Toxic Relationship terhadap Pasangan dalam Film “Yang Hilang Dalam Cinta” Rahman, Mufti Fauzi; Amini, Nadia Ushfuri; Rambe, Ira Hasianna
Buana Komunikasi (Jurnal Penelitian dan Studi Ilmu Komunikasi) Vol 4 No 2 (2023): Desember
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USB YPKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/buanakomunikasi.2023.4.2.2975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Toxic Relationship terhadap pasangan dalam Film “yang Hilang dalam Cinta” melalui adegan-adegan terkait bentuk-bentuk dari Toxic Relationship. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis semiotik. Penerapan model triangle meaning dalam semiotika Charles Sander Pierce, yang melibatkan sign, object dan interpretant sebagai elemen-elemen kuci dalam analisisinya. Peneliti memilih segmen adegan dari film “yang Hilang Dalam Cinta” yang mencerminkan konsep Toxic Relationship melalui penerapan analisis triangle meaning.Hasil penelitian representatif toxic relationship terhadap pasangan dalam film yang hilang dalam cinta yaitu Pertama, Kekerasan Secara Fisik ditunjukan oleh peristiwa atau perbuatan yang mengakibatkan luka dan rasa sakit akibat pukulan keras atau cekikan. Kedua, ditunjukan dengan Kekerasan verbal yaitu Kata-kata yang merendahkan, hinaan, kata-kata kasar. Ketiga, ditunjukan dengan mudah marah dengan kemarahan besar yang mengakibatkan kekerasan fisik dan kekerasan verbal terjadi. Keempat, ditunjukan dengan bentuk posesif dan tidak menghargai privasi pasangan dan selalu berprasangka buruk terhadap lawan jenisnya.
Edukasi Kesehatan Holistik Perempuan dengan Autoimun sebagai Solusi Pemahaman Kesehatan pada Komunitas “Cantik2Autoimun” di Bandung, Jawa Barat Rahman, Mufti Fauzi; Amini, Nadia Ushfuri; Ermilda, Ermilda; DAhlia, Dedeh; Heryana, Nur Rakhmanto
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2024): IJPM - Desember 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.642

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan solusi holistik melalui edukasi, pelatihan, dan pemberdayaan komunitas. Program ini mencakup pelatihan penerimaan diri, mindfulness, komunikasi terapeutik, serta pengembangan kewirausahaan berbasis komunitas. Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) diterapkan untuk menganalisis masalah dan kebutuhan komunitas secara partisipatif. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta, penerapan keterampilan baru, dan peningkatan partisipasi komunitas, meskipun terdapat kendala dalam memahami materi kompleks seperti teknik relaksasi. Komunitas Cantik2Autoimun (C2A) menghadapi berbagai tantangan, termasuk stigma sosial, penerimaan diri, dan kemandirian ekonomi. Pelatihan berhasil memberikan nilai tambah nyata terhadap penerimaan diri, pengurangan stigma, dan kemandirian ekonomi anggota komunitas. Program ini menegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin yang holistik dalam memberdayakan komunitas penyintas autoimun untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Pengaruh pesan edukasi kesehatan terhadap citra Rumah Sakit Hakim, Alfi Fauzia; Munawaroh, Madinatul; Amini, Nadia Ushfuri; Annisa, Bilqis; Febrianti, Anti Restiani
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 2 No 2 (2022): Perawatan Pasien Yang Menderita Tuberkulosis Paru
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v2i2.294

Abstract

Background: Providing educational messages by health workers to patients and their families is a form of service provided by the hospital where the patient is treated and gets treatment. The quality of health services is currently getting high demands from people who are increasingly aware of health. Good service quality affects the high level of satisfaction of patients and their families as a public audience. This will also affect the image that is formed about the hospital. Purpose: To determine the effect of health education messages on the image of the Hospital institution. Methods: The method used is quantitative, with an explanatory survey approach. Results: The results of this study show that the results of the validity test on all questions in the questionnaire are valid, the results of the reliability test of the questionnaire state that they are reliable. The effect of giving health education messages in the form of tips directly on the image has a greater value, namely 11.4%, compared to information processing, both the central route, which is 4.5% and the peripheral route, which is 0.2%. Conclusion: There is an influence on health education messages in the form of tips on the image of Hospital institutions in Bandung Regency, West Java, both directly and through information processing, but it is very small and not significant.   Pendahuluan: Pemberian pesan-pesan edukasi oleh tenaga kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan rumah sakit tempat pasien tersebut berobat dan mendapatkan tindakan. Kualitas pelayanan kesehatan saat ini mendapatkan tuntutan yang tinggi dari masyarakat yang semakin sadar akan kesehatan. Kualitas pelayanan yang baik berpengaruh pada tingginya tingkat kepuasan pasien dan keluarga pasien sebagai publik khalayak. Hal ini akan berpengaruh juga pada citra yang terbentuk mengenai rumah sakit tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pesan edukasi kesehatan terhadap citra lembaga Rumah Sakit. Metode: Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dengan pendekatan survei eksplanatori. Hasil: Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa hasil uji validitas pada semua butir pertanyaan dalam kuesioner valid, hasil uji reliabilitas kuesioner menyatakan reliabel. Pengaruh pemberian pesan edukasi kesehatan berupa tips secara langsung terhadap citra memiliki nilai lebih besar, yaitu 11,4%, dibandingkan melalui pemrosesan informasi, baik jalur sentral yaitu 4,5% maupun jalur periferal yaitu 0,2%. Simpulan: Terdapat pengaruh pada pesan edukasi kesehatan berupa tips terhadap citra lembaga Rumah Sakit di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, baik secara langsung maupun melalui pemrosesan informasi, namun sangat kecil dan tidak signifikan.
Strategi Public Relations BKKBN dalam Kampanye Nasional Penurunan Prevalensi Stunting Melalui Media Sosial dengan Pendekatan Studi Literature Review Hakim, Alfi; Amini, Nadia Ushfuri; Siti Nur’aeni; Jabar, Raihan Abdul; Nurridwan, Syuffie Gustin
Jurnal Media Informatika Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Media Informatika
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jumin.v6i2.5482

Abstract

The problem of stunting in Indonesia is a national concern because of its impact on children's physical, cognitive, and health development. This study aims to analyze the Public Relations (PR) strategy implemented by National Population and Family Planning Agency (BKKBN) in the National Campaign to Reduce the Prevalence of Stunting through social media. The research uses a descriptive qualitative approach with a literature study method to examine effective communication strategies in raising awareness, changing behavior, and mobilizing community support. The analysis was carried out using the AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) model on Instagram @bkkbnjawabarat social media content. The results of the study show that the PR strategy implemented is able to attract the attention of the audience through interactive visual content, arouse interest with informative messages, foster the audience's desire to be actively involved, and encourage real actions in supporting stunting prevention efforts. The optimization of social media, especially Instagram, allows this campaign to reach a wider audience, especially the younger generation and families. This study concludes that an effective PR approach through social media can accelerate the reduction of stunting prevalence in Indonesia.
Dinamika Social Integration dan Alkuturasi Budaya Medan di Bandung Rahma Adelia, Mega; Saputra, Deni; Rambe, Ira Hasianna; Amini, Nadia Ushfuri
Buana Komunikasi (Jurnal Penelitian dan Studi Ilmu Komunikasi) Vol 6 No 1 (2025): April
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USB YPKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/buanakomunikasi.2025.6.1.4076

Abstract

This research focuses on the process of social integration and cultural acculturation between the people of Medan and the Sundanese people in the city of Bandung. By applying a descriptive qualitative method using Alcutation Theory, the data collection process is carried out through direct observation to understand the dynamics of social interaction, semi-structured interviews to gain in-depth insights from participants, and literature studies that serve as the basis for strengthening the theory and context of research. This research aims to describe how the people of Medan adapt to Sundanese culture while maintaining their cultural identity. The acculturation process between Medan and Sundanese cultures also enriches the cultural diversity in the city of Bandung, creating a harmonious relationship in the midst of a multiethnic society.
Edukasi Program A, B, C, D, E, Cegah Stunting Menyiapkan Generasi Unggul, Berdaya Saing Sejak Masa Kandungan pada Kader Kota Bandung Sutrisno, Entris; Mulyani, Yani; Rahayu, Sri Mulyati; Vitniawati, Vina; Darajat, Agus Miraj; Amini, Nadia Ushfuri; Pasha, ED. Yunisa Mega; Khotimah, Nur Intan Husnul
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.12814

Abstract

ABSTRAK Generasi unggul dan berdaya saing merupakan visi Indonesia, sehingga pemberantasan stunting merupakan target utama dalam upaya pencapaian visi ini.  Stunting berdampak merugikan pada anak karena dapat menyebabkan lambatnya perkembangan otak (kognitif), fisik dan risiko serangan penyakit, hal ini akan berefek pada masyarakat secara umum sehingga penting untuk ditangani. Tujuan Program pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan pada kader dalam menyiapkan generasi unggul dan berdaya saing dengan pencegahan stunting sejak dini dari masa kandungan. Metode Pelaksanaan pengabdian masyarakat program edukatif dengan menggunakan penyuluhan (Pendidikan Kesehatan) guna meningkatkan pengetahuan kader. Adanya program ini dapat meningkatkan pengetahuan kader bagaimana mencegah stunting sejak dalam masa kandungan. Kader dapat menerapkan Langkah pencegahan stunting dan selanjutnya mensosialisasikan pada masyarakat umum tentang (A) Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD), (B) Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali, (C) Cukupi konsumsi protein hewani, (D) Datang ke Posyandu setiap bulan, (E) Eksklusif ASI 6 bulan. Dengan pemahaman tentang ABCDE diharapkan dapat menciptakan Generasi unggul berdaya saing yang Sehat dan Bebas dari Stunting. Program ini berhasil dalam meningkatkan pengetahuan kader tentang cegah stunting dengan ABCDE, sehingga disarankan agar kader dapat ikut serta dalam mempromosikannya kepada masyarakat dan dapat mengurangi kejadian stunting. Kata Kunci: Stunting, Kader, Generasi Unggul, ABCDE  ABSTRACT A superior and competitive generation is Indonesia's vision, so eradicating stunting is the main target in efforts to achieve this vision. Stunting has a detrimental impact on children because it can cause slow brain (cognitive) and physical development and the risk of disease attacks, this will have an impact on society in general so it is important to address it. This community service program is to increase knowledge among cadres in creating a superior and competitive generation by preventing stunting from an early age from the womb. Method of implementing community service: educational program using counseling (Health Education) to increase cadres' knowledge. This program can increase cadres' knowledge of how to prevent stunting from the womb. Cadres can implement steps to prevent stunting and further socialize to the general public about (A) Actively drinking Blood Supplement Tablets (TTD), (B) Pregnant women regularly having pregnancy checks at least 6 times, (C) Sufficient consumption of animal protein, (D) Coming to the Posyandu every month, (E) Exclusive breast milk for 6 months. By understanding ABCDE, it is hoped that we can create a superior, competitive generation that is healthy and free from stunting. This program was successful in increasing cadres' knowledge about stunting prevention with ABCDE, so it is recommended that cadres can participate in promoting it to the community and can reduce the incidence of stunting. Keywords: Stunting, Cadre, Superior Generation, ABCDE
Komunikasi Terapeutik Motif dan makna sukarelawan sebagai pelaku komunikasi terapeutik: Studi fenomenologi mengenai motif sukarelawan sebagai pelaku komunikasi terapeutik melalui metode kasih sayang di Yayasan Penyandang Disabilitas Mental Mentari Hati Tasikmalaya Amini, Nadia Ushfuri
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 1 No. 2 (2022): October Edition 2022
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mhc.v1i2.293

Abstract

Background: The Mentari Hati Tasikmalaya Foundation is a social rehabilitation center that accommodates and treats people with mental disabilities or people with mental disorders from the streets with the 'Compassion' method and humanizes humans. This foundation was established because of Dadang Heryadi's concern for the many people with mental disorders on the streets. The phenomenon about the Mentari Hati Foundation and therapeutic communication through the 'Love' method is carried out by volunteers in treating patients with mental disabilities, where volunteers carry out social actions sincerely and selflessly, volunteers treat mental patients like normal people and consider patients as their own family. Purpose: Assessing the motives of volunteers and the meaning of the experience they have when carrying out therapeutic communication through the 'Affection Method' Methods: In analyzing these problems, Alfred Schutz's phenomenological theory, social action theory, social construction theory, Fundamental Interpersonal Relations Orientations (FIRO) theory, motivation theory and empathy theory are used. The research methodology uses a constructivism paradigm with phenomenological research methods and a qualitative research approach. The research location was conducted at the Mentari Hati Foundation, research informants were selected purposively by taking 3 (three) key informants and 3 (three) supporting informants. Results: Each informant has a different opinion regarding therapeutic communication through the 'Love' method at the Mentari Hati Foundation. The motives of the volunteers consist of in order to motive and because motive. Conclusion: The meaning of being a volunteer is social, spiritual, affection and empathy.   Pendahuluan: Yayasan Mentari Hati Tasikmalaya merupakan sebuah panti rehabilitasi sosial yang menampung dan mengobati penyandang disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dari jalanan dengan metode ‘Kasih Sayang’ dan memanusiakan manusia. Yayasan ini didirikan karena kepedulian Dadang Heryadi yang prihatin dengan banyaknya orang dengan gangguan jiwa di jalanan. Fenomena tentang Yayasan Mentari Hati dan komunikasi terapeutik melalui metode ‘Kasih Sayang’ dilakukan oleh para sukarelawan dalam mengobati pasien disabilitas mental, dimana sukarelawan melakukan tindakan sosial dengan ikhlas dan tanpa pamrih, sukarelawan memperlakukan pasien gangguan jiwa seperti orang normal dan menganggap pasien sebagai keluarganya sendiri. Tujuan: Mengkaji motif yang dimiliki sukarelawan dan pemaknaan terhadap pengalaman yang dimiliki ketika melakukan komunikasi terapeutik melalui ‘Metode Kasih Sayang’ Metode: Dalam menganalisa permasalahan tersebut maka digunakan teori fenomenologi Alfred Schutz, teori tindakan sosial, teori konstruksi sosial, teori Fundamental Interpersonal Relations Orientations (FIRO), teori motivasi dan teori empati. Metodologi penelitian ini menggunakan paradigma konstrutivisme dengan metode penelitian fenomenologi dan pendekatan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Yayasan Mentari Hati, informan penelitian dipilih secara purposive dengan mengambil 3 (tiga) key informant dan 3 (tiga) informan pendukung. Hasil:  Tiap-tiap informan memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai komunikasi terapeutik melalui metode ‘Kasih Sayang’ di Yayasan Mentari Hati. Adapun motif yang dimiliki sukarelawan terdiri dari in order to motive dan because motive. Simpulan: Makna dimiliki sukarelawan adalah makna sosial, spiritual, kasih sayang dan empati.