Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PEMBERDAYAAN REMAJA DALAM OPTIMALISASI PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA MELALUI PROGRAM POJOK REMAJA DAN PEER GROUP DI SMAN I CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG Yuliani, Meda; Sutriyawan, Agung; Valiani, Cici; Kurniawati, Ratna Dian; Hayati, Ning; Munawaroh, Madinatul; Aryanti, Sri Ayu; Mulyani, Yanyan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya pengetahuan, sifat dan perilaku berisiko pada remaja yang berdampak pada status kesehatan reproduksi remaja memerlukan ketersediaan pelayanan   kesehatan   peduli   remaja   yang   dapat   memenuhi   kebutuhan kesehatan  remaja  khususnya  pelayanan  untuk  kesehatan  reproduksi  yang ramah dengan remaja. Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah siswa di SMAN I Cileunyi yang merupakan para remaja. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para remaja tentang kesehatan reproduksi serta memberdayakan remaja dengan dibentuknya peer group sebagai wadah remaja untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Kelompok remaja ini melakukan sharing dengan emaja lainnya pada sat kegiatan keputrian, kemudian remaja ini membuat membuat aplikasi di media social sebagai sarana untuk memberikan informasi agar lebih mudah memberikan informasi kepada teman sebaya lainnya khususnya di SMAN 1 Cileunyi itu sendiri. Dengan adanya Peer Group dan pojok Remaja ini, siswa antusias untuk mencari informasi kesehatan  untuk remaja dan mersa bermanfaat dengan adanya pojok kesehatan remaja ini.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU DALAM MENCEGAH STUNTING MELALUI EDUKASI BERBASIS MEDIA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Sutriyawan, Agung; Valiani, Cici; Munawaroh, Madinatul; Sarbini, Amida S; Sutrisno, Entris
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.4974

Abstract

Abstrak: Stunting masih menjadi masalah utama pada balita, Provinsi Jawa barat termasuk salah satu Provinsi dengan prevalensi stunting diatas nasional yaitu sebesar 31,1%. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan kader posyandu dalam mencegah stunting melalui edukasi berbasis media pada masa pandemi COVID-19. Metode kegiatan dilakukan dengan beberapa metode yaitu Intervensi peningkatan pengetahuan dan perbaikan sikap kader posyandu dalam kegiatan ini dilakukan melalui edukasi berbasis media yang dilakukan tiga kali secara bertahap.  Pelaksanaan PKM melalui kegiatan: penyuluhan tentang stunting dan cara pencegahannya. Kader yang ikut serta dalam kegiatan ini sebanyak 18 kader posyandu. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji paired t-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa semua kader posyandu sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan. Terdapat peningkatan rata-rata skor pengetahuan kader sebesar 8,7 dan terdapat peningkatan rata-rata skor sikap sebesar 14,0 setelah diberikan pendidikan kesehatan dalam mencegah stunting melalui edukasi berbasis media pada masa pandemi COVID-19.Abstract:  Stunting is still the main problem in toddlers, west Java province is one of the provinces with the prevalence of stunting above the national of 31.1%. This Community Service Activity aims to increase the knowledge of posyandu cadres in preventing stunting through media-based education during the COVID-19 pandemic. The method of activity is carried out by several methods, namely intervention to increase knowledge and improve the attitude of posyandu cadres in this activity through media-based education conducted three times in stages.  Implementation of through activities: counseling on stunting and how to prevent it. Cadres who participated in this activity as many as 18 posyandu cadres. The data were analyzed using univariate analysis with frequency distribution and bivariate using paired t-test. The results showed that all posyandu cadres were very enthusiastic in participating in the series of activities. There was an average increase in cadre knowledge score of 8.7 and there was an average increase in attitude score of 14.0 after being given health education in preventing stunting through media-based education during the COVID-19 pandemic.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU DALAM MENCEGAH STUNTING MELALUI EDUKASI BERBASIS MEDIA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Agung Sutriyawan; Cici Valiani; Madinatul Munawaroh; Amida S Sarbini; Entris Sutrisno
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.039 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5117

Abstract

Abstrak: Stunting masih menjadi masalah utama pada balita, Provinsi Jawa barat termasuk salah satu Provinsi dengan prevalensi stunting diatas nasional yaitu sebesar 31,1%. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan kader posyandu dalam mencegah stunting melalui edukasi berbasis media pada masa pandemi COVID-19. Metode kegiatan dilakukan dengan beberapa metode yaitu Intervensi peningkatan pengetahuan dan perbaikan sikap kader posyandu dalam kegiatan ini dilakukan melalui edukasi berbasis media yang dilakukan tiga kali secara bertahap.  Pelaksanaan PKM melalui kegiatan: penyuluhan tentang stunting dan cara pencegahannya. Kader yang ikut serta dalam kegiatan ini sebanyak 18 kader posyandu. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji paired t-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa semua kader posyandu sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan. Terdapat peningkatan rata-rata skor pengetahuan kader sebesar 8,7 dan terdapat peningkatan rata-rata skor sikap sebesar 14,0 setelah diberikan pendidikan kesehatan dalam mencegah stunting melalui edukasi berbasis media pada masa pandemi COVID-19.Abstract:  Stunting is still the main problem in toddlers, west Java province is one of the provinces with the prevalence of stunting above the national of 31.1%. This Community Service Activity aims to increase the knowledge of posyandu cadres in preventing stunting through media-based education during the COVID-19 pandemic. The method of activity is carried out by several methods, namely intervention to increase knowledge and improve the attitude of posyandu cadres in this activity through media-based education conducted three times in stages.  Implementation of through activities: counseling on stunting and how to prevent it. Cadres who participated in this activity as many as 18 posyandu cadres. The data were analyzed using univariate analysis with frequency distribution and bivariate using paired t-test. The results showed that all posyandu cadres were very enthusiastic in participating in the series of activities. There was an average increase in cadre knowledge score of 8.7 and there was an average increase in attitude score of 14.0 after being given health education in preventing stunting through media-based education during the COVID-19 pandemic.
Gambaran Faktor Predisposing Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Puskesmas Cileunyi Madinatul Munawaroh
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Universitas 'Aisyiyah bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.157 KB) | DOI: 10.33867/jaia.v4i2.125

Abstract

ABSTRAK ASI merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. Rendahnya angka bayi yang disusui dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor pemudah (predisposing factors, faktor pendukung (enabling factors) dan faktor pendorong (reinforcing factors). Data yang didapat dari Profil Kesehatan Jawa Barat tahun 2014, bahwa hanya 20,67% bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif dari jumlah total bayi usia 0-6 bulan yaitu 12.508. Cakupan pemberian ASI eksklusif bagi bayi 0-6 bulan di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 61,1%, namun mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 33,6%. Metode penelitian ini menggunakan desain deskritif. Populasi penelitian adalah ibu yang memiliki bayi berusia lebih dari 6 bulan sebanyak 63 orang yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Sampel yang digunakan yaitu total sampling. Tekhnik pengumpulan data menggunakan questioner dan analisa data yang digunakan univariat.. Hasil penelitian dari 63 responden ibu dengan tingkat pendidikan terakhir ibu sebanyak 44.4% berpendidikan SMP-SMA, 42.9% SD, 7.9% tidk pernah sekolah dan 4.8% akademi tinggi/PT. Frekuensi pengetahuan ibu terhadap ASI Eksklusif sebesar 65.1% berpengetahuan kurang, 31.7% berpengetahuan cukup dan 3.2% berpengetahuan baik. Budaya yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklsusif sebanyak 63.5% terdapat tradisi tertentu dan 36.5% tidak terdapat tradisi tertentu. Penelitian ini merekomendasikan agar petugas kesehatan dapat meningkatkan dukungan melalui edukasi, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya ASI eksklusif melalui penyuluhan oleh bidan dan para kader khususnya penyuluhan yang terfokus kepada ibu hamil dan ibu menyusui. Breastfeeding constitute the food of first , main and best for baby , that is natural .An infant who is being suckled this matters can be influenced by various factors , good factors pemudah ( predisposing factors , by factors in support of ( enabling options factors ) and motivation factor ( reinforcing factors ) .The data obtained from health profile west java 2014 , that only 20.67 % of children aged 6-0 months are breastfed of the total number of children aged 6-0 months namely 12.508 . The scope of the provision for the exclusive breastfeeding 0-6 months in indonesia in 2013 % 61,1 reached , but fell in 2014 to 33,6 % .The methodology applied deskritif design .The population study areas is that women have babies aged over 6 months as much as 63 people who do not give exclusive breastfeeding .The sampling method used the total sample .Using questioner tekhnik data collection and analysis of the data used univariat .. The results of the study of 63 respondents mother with education levels last mother 44.4, smp-sma % have as many as 42.9, primary percent percent had 7.9 tidk 4.8 percent high school and academy /. ptThe frequency of the breastfeeding exclusive knowledge of as much as percent less, 65.1 knowledge knowledgeable 31.7 percent moderate and percent. 3.2 knowledge eitherThe culture that affects as many as breastfeeding eksklsusif 63.5 % tradition 36.5 percent certain there is no particular tradition. his study recommended that health workers to increase support through education, and increased community knowledge about the importance of breastfeeding exclusively through extension activities by the midwife and kaders especially extension that focus to pregnant women and nursing mother.
Pengaruh Obesitas dan Perokok terhadap Kejadian Post Operative Nausea and Vomiting pada General Anestesi Mustopa, Ahmad; Al Husaini, Jamilah; Munawaroh, Madinatul
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 2 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i2.9482

Abstract

This study aims to identify the influence of obesity and smoking on the incidence of PONV in general anesthesia patients. This research method is a type of quantitative research with analytical observational type, using a cross sectional design. The sampling technique used was non-probability sampling with purposive sampling, namely 68 respondents were obtained. The data measurement tools used were Gordon score observation sheets, smoking habits questionnaires, and interviews. The statistical test used is Spearman's Rank. The results of the study showed that from 68 respondents, for obesity, the number of underweight BMI respondents was 4 respondents, 5.9% and for smoking habits, namely passive smoking, 42 respondents, 61.8%. Obesity with a p value of 0.000 < 0.05 means there is a significant influence between obesity and PONV. Smokers with a p value of 0.942 > 0.05 means there is no significant influence between smokers and PONV. Conclusion, Based on the results of research conducted regarding the influence of obesity and smoking on the incidence of post-operative nausea & vomiting (PONV) in general anesthesia at Sumedang District Hospital. Keywords: General anesthesia, Obesity, Smoker, Post Operativ Nausea and Vomiting
Language Variation Discovered In The Interaction Between Buyer-Seller At Traditional Market Munawaroh, Madinatul
Aksaqila International Humanities and Social Sciences [AIHSS] Journal Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Aksaqila International Humanities and Social Sciences [AIHSS] Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/aihss.v2i1.58

Abstract

This study deals with the Language Variation found in The Interaction between buyer-seller at Traditional Market. The objective of this study was to describe (1) The types of language variation between buyer-seller in dialogue interaction at Traditional Market and to identify (2)The factors that influence language variation between buyer- seller in dialogue interaction at Traditional Market. The method in this research is descriptive qualitative method, where data is collected through recording techniques and note-taking techniques in the form of accurate conversation sin accordance with the natural characteristics of the informant sand then transcribed by the researcher in the form of text.The findings of research his the variations found in the interaction of buyers and sellers in traditional markets are variations in terms of speakers such as dialect;variations interms of usage,namely registers;variations in terms of formality such as casual style; as well as variations in terms of facilities, namely the oral style. This is dueto several factors found in the data namely,age, social status and gender.  
MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA Munawaroh, Madinatul; Noprianty, Richa; Kurniawati, Ratna Dian; Winengsih, Ecih; Sutriyawan, Agung; Fauzi, Agung Ahmad; Rahayu, Sindi Sri; Raidinata, MB Ismu
Batara Wisnu : Indonesian Journal of Community Services Vol. 4 No. 3 (2024): Batara Wisnu | September - Desember 2024
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/bw.v4i3.298

Abstract

Community members working process lemongrass fragrant will be exposed to exposure to chemical substances that have to use the device to protection as part of efforts to prevent diseases caused by their work. One of the problems of health in respiratory system that is due to a chemical substance pneumokoniosis, although the emergence of this disease needs long time, but it is still need to be given clear understanding and application on workers and also a society that participate in the health responsibilities of its environment
Sejarah endemik gondok di Kecamatan Jabon Sidoarjo, 1998 - 2012 Munawaroh, Madinatul
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 18, No 2 (2024): Sejarah Lisan: Menggali Ingatan untuk Memahami Masa Kini dan Membingkai Masa De
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v18i22024p183-199

Abstract

The number of people affected by goiter since the late 1990s led to Jabon Sub-district in Sidoarjo being designated as a goiter endemic area by the World Health Organization (WHO). This paper aims to present the history of the goiter endemic in Jabon Sub-district. Using the oral history method, this paper seeks to explore the historical memory of mumps in Jabon Sub-district, Sidoarjo. This paper shows that the cause of goiter in Jabon sub-district was iodine deficiency. The source of iodine deficiency comes from residents' well water that is polluted with lead (Pb) as a result of the Porong River pollution, the use of krosok salt (not iodized) and the consumption of food containing lead (Pb) and food ingredients that contain goitrogenic substances. Efforts made by the health office and Jabon Community Health Center were able to cope well with the goiter endemic in Jabon Sub-district. However, most goiter lumps in the neck cannot shrink by themselves, thus affecting one's appearance, especially for a woman. Banyaknya warga yang terkena penyakit gondok sejak akhir 1990-an menyebabkan Kecamatan Jabon Sidoarjo ditetapkan sebagai wilayah endemik gondok oleh World Health Organization (WHO). Tulisan ini bertujuan mempresentasikan sejarah endemik gondok yang terjadi di Kecamatan Jabon. Dengan menggunakan metode sejarah lisan, tulisan ini berusaha menggali memori sejarah gondok di Kecamatan Jabon Sidoarjo. Tulisan ini menunjukkan bahwa penyebab terjadinya penyakit gondok di Kecamatan Jabon karena kekurangan yodium. Sumber kekurangan yodium berasal dari air sumur warga yang tercemar mengandung timbal (Pb) imbas dari pencemaran Kali Porong, penggunaan garam krosok (tidak beryodium) dan konsumsi makanan mengandung timbal (Pb) serta bahan makanan yang mengandung zat goitrogenik. Upaya yang dilakukan dinas kesehatan dan Puskesmas Jabon mampu menanggulangi endemik gondok di Kecamatan Jabon dengan baik. Meski demikian, sebagian besar benjolan gondok di leher tidak dapat mengecil dengan sendirinya, sehingga memengaruhi penampilan seseorang, terlebih bagi seorang perempuan.
Language Variation Discovered In The Interaction Between Buyer-Seller At Traditional Market Munawaroh, Madinatul
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan [JIMEDU] Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.103 KB)

Abstract

This study deals with the Language Variation found in The Interaction between buyer-seller at Traditional Market. The objective of this study was to describe (1) The types of language variation between buyer-seller in dialogue interaction at Traditional Market and to identify (2)The factors that influence language variation between buyer-seller in dialogue interaction at Traditional Market. The method in this research is descriptive qualitative method, where data is collected through recording techniques and note-taking techniques in the form of accurate conversation sin accordance with the natural characteristics of the informant sand then transcribed by the researcher in the form of text.The findings of research his the variations found in the interaction of buyers and sellers in traditional markets are variations in terms of speakers such as dialect;variations interms of usage,namely registers;variations in terms of formality such as casual style; as well as variations in terms of facilities, namely the oral style. This is dueto several factors found in the data namely,age, social status and gender.
Gambaran Tatalaksana Pengurangan Rasa Nyeri Pasien PascaOperasi Bedah Mayor Dengan Anestesi Umum Munawaroh, Madinatul; Prassetyo, Galih Niro; Suryanah, Agustina
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri merupakan ketidaknyamanan yang dapat disebabkan oleh pasca bedah. Untuk mencapai score nyeriyang rendah sehingga diperlukan tindakan penatalaksanaan terhadap rasa nyeri pasca operasi bedah mayordengan anestesi umum dan untuk mengetahui skala nyeri setelah penatalaksanaan pasien menggunakaninstrumen VAS. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tatalaksana pengurangan rasa nyeri pascaoperasi bedah mayor dengan anestesi umum di RSUD Arjawinangun. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan instrumen berupa lembar observasi dan alat ukur VAS.Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 103 pasien yang telah menjalani operasi         bedah mayor dengananestesi umum, sedangkan sampel yang diambil berjumlah 41 orang menggunakan teknik purposivesampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien pasca operasi bedah saraf yang telah diberikananalgetik tramadol dan ketorolac, setelah 30 menit sebagian kecil mengalami nyeri ringan dan setelah 6 jamsebagian kecil mengalami nyeri sedang. Pada pasien bedah abdomen, setelah 30 menit, sekitar setengahnyamengalami nyeri ringan, dan setelah 6 jam, hampir setengahnya      mengalami nyeri ringan. Peningkatan nyeriterjadi disebabkan durasi obat yang sudah mencapai batasnya. Oleh karena itu, pemberian analgetic ulangperlu dilakukan ketika skala nyeri lebih dari nyeri sedang. Saran dari penelitian ini adalah agar RumahSakit menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dasar untuk menganalisis mutu pelayanan penataanestesi terutama dalam pelaksanaan tindakan anestesi.Kata Kunci : Manajemen Nyeri, VAS, Bedah Mayor, Anestesi Umum