Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Effect of Anesthesia Nursing Care Writing Training on Increasing Readiness to Guide Preceptors Anggeriyane, Esme; Suwandewi, Alit; Aprilia, Hanura; Mariani, Mariani; Mathuridy, Roly Marwan; Norfriati, Norfriati
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.3766

Abstract

Good nursing care plays an important role in helping patients achieve optimal health. Clinical preceptors play a significant role in the learning process of prospective nurse anesthesia students. Qualified preceptors are equipped with knowledge and skills through special training. This study aims to evaluate the effectiveness of preceptorship training on the competency of anesthesia clinic preceptors. This type of quasi-experimental research with a pretest-posttest design. The research subjects were preceptors in the OK, IGD, RR and ICU rooms at Banjarmasin and Banjarbaru city hospitals. This research uses an instrument in the form of a readiness questionnaire to guide preceptors. The results showed that before training, 15 preceptors (44.1%) had sufficient readiness to guide the writing of nursing care. After training, 33 preceptors (97.1%) showed good readiness. The Wilcoxon test produces a value of p = 0.000 (p 0.05), which shows a significant effect of preceptorship training on preceptor readiness in guiding. Preceptorship training is effective in increasing the competency of clinical preceptors in guiding nursing care, so this training is important to carry out on an ongoing basis to improve the quality of nursing education and practice.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak Retardasi Mental Di SLB Pelambuan Banjarmasin Mathuridy, Roly Marwan; Wulandatika, Darmayanti; Anjani, Amellia Dewi
JIKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024): Januari-Juni 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah anak dengan retardasi mental di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan jumlah mencapai 80.837 dan jumlah anak retardasi mental di Kalimantan Selatan sebanyak 1.286 anak. Permasalahan pada anak dengan retardasi mental adalah kesulitan hidup secara mandiri termasuk kemandirian personal hygiene. Oleh karena itu, dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk mendorong kemandirian personal hygiene pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian personal hygiene anak retardasi mental di SLB Negeri Pelambuan Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 responden retardasi mental ringan berusia 6-20 tahun dengan menggunakan teknik incidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah dimodifikasi. Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai p-value 0,000 Lebih Kecil Dari 0,05. Sehingga disimpulkan dukungan keluarga mempunyai hubungan dengan kemandirian personal hygiene pada anak retardasi mental di SLB Negeri Pelambuan Banjarmasin. Oleh karena itu, guru atau pihak sekolah dianjurkan untuk memberikan edukasi dan fasilitas berupa media informasi tentang pentingnya
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Kelompok Lansia Melalui Kegiatan Terapi Modalitas Lansia Mathuridy, Roly Marwan; Agustini, Meti
JPEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/adc.v3i1.824

Abstract

Perubahan-perubahan yang dialami lansia dalam proses menua seperti perubahan pada fisik, psikologis, spiritual, dan psikososial menyebabkan lansia mudah mengalami stres. Melalui program terapi modalitas senam lansia yang diluncurkan oleh Kementrian Kesehatan diharapkan dapat menciptakan lanjut usia yang sehat, aktif dan produktif. Tujuan dari terapi modalitas senam lansia yang diterapkan yaitu untuk meningkatkan komponen kebugaran kardio-respirasi, kekuatan dan ketahanan otot, kelenturan dan komposisi badan seimbang. Terapi modalitas akan dilaksanakan melalui zoom dengan demonstrasi gerakan terapi melalui video senam lansia dan lansia akan melakukan gerakan terapi bersama pendamping dirumahnya masing-masing.