Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

APPLICATION OF SOLAR CELL TECHNOLOGY AS A SOURCE OF ENERGY LIGHTING TOOLS FOR CATCHING FISH IN STOOD CAGES Sunarsono, Hery; Rahman, Taufiq; Mardiansyah, Yopy; Handayani, Vitri Aprilla
SIGMA TEKNIKA Vol 6, No 2 (2023): SIGMATEKNIKA, VOL. 6, N0. 2, November 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v6i2.5237

Abstract

The method of catching fish carried out by traditional fishermen in "fisherman-cage" still uses petromax lamps with kerosene or lamps from generators that run on diesel fuel. These situations could cause oil spills that pollute the environment and are prone to fires. This community service program introduces a new energy source, by designing a solar-based lighting system (PLTS), where sunlight is converted into electric current and stored in batteries as a backup current at night. In this design, fishermen can optimize lighting by adjusting the position of the lamp according to the sea level at high and low tide to attract plankton and fish to enter the cage net. The design of the prototype has been tested in the TI-MR ITEBA laboratory with very satisfactory results, and then it was continued with serial production of 10 sets to be handed over to the fishing community. The fisherman directly recognized the success of the 10 sets of PLTS in increasing fish catches and getting environmentally friendly when the team visited the cage location
FROM WASTE TO WORTH: PELATIHAN TRANSFORMASI SAMPAH RUMAH TANGGA UNTUK MENCAPAI KEBERLANJUTAN DI KELURAHAN TEMBESI KOTA BATAM Aranski, Alvendo Wahyu; Akmarul Putera, Dimas; Agung Dermawan, Aulia; Sunarsono, Hery; Jufri, Muhammad; Kremer, Hendri; Indra Lesmana, Naufal; Dwi Maharani, Suci
Jurnal Pengabdian Barelang Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Barelang
Publisher : LPPM Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33884/jpb.v6i2.8847

Abstract

Terbatasnya tempat penampungan sampah yang ada di kota Batam menjadi sebuah masalah serius yang harus segera diatasi. Diprediksi ditahun 2035, tempat pembuangan akhir (TPA) yang ada di Punggur, tidak mampu lagi menampung sampah yang dibawa kesana. Dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, diperlukanlah suatu metode atau tatanan hidup baru dimana setiap individu mampu membuat keberlangsungan dari sampah yang dihasilkan. Sudah banyak kegiatan pengabdian dan program pemerintah untuk mengatur dan mengelola sampah. Salah satunya adalah dengan diadakannya bank sampah. Namun juga ada cara yang lebih menarik lagi dan memiliki nilai jual dari kegiatan pengolahan sampah. Dengan mengolah sampah sisa makanan yang dihasilkan menjadi pupuk organik cair dan kompos, dapat membantu pemerintah khususnya warga Batam dalam memanfaatkan kembali apa yang sudah dihasilkan untuk kegunaan lain. Dengan dihasilkannya pupuk dari sampah yang sudah dihasilkan, diharapkan kedepannya dapat mengurangi jumlah tumbukan sampah yang akan dibuang ke TPA. Program ini dapat menjadi salah satu usaha bagi warga yang mau dan bersedia dalam menekuni kegiatan ini. Kegiatan ini diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian warga terhadap masalah sampah yang sewaktu-waktu bisa menjadi musibah bagi warga juga
Analysis of Coir Fiber/Wood Paint as Composite Anti-Weathering Coatings on Traditional Fishing Boats Sunarsono, Hery; Handayani, Vitri Aprilla; Irianto, Ardhiya Syifa; Rahmad, Rahmad; Azzahra, Nabila
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol. 7 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.v7i2.19447

Abstract

The low resistance of wood as a frame material for traditional fishing boats against splashing sea water, humidity, and high-temperature fluctuations was studied in this study by adding coconut coir fiber to wood paint, where this mixture will become an anti-weathering composite material. To make compatibility between the fibers from coir which are water-absorbing (hydrophilic) and alkyd paints which are water-repellent (hydrophobic), the author gives special treatment to the coco fibers through an acetone pre-treatment process and hot alkali (hot alkali treatment) by soaking fiber in 10% high-temperature sodium hydroxide NaOH solution. Soaking in this solution is able to modify fibers that have a rough surface and reduce hydrogen bonding thereby improving the interfacial bond between the fiber and the filler in the composite. The results obtained were that the addition of fiber with a weight fraction of 3.40% to the alkyd paint matrix made the composite the most optimal anti-weathering coating.
ARIMA (p, d, q) Modeling for Predicting Exports of Fresh and Chilled Fish Based on Market Conditions and Main Destination Countries : The Case of Indonesia 2012-2022 Handayani, Vitri Aprilla; Sulistyono, Eko; Sunarsono, Hery; Arafi, Adamsyam; Harahap, Diana Sari
Statistika Vol. 24 No. 1 (2024): Statistika
Publisher : Department of Statistics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/statistika.v24i1.3376

Abstract

ABSTRACT Fresh and chilled fish are the largest contributor to Indonesia's fishery product exports, accounting for a share of 45% or around USD 2.2 billion in 2021. The main destination countries for Indonesia's fresh and chilled fish exports include China, the United States, Japan, and other European countries. This research aims to analyze the factors influencing the export value of Indonesia's fresh and chilled fish, as well as to identify and evaluate the ARIMA (p, d, q) model based on historical data from 2012-2022. The result is an ARIMA (4,2,2) model with a MAPE value of 2.208 and a predicted value for the 2023 period of 4351 tons. This is in line with the large exports of fresh fish from Indonesia to various destination countries.
PENERAPAN FORMASI KURA-KURA TEMPURUNG BUAH KELAPA SE-BAGAI PENAHAN EROSI PANTAI DI KAMPUNG TERIH PULAU BATAM Sunarsono, Hery; Rahmiati, Sari; Sulistyono, Eko; PUTRA, DAVA RAIHAN; Lunardi, Louis
MINDA BAHARU Vol 9, No 1 (2025): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v9i1.6949

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan bertujuan untuk pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang masalah erosi pantai dan solusinya.Penahan erosi pantai dari tempurung kelapa adalah solusi ramah lingkungan yang memanfaat-kan limbah tempurung kelapa sebagai bahan utama yang jumlahnya melimpah dan hampir tidak memiliki nilai jual yang hanya dianggap sebagai sampah. Tempurung kelapa yang memiliki kekuatan dan ketahanan alami digunakan untuk mengurangi laju erosi akibat abrasi air laut. Teknik ini melibatkan penempatan tempurung kelapa yang disusun membentuk formasi kura-kura di sepanjang garis pantai yang rentan terhadap erosi. Selain itu, tempurung kelapa dapat digunakan bersama dengan vegetasi pantai untuk menambah stabilitas tanah. Tempurung kelapa dapat dijadikan pelindung serta media tanam pohon bakau, sebelum akhirnya pohon bakau akan tumbuh besar dengan akar yang menjulur dengan kuat. Akar tanaman pantai ini akan tumbuh di antara tempurung kelapa dan semakin memperkuat perlindungan terhadap erosi. Metode ini tidak hanya efektif secara ekologis, tetapi juga ekonomis karena menggunakan bahan yang mudah didapatkan dan murah, terutama di daerah tropis yang memiliki banyak kelapa. Selain itu, dengan sifat biodegradabilitas tempurung kelapa yang memungkinkan integrasi ke dalam lingkungan alam secara alami tanpa mencemari atau merusak ekosistem pantai. Keuntungan lain adalah mensukseskan program “carbon neutrality” dengan berkembangnya hutan bakau yang menjadi ekosisistem pesisir yang akan membantu dalam penyerapan karbon. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan dan pengamatan tim pengabdian, program pelatihan pembuatan formasi kura-kura dari tempurung kelapa telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sasaran
PELATIHAN PEMBUATAN KECAP ASIN DENGAN PEMANFAATN LIMBAH AIR KELAPA DAN GONGGONG SEBAGAI NUTRISI Hazimah, Hazimah -; Alhamidi, Alhamidi; Permatasari, Ririt Dwiputri; Bora, M.Ansyar; Sunarsono, Hery; Rahmiati, Sari; Marbun, Dewinta; Zuhrah, Siti; Shilah, Nur
MINDA BAHARU Vol 9, No 1 (2025): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v9i1.6414

Abstract

Limbah air kelapa yang banyak terbuang oleh penjual santan kelapa, dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kecap asin. Gonggong sebagai hasil laut di kepri bisa digunakan sebagai bahan penambah nutrisi di dalam kecap asin karena Gonggong memiliki kadar protein.sebesar 46,65%. Pelatihan ini diberikan kepada Guru dan siswa SMKN 2 Batam terutama Jurusan Tataboga dengan tujuan memberikan alternatif pembuatan kecap asin selain dari bahan kacang kedelai. Pelaksanaan dilakukan dengan menyampaikan materi tentang kecap dan limbah air kelapa, memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan, serta praktek langsung pembuatan kecap asin sehingga sasaran dan target dapat tercapai dengan menekankan pada upaya memproduksi kecap asin yang khas mencirikan khasanah Batam, Kepulauan Riau. Selain daripada itu kecap asin yang dibuat dapat juga dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan yang telah dilakukan, untuk materi pelatihan peserta menyatakan 70,4% puas. Untuk hasil produk peserta menyatakan 80% puas, 75 % mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat serta 74,5 % mengatakan tertarik untuk membuat sendiri di rumah.
DATA EXPLORATION OF MARINE CULTIVATION TYPES USING CLUSTER ANALYSIS WITH COMPLETE-LINKAGE METHOD Handayani, Vitri Aprilla; Sulistyono, Eko; Hernando, Luki; Majiid, Arsyil; Sunarsono, Hery
JURTEKSI (jurnal Teknologi dan Sistem Informasi) Vol. 10 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Royal Kisaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurteksi.v10i1.2728

Abstract

Abstract: that the number of catches obtained by fishermen is more optimal. With secondary data based on the type of cultivation developed by fishing communities, the authors intend to explore this data so that they can examine more deeply the most effective types of cultivation using analysis of variance to find out the differences between each type of cultivation and cluster analysis using the complete linkage method. to find out the grouping of marine culture production based on the types developed by fishing communities in Indonesia. The correlation between the observed variables is 0.008, so it can be said that there is no relationship between the observed variables. In addition, the sig. and t-test. sig value is obtained. > α (5% = 0.05). This means that there is a significant average difference in fish production results based on the type of cultivation developed by fishing communities. With the grouping of types of marine cultivation developed by the Wesleyan community using the complete-linkage method, they are divided into 3 groups based on the degree of similarity in the production results obtained. Cluster 1 consists of Floating Nets, and Pools; Cluster 2 consists of other seas, seaweed, cages, and fishing nets; and Cluster 3 consists of Fresh Floating Nets, Minapadi, and Ponds.            Keywords: Complete-Linkage; Fish Production; Mariculture; Multivariate Analysis; T-test;  Abstrak: Berdasarkan penelitian sebelumnya pada analisis variansi untuk menguji perbedaan rata-rata pada masing-masing perlauan peletakan sudut jarring agar jumlah tangkapan yang diperoleh nelayan lebih optimal. Dengan adanya data sekunder berdasarkan jenis budidaya yang dikembangkan masyarakat nelayan, penulis bermasksud untuk melakukan eksplorasi pada data tersebut agar dapat mengkaji lebih dalam terhadap jenis budidaya yang paling efektif dengan analisis variansi untuk mengetahu perbedaan dari masing-masing jenis budidaya serta analisis cluster dengan metode complate linkage untuk mengetahui adanya pengelompokan hasil produksi bududaya laut berdasarkan jenis yang dikembangkan oleh masyarakat nelayan di Indonesia. Korelasi antar variabel yang diamati sebesar 0.008, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel yang diamati. Selain itu, hasil uji sig. dan uji t. diperoleh nilai sig. > α (5% = 0.05). Artinya, terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan hasil produksi ikan berdasarkan jenis budidaya yang dikembangkan oleh masyarakat nelayan. Dengan adanya pengelompokan jenis budidaya laut yang dikembangkan oleh masyarakat neleyan dengan metode complete-linkage terbagi atas 3 kelompok berdasarkan tingkat kemiripan hasil produksi yang diperoleh. Cluster 1 terdiri dari Jaring Apung, Kolam; Cluster 2 terdiri dari Laut lainnya, Rumput laut, Keramba, Jaring Tancap; dan Cluster 3 terdiri dari Jaring Apung Tawar, Minapadi, Tambak. Kata kunci: Analisis Multivariate; Budidaya Laut; Complate-Linkage; Produksi Ikan; Uji-t;
Pelatihan Pembuatan Sabun Padat Dengan Penamabahan Ekstrak Rumput Laut Di Smk Nam Al-Mulk Batam Rahmiati, Sari; Hazimah, Hazimah; Sunarsono, Hery; Handayani, Vitri Aprilla; Sulistyono, Eko; Alhamidi, Alhamidi; Auwalia, Farda; Azhari, Fiqri Ardi
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol. 6 No. 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v6i4.2817

Abstract

NAM Al-Mulk Vocational School is one of the Islamic-based vocational schools. In this school, there is learning about making appropriate products that can be used as entrepreneurial learning. However, there is still no education on product creation that can be used as an entrepreneurial object that can be utilized for everyday economic needs. This service activity aims to provide training for NAM Al-Mulk Vocational School students in making solid soap that is safe for health and environmentally friendly. Solid soap is made by adding seaweed extract which has a multitude of benefits, one of which is to help moisturize the skin and treat irritation. The methods used are lectures, discussions, and direct practice during training. The results of the service received a good response from the participants based on the questionnaire results after the training, 75% of the training participants were satisfied with the soap-making training with the addition of seaweed extract because it met the participants' expectations. The results of ANOVA with Sig support this. equal to 0.000 < 0.05, it means that there is a difference in the average understanding of service participants before and after being given training in making solid soap with seaweed extract.            Keywords: solid soap; seaweed extract; enterpreneurship  Abstrak: Sekolah SMK NAM Al-Mulk merupakan salah satu sekolah SMK yang berbasis islam. Di sekolah ini terdapat pembelajaran mengenai pembuatan produk tepat guna yang dapat digunakan sebagai pembelajaran wirausaha. Namun, masih belum ada edukasi pembuatan pruduk yang bisa dijadikan sebagai objek berwirausaha yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari yang bernilai ekonomi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan pelatihan bagi siswa SMK NAM Al-Mulk dalam pembuatan sabun padat yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Sabun padat yang dibuat dengan menambahkan ekstrak rumput laut yang memiliki segudang manfaat salah satunya untuk membantu melembabkan kulit dan mengatasi iritasi. Metode yang digunakan yakni ceramah, diskusi dan melakukan praktek langsung saat pelatihan. Hasil dari pengabdian mendapatkan tanggapan yang baik dari peserta berdasarkan hasil kuesioner setelah pelatihan sebesar 75% yaitu peserta pelatihan merasa puas dengan pelatihan pembuatan sabun dengan penambahan ekstrak rumput laut karena sesuai dengan harapan peserta. Hal ini didukung dengan hasil ANOVA dengan Sig. sebesar 0.000 < 0.05 maka dapat diartikan terdapat perbedaan rata-rata pemahaman peserta pengabdi sebelum dan sesudah diberikan pelatihan pembuatan sabun padat dengan ekstrak rumput laut. Kata kunci: ekstrak rumput laut; produk tepat guna; sabun padat
Pelatihan Pembuatan Saus Pepaya Dengan Kaldu Udang Sebagai Zat Aditif Hazimah, Hazimah; Rahmiati, Sari; Evyanto, Winda; Sunarsono, Hery
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol. 8 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v8i2.3725

Abstract

This activity was motivated by residents' concerns about dangerous sauce ingredients circulating in the market, so they hope to make a more hygienic home sauce. The purpose of this training is to make papaya sauce with shrimp broth as an additive in Griya Batu Aji Housing in Batam, Riau Islands, with this activity participants gain insight and skills in utilizing papaya, and shrimp broth as a natural additive. Shrimp stock that is usually discarded can be utilized productively, as well as ripe papaya that is easily rotten can now be preserved in the form of sauce. The objective of this training is to make papaya sauce with shrimp stock as additive in Griya Batu Aji Housing Estate, Batam, Riau Islands. The results of the training showed that the women of Griya Batu Aji housing who participated in the training were happy (93.5%) with the training held because the women were enthusiastic because they had just learned that sauce could be made from papaya, they hoped that similar activities could be carried out again. The obstacle faced is the limited time in finding a combination of sauce filling ingredients so that the results obtained are many and have a good taste. Making papaya sauce with shrimp broth is very simple, namely papaya fruit is made into a paste mixed with spices. From this training program, it is hoped that housewives will be able to make sauces using natural ingredients for personal consumption.Keywords: additives; papaya sauce; shrimp broth  Abstrak: Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keresahan warga terhadap bahan sambal yang berbahaya yang beredar di pasaran, sehingga mereka berharap dapat membuat sambal rumahan yang lebih higienis. Tujuan dari pelatihan ini adalah membuat sambal pepaya dengan bahan tambahan kaldu udang di Perumahan Griya Batu Aji Batam Kepulauan Riau, dengan kegiatan ini peserta memperoleh wawasan dan keterampilan dalam memanfaatkan bahan tambahan kaldu udang, dan pepaya sebagai bahan tambahan alami. Kaldu udang yang biasanya dibuang dapat dimanfaatkan secara produktif, begitu pula dengan pepaya matang yang mudah busuk kini dapat diawetkan dalam bentuk sambal. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa ibu-ibu perumahan Griya Batu Aji yang mengikuti pelatihan merasa senang (93,5%) terhadap pelatihan yang diadakan karena ibu-ibu antusias karena baru mengetahui bahwa sambal dapat dibuat dari bahan dasar pepaya, mereka berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah dengan metode ceramah, praktik lapangan, diskusi. Kendala yang dihadapi yaitu keterbatasan waktu dalam mencari kombinasi bahan isi sambal sehingga hasil yang diperoleh banyak dan memiliki cita rasa yang enak. Membuat saus pepaya dengan kaldu udang sangat mudah, yaitu buah pepaya dibuat menjadi pasta yang dicampur dengan rempah-rempah. Dari program pelatihan ini, diharapkan para ibu rumah tangga mampu membuat saus dengan menggunakan bahan-bahan alami untuk konsumsi pribadi.Kata kunci: Saus pepaya; Zat aditif; Kaldu udang.
SISTEM PENYIRAMAN RUMPUT DI BUKIT VITKA EDUCITY SECARA OTOMATIS Sunarsono, Hery; Putra Caniago, Deosa; Nabilah, Nabilah; Masril, M. Abrar
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i2.379-386

Abstract

Bukit Vitka Educity terletak secara terintegrasi dengan Kampus Institut Teknologi Batam dan Politeknik Pariwisata Batam dalam komplek Tiban Ayu, dimana kawasan ini menjadi tujuan wisata masyarakat sekitar untuk melihat matahari terbenam. Pada bukit ini ditanami rumput gajah untuk menambah keindahan, dengan permasalahan bahwa tanaman ini memerlukan kelembaban tanah yang tinggi karena akarnya yang hanya berjarak beberapa centimeter dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, untuk membantu menjaga kelembaban tanah pada bukit Vitka Educity, pengabdian kepada masyarakat ini menawarkan rancangan “Sistem Penyiraman Rumput Di Bukit Vitka Educity Secara Otomatis”.