Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kepatuhan Hand Hygiene Petugas Kesehatan Rumah Sakit di Negara Berpendapatan Rendah dan Menengah: A Systematic Review Astari, Dea Widya; Windusari, Yuanita; Idris, Haerawati; Sari, Novrika; Fajar, Nur Alam
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Infeksi nosokomial (HAIs) merupakan ancaman serius dalam layanan kesehatan global, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, disebabkan oleh kurangnya kepatuhan terhadap praktik hand hygiene di fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami tingkat kepatuhan petugas kesehatan di rumah sakit di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah terhadap praktik hand hygiene. Metode: Penelitian ini menggunakan systematic review dengan pencarian literatur di PubMed dan Science Direct, mengikuti panduan PRISMA. Kata kunci mencakup "Compliance" OR "Adherence" AND "Hand hygiene" OR "Hand washing" AND "Healthcare worker" OR "Healthcare providers" AND "Hospital" AND "In Low-And Middle Income Countries" dalam artikel bahasa Inggris yang diterbitkan antara 2019-2023. Dua belas artikel sampel termasuk sepuluh studi cross-sectional dan dua studi kualitatif. Hasil Penelitian: Tingkat kepatuhan bervariasi dari 14,9% hingga 46,8%, dengan perawat menunjukkan tingkat kepatuhan yang lebih tinggi. Namun, tingkat kepatuhan secara keseluruhan masih rendah, menunjukkan perlunya upaya lebih besar untuk meningkatkan praktik hand hygiene di rumah sakit di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan termasuk profesi, pelatihan, sumber daya, pengetahuan, sikap, dan dukungan sosial. Hambatan melibatkan persediaan yang tidak mencukupi, reaksi kulit, beban kerja, kurangnya fasilitas, pengaruh sosial, keyakinan tentang konsekuensi, kurangnya pengetahuan, dan kondisi kerja yang buruk. Kesimpulan: Temuan ini memiliki implikasi signifikan untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah serta menyoroti pentingnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang memengaruhi praktik hand hygiene di berbagai konteks kesehatan global.
Disparitas Stunting di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan: Systematic Review Astari, Dea Widya; Sari, Devy Kartika; Hakim, Dwi Ratnawaty; Apriliani, Ferenadia; Mufarikhah, Muhimatul; Hasanah, Putri Uswatun; Septiani, Siti Ariffah; Hasyim, Hamzah
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Prevalensi stunting yang masih tinggi di wilayah pedesaan dibandingkan perkotaan menjadi perhatian utama dalam konteks kesehatan anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi, dengan harapan memberikan wawasan krusial untuk perencanaan intervensi guna mengurangi prevalensi stunting, terutama di wilayah pedesaan. Metode: Penelitian ini menggunakan systematic review dengan pencarian literatur di PubMed dan Google Scholar, mengikuti panduan PRISMA. Kata kunci mencakup “Disparities” OR “Disparity” OR “Inequalities” AND “Rural” AND “Urban” AND “Stunting” dalam artikel bahasa Inggris yang diterbitkan antara 2013-2023. Didapatkan 12 artikel yang layak untuk diteliti. Hasil Penelitian: Prevalensi stunting pada anak di bawah 5 tahun lebih tinggi di pedesaan dibandingkan perkotaan, meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan. Kesenjangan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor kompleks seperti sosial demografi, kesenjangan ekonomi, dan akses pelayanan kesehatan. Kesimpulan: Faktor penyebab disparitas melibatkan karakteristik demografis, lingkungan, pendidikan ibu, status ekonomi, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Rekomendasi kebijakan untuk mengatasi masalah ini termasuk peningkatan pemeriksaan antenatal dan pendidikan ibu, strategi gizi, perbaikan sanitasi, dan pengurangan kemiskinan.
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB-C) Karya Ibu Kota Palembang Juliyanda, Nugraha; Lestari, Peggy Ayu; Cynthia, Cynthia; Hayati, Thursina Vera; Hidayatullah, Muhammad Dwi; Khaeriyah, Muthia; Fitriani, Novi; Sari, Merry Afriliana; Astari, Dea Widya; Pradisa, Dea; Yuliantari, Devy; Apriliani, Ferenadia; Safithri, Vani; Idris, Haerawati
Community Services and Social Work Bulletin Vol 4, No 2 (2024): Community Services and Social Work Bulletin Volume 4 No. 2 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/cswb.v4i2.12039

Abstract

Self-care activities are the ability to improve health by preventing disease and overcoming illness. Intellectually Disabled Children are expected to be able to carry out self-care independently, such as through implementing Clean and Healthy Living Behaviour (CHLB). This activity aims to provide understanding and CHLB skills, through the implementation of hand wash and dispose of waste. The activity method is counselling and practice using posters, power points and educational videos. The activity was held on November 9 2023 at the Karya Ibu Palembang C Special School (SLB-C). The targets of the activity are SLBC students, teachers and parents. The results of the activity showed that students were enthusiastic in participating in the activity. The activities are fully supported by teachers and parents, as can be seen from their presence. Extension activities have been proven to improve students' ability to carry out hand wash and dispose of waste. There are challenges faced in implementing activities, there are some students who lack focus in paying attention during counselling. CHLB for Intellectually Disabled Children is important to be carried out on an ongoing basis, the role of parents and teachers is needed to support the implementation of CHLB for Intellectually Disabled Children