Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Disparitas Stunting di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan: Systematic Review Astari, Dea Widya; Sari, Devy Kartika; Hakim, Dwi Ratnawaty; Apriliani, Ferenadia; Mufarikhah, Muhimatul; Hasanah, Putri Uswatun; Septiani, Siti Ariffah; Hasyim, Hamzah
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Prevalensi stunting yang masih tinggi di wilayah pedesaan dibandingkan perkotaan menjadi perhatian utama dalam konteks kesehatan anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi, dengan harapan memberikan wawasan krusial untuk perencanaan intervensi guna mengurangi prevalensi stunting, terutama di wilayah pedesaan. Metode: Penelitian ini menggunakan systematic review dengan pencarian literatur di PubMed dan Google Scholar, mengikuti panduan PRISMA. Kata kunci mencakup “Disparities” OR “Disparity” OR “Inequalities” AND “Rural” AND “Urban” AND “Stunting” dalam artikel bahasa Inggris yang diterbitkan antara 2013-2023. Didapatkan 12 artikel yang layak untuk diteliti. Hasil Penelitian: Prevalensi stunting pada anak di bawah 5 tahun lebih tinggi di pedesaan dibandingkan perkotaan, meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan. Kesenjangan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor kompleks seperti sosial demografi, kesenjangan ekonomi, dan akses pelayanan kesehatan. Kesimpulan: Faktor penyebab disparitas melibatkan karakteristik demografis, lingkungan, pendidikan ibu, status ekonomi, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Rekomendasi kebijakan untuk mengatasi masalah ini termasuk peningkatan pemeriksaan antenatal dan pendidikan ibu, strategi gizi, perbaikan sanitasi, dan pengurangan kemiskinan.
Efektivitas Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal Terhadap Status Gizi Balita Stunting : Systematic Review Apriliani, Ferenadia; Fajar, Nur Alam; Rahmiwati, Anita
Media Informasi Vol. 20 No. 2 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v20i2.585

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi utama yang masih banyak di Indonesia. Prevalensi stunting yang tinggi menjadi ancaman terhadap kesejahteraan dan ketahanan nasional jangka panjang. Menurut hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting sebesar 21,6% sedangkan target prevalensi stunting pada tahun 2024 yaitu 14% dan target WHO yaitu kurang dari 20%. Penanggulangan stunting di Indonesia dilakukan dengan berpedoman kepada Perpres No.72 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting melalui intervensi spesifik berupa pemberian makanan tambahan (PMT) lokal kepada balita stunting. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menambah wawasan mengenai bagaimana pemanfaatan makanan tambahan berpangan lokal diberbagai daerah dalam upaya Penanggulangan stunting di Indonesia. Penelitian ini merupakan systematic review menggunakan metode PRISMA. Pemilihan artikel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi serta pencariannya melalui database Google scholar dengan kata kunci “PMT pangan lokal, Status Gizi, Balita Stunting”. Artikel yang dilakukan review dari tahun 2020-2024 dan didaptkan 12 artikel yang dilakukan review. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal mempengaruhi peningkatan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) pada balita stunting, Jika diberikan selama minimal 30 hari. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahwa pemberian makanan tambahan pangan lokal pada balita seperti tempe, tahu, Udang rebon, ikan patin dan kelor yang diolah menjadi makanan seperti bubur ikan, nugget, otak-otak dan bakso selama 30 hari hingga 90 hari dapat menjadi salah satu cara penurunan stunting.
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB-C) Karya Ibu Kota Palembang Juliyanda, Nugraha; Lestari, Peggy Ayu; Cynthia, Cynthia; Hayati, Thursina Vera; Hidayatullah, Muhammad Dwi; Khaeriyah, Muthia; Fitriani, Novi; Sari, Merry Afriliana; Astari, Dea Widya; Pradisa, Dea; Yuliantari, Devy; Apriliani, Ferenadia; Safithri, Vani; Idris, Haerawati
Community Services and Social Work Bulletin Vol 4, No 2 (2024): Community Services and Social Work Bulletin Volume 4 No. 2 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/cswb.v4i2.12039

Abstract

Self-care activities are the ability to improve health by preventing disease and overcoming illness. Intellectually Disabled Children are expected to be able to carry out self-care independently, such as through implementing Clean and Healthy Living Behaviour (CHLB). This activity aims to provide understanding and CHLB skills, through the implementation of hand wash and dispose of waste. The activity method is counselling and practice using posters, power points and educational videos. The activity was held on November 9 2023 at the Karya Ibu Palembang C Special School (SLB-C). The targets of the activity are SLBC students, teachers and parents. The results of the activity showed that students were enthusiastic in participating in the activity. The activities are fully supported by teachers and parents, as can be seen from their presence. Extension activities have been proven to improve students' ability to carry out hand wash and dispose of waste. There are challenges faced in implementing activities, there are some students who lack focus in paying attention during counselling. CHLB for Intellectually Disabled Children is important to be carried out on an ongoing basis, the role of parents and teachers is needed to support the implementation of CHLB for Intellectually Disabled Children
Factors Associated with the Activeness of Posyandu Cadres in Providing Supplementary Food in Banyuasin District Apriliani, Ferenadia; Fajar, Nur Alam; Rahmiwati, Anita; Flora, Rostika; Zulkarnain, Mohammad; Sunarsih, Elvi; Lubis, Adelina Irmayani
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol 20 No 4: October 2025
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpki.20.4.%p

Abstract

Background: Stunting is a condition of failure to thrive in toddlers (babies under the age of five) due to chronic malnutrition, causing children to have a shorter height than they should for their age. Banyuasin Regency has the third highest prevalence of stunting in South Sumatra Province (13.3% in 2022). The Supplementary Feeding Program (PMT) is designed to improve the nutritional status of under-fives, and posyandu cadres play an important role in its successful implementation. This study aims to analyze the factors associated with the active role of posyandu cadres in providing supplementary food in Banyuasin Regency.Method: Quantitative research with a cross-sectional design using 100 samples with the Proportional random sampling method which was carried out in early October - early November 2024 in Banyuasin Regency.Result: The results of the chi square test showed that knowledge (p = 0.001), attitude (p = 0.025), age (p = 0.039), education (p = 0.524), incentives (p = 0.269), training (p = 0.019), length of time as a cadre (p = 0.045) facilities and infrastructure (p = 0.090) and active cadres as many as 59 posyandu cadres. This study indicates that the better the cadres’ knowledge, attitudes, and experience, and the more frequently they attend training, the more likely they are to play an active role in implementing the PMT program. In contrast, educational background, the provision of incentives, and the availability of facilities do not necessarily influence the cadres’ active involvement in the delivery of the PMT program. Efforts to increase the training of posyandu cadres are the main recommendations to support the success of the PMT program in stunting prevention in Banyuasin district.