Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENANAMKAN NILAI TANGGUNG JAWAB DAN NILAI KERJA KERAS: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENANAMKAN NILAI TANGGUNG JAWAB DAN NILAI KERJA KERAS N.A Ismayawiaty, Chinta; Hakim , Abdul
Bale Aksara Vol. 1 No. 1 (2020): Articles
Publisher : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Institut Pendidikan Indonesia Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the learning model used by teachers when teaching and learning activities in character building so that there is a need for positive character planting in accordance with the national education goals set in Law No. 20 of 2003. The purpose of this research is to find out (1) Application of Jigsaw learning model. (2) Value of responsibility and value of hard work. (3) Students’ perceptions of the use of Jigsaw learning models in instilling the value of responsibility and the value of hardwork. The benefit of this research is that it can provide an overview of the implementation of the Jigsaw learning model to instill the value of responsibility and the value of hard work. The method used in this research is quantitative descriptive method. Data obtained from this study is to spread questionnaires and make observations. Based on the data collected and the results of the analysis of this study, the conclusions can be drawn as follows: (1) The implementation of the Jigsaw learning model is classified as good or it can be said that almost all activities have been carried out by the teacher, this can be proven by the largest observation results, 83, 33%. (2) The responsibility and hard work of students is classified as good category, with the largest acquisition, namely the value of responsibility with 25 students and the value of hard work with 24 students. (3) Students’perceptions regarding the implementation of the Jigsaw learning model to instill the value of responsibility and the value of hard work get a positive response. This can be proven by the acquisition of a questionnaire with a total of 18 items from 37 items.Keywords: Jigsaw Learning Model, Responsibility and Hard Work.
PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TERHADAP MINAT DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN ENERGI SISWA KELAS 3 SDS MUHAMMADIYAH 5 GARUT KOTA Chaerunnisa, Siti Azzahra; Hakim , Abdul; Rohani
Bale Aksara Vol. 5 No. 1 (2024): Articles
Publisher : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Institut Pendidikan Indonesia Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan lembar kerja peserta didik terhadap minat dan kemampuan pemahaman konsep perubahan energi siswa kelas 3 SDS Muhammadiyah 5. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi eksperimen tipe Non-equivalanet control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas III dengan adanya kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data dikumpulkan melalui angket minat belajar dan tes kemampuan pemahaman konsep. Hasil post-test pada angket minat belajar menunjukkan sesuai dengan uji hipotesis t hitung =7,52051 dan t tabel = 2,025. Dan hasil post-test pada tes kemampuan pemahaman konsep menunjukkan sesuai dengan uji hipotesis t hitung = 7,52051 dan t tabel = 2,025. Maka pada t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lembar kerja peserta didik secara signifikan meningkatkan minat dan kemampuan pemahaman konsep siswa kelas 3
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MARKET PLACE DIBANTU TEKNOLOGI CANVA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS DARUL AMANAH BEDONO Raihan, Raihan Hisyam; Mustafidin, Ahmad; Hakim , Abdul; Aliwan; Arief Hidayatulloh, M.
EDUCATIVA Vol 3 No 1 (2025): Vol. 3 No. 1 : Mei (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAI Brebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di tingkat Madrasah Tsanawiyah sering menghadapi tantangan rendahnya minat dan partisipasi siswa akibat metode konvensional yang bersifat pasif, sering dianggap membosankan karena metode yang monoton dan minim partisipasi siswa, berdampak pada rendahnya hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapkan metode pembelajaran Market Place yang dipadukan dengan media visual Canva guna meningkatkan hasil belajar dan keterlibatan siswa secara aktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX MTs Darul Amanah Bedono pada semester genap tahun ajaran 2024/2025. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes evaluasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini mampu meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa secara signifikan, dari 31% pada pra-siklus, naik menjadi 54% pada siklus I, dan mencapai 100% pada siklus II. Selain itu, siswa menunjukkan peningkatan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, seperti keaktifan dalam diskusi, kemampuan menyampaikan ide melalui media visual, dan antusiasme mengikuti proses pembelajaran. Media Canva terbukti efektif mendukung penyajian materi secara kreatif dan menarik, memfasilitasi pembelajaran yang lebih kontekstual dan bermakna. Dengan demikian, metode Market Place yang dibantu Canva tidak hanya efektif dalam meningkatkan hasil belajar, tetapi juga membentuk suasana pembelajaran yang interaktif, kolaboratif, dan menyenangkan. Strategi ini layak diterapkan secara lebih luas dalam pembelajaran SKI maupun mata pelajaran lainnya, khususnya yang bersifat abstrak atau historis, guna mendorong keterlibatan aktif dan pemahaman mendalam siswa.
TEKNOLOGI EMOTION DETECTOR DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENDETEKSI KESEHATAN EMOSIONAL SISWA:STUDI LITERATUR Salam, Agung Surya; Safitri, Nur; Yoesanti, Adi; H, Nurhikmah; Hakim , Abdul; Tohamba, Citra Prasiska Puspita
EDUTECH : Jurnal Inovasi Pendidikan Berbantuan Teknologi Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/edutech.v5i4.7853

Abstract

Students' emotional health is a crucial factor in education as it directly influences academic achievement, social relationships, and overall psychological well-being. In the digital era, students face increasingly complex challenges such as academic stress, cyberbullying, and social isolation. These conditions demand innovation in guidance and counseling (GC) services to detect and address emotional issues early. One proposed solution is the application of emotion detector technology, an artificial intelligence (AI)-based system capable of analyzing facial expressions, voice intonation, and behavioral patterns to identify emotional states such as anxiety, stress, and depression, with an accuracy rate of 70–90%. This article employs a literature review method, analyzing national and international publications from 2015 to 2023 obtained through databases such as Google Scholar, Scopus, and PubMed. The review results indicate that integrating emotion detector technology can enhance the effectiveness of GC services through early intervention, personalized support, and a reduction in mental health stigma in schools. However, several challenges remain, including data privacy protection, accuracy across diverse cultural contexts, and limited technological infrastructure in Indonesian schools. Therefore, further research is needed to examine the effectiveness of this technology in local contexts. Through such efforts, education can become more adaptive and responsive to students’ emotional needs, ultimately supporting the holistic development of the younger generation. ABSTRAKKesehatan emosional siswa merupakan faktor penting dalam dunia pendidikan karena berpengaruh langsung terhadap prestasi akademik, hubungan sosial, serta kesejahteraan psikologis secara menyeluruh. Di era digital, siswa menghadapi tantangan yang semakin kompleks seperti stres akademis, cyberbullying, dan isolasi sosial. Kondisi ini menuntut adanya inovasi dalam layanan bimbingan dan konseling (BK) agar mampu mendeteksi dan menangani permasalahan emosional sejak dini. Salah satu solusi yang dikaji adalah penerapan teknologi emotion detector, yaitu teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat menganalisis ekspresi wajah, intonasi suara, dan pola perilaku untuk mengidentifikasi kondisi emosional siswa, seperti kecemasan, stres, dan depresi, dengan tingkat akurasi mencapai 70–90%. Artikel ini menggunakan metode studi literatur dengan meninjau berbagai publikasi nasional dan internasional dari tahun 2015 hingga 2023 yang bersumber dari Google Scholar, Scopus, dan PubMed. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi teknologi emotion detector dapat meningkatkan efektivitas layanan BK melalui intervensi dini, pemberian dukungan yang lebih personal, serta mengurangi stigma terhadap kesehatan mental di sekolah. Meski demikian, terdapat sejumlah tantangan seperti perlindungan privasi data, keakuratan dalam konteks budaya yang beragam, serta keterbatasan sarana teknologi di sekolah-sekolah Indonesia. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menguji efektivitas penerapan teknologi ini dalam konteks lokal. Dengan langkah tersebut, dunia pendidikan diharapkan menjadi lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan emosional siswa guna mendukung perkembangan holistik generasi muda.