Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penggunaan Metode Statistik Deskriptif dalam Menganalisis Hasil pemilu Syahfitri, Nadia; Rahmadani, Novia; Nasution, Novita Sari
Jurnal Bakti Sosial Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Cv Arsy Persada Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang penggunaan statistik deskriptif dalam menganalisis data dalam berbagai bidang, seperti ilmu sosial, ilmu alam, dan bisnis. Artikel ini menjelaskan tentang pentingnya statistik deskriptif dalam memberikan gambaran yang jelas tentang data hasil pemilu yang diamati. Metode Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif Analitik Observasional dengan desain penelitian ini meliputi pengumpulan data, pengorganisasian data, dan penyajian data menggunakan tabel, grafik, dan diagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyajian data dalam bentuk diagram batang lebih mudah dipahami daripada diagram lingkaran, dan bahwa diagram garis dapat digunakan untuk menghubungkan titik-titik data. Pembahasan dalam jurnal ini menyoroti pentingnya ukuran gejala pusat hasil pemilu , seperti rata-rata, median, dan modus, dalam mengetahui posisi atau letak pusat data. Selain itu, ukuran variasi atau dispersi, seperti range, simpangan rata-rata, dan simpangan baku, juga penting dalam mengukur tingkat penyebaran data hasil pemilu . Artikel ini memberikan wawasan yang berguna dalam menerapkan statistik deskriptif dalam analisis data hasil pemilu.
MAKNA DAN NILAI FILOSOFIS DALAM ARSITEKTUR RUMAH GADANG Rahmadani, Novia
Studi Budaya Nusantara Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Studi Budaya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rumah gadang as a traditional house of the Minangkabau tribe is very familiar to all Indonesian people. Rumah gadang is also closely related to rangkiang, because rangkiang is an important part of rumah gadang. In the construction of the rumah gadang, what is interesting to study is the architecture of the building wich is designed. All the construction of rumah gadang, both interior and exterior have it’s own value and meaning. To describe that, the writer uses heuristic, observation, interview, descriptive, and literatur research methods. Based on the research that has been carried out using these various methods, it is found the fact that rumah gadang is not only used as aplace to live by the Minangkabau people. Rumah gadang is a source of culture and learning for anak kamanakan in the community of Minangkabau tribe. Therefor, every architecture of rumah gadang is designed in such a way as to imply the philosophical meaning and value. As well as rangkiang what is also part of rumah gadang.
Analisis Etika Profesi Hakim Mahkamah Konstitusi terhadap Dampak Pelanggaran Kode Etik dalam Putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 Amanda, Niken Dwi; Azzahra, Fidda Nazli; Nurdin, Merry Kurniawati; Dharmawan, Cinta Rizqareka; Rahmadani, Novia; Rachman, Rheyna Reva; Az Zahra, Hilyah; Ardyanti, Widyarini; M, Mulyadi
Media Hukum Indonesia (MHI) Vol 3, No 3 (2025): September
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Constitutional Court (Mahkamah Konstitusi) plays a crucial role in safeguarding the constitution and upholding the principles of constitutional democracy in Indonesia. However, its credibility and integrity have been seriously questioned following the issuance of Constitutional Court Decision No. 90/PUU-XXI/2023, which addresses the minimum age requirement for presidential and vice-presidential candidates. This ruling sparked widespread controversy due to its perceived political interests and alleged violations of judicial ethics by several justices, particularly Chief Justice Anwar Usman, who was found by the Constitutional Court’s Honorary Council (MKMK) to have breached impartiality due to a family conflict of interest involving one of the candidates favored by the decision. This study employs a normative legal research method using both statutory and conceptual approaches to critically analyze the role of judicial ethics in maintaining the independence of the Constitutional Court, and to evaluate the legal and sociological implications of ethical violations on the legitimacy and validity of the Court's decision. The analysis shows that while the ruling remains legally valid and binding in accordance with Article 24C of the 1945 Constitution and the Constitutional Court Law (UU MK), which affirms the final and binding nature of Constitutional Court decisions, its moral and social legitimacy is significantly undermined due to unethical practices that contradict the principles of integrity, transparency, and accountability. Ethical violations in the decision-making process not only tarnish the personal reputation of the justices involved but also erode public trust in the institutional independence of the Constitutional Court. In modern constitutional legal systems, procedural legality cannot be separated from constitutional morality. The continued function of the Constitutional Court as the protector of citizens' constitutional rights and the guardian of constitutional supremacy is heavily dependent on the legitimacy derived from public trust. Therefore, reforming the judicial ethics system and strengthening the role of the MK as an independent and effective ethical oversight body is an urgent necessity to ensure that the Constitutional Court remains a dignified and authoritative institution in Indonesia's constitutional democrac
Pengaruh Kualitas Hubungan Interpersonal terhadap Perilaku Phubbing dalam Pertemanan Mahasiswa di Kota Padang Rahmadani, Novia; Nurmina
CAUSALITA : Journal of Psychology Vol 3 No 1 (2025): CAUSALITA: Journal of Psychology
Publisher : CV. Causalita Dynamic Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62260/causalita.v3i1.448

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh kualitas hubungan interpersonal terhadap kecenderungan perilaku phubbing dalam pertemanan mahasiswa di Kota Padang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain korelasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 275 mahasiswa terlibat sebagai responden dalam penelitian ini. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah Generic Scale of Phubbing (GSP) dan Skala Hubungan Teman Sebaya yang disusun dengan model Likert. Untuk menganalisis data, digunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara kualitas hubungan interpersonal dengan perilaku phubbing dalam pertemanan mahasiswa, dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05) dan koefisien regresi sebesar -0.468. nilai koefisien determinasi sebesar 35,1%. Kekuatan hubungan ini juga didukung oleh nilai R² sebesar 0.351, yang berarti bahwa kualitas hubungan interpersonal memberikan kontribusi sebesar 35.1% terhadap variasi perilaku phubbing mahasiswa. Temuan ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini memiliki arti bahwa semakin tinggi kualitas hubungan interpersonal dalam pertemanan mahasiswa, maka semakin rendah kecenderungan mereka untuk melakukan phubbing. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki kualitas hubungan interpersonal rendah akan lebih rentan untuk melakukan perilaku phubbing.
Penggunaan Media Short Card pada Pembelajaran IPS di SD Nurul Islam Indonesia Nasution, Novita Sari; Matondang, Aflah Husnaini; Rahmadani, Novia; Tanjung, Riska Rahman; Ramadhani, Tiara; Yusnaldi, Eka
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.12235

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan gambaran tentang kemampuan guru dalam mengintegrasikan media short card dan efektivitasnya dalam meningkatkan minat belajar peserta diidk. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan kunci adalah guru IPS SD Nurul Islam Indonesia. Data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Ketika data terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teori versi Miles dkk yakni reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat peserta didik terhadap pembelajaran. Data wawancara yang dianalisis menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menilai media Short Card memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan menyenangkan dibandingkan metode konvensional sebelumnya. Peserta didik menyatakan kepuasan terhadap pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan, serta merasa lebih termotivasi untuk terlibat dalam pembelajaran. Keseluruhan, artikel ini memberikan kontribusi berharga untuk pemahaman praktis tentang penerapan media short card dalam pembelajaran IPS di SD Nurul Islam Indonesia.
The Urgency of Criminalizing Femicide as a Specific Crime in the Indonesian Legal System Rahmadani, Novia; Prawira, M. Rizki Yudha
Jurnal Ilmiah Dunia Hukum VOLUME 10 ISSUE 1 OCTOBER 2025
Publisher : PDIH Untag Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jidh.v10i1.6718

Abstract

Femicide represents the most extreme form of gender-based violence, yet Indonesia’s legal framework particularly the Criminal Code (KUHP) and the Sexual Violence Crime Law (UU TPKS) does not explicitly recognize gender-motivated killings of women. As a result, femicide cases continue to be prosecuted under general homicide provisions without acknowledging discriminatory motives, leading to inadequate legal protection and disproportional sentencing. This research aims to analyze the urgency of criminalizing femicide as a special offense and to formulate an ideal legal concept for its regulation within the Indonesian criminal justice system. Using a normative juridical method supported by statutory, comparative, and conceptual approaches, this study examines national legal norms, international human rights instruments, and comparative legislation from Argentina, Chile, and Mexico. The findings show that a specific femicide offense is essential to fill normative gaps, incorporate gender-based motives as an aggravating factor, and strengthen state obligations under Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women, the Belém do Pará Convention, and other global standards. The study concludes that Indonesia requires a dedicated femicide law based on lex specialis principles, gender-sensitive investigation and adjudication mechanisms, and integrated victim-protection measures to ensure a more just, responsive, and gender-equitable criminal law system.
Pembatasan Penerapan Local Content Requirements oleh Negara Berkembang Sebagai Konsekuensi Ketentuan Trims dalam Kerangka Perdagangan Internasional Rahmadani, Novia
Media Hukum Indonesia (MHI) Vol 4, No 1 (2026): March
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.17862318

Abstract

The restriction of Local Content Requirements (LCR) within the international trade regime presents a significant challenge for developing countries that rely on such policy instruments to strengthen their domestic industries. Under the WTO’s Trade-Related Investment Measures (TRIMs) Agreement, LCR is deemed inconsistent with the principles of National Treatment and the prohibition of quantitative restrictions, thereby limiting the ability of developing countries to pursue industrialization. This study aims to examine how TRIMs restrict the implementation of LCR and to analyze the legal and economic implications of these restrictions on industrial policy. Using a normative juridical method with a conceptual approach through literature and development theory analysis, the study finds that LCR restrictions reduce policy space, slow technology transfer, weaken domestic supply chains, and increase import dependence. It concludes that these restrictions are not merely legalistic but structurally impactful, necessitating alternative policies that remain compliant with WTO rules.