Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Self Care dengan Kualltas Hidup pada Pasien Congestlve Heart Fallure (CHF) Santika, Chiara Sukma; Rohyadi, Yosep; Setiawan, Asep; Fathudin, Yogasliana
Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : UPPM. Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jkifn.v3i2.1777

Abstract

Prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter sebesar 1,5% atau sekitar 1.017.290 penduduk. Kematian terbanyak yang sebelumnya disebabkan oleh penyakit infeksi kini beralih ke penyakit kardiovaskular dan degeneratif yang diprediksi menjadi 5 kali lebih banyak penyebab kematian dibandingkan dengan penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self care dengan kualitas hidup pada pasien CHF. Gagal jantung merupakan keadaan darurat medis akibat dari jumlah darah yang dipompa jantung manusia dalam setiap menit (cardiac output) tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolisme normal tubuh, hal ini menyebabkan penurunan fungsional tubuh  yang memengaruhi tindakan perlakuan pasien terhadap self care  dalam kehidupan nya, perlakuan self care yang buruk menyebabkan penurunan kualitas hidup yang mana merupakan tingkatan yang menggambarkan keunggulan hidup seseorang individu. Desain penelitian menggunakan descriptive correlational. Teknik pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling, Sehingga sampel didapatkan 90 responden. Alat ukur menggunakan kuisioner Minnesota living  with heart failure  dan Self care heart failure index. Dilakukan Analisa data metode Chi Square. Diperoleh hasil penelitian , adanya hubungan antara self care dengan kualitas hidup dengan nilai p value 0.00. Perlunya perilaku self care yang baik dalam upaya peningkatan kualitas hidup penting bagi pasien CHF dan perlunya pengembangan skill bagi tenaga kesehatan khususnya perawat mengenai Pendidikan Kesehatan kepada penderita CHF dalam penerapan self care yang baik dalam kehidupan sehari – hari.
Tingkat Pengetahuan Kepala Keluarga terhadap Kesiapsiagaan menghadapi Bencana Gempa Bumi Syahputra, Muhammad Ridwan; Setiawan, Asep; Fathudin, Yogasliana; Agustiyowati, Tri Hapsari Retno; Syagitta, Mutiara
Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : UPPM. Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jkifn.v4i1.2156

Abstract

Bandung berada pada area rawan bencana gempa bumi karena berada pada area Sesar Lembang, Tingginya potensi gempa bumi Sesar Lembang membutuhkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tersebut. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan kepala keluarga dengan kesiapsiagaan potensi bencana gempa bumi. Gempa bumi merupakan getaran dari dalam bumi, yang kemudian merembat ke permukaan bumi yang mengakibatkan rekahan bumi pecah dan bergeser secara keras, dampak terjadinya gempa yaitu menimbulkan kerusakan harta benda dan korban jiwa. Penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jenis penelitian korelasional. Sampel yang diambil 90 orang menggunakan teknik cluster random sampling, analisis menggunakan uji ChiSquare. Hasil penelitian menunjukkan responden rata-rata skor pengetahuan responden adalah 69,27 dan rata-rata skor kesiapsiagaan sebesar 57,17. Mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 55,6% dan kesiapsiagaan yang rendah sebanyak 50%. Hasil analisa bivariat menunjukan hasil p-value 0,000, kepala keluarga yang memiliki pengetahuan kurang memiliki resiko 7 kali kesiapsiagaan yang kurang dalam menghadapi bencana gempa bumi, sehingga ada hubungan antara pengetahuan kepala keluarga dengan kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Tingkat pengetahuan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana perlu ditingkatkan dengan pelatihan kebencanaan bersama pihak yang berwenang.
STUDY ON IMPLEMENTATION OF NON-COMMUNICABLE DISEASE PREVENTION AND CONTROL POLICY BASED ON POSBINDU PTM IN WEST BANDUNG DISTRICT Rumahorbo, Hotma; Waluya, Nandang Ahmad; Fathudin, Yogasliana; Rahmawati, Mutiara
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 33 No. 4 (2023): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v33i4.1770

Abstract

Kebijakan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) telah ada sejak tahun 2015 dengan salah satu program andalannya adalah Posbindu PTM. Posbindu PTM diharapkan  dapat meningkatkan perilaku pencegahan PTM di Masyarakat. Kajian kebijakan Posbindu PTM di Kabupaten Bandung Barat (KBB) bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi kebijakan Posbindu PTM dengan menggunakan pendekatan konsep EDWARD III. Kajian kebijakan dilakukan di 2 lokus Posbindu PTM di wilayah  Puskesmas Cimareme dan Puskesmas Cisarua. Kajian dilakukan dengan studi kualitatif menggunakan indepth interview, focus group discussion dan observasi. Informan data dari pihak implementator kebijakan yaitu Dinas Kesehatan KBB dan pihak Puskesmas dan diskusi dengan kader dan masyarakat. Hasil kajian menunjukan bahwa struktur birokrasi di KBB sesuai dengan Organisasi dan Tata Laksana Kemenkes namun perlu penyesuaian, SOP pelayanan Posbindu PTM di lapangan perlu disediakan, komunikasi antara implementator tingkat Dinkes KBB dengan Puskesmas  dan Masyarakat  belum optimal, dan sumber daya  manusia yang terbatas sehingga tenaga kesehatan tidak selalu ada saat Posbindu PTM serta kader ada dalam jumlah yang cukup namun tidak mendapat pelatihan serta kepatuhan masyarakat untuk datang ke Posbindu PTM rendah. Implementator memandang posbindu PTM sebagai program yang masih relevan saat ini dan dibutuhkan solusi atas permasalahan ketenagaan. Masyarakat membutuhkan Posbindu PTM dan memerlukan penjelasan dan sosialisasi ke Masyarakat dari petugas kesehatan. Posbindu PTM perlu dioptimalkan pelaksanaannya sesuai dengan pedoman manajemen Posbindu PTM.
Pengaruh Edukasi menggunakan Video Animasi "SIMTAL" terhadap Pengetahuan Siswa tentang Kesiapsiagaan Tanah Longsor Fathudin, Yogasliana; Nursanjaya, Dimas Halim; Setiawan, Asep; Sakti, Bani; Syagitta, Mutiara
Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : UPPM. Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jkifn.v5i1.3357

Abstract

Indonesia memiliki tingkat risiko bencana alam yang tinggi; Kabupaten Bandung, khususnya Kecamatan Pacet, rentan terhadap tanah longsor karena topografi berbukit dan curah hujan tinggi. Edukasi mitigasi sejak dini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan siswa. Penelitian ini menilai pengaruh video animasi SIMTAL terhadap pengetahuan kesiapsiagaan tanah longsor pada siswa SD. Desain yang digunakan adalah quasi-eksperimen Non-Equivalent Control Group dengan kelompok intervensi (video) dan kontrol (poster). Pengukuran dilakukan melalui pre-test dan post-test. Uji t independen menunjukkan perbedaan signifikan skor post-test antara kelompok intervensi dan kontrol (t=34,287; p< 0,001). Rata-rata peningkatan pengetahuan pada kelompok video mencapai ±27 poin, sedangkan kelompok poster hanya ±1,8 poin. Peningkatan terbesar terjadi pada kelas V, sejalan dengan tahap operasional konkret Piaget yang mendukung pembelajaran audiovisual. Hasil ini menegaskan bahwa video animasi lebih efektif dibanding poster dalam meningkatkan literasi kebencanaan. Sekolah dasar disarankan mengintegrasikan video animasi SIMTAL dalam proses pembelajaran untuk membangun kapasitas mitigasi bencana sejak dini.
PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM MENGATASI MASALAH BALITA SAAT BANJIR DI DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG: PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM MENGATASI MASALAH BALITA SAAT BANJIR DI DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG Supriadi, Supriadi; Fathudin, Yogasliana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jpmki.v4i1.2539

Abstract

In Indonesia, especially in West Java Province, floods are the most frequent disaster, especially during the rainy season. Children under five are especially vulnerable to health problems in flooded areas, including the risk of drowning. Therefore, the family as the closest party needs to provide first aid to reduce the direct and indirect impacts of flooding. This community service activity aims to increase the knowledge and skills of cadres and families in dealing with toddler problems during floods. The method used is training for cadres and assistance for families regarding handling toddler problems during floods. This activity was aimed at 14 cadres and 28 families with toddlers, located in Citeureup Village, Dayeuhkolot District, Bandung Regency. The results of the activity showed an increase in the average knowledge and skills of cadres in handling drowning in toddlers from 48.2 to 87.2, as well as an increase in family understanding regarding emergency management of drowning from 35,2 to 68,5. It is important for cadres and families to disseminate knowledge and skills regarding handling emergency for drowning children as first aid before being taken to a health facility. Apart from that, related agencies are expected to be able to optimize the Disaster Management Team by empowering families and young people of youth groups in handling emergencies due to flooding. Keywords: Empowerment, Cadre, Family, Toddlers, Flood
Efektifitas Model Terapi Modalitas dan Komplementer Seft terhadap Penurunan Tingkat Stres Pasca Bencana Pada Remaja Penyintas Bencana Gempa Bumi di Ponpes Minhajul Karomah Kabupaten Cianjur Hidayah, Nurul; Florensa, Florensa; Seprian, Dwin; Nisma, Nisma; Fathudin, Yogasliana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13234

Abstract

Bencana alam, salah satunya adalah gempa bumi, biasanya terjadi dengan cepat dan tanpa peringatan sebelumnya. Gempa yang telah terjadi di Cianjur pada Senin, 21 November 2022 kekuatan 5,6 Magnitudo berdampak merusak, sampai ratusan orang meninggal dan ribuan bangunan hancur. Cianjur salah satu wilayah di Jawa Barat yang terkena musibah di tahun ini, dan menambah daftar panjang bencana yang terjadi di Jawa Barat pada 2022. Kondisi ini dapat membuat korban bencana menjadi lebih rentan mengalami trauma. Penyitas bencana memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan fisik dan psikologis. Masalah ini dapat terjadi karena terbatasanya sumber-sumber dukungan sosial, material, dan personal. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui efektifitas terapi SEFT dalam menurunkan tingkat stres pasca bencana pada remaja penyintas bencana gempa bumi di Ponpes Minhajul Karomah Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan one group pretest posttest design. Analisa data menggunakan paired t-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi SEFT mampu menurukan tingkat stres pasca bencana remaja penyintas bencana gempa bumi.
Pendampingan Penerapan Model Terapi Modalitas Dan Komplementer Seft (Spiritual Emotional Freedom Tecnique) Dengan Pendekatan Manajemen Stres Hidayah, Nurul; Seprian, Dwin; Nisma, Nisma; Jamil, Nurul; Wati, Kurnia; Fathudin, Yogasliana
Journal of Comprehensive Science Vol. 3 No. 1 (2024): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v3i1.604

Abstract

Bencana merupakan kejadian yang dapat mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang dapat disebabkan oleh faktor alam dan/atau non alam, sehingga timbul korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta, dan dampak psikologis. Penyitas bencana memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan fisik dan psikologis. Masalah ini dapat terjadi karena terbatasanya sumber- sumber dukungan sosial, material, dan personal. Pelaksanaan pengabdian ini bertujuan untuk menurunkan Tingkat Stres Pada Remaja Penyintas Bencana serta meningkatkan pengetahuan remaja penyintas bencana dalam melakukan terapi modalitas dan komplementer SEFT.Hasil Pre test dengan menggunakan Kessler Psychological Distress Scale menunjukan bahwa 9 dari 15 remaja mengalami stres ringan dengan skore 20-24, dan setelah diberikan pelatihan SEFT menunjukan 15 orang remaja penyintas bencana dapat melakukan terapi SEFT dengan menerapkan 5 kunci yakni Yakin, Khusyu, Ikhlas, Pasrah dan Syukur, hal ini membuktikan bahwa SEFT ini mempunyai peranan dalam mengatasi berbagai masalah fisik maupun psikologis, terutama untuk penurunan trauma pada korban bencana seperti gempa bumi dan hasil pre test dari kegiatan ini dengan menggunakan alat ukur yang sama yakni Kessler Psychological Distress Scale menunjukan 15 orang remaja rata -rata memperoleh skore dibawah 20 yakni tidak mengalami stress setelah melakukan terapi SEFT.
Gambaran Kesehatan Jiwa Relawan Remaja dalam Penanggulangan Bencana Hidayah, Nurul; Florensa, Florensa; Seprian, Dwin; Fathudin, Yogasliana
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.104 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10486

Abstract

ABSTRACT Mental health is a good emotional and psychological state, in which individuals can utilize their cognitive and emotional abilities, function in their communities, and meet their daily needs. The essence of mental health itself is more about the existence and maintenance of a healthy mentality. Disaster conditions will have various physical and psychological impacts for each individual, including disaster volunteers. This study aims to determine the description of mental health which includes emotional mental disorders, namely depression, anxiety and PTSD in adolescent volunteers in carrying out disaster management. This type of research is a descriptive research type, taking this sample using a total sampling technique. The research respondents were youth volunteers who were involved in flood disaster management in Melawi Regency who were members of the TSR-PMI and youth volunteers who were members of the West Java HIPGABI volunteer team who were directly involved in the Cianjur earthquake disaster management. The sample instrument is in the form of a digital questionnaire (Google Form) which is distributed through the Whatsapp Group communication network. The questionnaire used was a translated SelfReporting Questionnaire 29 questionnaire. The proportion of poor mental health was greater in the female sex (57%) compared to the male sex (44%). Furthermore, the proportion of poor mental health is greater in those aged 17-19 years (57%) compared to those aged 20-21 years (44%).The symptoms experienced by youth volunteers when they were involved in disaster management were the emergence of 3 complaints with the highest percentage not sleeping well (46%), getting tired easily (43%) and finding it difficult to make decisions (38%). Keywords: Mental Health, Adolescents, Disaster  ABSTRAK Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih pada keberadaan dan pemeliharaan mental yang sehat. Kondisi bencana akan memberikan berbagai dampak fisik maupun psikologis bagi setiap individu tidak terkecuali pada relawan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan jiwa yang meliputi gangguan mental emosional yakni depresi, kecemasan dan PTSD pada relawan remaja dalam melakukan penanggulangan bencana. Jenis penelitian ini ialah jenis penelitian deskriptif, pengambilan sampel ini menggunakan teknik total sampling. Responden penelitian ialah relawan remaja yang terlibat dalam penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Melawi yang tergabung dalam TSR-PMI dan relawan remaja yang tergabung dalam Tim relawan HIPGABI Jawa Barat yang terlibat langsung dalam penanggulangan bencana gempa Cianjur. .Instrumen sampel berupa kuesioner digital (Google Form) yang disebar melalui jejaring komunikasi Whatsapp Group. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner SelfReporting Questionneire 29 yang sudah diterjemahkan. Proporsi kesehatan mental yang buruk lebih besar terdapat pada jenis kelamin perempuan (57%) dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki (44%). Selanjutnya proporsi kesehatan mental yang buruk lebih besar terdapat pada usia 17-19 Th (57%) dibandingkan dengan usia 20- 21 Th (44%).Gejala yang dialami relawan remaja saat terlibat dalam penanggulangan bencana yakni munculnya 3 keluhan dengan persentase tertinggi adalah tidak tidur dengan nyenyak (46%), mudah lelah (43%) dan merasa sulit untuk membuat keputusan (38%). Kata Kunci: Kesehatan Mental,Remaja, Bencana