Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Effect of Using Capcut Media on The Science Learning Outcomes of Smp Negeri 1 Maiwa Nisma, Nisma; M, Usman; Hasanuddin, Hasanuddin; Hermansyah, Sam
Journal International Inspire Education Technology Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah Pariangan Batusangkar, West Sumatra, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55849/jiiet.v3i2.372

Abstract

In order to determine the impact of employing Capcuit media on scientific learning outcomes for class VII students at SMP Negeri 1 Maiwa Regency of Enrekang patent, this study employs quantitative ideation and experimental research kinds. The research population consisted of all class VII students at SMP Negeri 1 Maiwa Regency of Enrekang Patent, and the samples were gathered from 28 of these students as well as Clu sampling. I'm sampling, says Ister Rando.In this study, there are 2 variables: the first is the independent variable, or the effect of using Capcuit media (x), and the second is the dependent variable, or the outcomes of scientific learning in class VII 3 students (y). The SMP Negeri 1 Maiwa Kabu i Patent Enrekang served as the research site for this project. The Muis Mean Rule was used to analyse the data after it had been obtained using the data collection technique of observation, tests, and documentation. Based on the analysis of the data, a value of X = 84.07 and a value of Y = 76.14 are obtained, allowing it to be observed that the usage of Capcut media has an impact on the outcomes of scientific learning for class VII students at SMP Negeri 1 Maiwa Kabu i Enrekang patent. According to the study's findings, class VII students at SMP Negeri 1 Maiwa, Kabu, and Patent Enrekang were influenced by their use of Capcut media in their science learning. This shows that the working hypothesis, according to which the usage of Capcuit media has an impact on the scientific learning outcomes of class VII students at SMP Negeri 1 Maiwa, is accepted.
PERAN GURU DALAM MENGATASI BULLYING DI SEKOLAH DASAR Nisma, Nisma; Nelliraharti, Nelliraharti
JOURNAL OF EDUCATION SCIENCE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jes.v10i1.3780

Abstract

Peran guru dalam mengatasi perilaku bullying pada tingkat sekolah dasar sangat dibutuhkan, agar guru mampu mengidentifikasi dan menangani perilaku bullying. Mengingat data yang dimiliki Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) menyimpulkan bullying yang terjadi di Indonesia sebesar 41,1% dan Indonesia menjadi peringkat ke 5 tertinggi dari 78 negara yang paling banyak mengalami bullying. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru terhadap perilaku bullying di sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan pengumpulan data menggunakan bacaan jurnal-jurnal, kajian pustaka relevan, membaca dan mencatat serta mengelolah bahan penelitian terdahulu. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dikaji dari 30 jurnal relevan mengemukakan bahwa peran guru untuk mengatasi bullying caranya bervariasi antara masing-masing guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sangat berperan penting dalam mengantisipasi kasus bullying di sekolah dasar yaitu dengan membimbing, menasehati, mengarahkan, membina dan memberikan contoh sikap yang baik di sekolah.Kata Kunci: Peran Guru, Perilaku bullying, Siswa Sekolah DasarThe role of the teacher in overcoming bullying behavior at the elementary school level is urgently needed, so that teachers are able to identify and deal with bullying behavior. Considering the data owned by the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) concludes that bullying that occurs in Indonesia is 41.1% and Indonesia is ranked 5th highest out of 78 countries who experienced the most bullying. The purpose of this study was to determine the teacher's role in bullying behavior in elementary schools. The method used in this research is literature study by collecting data using reading journals, reviewing relevant literature, reading and recording and managing previous research materials. Based on previous research that has been reviewed from 30 relevant journals, it suggests that the teacher's role in overcoming bullying varies between each teacher. The results of the study show that teachers play an important role in anticipating cases of bullying in elementary schools by guiding, advising, directing, fostering and providing examples of good behavior at school.Keywords: Teacher's Role, Bullying Behavior, Elementary School Student
The Effect of Attitudes, Awareness, and Knowledge of Taxpayers with Control of Village Officers as a Moderating Variable on Taxpayer Compliance Nisma, Nisma; Kalsum, Ummu; Suun, Muhammad
Advances in Taxation Research Vol. 2 No. 3 (2024): June - September
Publisher : Yayasan Pendidikan Bukhari Dwi Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60079/atr.v2i3.162

Abstract

Purpose: This study examines the influence of taxpayer attitudes, awareness, and knowledge on land and building tax compliance, with urban village officer control as a moderating variable. Understanding these factors is crucial for enhancing tax compliance and optimizing local tax revenue collection. Research Design and Methodology: The research adopts a quantitative approach using Structural Equation Modeling (SEM) with Partial Least Squares (PLS) to analyze the relationships among variables. The study focuses on registered land and building taxpayers in Wajo District, Makassar, and examines the moderating role of urban village officer control. Data were gathered through structured questionnaires and analyzed using SmartPLS software to assess direct and moderating effects. Findings and Discussion: The results show that taxpayer attitudes, awareness, and knowledge positively and significantly affect tax compliance. Moreover, urban village officer control strengthens these relationships, increasing taxpayer adherence to regulations. These findings align with the Theory of Planned Behavior (TPB), which emphasizes the role of intention, attitude, and perceived control in shaping compliance behavior. Implications: The study contributes theoretically by extending tax compliance models to include regulatory control. Practically, it suggests that tax authorities should improve taxpayer education, service quality, and enforcement mechanisms. Strengthening urban village officer control as part of administrative enforcement can enhance compliance and optimize tax revenue collection.
Edukasi Manajemen Pemenuhan Kebutuhan Dasar Spiritual Pasien Jamil, Nurul; Hidayah, Nurul; Nisma, Nisma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.1927

Abstract

Setiap Pasien yang sedang mengalami penurunan status Kesehatan, mengalami masalah anxietas dari ringan sampai berat. Umumnya, masalah ini tidak terlihat dan berdampak sampai menyebabkan masalah fisik. Sehingga, pasien yang sedang dirawat baik di rumah sakit atau di rumah, perlu mendapat terapi dalam mengatasi anxietasnya. Banyak pendekatan yang dapat digunakan, termasuk di dalamnya adalah pendekatan spiritual. Edukasi manajemen kebutuhan spiritual diberikan dengan metode ceramah. Peserta diberikan kuesioner pre dan post test. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dengan kategori baik dari 62% menjadi 78,4%. Peningkatan ini, juga terjadi pada variabel sikap. Jumlah responden yang memiliki sikap baik meningkat, dari 37,8% menjadi 59,4%. Kesimpulannya, anggota keluarga belum sepenuhnya mampu memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar pasien dengan manajemen ataupun sistematika yang baik sesuai kebutuhan pasien.
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS FUN AND COMMUNICATIVE LEARNING UNTUK ANAK-ANAK KURANG MAMPU DI KELURAHAN MANNURUKI KOTA MAKASSAR Indira, Fibri; Nisma, Nisma
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 3 (2024): October 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/mammiri.v1i3.2737

Abstract

Di era globalisasi ini, kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu keterampilan yang sangat penting. Bahasa Inggris bukan hanya digunakan sebagai alat komunikasi internasional, tetapi juga sebagai sarana untuk mengakses berbagai pengetahuan, teknologi, dan informasi dari seluruh dunia. Menguasai bahasa Inggris membuka peluang untuk berinteraksi dengan orang dari berbagai belahan dunia, memperluas jaringan profesional, serta mempermudah pemahaman terhadap literatur ilmiah yang sebagian besar ditulis dalam bahasa tersebut. Oleh karena itu, belajar bahasa Inggris bukan lagi sekadar pilihan, melainkan suatu kebutuhan yang mendesak. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Kelurahan Mannuruki, rata-rata penguasaan Bahasa Inggris anak remaja disana masih kurang, olehnya itu penulis melakukan pengabdian masyarakat di lokasi ini dengan judul Pembelajaran Bahasa Inggris dengan metode tertentu bagi anak anak yang kurang mampu di daerah ini. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman Bahasa Inggris bagi anak anakkurang mampu. Selain itu dampak positif yang terlihat adalah meningkatnya rasa percaya diri para guru/tutor dalam mengajar bahasa Inggris dengan menggunakan metode/strategi pembelajan yang telah diberikan. Disamping itu, hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat berupa pengajaran Bahasa Inggris dapat dilihat dari berbagai aspek, baik dalam hal peningkatan keterampilan bahasa peserta didik maupun dampak positif lainnya yang dirasakan oleh peserta pembelajaran.
Pendampingan Kader Kesehatan Jiwa Dalam Penggunaan Aplikasi Berbasis Android TEMASEFT  Untuk Menurunkan Kecemasan Pasca Bencana Banjir Rob di Pinggiran Sungai Kapuas Hidayah, Nurul; Masmuri , Masmuri; Nisma, Nisma; Jamil , Nurul; Ambar, Ambar
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 5 (2025): Maret
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/any1aj30

Abstract

Banjir rob di wilayah kerja Puskesmas Tembelan Sampit berdampak pada kecemasan masyarakat. Program pengabdian masyarakat dilakukan untuk melatih 15 kader kesehatan jiwa menggunakan aplikasi "TEMASEFT" (Terapi Mandiri SEFT) berbasis Android, yang memfasilitasi terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) dalam menurunkan kecemasan.Intervensi dilakukan selama 1 hari dalam tiga tahap: (1) pelatihan teknis aplikasi kepada kader, (2) implementasi aplikasi pada 15 orang kader, dan (3) evaluasi hasil intervensi. Aplikasi TEMASEFT memiliki tiga fitur utama : screening tingkat kecemasan berdasarkan HARS (14 item), video panduan terapi SEFT, dan screening ulang tingkat kecemasan untuk mengevaluasi perubahan setelah terapi. Hasil menunjukkan 93% kader mampu menggunakan aplikasi dengan baik, dan 87% mengalami penurunan kecemasan dari kategori ringan (skor 14-20) ke tidak mengalami kecemasan (skor <14). Aplikasi dinilai praktis dan efektif mendukung terapi mandiri. Kesimpulannya, pendampingan kader dengan aplikasi TEMASEFT adalah solusi inovatif dan efisien untuk pemulihan psikologis masyarakat pasca bencana. Pengembangan aplikasi disarankan mencakup fitur seperti konsultasi daring dan mode krisis kecemasan guna meningkatkan efektivitas.
Pendampingan Kader Kesehatan dengan Pendekatan Video Model SMEERI (Self Management Education For Pregnancy Risk) dalam Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan Wilayah Kerja Puskesmas Tambelan Sampit Nisma, Nisma; Hidayah, Nurul; Jamil , Nurul
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 5 (2025): Maret
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/0asta364

Abstract

Kemampuan kader kesehatan dalam deteksi dini tanda bahaya kehamilan sangat penting agar ibu mampu mengelola kesehatan selama masa kehamilan. Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan untuk melatih 15 kader kesehatan Ibu dan Anak melalui video model Smeeri dalam deteksi dini tanda bahaya kehamilan. Pelatihan dilakukan dalam waktu satu hari dengan tiga tahapan: (1) pre test guna mengukur pengetahuan ibu tentang deteksi dini tanda bahaya kehamilan, (2) edukasi model Smeeri melalui video edukasi, (3) Post test setelah diberikan intervensi. Hasil pretest rata-rata pengetahuan kader kesehatan adalah 56%, kemudian setelah diberikan intervensi hasil posttest menunjukan peningkatan pengetahuan yaitu 97%. Kesimpulannya, pendampingan kader kesehatan dengan edukasi video model Smeeri merupakan solusi inovatif untuk meningkatkan kemampuan deteksi dini tanda bahaya kehamilan terutama pada kader kesehatan Ibu dan Anak.
Konsep Pendidikan Ajaran Tasawuf Sebagai Problem Solving Bagi Kehidupan Spiritual Masyarakat Islam Perkotaan nisma, nisma
MACCA : Science-Edu Journal Vol. 2 No. 1 (2025): Februari, 2025
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/msej.v2i1.2765

Abstract

There are various factors of the sufism revival in urban society. One of them is the technological establishment which is considered to have failed in overcoming the spiritual crisis of urban communities. So that it becomes a factor causing the multidimensional crisis that characterizes urban society. Currently modern urban society tends to experience what is called alienation (isolation) because its religious rituals are only carried out as a formality without a deep appreciation. Therefore, the revival of the spirit of spiritualism in the midst of urban society engenders new hopes of overcoming the spiritual and moral crisis that has almost disappeared amidst of the rush of science and technology in this modern century.
Hubungan Identitas Moral dengan Perilaku Cyberbullying pada Remaja Fitriah, Fitriah; Listiya, Meta Aldila; Nisma, Nisma
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 4 (2025): Volume 7 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i4.19309

Abstract

ABSTRACT The increasing internet penetration among adolescents has brought both benefits and challenges. While it facilitates access to information, it also raises social issues such as cyberbullying, which negatively impacts adolescents' mental and physical health. This study aims to analyze the relationship between moral identity and cyberbullying behavior among adolescents at SMPN 21 Pontianak, West Kalimantan. An analytical survey with a cross-sectional design was conducted, involving 90 adolescents selected through accidental sampling. Data were collected using the Moral Identity Questionnaire (MIQ) and the Cyber Victim and Bullying Scale (CVBS). The study revealed a significant negative correlation between moral identity and cyberbullying behavior (r = -0.326; p = 0.002). Adolescents with stronger moral identity are less likely to engage in cyberbullying, while moral disengagement increases the risk of such behavior. Social support from family and peers also strengthens adolescents' moral identity. Moral identity serves as a protective factor against cyberbullying among adolescents. A holistic approach, including moral education in schools, parental involvement, and community support, is essential to prevent cyberbullying. Future studies should explore other environmental factors influencing this behavior. Keywords: Moral Identity, Cyberbullying, Adolescents, Moral Disengagement, Moral Education  ABSTRAK Peningkatan penetrasi internet di kalangan remaja membawa manfaat sekaligus tantangan. Di satu sisi, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah, tetapi di sisi lain, cyberbullying menjadi masalah sosial yang berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara identitas moral dan perilaku cyberbullying pada remaja di SMPN 21 Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 90 remaja dipilih sebagai sampel menggunakan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui Moral Identity Questionnaire (MIQ) dan Cyber Victim and Bullying Scale (CVBS). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara identitas moral dan perilaku cyberbullying (r = -0,326; p = 0,002). Remaja dengan identitas moral yang lebih kuat cenderung tidak terlibat dalam cyberbullying, sedangkan pelepasan moral meningkatkan risiko perilaku tersebut. Dukungan sosial dari keluarga dan teman sebaya juga memperkuat identitas moral remaja. Identitas moral berperan sebagai faktor pelindung terhadap perilaku cyberbullying. Pendekatan holistik, termasuk pendidikan moral di sekolah, keterlibatan orang tua, dan dukungan komunitas, diperlukan untuk mencegah cyberbullying. Penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk mengeksplorasi faktor lingkungan lainnya. Kata Kunci: Identitas Moral, Cyberbullying, Remaja, Pelepasan Moral, Pendidikan Moral
INOVASI TERAPEUTIK METODE DIR DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANAK PENYANDANG SPEECH DELAY Nisma, Nisma; Ramly, Ramly
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 2 (2024): FON: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA iNDONESIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i2.9244

Abstract

ABSTRAK: Keterlambatan bicara pada anak dapat berdampak pada interaksi komunikasi mereka dengan lingkungan sekitar serta berbagai aspek kehidupan lainnya, bahkan dapat terus berlanjut hingga usia dewasa. Oleh karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan menggunakan metode DIR, yaitu metode yang menekankan pada pentingnya perkembangan, perbedaan individu, serta hubungan anak dengan lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh metode DIR terhadap peningkatan komunikasi antarpribadi anak penyandang speech delay. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri 1 Makassar dengan treatmen permainan menyusun kata atau DIR dengan sampel yang diambil secara purposive sampling. Desain pemilihan sampel menggunakan desain Single Subject Research (SSR) yaitu subjek tunggal. Data penelitian berfokus pada 13 aspek/indikator kemampuan berbahasa yang dimiliki sampel. Pengumpulan data menggunakan pedoman pencatatan. Data dianalisis secara statistik menggunakan Uji Tanda (Sign Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai P hitung lebih kecil dari kriteria taraf signifikasi yang ditetapkan (0,022 ≤ 0,05), artinya adalah H0 ditolak. Hal ini ditunjukkan oleh adanya perbedaan yang signifikan dari pre dan pos tes. Kesimpulan penelitian ini ialah metode DIR memiliki pengaruh terhadap peningkatan keterampilan komunikasi antarpribadi pada anak yang mengalami speech delay. KATA KUNCI: Komunikasi Antarpribadi; Metode DIR; Speech Delay> THERAPEUTIC INNOVATION: DIR METHOD IN ENHANCING INTERPERSONAL COMMUNICATION OF CHILDREN WITH SPEECH DELAY ABSTRACT: Speech delay in children can have an impact on their communication interactions with the surrounding environment and various other aspects of life, and can even continue into adulthood. Therefore, appropriate methods are needed to overcome this, one of which is using the DIR method, a method that emphasizes the importance of development, individual differences, and the child's relationship with the surrounding environment. The purpose of this study is to describe the effect of the DIR method on improving interpersonal communication in children with speech delay. This research was conducted at SLB Negeri 1 Makassar with a word arrangement game or DIR with samples taken by purposive sampling. The sample selection design used Single Subject Research (SSR) design, which is a single subject. The research data focused on 13 aspects/indicators of language skills owned by the sample. Data collection used recording guidelines. The data were statistically analyzed using the Sign Test. The results showed that the calculated P value was smaller than the criterion of the specified significance level (0.022 ≤ 0.05), meaning that H0 was rejected. This is indicated by a significant difference from the pre and post tests. The conclusion of this study is that the DIR method has an effect on improving interpersonal communication skills in children with speech delay.KEYWORDS: Interpersonal Communication; DIR Method; Speech Delay