Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Harmony Unveiled: Dialogue and Cooperation with Sufism Approach as a Solution in Conflict Management Among Islamic Community Organization Cadres in Legislative Elections in Indonesia Rizkillah, Rijal Wakhid; Supriyanto; Imron, Ali; Rohani, Imam
Taqorrub: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Vol. 5 No. 01 (2024)
Publisher : Fakultas Dakwah Intitut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/taqorrub.v5i01.851

Abstract

This research departs from the problem of Islamic mass organizations which often experience conflicts between members at the time of general elections, especially when several mass organization cadres compete to run for legislative candidates. Conflicts can arise due to a variety of factors, including conflicts of interest, internal conflicts, and conflicts with other nominees, ethical conflicts, and legal conflicts. The tasawuf approach can help conflict management for mass organization cadres by teaching values such as trustworthiness, muhasabah, tawazun, makrifah, and sincerity. Tawakal can help mass organization cadres to reduce anxiety and worry about the election results. Muhasabah can help mass organization cadres to reflect on their actions and find the right solution to resolve conflicts. Tawazun can help mass organization cadres to balance personal and mass organization interests. Makrifah can help mass organization cadres understand different perspectives and respect differences. Ikhlas can help mass organization cadres to act according to correct principles and to fight for goals that are bigger than individual goals. With the tasawuf approach in conflict management, it is a new instrument as a step to reduce the intensity of organizational conflict.
Ontologi dan Klasifikasi Ilmu: Analisis Pemikiran al-Farabi Rizkillah, Rijal Wakhid
Al-fiqh Vol. 1 No. 1 (2023): Al-fiqh : Journal of Islamic Studies
Publisher : CV Global Research Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59996/al-fiqh.v1i1.96

Abstract

Landasan ontologi ilmu dalam pandangan barat dan Islam memiliki perbedaan. Ini berdampak pada klasifikasi ilmu yang berbeda pula. Salah satu filsuf muslim yang melakukan klasifikasi ilmu adalah Al-Farabi. Penelitian ini adalah untuk mengetahui Ontologi Ilmu, biografi al-Farabi, dan klasifikasi ilmu prespektif al-Farabi. Kajian ini termasuk penelitian normatif dengan paradigma kualitatif. Sumber datanya berupa gagasan dari Al-Farabi, yang diperoleh dari sumber sekunder berupa buku, jurnal, dan artikel ilmiah. Berdasarkan penelitian ini, diungkap bahwa dalam pandangan Islam kajian ontologis tidak hanya dibatasi hal fisik-empiris sehingga klasifikasi ilmu menurut Al-Farabi mencangkup semua bagian baik bidang fisik maupun metafisik. Salah satu poin penting dari klasifikasi ilmu menurut pandangan Al-Farabi adalah bahwa Ia telah mengklasifikasikan ilmu dengan urutan yang sangat tepat dan relevan dengan kondisi saat ini di mana ilmu bahasa menempati posisi yang paling utama.
PELATIHAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) BAGI TENAGA PENUNJANG UNIMUS (DRIVER, SATPAM, DAN OFFICE BOY) Imron, Ali; Rizkillah, Rijal Wakhid; Supriadin, Supriadin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.35799

Abstract

Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis Islam, berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan spiritual sivitas akademika, termasuk karyawan, melalui program pelatihan Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan, merancang, dan menyebarkan program pelatihan BTQ bagi karyawan UNIMUS guna meningkatkan kemampuan mereka dalam membaca dan memahami Al-Qur'an. Survei awal menunjukkan bahwa banyak karyawan memiliki keinginan untuk meningkatkan kemampuan BTQ, namun terhambat oleh keterbatasan waktu, akses pembelajaran yang sistematis, serta lingkungan kerja yang kurang mendukung. Program pelatihan ini dirancang selama 8 minggu dengan metode ceramah, diskusi kelompok, praktik langsung, dan bimbingan personal. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kepuasan peserta, di mana dari 47 peserta, 23 orang (48,94%) merasa puas dan 24 orang (51,06%) merasa sangat puas. Meskipun ada peningkatan yang signifikan, hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan BTQ tidak dapat sepenuhnya berhasil hanya dalam waktu singkat dan memerlukan pendampingan lebih lanjut pasca pelatihan. Selain peningkatan teknis, pelatihan juga berdampak positif pada kesejahteraan spiritual peserta. Pelatihan ini diharapkan menjadi model bagi institusi lain yang ingin mengembangkan aspek spiritualitas karyawannya.