Dismenore atau yang lebih dikenal dengan nyeri saat menstruasi sampai saat ini prevalensinya masih cukup tinggi, khususnya dismenore primer. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan antara dismenore primer dan status gizi. Penelitian ini menggunakan metode systematic review dan didapat sepuluh artikel. Dengan menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses) dalam proses pengumpulan artikel penelitian. Selain itu, pencarian artikel penelitian yang relevan menggunakan tiga database yaitu Google Scholar, PubMed dan ResearchGate. Artikel yang dipilih berdasarkan periode publikasi dalam rentang 5 tahun terakhir (2019-2024), populasi target remaja perempuan, serta berbahasa Indonesia dan Inggris. Simpulan yang didapat yaitu menyatakan bahwa status gizi dapat memicu dismenore primer. Remaja dengan status gizi baik akan kecil kemungkinan mengalami dismenore. Makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh remaja juga dapat memicu dismenore primer. Makanan tersebut seperti junk food, kafein dan alkohol. Perilaku tidak sehat seperti melewatkan sarapan, kurangnya kesadaran serta pengetahuan akan pentingnya pola makan dan ketersediaan nutrisi yang kurang memadai juga menjadi faktor pemicu dismenore primer. Dalam mencegah dismenore primer, disarankan khususnya remaja perempuan untuk lebih memperhatikan status gizinya. Seperti tidak melewatkan sarapan, mengurangi makanan junk food, kafein dan lebih memperhatikan pola makan serta jajanan yang dibeli.