Saraswati, Ika
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada anak sekolah menengah atas Saraswati, Ika; Rilyani, Rilyani; Aprina, Aprina
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 4 No. 1 (2024): JOURNAL OF Mother and Child Health Concern
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v3i2.284

Abstract

Background: Obesity is a problem that attacks all ages, including children and adolescents. According to WHO in 2017, more than 340 million children and adolescents aged 5-19 years were obese in 2016. The prevalence of obesity in children and adolescents aged 5-19 years increased sharply from only 4% in 1975 to more than 18%. in 2016. Purpose: To find out the factors associated with obesity in teenagers at Darul Fattah High School Bandar Lampung in 2021. Method: This type of quantitative research uses a cross sectional design and the research population is high school students aged 15-18 years at Darul Fattah High School Bandar Lampung with a total of 67 respondents using simple random sampling techniques. The instrument in this research used a questionnaire sheet and bivariate analysis used the Chi-Square test. Results: The Chi-Square obesity statistical test obtained p-value = 0.030 so that p-value < α (0.000 < 0.05) so H0 was rejected with an Odd Ratio value of 0.779. Conclusion: There are factors related to the incidence of obesity in children at Darul Fattah High School Bandar Lampung in 2021. Suggestion: For Darul Fattah High School Bandar Lampung to further improve outreach programs to the community, especially for children who are at risk of obesity.   Keywords: Children; Obesity; Problems.   Pendahuluan: Obesitas merupakan masalah yang menyerang segala usia, termasuk anak-anak dan remaja. Menurut WHO pada tahun 2017, lebih dari 340 juta anak dan remaja usia 5-19 tahun mengalami obesitas pada tahun 2016. Prevalensi obesitas pada anak dan remaja usia 5-19 tahun meningkat tajam dari hanya 4% pada tahun 1975 menjadi lebih dari 18%. pada tahun 2016. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada anak usia remaja di SMA Darul Fattah Bandar Lampung tahun 2021. Metode: Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional dan populasi penelitian ini adalah anak SMA usia 15-18 tahun di SMA Darul Fattah Bandar Lampung dengan jumlah 67 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar angket dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Uji statistik obesitas Chi-Square diperoleh p-value = 0.030 sehingga p-value < α (0.000 < 0.05) maka H0 ditolak dengan nilai Odd Ratio 0.779. Simpulan: Terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak di SMA Darul Fattah Bandar Lampung Tahun 2021. Saran: Bagi SMA Darul Fattah Bandar Lampung agar lebih meningkatkan program penyuluhan kepada masyarakat khususnya bagi anak-anak yang berisiko mengalami obesitas.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada anak sekolah menengah atas Saraswati, Ika; Rilyani, Rilyani; Aprina, Aprina
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 3 No. 2 (2023): December Edition 2023
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v3i2.284

Abstract

Background: Obesity is a problem that attacks all ages, including children and adolescents. According to WHO in 2017, more than 340 million children and adolescents aged 5-19 years were obese in 2016. The prevalence of obesity in children and adolescents aged 5-19 years increased sharply from only 4% in 1975 to more than 18%. in 2016. Purpose: To find out the factors associated with obesity in teenagers at Darul Fattah High School Bandar Lampung in 2021. Method: This type of quantitative research uses a cross sectional design and the research population is high school students aged 15-18 years at Darul Fattah High School Bandar Lampung with a total of 67 respondents using simple random sampling techniques. The instrument in this research used a questionnaire sheet and bivariate analysis used the Chi-Square test. Results: The Chi-Square obesity statistical test obtained p-value = 0.030 so that p-value < α (0.000 < 0.05) so H0 was rejected with an Odd Ratio value of 0.779. Conclusion: There are factors related to the incidence of obesity in children at Darul Fattah High School Bandar Lampung in 2021. Suggestion: For Darul Fattah High School Bandar Lampung to further improve outreach programs to the community, especially for children who are at risk of obesity.   Keywords: Children; Obesity; Problems.   Pendahuluan: Obesitas merupakan masalah yang menyerang segala usia, termasuk anak-anak dan remaja. Menurut WHO pada tahun 2017, lebih dari 340 juta anak dan remaja usia 5-19 tahun mengalami obesitas pada tahun 2016. Prevalensi obesitas pada anak dan remaja usia 5-19 tahun meningkat tajam dari hanya 4% pada tahun 1975 menjadi lebih dari 18%. pada tahun 2016. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada anak usia remaja di SMA Darul Fattah Bandar Lampung tahun 2021. Metode: Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional dan populasi penelitian ini adalah anak SMA usia 15-18 tahun di SMA Darul Fattah Bandar Lampung dengan jumlah 67 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar angket dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Uji statistik obesitas Chi-Square diperoleh p-value = 0.030 sehingga p-value < α (0.000 < 0.05) maka H0 ditolak dengan nilai Odd Ratio 0.779. Simpulan: Terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak di SMA Darul Fattah Bandar Lampung Tahun 2021. Saran: Bagi SMA Darul Fattah Bandar Lampung agar lebih meningkatkan program penyuluhan kepada masyarakat khususnya bagi anak-anak yang berisiko mengalami obesitas.
Penyuluhan kesehatan tentang penyakit demam berdarah Saraswati, Ika; Wulan, Sarinah Sri
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 2 (2021): Penanganan dan Perawatan Penyakit Asma
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v1i2.46

Abstract

Pendahuluan: Virus Dengue ditemukan di daerah tropik dan sub tropik kebanyakan di wilayah perkotaan dan pinggiran kota di dunia ini Penyakit DBD pertama kali dikenal di Filipina pada tahun 1953. Sedangkan kasus DBD di Indonesia pertama kali ditemukan di Surabaya pada tahun 1968 dengan jumlah kasus sebanyak 58 penduduk. Hingga pada tahun 2009 terjadi peningkatan jumlah provinsi dan kota yang endemis DBD, dari dua provinsi dan dua kota menjadi 32 provinsi dan 382 kota dengan jumlah kasus 158.912 penduduk. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim dan rendahnya kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Indonesia dengan jumlah kasus 68.407 tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2016 sebanyak 204.171 kasus. Sedangkan perbandingan kasus kematian pada tahun 2017  berjumlah 493 kasus jika dibandingkan tahun 2016 berjumlah 1.598 kasus, kasus ini mengalami penurunan hampir 3 kali lipat. Tujuan: Agar masyrakat menegetahui tentang penyakit demam berdarah. Metode: Pembuatan pre planing, persiapan leaflet dan lembar balik untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan kesehatan ini menggunakan media lembar balik yang digunakan sebagai sarana dalam mempresentasikan materi dan leaflet yang dapat dibaca dan dibawa pulang untuk oleh peserta penyuluhan. Sigmomanometer untuk mengukur tekanan darah peserta, masker dan hand sainitaizer. Hasil: Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, lalu dilakukan evaluasi melalui sesi Tanya jawab dengan peserta. Terdapat 3 peserta yang bertanya pada penyuluhan tersebut dan 2 peserta lainnya diberikan pertanyaan oleh penyuluh. Semua peserta dapat memahami, dan menjelaskan sesuai yang telah disampaikan pada saat penyampaian materi.
Pendidikan kesehatan mengenai pola hidup sehat pada penderita diabetes mellitus di Desa Sukajaya Lempasing Kabupaten Pesawaran Furqoni, Prima Dian; Juliawan, Ladin; Sintia, Monica Bela Dwi; Natalia, Mutiara; Adhani, Neisa; Istawala, Anggun; Prayogo, Idfy Dwi; Fajrianti, Endah; Alam, Rama Rajasa Ferlanda; Saraswati, Ika
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 5 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i5.1178

Abstract

Background: Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease with a steadily increasing prevalence, particularly among the elderly. Data from the International Diabetes Federation (IDF) in 2022 showed that the number of diabetes sufferers in Indonesia reached 19.5 million people and is expected to increase to 28.6 million by 2045. Based on the 2018 Basic Health Research (Riskesdas), the prevalence of DM in those aged 15 years and older increased to 10.9%, with the highest rate in the 55–74 age group. In Pesawaran Regency, Lampung Province, the prevalence of DM reached 1.0%. Initial findings in Mutun Hamlet 7 indicate that most elderly people do not understand the importance of a healthy lifestyle in diabetes management. Health education is an effective strategy to increase awareness and independence in the elderly. Purpose: Increase knowledge and awareness of a healthy lifestyle through communicative educational activities tailored to the characteristics of elderly people with diabetes mellitus. Method: This activity was part of the Gerontology Nursing professional practice program held on Monday, June 2, 2025, in Dusun 7 Mutun. The methods used were lectures, discussions, and leaflet distribution. Ten elderly people with a history of diabetes participated. Results: This outreach activity had a positive impact on increasing the elderly's understanding of the importance of maintaining a balanced diet, engaging in light physical activity, and independently monitoring their blood sugar levels. Participants demonstrated active participation and stated that they gained new knowledge that they could apply in their daily lives. Conclusion: Health education has proven effective in increasing the knowledge of elderly people with diabetes about healthy lifestyles and encouraging them to become independent in managing their disease. Keywords: Diabetes mellitus; Elderly; Health education; Healthy lifestyle Pendahuluan: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan prevalensi yang terus meningkat, terutama pada kelompok lanjut usia (lansia). Data International Diabetes Federation tahun 2022 menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 19,5 juta orang dan diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, prevalensi DM pada usia ≥15 tahun meningkat menjadi 10.9%, dengan angka tertinggi pada kelompok usia 55–74 tahun. Di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, prevalensi DM mencapai 1.0%. Temuan awal di Dusun 7 Mutun menunjukkan sebagian besar lansia belum memahami pentingnya pola hidup sehat dalam pengelolaan diabetes. Pendidikan kesehatan menjadi strategi efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kemandirian lansia. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai pola hidup sehat melalui kegiatan edukasi yang komunikatif dan sesuai karakteristik lansia penderita diabetes mellitus. Metode: Kegiatan ini merupakan bagian dari praktik profesi Ners Keperawatan Gerontik yang dilaksanakan pada Senin, 02 Juni 2025, di Dusun 7 Mutun. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, serta pembagian leaflet. Jumlah peserta sebanyak 10 orang lansia dengan riwayat DM. Hasil: Kegiatan penyuluhan ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan pemahaman lansia mengenai pentingnya menjaga pola makan seimbang, melakukan aktivitas fisik ringan, serta memantau kadar gula darah secara mandiri. Peserta menunjukkan partisipasi aktif dan menyatakan memperoleh pengetahuan baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Simpulan: Pendidikan kesehatan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan lansia penderita DM tentang pola hidup sehat dan mendorong lansia memiliki kemandirian dalam pengelolaan penyakit.
Penerapan senam sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Sukajaya Lempasing Kabupaten Pesawaran Winarno, Rudi; Ladin, Juliawan; Sintia, Monica Bela Dwi; Natalia, Mutiara; Adhani, Neisa; Istawala, Anggun; Prayogo, Idfy Dwi; Fajrianti, Endah; Alam, Rama Rajasa Ferlanda; Saraswati, Ika
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 7 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i7.1202

Abstract

Background: Hypertension is a non-communicable disease that ranks among the leading causes of death worldwide. According to 2023 WHO data, the global prevalence of hypertension reached 33%, while in Indonesia it stood at 30.8%. In Pesawaran Regency, the Hanura Community Health Center reported 1,749 cases of hypertension, making it the fifth most common disease. In Dusun 7 Mutun, 58% of the 69 households are affected by hypertension. One non-pharmacological approach proven effective in lowering blood pressure is hypertension exercise. Purpose: Reducing Blood Pressure in Hypertensive Patients Through a Hypertension Exercise Intervention. Method: The intervention was conducted over three days (May 14–16, 2025) in Dusun 7 Mutun, Sukajaya Lempasing Village, Pesawaran Regency. Ten hypertensive respondents participated. The program included a brief educational session and practical hypertension exercises. Evaluation involved measuring participants’ blood pressure before and after the intervention (pre-test and post-test). Results: Obtaining a mean pre-test systolic blood pressure value of 155.5 mmHg with a standard deviation of 11,891 and a mean post-test value of 132.5 mmHg with a standard deviation of 11,365. While the mean pre-test diastolic blood pressure value was 96.0 mmHg with a standard deviation of 6,992 and a mean post-test value of 79.0 mmHg with a standard deviation of 7,379. Conclusion: Hypertension exercise has been proven effective as a non-pharmacological intervention for reducing blood pressure.   Suggestion: Hypertension exercise should be implemented on an ongoing basis as an integral part of the community’s healthy lifestyle. Keywords: Blood pressure; Hypertension; Hypertension exercise; Non-pharmacological intervention Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. Data WHO tahun 2023 mencatat prevalensi hipertensi secara global mencapai 33%, sedangkan di Indonesia mencapai 30.8%. Di Kabupaten Pesawaran, data dari Puskesmas Hanura mencatat 1,749 kasus hipertensi, menempati urutan kelima penyakit terbanyak. Dan di Dusun 7 Mutun, 58% dari 69 keluarga mengalami hipertensi. Salah satu pendekatan nonfarmakologis yang terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah adalah senam hipertensi. Tujuan: Menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi melalui intervensi senam hipertensi. Metode: Kegiatan dilakukan selama tiga hari (14-16 Mei 2025) di Dusun 7 Mutun, Desa Sukajaya Lempasing, Kabupaten Pesawaran. Melibatkan 10 responden penderita hipertensi. Intervensi dilakukan dalam bentuk edukasi singkat dan praktik senam hipertensi. Evaluasi dilakukan dengan mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi (pre-test dan post-test). Hasil: Mendapatkan nilai mean tekanan darah sistolik pre-test sebesar 155.5 mmHg dengan standar deviasi 11.891 dan nilai mean post-test sebesar 132.5 mmHg dengan standar deviasi 11.365. Sedangkan nilai mean tekanan darah diastolik pre-test sebesar 96.0 mmHg dengan standar deviasi 6.992 dan nilai mean post-test sebesar 79.0 mmHg dengan standar deviasi 7.379. Simpulan: Senam hipertensi terbukti efektif sebagai intervensi nonfarmakologis yang dapat menurunkan tekanan darah. Saran: Senam hipertensi perlu diterapkan secara berkelanjutan sebagai bagian dari gaya hidup sehat masyarakat.