Natalia, Mutiara
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendidikan kesehatan mengenai pola hidup sehat pada penderita diabetes mellitus di Desa Sukajaya Lempasing Kabupaten Pesawaran Furqoni, Prima Dian; Juliawan, Ladin; Sintia, Monica Bela Dwi; Natalia, Mutiara; Adhani, Neisa; Istawala, Anggun; Prayogo, Idfy Dwi; Fajrianti, Endah; Alam, Rama Rajasa Ferlanda; Saraswati, Ika
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 5 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i5.1178

Abstract

Background: Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease with a steadily increasing prevalence, particularly among the elderly. Data from the International Diabetes Federation (IDF) in 2022 showed that the number of diabetes sufferers in Indonesia reached 19.5 million people and is expected to increase to 28.6 million by 2045. Based on the 2018 Basic Health Research (Riskesdas), the prevalence of DM in those aged 15 years and older increased to 10.9%, with the highest rate in the 55–74 age group. In Pesawaran Regency, Lampung Province, the prevalence of DM reached 1.0%. Initial findings in Mutun Hamlet 7 indicate that most elderly people do not understand the importance of a healthy lifestyle in diabetes management. Health education is an effective strategy to increase awareness and independence in the elderly. Purpose: Increase knowledge and awareness of a healthy lifestyle through communicative educational activities tailored to the characteristics of elderly people with diabetes mellitus. Method: This activity was part of the Gerontology Nursing professional practice program held on Monday, June 2, 2025, in Dusun 7 Mutun. The methods used were lectures, discussions, and leaflet distribution. Ten elderly people with a history of diabetes participated. Results: This outreach activity had a positive impact on increasing the elderly's understanding of the importance of maintaining a balanced diet, engaging in light physical activity, and independently monitoring their blood sugar levels. Participants demonstrated active participation and stated that they gained new knowledge that they could apply in their daily lives. Conclusion: Health education has proven effective in increasing the knowledge of elderly people with diabetes about healthy lifestyles and encouraging them to become independent in managing their disease. Keywords: Diabetes mellitus; Elderly; Health education; Healthy lifestyle Pendahuluan: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan prevalensi yang terus meningkat, terutama pada kelompok lanjut usia (lansia). Data International Diabetes Federation tahun 2022 menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 19,5 juta orang dan diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, prevalensi DM pada usia ≥15 tahun meningkat menjadi 10.9%, dengan angka tertinggi pada kelompok usia 55–74 tahun. Di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, prevalensi DM mencapai 1.0%. Temuan awal di Dusun 7 Mutun menunjukkan sebagian besar lansia belum memahami pentingnya pola hidup sehat dalam pengelolaan diabetes. Pendidikan kesehatan menjadi strategi efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kemandirian lansia. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai pola hidup sehat melalui kegiatan edukasi yang komunikatif dan sesuai karakteristik lansia penderita diabetes mellitus. Metode: Kegiatan ini merupakan bagian dari praktik profesi Ners Keperawatan Gerontik yang dilaksanakan pada Senin, 02 Juni 2025, di Dusun 7 Mutun. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, serta pembagian leaflet. Jumlah peserta sebanyak 10 orang lansia dengan riwayat DM. Hasil: Kegiatan penyuluhan ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan pemahaman lansia mengenai pentingnya menjaga pola makan seimbang, melakukan aktivitas fisik ringan, serta memantau kadar gula darah secara mandiri. Peserta menunjukkan partisipasi aktif dan menyatakan memperoleh pengetahuan baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Simpulan: Pendidikan kesehatan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan lansia penderita DM tentang pola hidup sehat dan mendorong lansia memiliki kemandirian dalam pengelolaan penyakit.
Penerapan senam sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Sukajaya Lempasing Kabupaten Pesawaran Winarno, Rudi; Ladin, Juliawan; Sintia, Monica Bela Dwi; Natalia, Mutiara; Adhani, Neisa; Istawala, Anggun; Prayogo, Idfy Dwi; Fajrianti, Endah; Alam, Rama Rajasa Ferlanda; Saraswati, Ika
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 7 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i7.1202

Abstract

Background: Hypertension is a non-communicable disease that ranks among the leading causes of death worldwide. According to 2023 WHO data, the global prevalence of hypertension reached 33%, while in Indonesia it stood at 30.8%. In Pesawaran Regency, the Hanura Community Health Center reported 1,749 cases of hypertension, making it the fifth most common disease. In Dusun 7 Mutun, 58% of the 69 households are affected by hypertension. One non-pharmacological approach proven effective in lowering blood pressure is hypertension exercise. Purpose: Reducing Blood Pressure in Hypertensive Patients Through a Hypertension Exercise Intervention. Method: The intervention was conducted over three days (May 14–16, 2025) in Dusun 7 Mutun, Sukajaya Lempasing Village, Pesawaran Regency. Ten hypertensive respondents participated. The program included a brief educational session and practical hypertension exercises. Evaluation involved measuring participants’ blood pressure before and after the intervention (pre-test and post-test). Results: Obtaining a mean pre-test systolic blood pressure value of 155.5 mmHg with a standard deviation of 11,891 and a mean post-test value of 132.5 mmHg with a standard deviation of 11,365. While the mean pre-test diastolic blood pressure value was 96.0 mmHg with a standard deviation of 6,992 and a mean post-test value of 79.0 mmHg with a standard deviation of 7,379. Conclusion: Hypertension exercise has been proven effective as a non-pharmacological intervention for reducing blood pressure.   Suggestion: Hypertension exercise should be implemented on an ongoing basis as an integral part of the community’s healthy lifestyle. Keywords: Blood pressure; Hypertension; Hypertension exercise; Non-pharmacological intervention Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. Data WHO tahun 2023 mencatat prevalensi hipertensi secara global mencapai 33%, sedangkan di Indonesia mencapai 30.8%. Di Kabupaten Pesawaran, data dari Puskesmas Hanura mencatat 1,749 kasus hipertensi, menempati urutan kelima penyakit terbanyak. Dan di Dusun 7 Mutun, 58% dari 69 keluarga mengalami hipertensi. Salah satu pendekatan nonfarmakologis yang terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah adalah senam hipertensi. Tujuan: Menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi melalui intervensi senam hipertensi. Metode: Kegiatan dilakukan selama tiga hari (14-16 Mei 2025) di Dusun 7 Mutun, Desa Sukajaya Lempasing, Kabupaten Pesawaran. Melibatkan 10 responden penderita hipertensi. Intervensi dilakukan dalam bentuk edukasi singkat dan praktik senam hipertensi. Evaluasi dilakukan dengan mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi (pre-test dan post-test). Hasil: Mendapatkan nilai mean tekanan darah sistolik pre-test sebesar 155.5 mmHg dengan standar deviasi 11.891 dan nilai mean post-test sebesar 132.5 mmHg dengan standar deviasi 11.365. Sedangkan nilai mean tekanan darah diastolik pre-test sebesar 96.0 mmHg dengan standar deviasi 6.992 dan nilai mean post-test sebesar 79.0 mmHg dengan standar deviasi 7.379. Simpulan: Senam hipertensi terbukti efektif sebagai intervensi nonfarmakologis yang dapat menurunkan tekanan darah. Saran: Senam hipertensi perlu diterapkan secara berkelanjutan sebagai bagian dari gaya hidup sehat masyarakat.
Analisis Pengetahuan Ibu dengan Upaya Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Panjang Kota Bandar Lampung Natalia, Mutiara; Setiawati, Setiawati; Nirwanto, Nirwanto; Silvia, Eka
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 8 (2024): Volume 6 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i8.15628

Abstract

ABSTRACT Childhood, especially toddlerhood, is the peak of children's curiosity because their five senses are not aware of possible dangers. As a result, children at this age are vulnerable to dangers that can cause permanent accidents that the child must endure throughout his life. The highest proportion of places where injuries occur is in the home environment (59.38%). It is known that there is an analysis of the relationship between maternal knowledge and efforts to prevent injuries in toddler-aged children. This type of quantitative research uses a descriptive analytical design with a cross sectional approach. The population in this study were all mothers with toddler-aged children totaling 3,132 respondents with a sample size of 97 respondents. Sampling was taken using purposive random sampling technique by using the slovin formula. Based on research, it is known that of the 97 respondents who had poor knowledge, there were fewer efforts to prevent injuries, namely 47.6% and of the 97 respondents who had good knowledge, there were more efforts to prevent injuries, namely 85.1%. The results of the chi-square test obtained a value of p = 0.001 > a value = 0.05 odd ratio (OR) obtained a value = 5.2, so Ho was rejected, meaning it can be concluded that there is a significant relationship between maternal knowledge and efforts to prevent injuries in toddlers. There is a relationship between maternal knowledge and efforts to prevent injuries in toddler-aged children  Keywords: Mother's Knowledge, Injury, Toddler  ABSTRAK Waktu kanak-kanak, khususnya masa toddler, merupakan puncak keingintahuan anak-anak karena panca indra mereka tidak menyadari bahaya yang mungkin terjadi. Akibatnya, anak-anak pada usia ini rentan terhadap bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan permanen yang harus ditanggung oleh anak sepanjang usianya. Adapun urutan proporsi terbanyak untuk tempat terjadinya cedera yaitu di lingkungan rumah (59,38%). Diketahui analisis hubungan antara pengetahuan ibu dengan upaya pencegahan cedera pada anak usia toddler. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini semua ibu yang memiliki anak usia toddler berjumlah 3.132 responden dengan jumlah sampel 97 responden. Pengambilan sampel dengan Teknik Purposive random sampling dengan menggunakan rumus slovin. Berdasarkan  penelitian diketahui bahwa dari 97 responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, lebih sedikit upaya pencegahan cedera yaitu 47,6% dan responden memiliki pengetahuan baik , lebih banyak lebih banyak upaya pencegahan cedera yaitu 85,1 %.  Hasil uji chi-square diperoleh nilai p = 0,001 >  nilai a = 0,05 odd ratio (OR) diperoleh nilai = 5,2 artinya dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Pengetahuan Ibu Dengan Upaya Pencegahan Cedera Pada Anak Usia Toddler. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan upaya pencegahan cedera pada anak usia toddler di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Panjang Kota Bandar Lampung Kata Kunci: Pengetahuan Ibu, Upaya Pencegahan, Cedera, Toddler
Asuhan keperawatan anak dengan masalah resiko tersedak melalui edukasi kesehatan tentang tatalaksana kegawatdaruratan masalah tersedak Natalia, Mutiara; Rilyani, Rilyani
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 4 No. 7 (2025): October Edition
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v4i7.1412

Abstract

Background: Toddlers are not yet able to distinguish between edible and inedible objects because they are in the oral phase and tend to put objects in their mouths, putting them at risk of choking. WHO (2011) recorded 17,537 cases of choking in children aged ≤3 years, with 59.5% caused by food, 31.4% by foreign objects, and 9.1% by other causes. Purpose: To report on pediatric nursing care, including providing education on emergency management of choking in children at home in Sukajaya District. Method: This was a quantitative descriptive study using a case study approach for nursing care (assessment to evaluation). Education was provided to improve mothers' knowledge in managing choking in children. Results: The evaluation of the choking management education conducted over two sessions showed a significant increase in knowledge among both respondents. Conclusion: Based on the results obtained after two sessions of education, both respondents showed a significant increase in knowledge regarding choking management in children