Museum Sumpah Pemuda di Jakarta memiliki peran yang sangat penting sebagai saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia, khususnya dalam mengabadikan peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Artikel ini mengkaji peran Museum Sumpah Pemuda menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan literasi untuk memahami kontribusinya dalam melestarikan sejarah perjuangan bangsa serta memperkuat nasionalisme di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana museum ini menyajikan warisan sejarah melalui koleksi-koleksi berharga yang meliputi foto, dokumen, dan benda-benda bersejarah yang terkait dengan Sumpah Pemuda. Pendekatan literasi digunakan untuk menganalisis cara museum ini menyampaikan pengetahuan sejarah secara efektif melalui narasi, pameran, dan media interaktif, sehingga membuat sejarah lebih mudah dipahami dan lebih menarik bagi pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Museum Sumpah Pemuda tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang-barang sejarah, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang efektif dalam menumbuhkan kesadaran sejarah dan semangat nasionalisme. Museum ini berhasil menghadapi tantangan dalam penyajian sejarah melalui berbagai inovasi dalam metode penyampaian informasi, yang semakin relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengunjung masa kini.