Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan

Kadar Glukosa Darah Dan Laju Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang Yang Diberi Tambahan Ragi Roti Pada Pakan Komersil sukmawati; Sumantriyadi; Rahma Mulyani; Humairani
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i2.11192

Abstract

ABSTRAK             Permasalahan yang sedang dialami bagi para pembudidaya ikan lele sangkuriang saat ini berupa efesiensi penggunaan dari pakan yang terbilang belum maksimal pada penggunaan pakan komersil yang diberikan hingga terjadi kenaikan biaya pada pakan lumayan tinggi. Penanggulangan yang bisa diambil dari permasalahan ini yaitu bisa dengan cara pemberian ragi roti  (Saccharomeycess cerivisiae) pada pakan komersil. Ragi roti merupakan jeni ragi yang berperan untuk imunostimulan yang bisa memacu peningkatan efesiensi penggunaan pakan dan bisa memacu pada pertumbuhan ikan. Tujuan dari penelitian yakni sebagai pengkaji pada pengaruh ragi roti yang terdapat dalam pakan komersil terhadap kadar glukosa darah, pertumbuhan, rasio konversi pakan dan kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang. Ikan yang digunakan sebagai bahan yaitu benih lele sangkuriang dengan ukuran 9-12 cm sebanyak 120 ikan. Parameter yang diamati pada penelitian yakni parameter kadar glukosa darah, pertumbuhan berat ikan mutlak dan spesifik, laju pertumbuhan panjang ikan mutlak dan spesifik, rasio konversi pakan dan kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang. Hasil dari penelitian menunjukan bahwasanya pemberian ragi roti pada pakan komersil meningkatkan hasil yang terbaik penelitian terdapat pada perlakuan P3 dengan pemberian ragi roti (12 gram/1 kg pakan) menghasilkan kadar glukosa darah sebesar 29,17 mg/dl, pertumbuhan berat 13,65 gram, pada pertumbuhan panjang sebesar 5,33 cm, rasio konversi pakan pakan sebesar 1,71, kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang sebesar 100%. ABSTRACT Probelems that are being experienced by sangkuriang catfish cultivators at this time. In the form of efficiency in  the use of feed which is considered not optimal in the use of commercial feed given so that there is a fairly high increase in feed costs. The countermeasures that can be taken from this problem are by applying baker’s yeast (Saccharomycess cerivisae)to commercial feed. Baker’s yeast is a type of yeast that acts as an immunostimulant which can increase the efficiency of feed use and can spur fish growth. The aim of the study was to assess the effect of baker’s yeast found in commercial feed on blood glucose levels, growth, feed conversion ratio and survival of sangkuriang catfish. Observed in the study namely blood glucose levels, absolute and specific fish weiht growth, absolute abd sresific fish lenght growth rate, feed conversion ratio and sangkuriang catfish survival. In the P3 treatment by giving baker’s yeast (12 gram/1 kg of feed) resulted in blood glucose levels of 29,1 mg/dl, weight growth of 13,65 grams,  growth in lenght of 5,33 cm, feed conversion ratio of 1,71 fish survival sangkuriang catfish by 100 %
Perbedaan Pakan Komersil Dengan Protein Rendah dan Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Nugraha, Sujaka; Anjani, Tiara Puspa; Lia Puspita Sari; Humairani, Humairani; Rahma Mulyani; Indah Anggraini Yusanti
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v19i1.13852

Abstract

Pemilihan jenis pakan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan budidaya ikan. Penggunaan pakan komersil dengan protein rendah 15 % kurang optimal dalam pertumbuhan benih ikan baung, selain itu biaya produksi yang diperlukan juga cukup tinggi. Penambahan pakan alami seperti cacing sutra adalah salah satu jenis pakan alternatif yang dapat digunakan dan diketahui mempunyai kandungan gizi protein tinggi yang disukai oleh benih ikan baung. Kombinasi antara pakan komersil dan cacing sutra pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keberlangsungan hidup dan mempercepat pertumbuhan benih ikan baung. Penelitian ini dilakukan selama 16 hari menggunakan benih ikan baung dengan ukuran berkisaran antara 1 - 1.15 cm dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan yaitu pemberian pakan pelet komersil (P), pakan cacing sutera (C), serta pakan kombinasi antara pelet komersil 50 % dan cacing sutera 50 % (CP) yang diulang sebanyak 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan jenis pakan yang berbeda berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap panjang dan bobot akhir, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, serta tingkat kelangsungan hidup benih ikan baung, namun tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap koefisien keragaman dan faktor kondisi benih ikan baung. Perlakuan pemberian pakan kombinasi pelet komersil dan cacing sutera (50%:50%) pada benih ikan baung dapat meningkatkan persentase kelangsungan hidup sebesar 89 % selama 16 hari pemeliharaan.   The choice of feed type is one of the factors that influences the success rate of fish farming. The use of commercial feed with a low protein of 15% is less than optimal for the growth of baung fish fry, besides that the production costs required are also quite high. The addition of natural feed such as silk worms is one type of alternative feed that can be used and is known to have high protein nutritional content which is preferred by baung fish fry. The combination of commercial feed and silk worms in this research is expected to increase survival and accelerate the growth of baung fish fry. This research was carried out for 16 days using baung fish fry with sizes ranging from 1 - 1.15 cm using a completely randomized design method with 3 treatments, namely commercial pellet feeding (P), silk worm feeding (C), and a combination of 50 commercial pellets. % and 50% silk worms (CP) which were repeated 3 times. The results of the study showed that treatment with different types of feed had a significant effect (P<0.05) on final length and weight, absolute length growth, specific growth rate, and survival rate of baung fish fry, but had no significant effect (P>0.05) on the diversity coefficient. and factors regarding the condition of baung fish seeds. The treatment of feeding a combination of commercial pellets and silk worms (50%:50%) to baung fish fry can increase the survival percentage by 89% for 16 days of rearing.
Keanekaragaman Jenis Ikan Di Perairan Pasang Surut Sungai Musi Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin Sofian, Sofian; Humairani, Humairani; Andrian Saputra
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v19i1.16002

Abstract

Penelitian ini telah dilaksankan pada bulan April-Mei 2024 di kawasan irigasi perairan pasang surut sungai musi, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi nilai indeks keanekaragaman jenis ikan yang hidup dikawasan irigasi perairan pasang surut sungai musi. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan 3 stasiun pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada stasiun 1 ditemukan sebanyak 74 individu yang terdiri atas 8 spesies dan 8 famili, pada stasiun 2 ditemukan sebanyak 51 individu yang tergolong kedalam 9 spesies dan 6 famili, sedangkan stasiun 3 terdapat 38 individu yang terdiri dari 7 spesies dan 7 famili. Secara keseluruhan, nilai total indeks keanekaragama jenis ikan dikawasan irigasi perairan pasang surut sungai musi yaitu sebesar 5,89 yang termasuk dalam kriteria tinggi.   This research was conducted on April-May 2024 in the tidal water irrigation area of ​​the Musi River, Muara Telang District, Banyuasin Regency. This study aims to analyze the fish diversity in the tidal irrigation area of ​​the Musi River. This research used the purposive sampling method with 3 observation stations. The results showed that as many as 74 individuals at station 1 consist of 8 species grouped in 8 families, at station 2 as much as 51 individuals consist of 9 species grouped in 8 families, and than at station 3 there were 38 individuals consist of 7 species grouped in 7 families. Overall, the fish diversity index value in the tidal water irrigation area of ​​the Musi River is 5.89, which are included in the high criteria diversity.
Teknik Budidaya Ikan Lele Menggunakan Sistem Akuaponik dalam galon (AKUDALON) Humairani, Humairani; Mulyani, Rahma; Sujaka Nugraha; Lia Perwita Sari
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 20 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/4752aa19

Abstract

Budidaya ikan lele menggunakan akuaponik dalam galon (akudalon) ini mengadaptasi teknik budidaya akuaponik yaitu budidaya sayuran menggunakan air. Akudalon ini dapat memanfaatkan galon bekas sekali pakai dan dapat dilakukan di lahan yang sempit dengan menggunakan air yang tidak terlalu banyak. Akudalon ini dapat menjadi solusi potensial bagi masyarakat untuk mencukupi kebutuhan gizi dengan cara membudidayakan ikan lele di dalam galon sekaligus budidaya sayur. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui teknik budidaya ikan lele menggunakan sistem akudalon. Penelitian teknik budidaya ikan lele menggunakan sistem akudalon ini dilaksanakan selama 2 bulan dengan menggunakan benih ikan lele yang berukuran 6-7 cm. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu akudalon ikan lele (Kontrol), akudalon ikan lele menggunakan sayur kangkung (P1), akudalon ikan lele menggunakan sayur bayam Brazil (P2), dan akudalon ikan lele menggunakan sayur bayam (P3). Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah tingkat kelangsungan hidup (TKH), laju pertumbuhan spesifik (LPS), dan kualitas air. Teknik budidaya ikan lele menggunakan akudalon dengan menggunakan sayuran kangkung memiliki hasil terbaik yaitu TKH tertinggi sebesar 95,56%, LPS sebesar 3,74% bobot tubuh/hari dan pemanenan sayuran kangkung dapat dilakukan setiap 28 hari. The cultivation of catfish using aquaponics in a gallon (akudalon) adapts the aquaponics cultivation technique, which involves growing vegetables using water. This akudalon can utilize single-use empty gallons and can be done in narrow spaces with minimal water usage. The akudalon can become a potential solution for communities to meet nutritional needs by cultivating catfish in a gallon while also growing vegetables. Therefore, the researchers are interested in understanding the technique of cultivating catfish using the akudalon system. This research on catfish cultivation techniques using the aquaponics system was conducted for 2 months using catfish seeds measuring 6-7 cm. The method used is a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 repetitions, namely aquaponics for catfish (Control), aquaponics for catfish using water spinach (P1), aquaponics for catfish using Brazilian spinach (P2), and aquaponics for catfish using spinach (P3). The parameters observed in this study were survival rate (SR), specific growth rate (SGR), and water quality. The catfish cultivation technique using aquaponics with water spinach showed the best results, with the highest SR of 95.56%, SGR of 3.74% body weight/day, and harvesting of water spinach can be done every 28 days.