MZ, A.F. Suryaning Ati
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPAS BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA KELAS IV DI MI MUHAMMADIYAH 01 PAYAMAN Ningtias, Rahayu Kusuma; Nur, Faizal Dzulqornain Afandi; Awfanie, Anggun Hilma; MZ, A.F. Suryaning Ati
BIOCHEPHY: Journal of Science Education Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52562/biochephy.v5i1.1496

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran IPA berbasis Children Learning in Science. Desain penelitian ini adalah penelitian Pengembangan. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar. Model penelitian yang digunakan adalah 4D dengan empat tahapan penelitian pengembangan yaitu Define, Design, Development, dan Dissemination. Namun dalam pelaksanaan penelitian ini hanya dibatasi sampai pada tahap development. pengembangan perangkat pembelajaran IPA berbasis project based learning menghasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar kerja peserta didik, dan Modul pembelajaran project based learning yang valid, praktis dan efektif untuk digunakan pada siswa di Sekolah Dasar. Presentase yang didapat dari masing-masing perangkat yaitu RPP dengan presentase 95%, LKPD dengan presentase 97%, dan Modul 97% sehingga didapatkan rata-rata 96% dengan kategori valid. Perangkat pembelajaran IPA berbasis project based learning sangat efektif digunakan untuk siswa di Sekolah Dasar dibuktikan dengan uji coba terbatas dan uji coba lapangan yang dilakukan untuk mengukur respon siswa terhadap penggunaan perangkat pembelajaran IPA berbasis project based learning. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Perangkat pembelajaran project based learning mata pelajaran IPA yang dikembangkan sudah valid untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran pada proses pembelajaran siswa di Sekolah Dasar
DAMPAK BULLYING TERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA SEKOLAH DASAR Hayat, Alvian Hanif Ahsanul; Arjuananda, Andhika Triza; Riansyah, Daffa Maulana; Sa’diyah, Halimatus; MZ, A.F. Suryaning Ati
BIOCHEPHY: Journal of Science Education Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52562/biochephy.v5i1.1497

Abstract

Bullying di sekolah dasar merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental siswa. Tinjauan literatur sistematis ini bertujuan untuk menganalisis bukti yang ada mengenai hubungan antara bullying dan masalah kesehatan mental pada siswa sekolah dasar. Dalam mewujudkan hal di atas, penulis menggunakan metode pengambilan 10 paper jurnal yang telah diterbitkan melalui google scholar dengan rentang tahun antara 2021 sampai tahun 2025 untuk ditelitidan dianalisisdengan menggunakan metode SLR (Systematic Literature Review). SLR merupakan metode sistematis yang dipakai untuk mengulas suatu topik berupapa perjurnal guna memberikan pendapat dalam penyelesaian masalah.Berdasarkan penelitian berdasarkan tinjauan sistematis literatur yang komprehensif, dapat disimpulkan bahwa bullying memiliki dampak negatif yang signifikan dan luas terhadap kesehatan mental siswa sekolah dasar. Dampak ini meliputi peningkatan risiko gangguan kecemasan, depresi, rendahnya harga diri, kesulitan dalam hubungan sosial, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Bullying tidak hanya memengaruhi korban secara langsung tetapi juga dapat menciptakan lingkungan sekolah yang tidak aman dan tidak mendukung perkembangan psikologis yang sehat.
MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE 3 SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPAS MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA KELAS 4 DI SEKOLAH DASAR Mahsunah, Anisatul; Khasanah, Uswatun; Wahyudin, Dimas; MZ, A.F. Suryaning Ati
BIOCHEPHY: Journal of Science Education Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52562/biochephy.v5i1.1498

Abstract

Multimedia interaktif adalah salah satu inovasi media pembelajaran dalam pemanfaatan teknologi di bidang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan dan kepraktisan multimedia interaktif berbasis articulate storyline 3. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan mengunakanmodel pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan yaitu model pengembangan 4-D. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Muhammadiyah 1 Payaman yang terdiri dari kelas IV A dan kelas IV B. Validasi multimedia interaktif berbasis articulate storyline 3 yang terdiri dari validasi ahli materi, desain dan media memperoleh skor 98%, 94.5%, dan 91.25% dengan kategori sangat layak. Uji coba terbatas pada angket respon siswa dan aktivitas siswa memperoleh skor 84.6% dan 62.5% dengan kategori sangat baik dan baik, sedangkan uji coba lapangan pada angket respon siswa dan aktivitas siswa memperoleh hasil 93% dan 84.6% dengan kategori hasil sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa multimedia interaktif berbasis articulate storyline 3 valid dan praktis digunakan dalam mata pelajaran IPA sekolah dasar.
The Effect of Interactive Mutimedia Based on Articulate Storyline 3 on Student Learning Outcomes in Elementary Schools Dinda Anadira, Mesyaluna; Irmaningrum, Rizka Novi; MZ, A.F. Suryaning Ati
Jurnal Tematik Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Tematik
Publisher : Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jt.v14i1.68192

Abstract

This study aims to determine the effect of interactive multimedia base on articulate storyline 3 on student learning outcomes in elementary schools. This study uses quantitative research with a quasi-experimental method of the non-equivalent control group type. The samples used were class IV A and class IV B, each consisting of 15 students. Data coloction techniques ised were validation, observation and cognitive earning outcome tests. While the collected data were analyzed in two ways, namely prerequisite test were used to ensure the feasibility of the data including normality tests and homogeneity test. Hypothesis testing was used to determine the effect of independent variables on dependent variables using independent sample t-tests. Thus, the results show that the average value of the experimental class is higher than the control class in all three domains of learning outcomes. The t-test produces a Sig. (2-tailed) value of 0.000 (<0.05), which indicates a significant change in the use of interactive multimedia based on articulate storyline 3 on student learning outcomes.
Pelatihan Pembuatan Multimedia Interaktif Berbasis Augmented Reality: Optimasi Kompetensi Pedagogik Guru sebagai Implementasi Pembelajaran Digital di MI Muhammadiyah 1 Payaman, Solokuro, Lamongan Kharisma, Ahmad Ipmawan; MZ, A.F. Suryaning Ati; Cahyani, Arik
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2025): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v5i4.2744

Abstract

Perkembangan teknologi pendidikan menuntut guru sekolah dasar untuk mampu merancang pembelajaran yang aktif, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan kompetensi pedagogik guru MI Muhammadiyah 1 Payaman melalui pelatihan pembuatan multimedia interaktif berbasis Augmented Reality serta pendampingan penerapannya dalam pembelajaran tematik. Metode pelaksanaan meliputi lima tahap: sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi di kelas, pendampingan dan evaluasi, serta perencanaan keberlanjutan program yang diikuti oleh 35 guru MI Muhammadiyah 1 Payaman. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan kompetensi pedagogik guru, yang dibuktikan dengan skor N-Gain rata-rata 0,79 (kategori tinggi), serta meningkatnya kemampuan guru dalam merancang RPP/Modul Ajar yang terintegrasi Augmented Reality, memproduksi media interaktif, dan mengimplementasikannya secara efektif. Dampak positif juga terlihat pada motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Sebagai rekomendasi, sekolah diharapkan melanjutkan pembuatan dan pembaruan media Augmented Reality secara rutin, menyelenggarakan pelatihan lanjutan (misalnya Virtual Reality dan gamifikasi), serta memperkuat komunitas belajar guru agar inovasi pembelajaran berbasis teknologi dapat berkelanjutan dan menjadi bagian dari budaya sekolah.
Sosialisasi Anti Bullying di MI Islamiyah Ngarum Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan Zakiyyah, Brilianti Ghefira; Andalucya, Filliana; Adilla, Nabil Mikyal; Munir, Zulfanabil; MZ, A.F. Suryaning Ati
Dedikasi Cendekia: Warta Pengabdian Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Educational Consultant & Counseling Career (EC3) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bullying is a disturbing social problem that affects society all over the world. Through a better understanding of this issue and continued collaborative action, we can work towards a safer, more empathetic and bullying-free society. Our KKN group took the initiative to hold an Anti-Bullying Socialization at MI Islamiyah Ngarum, Sekaran, Lamongan. This location was chosen because it is the most important subject for socialization regarding bullying, especially MI students, so that they have knowledge about the types and ways to prevent bullying. Activities will take place on August 25 2024 starting from the opening, socialization, games, ice breaking and gift giving. It was attended by all MI Islamiyah Ngarum students who were very enthusiastic about this activity.
Relevansi Kurikulum Merdeka Berbasis Literasi Digital Menuju Generasi Indonesia Emas 2045 Susandi, Ari; Amelia, Delora Jantung; Huda, Mochammad Miftachul; MZ, A.F. Suryaning Ati; Khasanah, Linaria Arofatul Ilmi Uswatun
Journal of Nusantara Education Vol. 4 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Faculty of Education Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57176/jn.v4i2.148

Abstract

Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan kemampuan adaptasi dan pembelajaran sepanjang hayat. Berikut adalah beberapa poin penting dalam paradigma ini yaitu pembelajaran berpusat pada siswa,peningkatan keterampilan abad ke-21, integrasi teknologi, pembelajaranlintas disiplin, pengembangan karakter dan etika dan keterlibatan komunitas. Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan kemampuan adaptasi dan pembelajaran sepanjang hayat. Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang bertujuan untuk  mengetahui Relevansi Kurikulum Merdeka Terhadap Literasi Digital Menuju Generasi Indonesia Emas 2045 Pendekatan studi kasus melalui bedah artikel ilmiah digunakan karena peneliti ingin melakukan pengambilan data secara mendalam serta menyertakan berbagai sumber informasi. Kurikulum Merdeka adalah paradigma baru dalam pendidikan yang bertujuan untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Paradigma ini menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, pemecahan masalah, dan literasi digital. Dalam menghadapi abad ke-21, dunia mengalami perubahan yang cepat dan kompleks, terutama karena perkembangan teknologi dan globalisasi. Literasi digital juga penting dalam mengatasi kesenjangan digital yang ada di kalangan siswa. Guru yang memahami literasi digital dapat membantu siswa yang memiliki akses terbatas terhadap teknologi atau yang tidak terbiasa dengan penggunaan teknologi. Dengan pemahaman literasi digital, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang inklusif dan memberikan bimbingan serta dukungan kepada siswa yang membutuhkannya menuju generasi emas indonesia 2045 mendatang. _________________________________________________________________________________ The Independent Curriculum emphasizes the development of adaptability and lifelong learning. Here are some important points in this paradigm, namely student-centered learning, improving 21st century skills, technology integration, cross-disciplinary learning, character and ethics development and community involvement. The Independent Curriculum emphasizes the development of adaptability and lifelong learning. Research The research uses a descriptive qualitative approach, which aims to determine the Relevance of the Independent Curriculum to Digital Literacy Towards the Golden Generation of Indonesia 2045. The case study approach through scientific article analysis is used because researchers want to collect data in depth and include various sources of information. The Independent Curriculum is a new paradigm in education that aims to face the challenges of the 21st century. This paradigm emphasizes the development of 21st century skills, such as critical thinking skills, creativity, collaboration, communication, problem solving, and digital literacy. In facing the 21st century, the world is experiencing rapid and complex changes, especially due to technological developments and globalization. Digital literacy is also important in overcoming the digital divide that exists among students. Teachers who understand digital literacy can help students who have limited access to technology or who are not familiar with using technology. With an understanding of digital literacy, teachers can design inclusive learning strategies and provide guidance and support to students who need it towards the golden generation of Indonesia 2045.
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Articulate Storyline 3 di Sekolah Dasar MZ, A.F. Suryaning Ati; Mudayan , Arfian; Widiyanti, Wiwid; Salsabillah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.7944

Abstract

The implementation of this training activity aims to improve the abilities and skills of teachers at SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo in creating articulate storyline 3-based learning media. Through the training and mentoring carried out, the training participants can master the creation and use of the articulate storyline 3 application and successfully create learning media based on articulate storyline 3. This is a solution to various kinds of learning problems. The training targets who will be involved in this activity are all teachers at SD Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo. The method that will be carried out is the training planning stage for teachers using the articulate storyline 3 application, preparing materials for making learning media using the articulate storyline 3 application, preparing activity proposals, coordinating with partners, and providing tools and materials that will be used in training activities. The second stage is the implementation of training in creating learning media based on Articulate Storyline 3. In the evaluation stage, there are several activities, including checking the completeness of assignments in the form of digital learning media created using the Articulate Storyline 3 application by training participants, as well as giving posttests to participants. The evaluation results show that the assessment for creating articulate storyline 3 based learning media obtained a result of 89.08 with very good criteria. Meanwhile, the posttest results of the training participants obtained a result of 93.5 in the very good category. The evaluation results also show that the majority of training participants do not have experience, so this training material provides useful new knowledge. Increased teacher competency, and all participants are willing to apply training materials in creating learning materials. By improving skills in creating digital-based learning media, teachers can optimize the learning process. The results of community service that have been carried out, namely the success of implementing community service activities, apart from being measured from the components above, can also be seen from participant satisfaction after participating in training activities. Conclusion: The implementation of community service activities has been carried out well and the teacher is able to create articulate storyline-based learning media 3.