Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Kombinasi Glutamin dan Probiotik Dalam Pakan terhadap Kondisi Morfologis Usus Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L) Syarief, Muhammad Nurman; Subakti Hasan, Otie Dylan; Mulyono, Mugi
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 17, No 3 (2023)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Glutamin merupakan asam amino mempunyai fungsi biosintesa sel yang dapat mempengaruhi pertumbuhan usus ikan mas.Probiotik merupakan suplemen yang mampu merubah tektur pakan dan menyediakan mikroorganisme positif untuk proses pencernaan di usus. Kombinasi glutamin dan probiotik diharapkan mampu berkontribusi dalam meningkatkan perkembangan morfologis usus ikan mas sehingga memperbaiki fungsi fisiologis dan biologis usus ikan mas. Penelitian ini bertujuan menemukan komposisi terbaik dalam hal perkembangan morfologis usus dan koloni bakteri asam laktat(BAL) sebagai salah satu indikator tumbuh dan berkembanganya bakteri probiotik di usus ikan mas. Penelitian ini berbentuk Rancangan Acak lengkap(RAL) Faktorial dengan 2 faktor yaitu glutamin dengan taraf(0%/kg pakan,1%/kg pakan,2%kg pakan dan 3%/kg pakan) dan probiotik dengan taraf(0 ml/kg pakan,5 ml/kg pakan, 10 ml kg/pakan dan 15 ml/kg pakan). Preparat histologi diamati dengan menggunakan mikroskop Olympus, kemudian diameter usus, tinggi vili, lebar apikal vili dan lebar basal vili diukur dengan bantuan software imageJ. koloni bakteri di usus ikan ditumbuhkan dengan menggunakan Media tumbuh TSA (Trypticase Soy Agar) dam MRSA (De Man, Rogosa And Sharpe Agar).dan dihitung dengan colony counter. Hasil penelitian menujukkan komposisi terbaik didapatkan dari perlakuan A3B3(3%glutamin dicampur15 ml probiotik/kg pakan) dengan RPU 1,80±0,02, jumlah vili 66,00±5,66, Tinggi vili 591,00±119,31 µm,lebar basal 106,78±39,88 µm, lebar Apikal 103,15±38,05 µm luas rata-rata permukaan vili 5,97x104 ±1,05x104 µm2 vili luas total permukaan vili 3,91x106±0,36x106 µm2 dan kepadatan koloni Bakteri asam laktat di usus 33,62 x106±2,22x106Cfu/ml.
Aplikasi Pemberian Dosis Pupuk Provasoli’s Enriched Seawater (PES) Yang Berbeda Pada Produksi Bibit Gracillaria verrucosa Melalui Kultur Jaringan Dengan Metode Propagasi Vegetatif Rasnijal, Muhammad; Alauddin, Muhammad Hery Riyadi; Budiyati; Anton; Muhammad Syahrir; Yunarty; Saridu, Siti Aisyah; Wahid, Eriyanti; Regan, Yip; Hardianto, Toto; Supryady; Ihwan; Ernawati; Anwar; Mulato, Alwi; Sucipto; Syarief, Muhammad Nurman; Suleman, Yakub; Andini, Salsa; Suleman, Gabriella Augustine; Mulyono, Mugi; Anggoro, Agung Doni; Sektiana, Sinar Pagi; Achmad Suhermanto
JARI : Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Vol. 13 No. 2 (2025): JARI: JURNAL AKUAKULTUR RAWA INDONESIA
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jari.v13i2.71

Abstract

Cultivation of the seaweed Gracilaria verrucosa is necessary as a preventive measure against overexploitation. One applicable method is tissue culture, which requires special attention to nutrient needs to support accelerated growth. These nutrients can be provided through fertilization. One commonly used chemical fertilizer in seaweed tissue culture is Provasoli’s Enriched Seawater (PES). This study aims to determine the optimal PES fertilizer dosage for the production of G. verrucosa seedlings through tissue culture using a vegetative propagation method. This study used a completely randomized design with analysis of variance (ANOVA) consisting of four treatments of different PES fertilizer doses with three replicates for each treatment. The results showed that fertilizer dose variation did not significantly affect the absolute growth of explant weight, but tended to increase the number of growth points. Growth points began to increase in the second week for all treatments, and by the fourth week, the number of growth points at a 1.5% dosage showed a significant difference compared to other doses. The application of PES fertilizer in G. verrucosa seedling production through tissue culture with vegetative propagation indicates that different fertilizer doses do not affect explant growth but significantly influence the increase in growth points by the fourth week