Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aktivitas Enzim Pencernaan Amilase dan Protease Juvenil Abalon (Haliotis asinina) yang Dipelihara pada Salinitas Berbeda Saridu, Siti Aisyah; Anggoro, Sutrisno; Suprijanto, Jusup; Effendy, Irwan Junaedi
Jurnal Media Akuatika Vol 6, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.363 KB) | DOI: 10.33772/jma.v6i3.23569

Abstract

Salinitas merupakan salah satu parameter kualitas air yang mempengaruhi kehidupan hewan akuatik, termasuk molluska laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas enzim pencernaan amilase dan protease juvenil H. asinina yang dipelihara pada salinitas berbeda. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok. Hewan uji dibagi berdasarkan kelompok ukuran panjang cangkang, yaitu 2,0-2,5 cm, 3,0-3,5 cm dan 4,0-4,5 cm dan dipelihara pada salinitas berbeda yaitu 26‰, 29­‰, 32­‰ dan 35‰ selama 30 hari. Selama masa pemeliharaan, hewan uji diberikan pakan alami Gracilaria verrucosa. Pengukuran aktivitas enzim pencernaan dilakukan pada hepatopankreas dan organ viscera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas media berbeda berpengaruh nyata terhadap aktivitas amilase dan protease (P<0,05). Aktivitas amilase pada salinitas 26‰, 29‰, 32‰ dan 35‰ berturut-turut yaitu 1,1387±0,2158 U/mg protein, 1,0908±0,3531 U/mg protein, 0,7595±0,1044 U/mg protein dan 0,7137±0,2014 U/mg protein. Aktivitas protease juvenil yang dipelihara pada salinitas 26‰, 29‰, 32‰ dan 35‰ berturut-turut yaitu 0.0031±0.0045 U/mg protein, 0.0177±0.0103 U/mg protein, 0.0167±0.0118 U/mg protein dan 0.0239±0.0023 U/mg protein. Berdasarkan hasil penelitian, H. asinina sebaiknya dipelihara pada salinitas >29‰ karena aktivitas protease yang sangat rendah dapat menurunkan kecernaan protein sehingga menghambat pertumbuhan.
Studi Makroalga Sebagai Biofilter Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Juvenil Abalon (Haliotis asinina) Pada Sistem Budidaya Resirkulasi Effendy, Irwan Junaidi; Nurdin, Abdul Rahman; Mu'minun, Nona; Ridwar, Darmawan; Saridu, Siti Aisyah
Jurnal Salamata Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.241 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v4i2.12330

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Abalon, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi makroalga sebagai biofilter yang berbeda  terhadap sintasan dan pertumbuhan juvenil abalon pada sistem resirkulasi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 ulangan, dimana ada tiga perlakuan menggunakan 3 kombinasi makroalga yang berbeda, yaitu: perlakuan A (Gracillaria verrucosa dan Galaxaura sp.), B (G. verrucosa dan Ulva sp.) dan C (Ulva sp. dan  Galaxaura sp.). Ukuran panjang cangkang juvenil abalon yang digunakan yaitu 0.5-0.7cm dan diberi  pakan makroalga jenis G. verrucosa secara ad libitum selama penelitian. Kecepatan air sistem resirkulasi 4.8ltr/menit, sehingga terjadi pertukaran air pada wadah hewan uji sebesar 6912 liter  atau hampir 700% dalam 24 jam. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P > 0,05) terhadap pertumbuhan dan sitasan abalon.  Hasil penelitian menunjukkan kualitas air yang baik pada ketiga perlakuan dengan sintasan 100% selama masa pemeliharaan. Oleh karena itu, maka disarankan untuk melakukan studi lanjut dengan menggunakan biofilter makroalga pada sistem resirkulasi dengan memelihara abalon pada kepadatan maksimal sehingga akan menghasilkan  produksi juvenil abalon yang lebih banyak.
FEED INTAKE AND GROWTH OF VANNAMEI SHRIMP (Litopenaeus vannamei) WITH THE ADDITION OF DIFFERENT ATTRACTANT SOURCES IN SELF-PREPARED FISH FEED Saridu, Siti Aisyah; Budiyati, Budiyati; Leilani, Ani; Alauddin, Muhammad Hery Riyadi; Rasnijal, Muhammad; Wahid, Eriyanti; Supryady, Supryady; Regan, Yip
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 2 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i2.1465

Abstract

One of the issues in aquaculture activities is the high cost of commercial feed, and self-prepared feed can be one of the solutions. Efforts to improve feed utilization in cultured organisms include the use of stimulants known as attractants. The objective of this study is to observe the use of different attractant sources in self-prepared feed for whiteleg shrimp (Litopenaeus vannamei) by examining feed consumption, feed conversion ratio (FCR), and the growth of the shrimp. The treatments in this study consisted of feed without the addition of attractants (A), feed with the addition of squid meal attractant (B), shrimp head meal (C), and rebon (small shrimp) meal (D). Whiteleg shrimp (DOC 30) with an average weight of 2.96±0.21 g were reared in aquariums, with each treatment consisting of four replicates. After the rearing period, the feed intake for treatments A, B, C, and D was 0.156 g/shrimp, 0.184 g/shrimp, 0.181 g/shrimp, and 0.167 g/shrimp, respectively. The feed conversion ratio (FCR) obtained was 1.8, 1.4, 1.2, and 1.3, respectively. The absolute growth for the four treatments was 1.092 g/shrimp, 1.632 g/shrimp, 1.779 g/shrimp, and 1.506 g/shrimp, respectively. Statistical analysis showed no significant differences among the four treatments (P>0.05) in terms of feed consumption, FCR, and growth. The results of this study highlight the potential use of shrimp head meal, which is a waste product, as an attractant and a protein source.