Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kelayakan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Berkelanjutan pada Tambak Plastik di Kabupaten Tegal Purwanto, Purwanto; Amalia, Ayu Rizki; Anggoro, Agung Doni; Muchtar, Muchtar; Sarjito, Sarjito; Wijayanto, Dian
Pena Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 23 No. 2 (2024): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v23i2.4822

Abstract

AbstrakUsaha budidaya udang vaname di Kabupaten Tegal dimulai pada tahun 2013. Prospek usaha yang besar membuat petambak banyak yang melakukan kegiatan usaha tersebut. Namun dalam tiga tahun terakhir terjadi penurunan produksi dan kualitas lingkungan. Selain itu naiknya biaya produksi setiap tahun dan harga udang yang fluktuatif, sehingga diperlukan studi kelayakan kegiatan usaha budidaya tersebut agar dapat berjalan secara berkelanjutan. Tujuan penelitian mengetahui kelayakan secara finansial jangka pendek dan panjang pada usaha budidaya udang vaname tambak plastik di Kabupaten Tegal. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survei. Metode pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Jumlah responden sebanyak 30 orang Pengambilan data dengan wawancara menggunakan kuesioner, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan analisa usaha. Hasil penelitian menunjukan pada aspek finansial jangka pendek dan panjang dikategorikan layak. Namun pada nilai R/C ratio rata-rata mendekati 1 (satu) dan  rata-rata nilai rentabilitas mendekati suku bunga bank yaitu 14% serta pada analisis sensitivitas rata-rata petambak akan mengalami kerugian pada saat produksi turun 9.6% dan harga udang turun 6%. Hal ini terjadi karena banyak petambak yang panen tidak sesuai dengan waktunya atau panen dini sehingga produktifitas menjadi turun, ditambah harga udang di pasaran yang lagi turun. Kunci : Udang, Tambak Plastik, Finansial, BerkelanjutanWhite shrimp (Litopenaeus vannamei) farming in Tegal Regency begin in 2013. The great prospect of that type of business drive the fish farmer to farm the shrimp. However, there have been decreasing in the production and environment quality in the last three year. A feasibilit study of the shrimp farming is required to evaluate the sustainability of that business since the production cost is increasing continously and unstable shrimp price.The aim of the present study is to evaluate the short and long term financial feasibility, of shrimp farming using plastic pond methods in Tegal regency.In the present study, purposive sampling method is used. Meanwhile the respondents were taken by nonprobability sampling method. Data were collected by interview, questionaire, observation and documentation. The collected data from 30 respondences were then descriptively and financially analyzed. Results indicated that the short and long term financial aspects were categorized as worth it. However, the average R/C value are close to 1 (one) and the average rentability value as close to bank rate at 14%. Based on the sensitivity analysis, shrimp farmers will experience loss when production decrease 9.6% and price of the shrimp decrease 6%. That because the harvest is not at the right time or premature harvest which will decrease the productivity, also the low price of the shrimp. Keywords: shrimp, Plastic Ponds, financial, Sustainable
PENERAPAN NANOBUBBLE DAN ARANG PADA PENGANGKUTAN BENUR (Litopenaeus vannamei) TERHADAP KUALITAS AIR Anggoro, Agung Doni; Zaidy, Azam Bachur; Somamihardja, Agus; Purwanto, Purwanto; Rasnijal, Muhammad
Pena Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 23 No. 1 (2024): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v23i1.4087

Abstract

Teknologi nanobubble dapat digunakan pada kegiatan budidaya udang vaname dengan kepadatan tinggi. Pengangkutan selama 48 jam, oksigen terlarut perlakuan oksigen murni 9,99-11,39 mg/L, perlakuan nanobubble 20,71-22,65 mg/L. Salinitas tidak berubah dan masih dalam kondisi rentang layak bagi kehidupan benur. Salinitas pada akhir pengangkutan dengan teknologi nanobubble 32o/oo, perlakuan oksigen murni 32,7-33,3o/oo. Suhu air relatif tidak berubah dan masih dalam rentang layak bagi kehidupan benur, suhu 29,13-29,33°C. pH akhir media pengangkutan teknologi nanobubble yakni 7,15-7,66 dan perlakuan oksigen murni 6,97-7,41. Kandungan karbondioksida perlakuan oksigen murni terjadi kenaikan sebesar 13,05-16,51 mg/L, perlakuan nanobubble sebesar 10,78-11,31 mg/L. TAN relatif sama untuk semua perlakuan dengan konsentrasi 5,49 – 5,69 mg/L. Amonia perlakuan oksigen murni sebesar 0,03 sampai 0,09 mg/L, perlakuan nanobubble 0,05-0,15 mg/L. Nitrit perlakuan oksigen murni 0,02-0,05 mg/L. Nitrat konsentrasi nitrat terjadi kenaikan 11,07 sampai 13,97 mg/L.
Pengaruh Salinitas Berbeda Terhadap Daya Tetas Telur Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Hidayah, Elmi; Anggoro, Agung Doni; Wulan, Dyah Retno; Satriyanto, Budi; Rinjani, Gudhia Dunnya
Pena Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 24 No. 1 (2025): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v24i1.4975

Abstract

Salinitas  sangat berpengaruh pada budi daya perikanan air laut maupun air payau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kisaran kadar garam (salinitas) yang baik pada daya tetas telur udang vaname (Litopenaeus vannamei), sebagai acuan nantinya pada proses pembenihan udang vaname di fase peneluran. Metode pengambilan data ini menggunakan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu salinitas 28 ppt, salinitas 32 ppt, salinitas 34 ppt dan 3 kali ulangan dengan jumlah telur per pengulangan 200 butir. Alur proses penelitian ini diawali dengan persiapan peralatan (Bak / kolam, seser, refraktometer, dll) yang dibutuhkan, tahap selanjutnya yaitu penyediaan telur udang vaname sebagai bahan penelitian, dan tahap terakhir yaitu melakukan pengamatan penelitian. Hasil penelitian menunjukan salitinas 32 ppt mendapatkan hasil terbaik dimana pembelahan sel sangat optimal dan waktu yang diperlukan lebih singkat yaitu 8 jam 43 menit dengan nilai rata-rata HR 84-91% tidak terdapat naupli yang abnormalitas dan naupli berenang aktif.
PKM Upaya Peningkatan Keselamatan Pelayaran Bagi Nelayan di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah Hermawan, Hermawan Gatot Priyadi; Efendi, Diding Sudira; Marsono, M.; Karyoto, K.; Irawan, Andi; Hermawan, Fajar; Misuari, Muhammad Nur; Satriyanto, Budi; Mulyandari, Nunik; Safaah, Tusana Nurul; Amalia, Ayu Rizki; Wijatmika, W.; Anggoro, Agung Doni; Fatahuddin, F.
Community Service Journal (CSJ) 13-20
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.8.1.2025.13-20

Abstract

Masalah keselamatan pelayaran masih menjadi tantangan utama bagi nelayan tradisional di Indonesia. Minimnya pemahaman prosedur keselamatan serta keterbatasan alat pelindung diri menyebabkan tingginya risiko kecelakaan di laut. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Tasikagung, Kabupaten Rembang, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran nelayan terkait keselamatan kerja saat melaut. Pelatihan dilakukan selama dua hari dengan pendekatan partisipatif kepada 25 peserta, mencakup materi Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (COLREGs), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta simulasi penggunaan alat keselamatan. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta, dari rata-rata skor 44,2 menjadi 83,6. Sebagai bentuk dukungan nyata, diberikan bantuan alat keselamatan berupa pelampung dan perlengkapan darurat. Respons peserta terhadap kegiatan sangat positif, baik dari sisi materi maupun fasilitas. Kegiatan ini membuktikan bahwa penggabungan antara edukasi praktis dan penyediaan alat keselamatan mampu membentuk perilaku kerja yang lebih aman. Diperlukan dukungan lintas sektor agar budaya keselamatan dapat tertanam secara berkelanjutan di kalangan nelayan.
Aplikasi Pemberian Dosis Pupuk Provasoli’s Enriched Seawater (PES) Yang Berbeda Pada Produksi Bibit Gracillaria verrucosa Melalui Kultur Jaringan Dengan Metode Propagasi Vegetatif Rasnijal, Muhammad; Alauddin, Muhammad Hery Riyadi; Budiyati; Anton; Muhammad Syahrir; Yunarty; Saridu, Siti Aisyah; Wahid, Eriyanti; Regan, Yip; Hardianto, Toto; Supryady; Ihwan; Ernawati; Anwar; Mulato, Alwi; Sucipto; Syarief, Muhammad Nurman; Suleman, Yakub; Andini, Salsa; Suleman, Gabriella Augustine; Mulyono, Mugi; Anggoro, Agung Doni; Sektiana, Sinar Pagi; Achmad Suhermanto
JARI : Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Vol. 13 No. 2 (2025): JARI: JURNAL AKUAKULTUR RAWA INDONESIA
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jari.v13i2.71

Abstract

Cultivation of the seaweed Gracilaria verrucosa is necessary as a preventive measure against overexploitation. One applicable method is tissue culture, which requires special attention to nutrient needs to support accelerated growth. These nutrients can be provided through fertilization. One commonly used chemical fertilizer in seaweed tissue culture is Provasoli’s Enriched Seawater (PES). This study aims to determine the optimal PES fertilizer dosage for the production of G. verrucosa seedlings through tissue culture using a vegetative propagation method. This study used a completely randomized design with analysis of variance (ANOVA) consisting of four treatments of different PES fertilizer doses with three replicates for each treatment. The results showed that fertilizer dose variation did not significantly affect the absolute growth of explant weight, but tended to increase the number of growth points. Growth points began to increase in the second week for all treatments, and by the fourth week, the number of growth points at a 1.5% dosage showed a significant difference compared to other doses. The application of PES fertilizer in G. verrucosa seedling production through tissue culture with vegetative propagation indicates that different fertilizer doses do not affect explant growth but significantly influence the increase in growth points by the fourth week