Latar Belakang: Masalah gizi di Tidak biasa dialami oleh usia remaja yaitu gizi lebih dan gizi kurang, tidak seimbangan dalam mengkonsomsi makanan dari makanan fast food. Prevelensi gizi lebih di Indonesia usia 16-18 tahun (9.6%), di Jawa Barat (12.0%), Kabupaten menempati posisi ke-3 di Jawa Barat setelah Kabupaten Garut (27.3%) dan Kota Cirebon (26.4%). Pengetahuan gizi masih sangat minim diketahui terutama pada remaja remaja.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang gizi dan kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi remaja di SMA Negeri 1 Dukupuntang.Metode: Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi adalah kelas X dan XI tahun ajaran 2022/2023, Pengambilan sampel menggunakan Teknik proportionated random sampling, diperoleh 99 sampel. Data dalam penelitian ini didapatkan dengan instrument penelitian berupa kuesioner pengetahuan gizi, food frequency questionnaire (FFQ), timbangan badan, dan microtoice. Analisis xiiitatistic yang digunakan adalah uji Spearmen Correlation. Hasil: Penelitian menunjukan mayoritas responden memiliki gizi baik, yaitu 83 responden (83.84%), kebiasaan konsumsi fast food sedang 64 responden (64.65%), dan 54 responden (54.55%) pengetahuan cukup. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna terkait pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi fast foog dengan status gizi (p < 0,05). Saran: Dapat memberikan edukasi terkait gizi, makanan dan faktor yang dapat mempengaruhi status gizi agar siswa dapat menerapkan pola hidup sehat dengan gizi seimbang Kata Kunci : Konsumsi Fast Food, Pengetahuan Gizi, Remaja, Status Gizi ABSTRACT Background: Nutritional problems in adolescents are not commonly experienced, namely overnutrition and undernutrition, imbalance in consuming food from fast food. The prevalence of overnutrition in Indonesia aged 16- 18 years (9.6%), in West Java (12.0%), the Regency ranks 3rd in West Java after Garut Regency (27.3%) and Cirebon City (26.4%). Nutritional knowledge is still very little known especially in .Objective: This study aims to determine the relationship between knowledge about nutrition and fast food consumption habits with the nutritional status of adolescents at SMA Negeri 1 Dukupuntang.Methods: This research design uses cross sectional. The population is class X and XI in the 2022/2023 school year, sampling using proportated random sampling technique, obtained 99 samples. Data in this study were obtained with research instruments in the form of nutritional knowledge questionnaires, food frequency questionnaire (FFQ), body scales, and microtoice. The xiiitatistic analysis used is the Spearmen Correlation test. Results: The study showed that the majority of respondents had good nutrition, namely 83 respondents (83.84%), moderate fast food consumption habits 64 respondents (64.65%), and 54 respondents (54.55%) had sufficient knowledge. Conclusion: There is a significant relationship between nutritional knowledge and fast food consumption habits with nutritional status (p< 0.05). Suggestion: Can provide education related to nutrition, food and factors that can affect nutritional status so that students can implement a healthy lifestyle with balanced nutrition. Keywords: Adolescents, Fast Food Consumption, Nutrition Knowledge, Nutrition Status