Tugas akhir adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana. Namun banyak mahasiswa mengalami ketidaksiapan menghadapi tugas akhir sehingga menimbulkan kecemasan. Salah satu komponen yang berperan dalam meningkatkan ketahanan dan kesehatan mental yaitu dengan self-compassion. Self-compassion merupakan sikap peduli terhadap diri sendiri dalam menghadapi kesulitan atau kegagalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dengan kecemasan pada siswa yang sedang menyusun tugas akhir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi penelitian berjumlah 181 yang terdiri dari 4 mahasiswa program studi angkatan 2021 yang sedang menyusun tugas akhir di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Sumedang dengan jumlah sampel sebanyak 125 mahasiswa dengan teknik proporsional cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen Self-Compassion Scale (SCS) untuk mengukur self-compassion dan Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7) untuk mengukur kecemasan. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment . Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara self-compassion dengan kecemasan (r = -0,674, p < 0,001), yang berarti semakin tinggi self-compassion , maka akan semakin rendah terjadinya kecemasan. Selain itu, terdapat perbedaan yang signifikan antara self-compassion siswa laki-laki dan perempuan (t = 4,279, p < 0,001), dengan nilai mean 93,174 untuk siswa laki-laki dan 77,174 untuk siswa perempuan. Peningkatan self-compassion dapat membantu mengurangi kecemasan pada siswa yang sedang menyusun tugas akhir. Oleh karena itu, institusi pendidikan disarankan untuk merancang program yang mendukung pengembangan self-compassion dikalangan siswa, agar meningkatkan kesejahteraan mental selama penyusunan tugas akhir.