Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Upaya Preventif melalui Pemeriksaan Gigi dan Sikat Gigi Massal di SDN 2 Lainungan Dirman, Rezki; Arsad, Arsad; Zulkaidah, Utari; Yasin, Sultan Amin; Yulistina, Yulistina
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 5, No 3 (2025): Abdira, Juli
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v5i3.899

Abstract

Dental and oral diseases, especially caries and periodontal disease, are still widely suffered, both by children and adults. Prevention (preventive) can be defined as preventing the onset or development of a disease or restoring bodily functions that have been lost. This activity aims to improve the knowledge and skills of brushing teeth properly and correctly in students as well as checking dental and oral hygiene and doing mass brushing. After the dental examination, they were motivated to perform fillings on teeth that had caries and carry out dental health education activities. The trick is to do a demonstration of brushing your teeth and continue with the practice of brushing your teeth together using a toothbrush and toothpaste.  The conclusion of this service activity is that there is an increase in knowledge and behavior of maintaining dental and oral health after being given dental health education. Health promotion activities and demonstrations on how to brush their teeth properly and correctly can increase students' knowledge and awareness in maintaining healthy teeth and mouth.
Perbandingan Efektivitas Berkumur Susu Sapi dan Susu Kedelai Kemasan Terhadap Penurunan pH Saliva Zulkaidah, Utari; Arsad, Arsad; Dirman, Rezki; Yulistina, Yulistina; Oktasulfya, A. Nun Ashty
TIN: Terapan Informatika Nusantara Vol 6 No 2 (2025): July 2025
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/tin.v6i2.8014

Abstract

Saliva plays a major role in maintaining the balance of the oral cavity ecosystem through its ability to remineralize and control bacterial activity. One factor that can affect the pH of saliva is the type of food and drink consumed, including milk. Cow's milk and soy milk can cause a decrease in the acidity (pH) of saliva because milk contains some acidic substances. Purpose of the study: To determine the effectiveness of gargling cow's milk and packaged soy milk on the reduction of saliva pH of grade XI students at SMAN 03 Bombana, Southeast Sulawesi Province. Research method: The method used is quantitative experiment using pre-test and post-test design. Research Results: Based on the results of the study, it was found that the mean pH value of saliva after gargling packaged cow's milk was 5.59 ± 0.2269, while the mean pH value of saliva after gargling soy milk was 5.73 ± 0.1899. Thus, it was proven that the decrease in saliva pH was more significant after gargling using soy milk compared to cow's milk. The results of the study also showed that there was an effectiveness in reducing the pH of saliva in gargling cow's milk and packaged soy milk p = 0.000 (p˂0.05). Based on the results of the study, it can be concluded that gargling cow's milk and packaged soy milk can lower the pH of saliva. The decrease in saliva pH was more significant after gargling packaged soy milk than gargling packaged cow's milk.
Hubungan antara OHIS dengan Kebutuhan Perawatan Periodontal Pasien Skizofrenia di RS Jiwa Dirman, Rezki; Asnuddin, Asnuddin; Sakinah, Sri; Laiya, Nova; Zulkaidah, Utari
TIN: Terapan Informatika Nusantara Vol 6 No 3 (2025): August 2025
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/tin.v6i3.8182

Abstract

It is important to prioritize oral health as an important component of overall medical care. Patients with mental illnesses are particularly susceptible to oral diseases, especially when hospitalized. Factors such as the type of psychiatric illness, length of treatment, and side effects of treatment can affect their oral health. Additionally, behaviors associated with mental illness, such as alcoholism, drug abuse, and smoking, can further exacerbate oral health problems in this population. The purpose of the study was to determine the relationship between oral hygiene and periodontal care needs in schizophrenia patients in the male inpatient room of the Prof. DR. V.L Ratumbuysang Mental Hospital, North Sulawesi Province. This type of research uses an analytical observational design with a cross-sectional approach. This research was conducted in the male inpatient room of RSJ Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang in June-July 2024. The study population was all male schizophrenia patients who were treated in the inpatient room of Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang Hospital which amounted to 85 patients. Samples were taken using the Total Sampling Technique with the criteria that the patient was calm and cooperative when the examination was carried out. It was found that 60 samples met the inclusion and exclusion criteria. Then the results of the study found a relationship between oral hygiene and the need for periodontal care of schizophrenia patients in the male inpatient room of Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado Hospital. The correlation coefficient value obtained was 0.896, meaning that the hygiene strength of the oral cavity and the need for periodontal care of schizophrenia patients were strong.
UPAYA EDUKASI POLA “SING”, KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN GIGI MULUT PADA IBU DHARMAWANITA DINKES PP DAN KB SIDRAP Khotimah Rustam, Husnul; Kassaming, Kassaming; Yulistina, Yulistina; Zulkaidah, Utari
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 9 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i9.3612-3617

Abstract

Kesehatan mental anak yang tidak tertangani dengan baik dapat memicu adanya perilaku-perilaku negatif hingga menyimpang seperti bullying, agresivitas, dan lain sebagainya. Sebagai upaya penanggulangan akan maraknya degradasi kesehatan mental mental maka diperlukan tindakan konkret dalam pengasuhan anak oleh orang tua serta diperlukan adanya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut rutin guna dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut tetap baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi upaya edukasi pola strategi coping yang dapat dilakukan ibu dharmawanita dalam meregulasi perilaku anak, pemeriksaan status kesehatan gigi dan mulutnya, serta pemeriksaan dini kesehatan reproduksi anak. Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari dengan jumlah responden 40 orang dengan instrumen observasi dan wawancara. Temuan penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu terhadap kesehatan mental anak. Pengetahuan yang kuat dapat mendorong ibu untuk melakukan strategi coping yang tepat seperti problem focused coping dan emotion focused coping secara seimbang. PFC pada ibu dharmawanita ditunjukkan dengan keseriusan mereka dalam membuat keputusan yang tepat dalam hal aturan, norma, kebiasan positif yang terbentuk sejak dini. EFC merujuk pada transfer emosi positif dan regulasi emosi yang baik pada anak. Untuk kajian yang lebih komprehensif akan dibahas dalam penelitian berikutnya.
PEMERIKSAAN INDEKS DMF-T DAN DEF-T PADA KELAS 1-6 SDN 8 PANGKAJENE Arsad, Arsad; Tahir, Muhammad; Zulkaidah, Utari; Yasin, Sultan Amin; Yulistina, Yulistina; Dirman, Rezki
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23345

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan aspek penting dalam peningkatan status kesehatan umum, faktor-faktor resiko kesehatan berpengaruh terrhadap kesehatan gigi dan mulut serta sebaliknya.Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan peningkatan dari data Riskesdas 2013 yaitu persentase masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut meningkat menjadi 57,6%. Indeks DMF-T untuk kelompok umur 12 tahun meningkat menjadi 1,89 walaupun masih dalam kategori rendah. Sedangkan pada tahun 2018 indeks def-t (usia 5- 6 tahun) sebesar 8,43. Data ini menjelaskan bahwa 67,3% anak usia 5-6 tahun memiliki angka pengalaman karies gigi ? 6 (masuk dalam kategori karies anak usia dini yang parah/ Severe Early Childhood Caries (S-ECC)). Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu dalam kurun waktu yang dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan untuk mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Pengumpulan Data dilakukan dengan cara Observasi (Pemeriksaan langsung tentang DMF-T dan def-t) pada murid SDN 8 Pangkajene Kabupaten Sidenreng Rappang sehingga didapatkan data dari kelas 1-6 secara objektif.
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA PEMBERIAN TOPIKAL APLIKASI FLUORIDE PADA ANAK Dirman, Rezki; Arsad, Arsad; Zulkaidah, Utari; Yulistina, Yulistina; Yasin, Sultan Amin; Tahir, Muhammad
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.24292

Abstract

Kesehatan manusia secara keseluruhan meliputi kesehatan tubuh dan kesehatan rongga mulut. Kesehatan gigi dan mulut telah mengalami peningkatan pada abad terakhir, tetapi prevalensi terjadinya karies gigi pada anak tetap merupakan masalah klinis yang signifikan. Anak usia sekolah (usia 6-12 tahun) merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap karies sehingga memerlukan perhatian khusus dan perawatan yang lebih intensif. Melalui pemberian flour dapat merubah hidroksi apatid pada enamel sehingga menjadi flour apatit dan dapat bertahan lama terhadap asam dan konsentrat flour dapat menghambat metabolism bakteri. Faktor penyebab masalah gigi dan mulut yaitu perilaku seseorang terkait kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia untuk meningkatkan kesadaran akan nilai kesehatan gigi dan mulut sehingga dengan sadar mau merubah menjadi perilaku yang sehat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta pemberian topikal aplikasi fluoride pada anak untuk meningkatkan pengetahuan anak dalam mencegah karies gigi. Dalam kegiatan penyuluhan ini Kepala sekolah ikut berpartisipasi mendorong kegiatan tersebut, diikut sertakan siswa dan guru wali kelas. Pengetahuan anak semakin meningkat setelah mendapatkan informasi melalui penyuluhan oleh tim pengabmas dan pemberian topikal aplikasi fluoride pada siswa secara baik dan berjalan lancar. Maka dapat disimpulkan bahwa penyuluhan ini dapat memberikan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MELALUI PENYULUHAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELAS 1 DAN 2 DI SD NEGERI 8 PANGKAJENNE Arsad, Arsad; Zulkaidah, Utari; Yasin, Sultan Amin; Yulistina, Yulistina; Dirman, Rezki
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.28688

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan aspek penting dalam peningkatan status kesehatan umum, faktor-faktor resiko kesehatan berpengaruh terrhadap kesehatan gigi dan mulut serta sebaliknya. Laporan Status Kesehatan Mulut Global WHO (2022) memperkirakan bahwa penyakit mulut mempengaruhi hampir 3,5 miliar orang di seluruh dunia, dengan 3 dari 4 orang yang terkena dampaknya tinggal di negara-negara berpenghasilan menengah. Secara global, diperkirakan 2 miliar orang menderita karies pada gigi permanen dan 514 juta anak menderita karies pada gigi sulung. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu dalam kurun waktu yang dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan untuk mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Dan hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh prodi kesehatan gigi ITKES muhammadiyah sidrap pada bulan januari 2023 di SD negeri 8 pangkajene dengan hasil pendataan status kesehatan gigi pada siswa kelas II berjumlah 16 orang dengan tingkat rata-rata ohi-s 2,0 dan Untuk def-t kelas II rata-rata 5,4 tergolong tinggi.Dari hasil penelitian pada kelas II ditemukan tingginya kasus karies yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan mengenai cara menjaga kesehatan gigi. Dari data kesehatan gigi tersebut perlu di adakan penyuluhan yang terarah guna meningkatkan pengetahuan siswa dalam memelihara kesehatan gigi, terutama siswa kelas 1 dan 2 agara bisa memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi.
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DALAM UPAYA PENCEGAHAN KARIES PADA USIA DINI DI TK KUNCUP MELATI KABUPATEN ENREKANG Yasin, Sultan Amin; Arsad, Arsad; Zulkaidah, Utari; Yulistina, Yulistina; Dirman, Rezki; Husaini, Juwita; Mulyana, Mulyana; Ibrahim, Ibrahim; Bulu, Nofyanto Tanjung
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.31417

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut kerap kali diabaikan oleh sebagian orang, padahal mengunyah makanan merupakan proses utama dalam pengolahan makanan agar nutrisinya dapat terserap dengan baik oleh tubuh. Karies atau gigi berlubang merupakan salah satu penyakit yang paling banyak ditemui di rongga mulut, baik pada anak-anak, remaja, orang dewasa maupun lansia. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk menambah pengetahuan kesehatan gigi dan mulut serta pencegahan karies gigi pada anak usia dini dengan menyikat gigi yang baik dan benar melalui penyuluhan. Kegiatan ini dilakukan pada siswa di TK Kuncup Melati Kabupaten Enrekang pada bulan Mei 2024. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan dengan memberikan penyuluhan menggunakan media cetak dan phantom gigi dengan bahan pemeliharaan kebersihan gigi dan makanan yang membahayakan kesehatan gigi dan mulut, sehingga menarik dan antusias. Anak-anak menjadi berkembang, yang diikuti seluruh murid berjumlah 50. Kegiatan ini dilakukan dalam 1 hari. Program ini berhasil membangun perilaku semangat anak-anak untuk mencegah karies gigi dengan menyikat gigi secara baik dan benar.
PEMERIKSAAN DMF-T UNTUK PENCEGAHAN KARIES LEBIH LANJUT DI SMP MUHAMMADIYAH PANGSID Zulkaidah, Utari; Arsad, Arsad; Dirman, Rezki; Yasin, Sultan Amin; Yulistina, Yulistina; Haderiah, Haderiah; Husaini, Juwita
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.42149

Abstract

Karies merupakan penyakit yang mengakibatkan kerusakan jaringan gigi yang progresif. Pada  stadium awal karies tidak menimbulkan rasa nyeri namun pada stadium lanjut dapat menyebabkan  nyeri, baik pada gigi terkena maupun pada area sekitar gigi. Hasil riset kesehatan dasar menunjukan bahwa prevalensi karies penduduk Indonesia sebesar 72,6%, dengan kecenderungan indeks DMF-T 4,5. Indeks DMF-T merupakan indikator yang secara luas digunakan menilai karies dalam suatu populasi. Indeks DMF-T merupakan indeks irreversible yang mengukur pengalaman karies berdasarkan jumlah gigi yang karies (Decay), gigi yang hilang (Missing), dan gigi  yang ditumpat (Filling) melalui pemeriksaan menyeluruh. Pengabdian masyarakat ini bertempat di SMP Muhammadiyah Pangsid. Kegiatan penyuluhan menggunakan phantom dengan dilanjutkan pengambilan data DMF-T. Hasil pengabdian bahwa tingkat kejadian karies gigi pada kelas 7 dengan kategori sedang sedangkan pada kelas 8 dengan kategori sangat rendah. Kesimpulan perlu adanya program berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut.