Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Upaya Penurunan Stress melalui Self-Compassion pada Lansia dengan Hipertensi di Dusun Mojogedang Vierdiana, Dyah; Budiman, Amin Aji
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18636

Abstract

ABSTRAK Gangguan mental merupakan gangguan jiwa yang prevalensinya paling tinggi. Kasus gangguan mental tertinggi yaitu prevalensinya 8,9% terdapat pada kelompok umur lansia. Salah satu masalah yang sering dialami lansia adalah Stress. Lansia sering merasa tidak berharga, stress yang berakibat sering mengamuk dan marah – marah. Salah satu cara yang dilakukan adalah memperbaiki kemampuan self compassion dalam seorang individu. Lansia terutama di kelompok umur 60 – 74 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Self-Compassion dalam Menurunkan Stress pada Lansia dengan Hipertensi di Dusun Mojogedang. Jenis penelitian eksperimen. Teknik pelaksanaan menggunakan wawancara dan tanya jawab. Analisis data menggunakan analisis deksriktif. Hasil penelitian menunjukkan intervensi Self–Compassion berhasil menurunkan stress pada lansia dengan hipertensi di di Dusun Mojogedang. Kata kunci: Lansia, Self-compassion, Stress  ABSTRACT Mental disorders are mental disorders with the highest prevalence. The highest cases of mental disorders, namely the prevalence of 8.9%, are found in the elderly age group. One of the problems often experienced by the elderly is stress. The elderly often feel worthless, stress that results in frequent tantrums and anger. One way to do this is to improve the ability of self-compassion in an individual. The elderly, especially in the age group 60-74 years. This study aims to determine the effect of Self-Compassion in Reducing Stress in the Elderly with Hypertension in Mojogedang Hamlet. The type of research is experimental. The implementation technique uses interviews and questions and answers. Data analysis uses descriptive analysis. The results showed that the Self-Compassion intervention was successful in reducing stress in the elderly with hypertension in Mojogedang Hamlet. Keywords: Elderly, Self-compassion, Stress
EXPLORING THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-EFFICACY AND STRESS IN ELDERLY HYPERTENSION PATIENTS Budiman, Amin Aji; Prastiwi, Firman; Vierdiana, Dyah; Amrullah, Adhi Wardhana; Rahmad, Muhamad Nur; Rosida, Nikma Alfi
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 16 No. 2, Juli 2025
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v16i2.1849

Abstract

Background: Elderly individuals with hypertension often face high stress levels, which can worsen their physical and psychological health. Self-efficacy, the belief in one's ability to manage challenges, plays a crucial role in coping with chronic illness. Research suggests that higher self-efficacy is linked to better stress management and improved health outcomes. In hypertensive elderly, strong self-efficacy may help reduce stress by promoting confidence in handling daily tasks and medical routines. Understanding this relationship is essential for developing effective interventions to support elderly patients and enhance their quality of life. The purpose of this study was to determine the relationship between self-efficacy and stress levels in elderly people with hypertension. Methods: This research design is correlational analytic using a cross-sectional approach; the instruments in this study were the Self-efficacy to Manage Hypertension-Five Item Scale and the Perceived Stress Scale (PSS). The sample in this study consists of 65 respondents, all of whom are elderly individuals diagnosed with hypertensionResults: 12 (18,5%) elderly experienced low self-efficacy, and 5 (7,7%) elderly had severe stress. There is a negative relationship between self-efficacy and stress in the elderly, with a p value <0.000 (<0.05), with a correlation of -.580**. Conclusion: This means that the higher the self-efficacy possessed by the elderly, the lower the stress that arises. Self-efficacy plays an important role in reducing stress in the elderly, especially those who suffer from hypertension. The elderly are recommended to increase their self-efficacy through several complementary therapies.
THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-EFFICACY AND STRESS IN ELDERLY HYPERTENSION PATIENTS Budiman, Amin Aji; Prastiwi, Firman; Vierdiana, Dyah; Amrullah, Adhi Wardhana; Rahmad, Muhamad Nur; Rosida, Nikma Alfi
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 16 No. 2, Juli 2025
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v16i2.1849

Abstract

Background: Elderly individuals with hypertension often face high stress levels, which can worsen their physical and psychological health. Self-efficacy, the belief in one's ability to manage challenges, plays a crucial role in coping with chronic illness. Research suggests that higher self-efficacy is linked to better stress management and improved health outcomes. In hypertensive elderly, strong self-efficacy may help reduce stress by promoting confidence in handling daily tasks and medical routines. Understanding this relationship is essential for developing effective interventions to support elderly patients and enhance their quality of life. The purpose of this study was to determine the relationship between self-efficacy and stress levels in elderly people with hypertension. Methods: This research design is correlational analytic using a cross-sectional approach; the instruments in this study were the Self-efficacy to Manage Hypertension-Five Item Scale and the Perceived Stress Scale (PSS). The sample in this study consists of 65 respondents, all of whom are elderly individuals diagnosed with hypertensionResults: 12 (18,5%) elderly experienced low self-efficacy, and 5 (7,7%) elderly had severe stress. There is a negative relationship between self-efficacy and stress in the elderly, with a p value <0.000 (<0.05), with a correlation of -.580**. Conclusion: This means that the higher the self-efficacy possessed by the elderly, the lower the stress that arises. Self-efficacy plays an important role in reducing stress in the elderly, especially those who suffer from hypertension. The elderly are recommended to increase their self-efficacy through several complementary therapies.
EDUKASI MEDITASI NAFAS DALAM MENURUNKAN STRESS PADA LANSIA DI DUSUN MOJOGEDANG KECAMATAN KARANGANYAR Vierdiana, Dyah; Budiman, Amin Aji
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25318

Abstract

Gangguan mental, khususnya pada lansia, merupakan permasalahan kesehatan yang signifikan di Indonesia. Artikel ini membahas kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi meditasi nafas dalam untuk menurunkan stres pada lansia. Data prevalensi gangguan mental global menunjukkan angka lebih dari 200 juta orang atau sekitar 3,6% dari populasi, dengan krisis kesehatan mental tertinggi pada kelompok umur 60 – 74 tahun. Lansia mengalami kemunduran fisik dan psikologis, menyebabkan stres yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka. Metode pengabdian melibatkan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Teknik relaksasi nafas dalam dijadikan fokus edukasi, dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan lansia tentang cara mengelola stres. Penelitian sebelumnya menunjukkan keefektifan relaksasi nafas dalam dalam menurunkan stres pada lansia. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada Desember 2022 di Rumah Revolusi Mental WCS, Kecamatan Mojogedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum edukasi, sebagian besar lansia belum memahami manajemen stres. Namun, setelah edukasi meditasi nafas dalam, sebagian besar lansia mengalami peningkatan pemahaman, meskipun beberapa masih mengalami kendala karena faktor daya ingat yang mulai terganggu. Analisis statistik menggunakan uji T menunjukkan perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah edukasi, menegaskan efektivitas metode ini dalam menurunkan tingkat stres pada lansia. Oleh karena itu, kegiatan ini memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan lansia di Dusun Mojogedang.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI Vierdiana, Dyah
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.25352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental di kalangan mahasiswa perguruan tinggi. Studi literatur digunakan sebagai metode untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai kompleksitas interaksi antara lingkungan akademik, hubungan sosial, dan gaya hidup mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan akademik, kualitas hubungan sosial, dan gaya hidup mahasiswa berperan penting dalam membentuk kesejahteraan psikologis. Lingkungan akademik yang kompetitif dapat menjadi pemicu stres, sedangkan hubungan sosial yang positif dapat melindungi terhadap gangguan kesehatan mental. Gaya hidup yang seimbang juga terbukti memainkan peran signifikan dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa. Penelitian ini menyoroti perlunya intervensi holistik di tingkat perguruan tinggi, dengan meningkatkan layanan kesehatan mental, mengembangkan program pencegahan, dan memperkuat kolaborasi antara pihak akademik dan kesehatan.
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS AIR DAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PENCERNAAN: TINJAUAN KESEHATAN LINGKUNGAN Butarbutar, Augustinus Robin; Handayani, Fitriah; Vierdiana, Dyah; Mulyani, Dwinita; Farlina, Baiq Fina; Iswanto, Juni; Suriyeni, Deni
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 2 (2024): Volume 7 No. 2 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i2.26659

Abstract

Penelitian ini mendalami hubungan antara kualitas air dan kejadian penyakit infeksi saluran pencernaan sebagai sebuah tinjauan kesehatan lingkungan. Melalui metode studi literatur, penelitian ini merinci dampak kualitas air pada kesehatan manusia dan mengeksplorasi variabilitas risiko di berbagai konteks populasi. Hasil penelitian mengonfirmasi bahwa kontaminasi air oleh bakteri patogen dan bahan kimia berpotensi merugikan dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pencernaan. Variabilitas dampak pada kelompok populasi tertentu, seperti perkotaan dan pedesaan, ditemukan melalui sintesis literatur, menyoroti perlunya pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik setiap lingkungan. Kesadaran masyarakat dan edukasi diidentifikasi sebagai kunci dalam mengurangi risiko, sementara kebijakan lingkungan yang holistik dan berbasis bukti diusulkan untuk meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat. Simpulan penelitian ini menggarisbawahi urgensi pemahaman mendalam tentang hubungan antara kualitas air dan kesehatan manusia sebagai landasan bagi kebijakan lingkungan yang efektif. Melalui upaya pencegahan, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman ilmiah dan tindakan nyata untuk memitigasi risiko infeksi saluran pencernaan.
PERAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY (VR) DALAM PEMBELAJARAN INTERAKTIF DI PERGURUAN TINGGI Suprihartini, Yayuk; Supadi, Ari; Marlin, Marlin; Siregar, Yuliza Andriyani; Mashuri, Mohan Taufiq; Vierdiana, Dyah
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.41604

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran teknologi Virtual Reality (VR) dalam pembelajaran interaktif di perguruan tinggi dengan metode studi literatur. Berdasarkan analisis terhadap berbagai penelitian sebelumnya, VR terbukti meningkatkan keterlibatan mahasiswa, pemahaman konsep yang kompleks, dan kemampuan untuk menerapkan teori dalam praktik. Teknologi ini memberikan pengalaman pembelajaran yang imersif dan aman, terutama dalam bidang seperti kedokteran dan teknik. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi sejumlah tantangan, termasuk biaya tinggi, keterbatasan infrastruktur, dan kebutuhan akan pelatihan bagi tenaga pengajar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa VR memiliki potensi besar untuk merevolusi pendidikan tinggi, tetapi keberhasilan implementasinya memerlukan pendekatan holistik yang mencakup pengembangan kurikulum, infrastruktur yang memadai, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur dengan menyoroti gap penelitian dan memberikan rekomendasi untuk penerapan VR di berbagai disiplin ilmu.