Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengalaman siswi di SMK Kesehatan mengalami body shaming Rusyda, Asmi Yasyfa; Imelisa, Rahmi; Bolla, Ibrahim Noch
JOURNAL OF Community Health Issues Vol. 2 No. 1 (2024): December Edition 2024
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/chi.v2i1.1145

Abstract

Background: Body shaming is an act of comparing, criticizing, or insulting a person's physical appearance, or self- image by others or oneself that will cause feelings of shame. This is a type of bullying. This phenomenon could occur because of a person’s physical condition did not meet with one’s and surrounding’s expectations. This action have a negative impact to the victim if didnt prevented or handled properly. The act of body shaming was common in women, and this related to the self ideal of teenagers or early adults who experience many changes in their physical appearance. Purpose: This research aimed to explore the experiences of SMK Kesehatan students who experience body shaming. Methods:This research used a qualitative methods and phenomenological approach. There were 5 participants selected by purposive sampling technique. Data collected through in-depth interview and data analysis used the Collaizi’s method. Results:This study resulted 4 themes, namely : the incidence of body shaming in school, the causes of body shaming, the impact of body shaming, and the response of body shaming’s victim. Suggenstion: It was suggested that this research could be a basis to develop a prevention and control program for body shaming and bullying in general. Keywords : Body Shaming; Female Student; Experience; Phenomenology.   Pendahuluan: Body shaming merupakan tindakan membandingkan, mengkritik, atau menghina fisik, penampilan, atau citra diri seseorang yang dilakukan oleh orang lain ataupun diri sendiri yang akan menimbulkan perasaan malu. Tindakan body shaming merupakan salah satu tindakan bullying. Fenomena body shaming dapat terjadi karena ketidaksesuaian kondisi fisik seseorang dengan harapan diri sendiri maupun harapan dari lingkungan sekitar. Tindakan ini dapat berdampak negatif pada korbannya, jika tidak dicegah atau diatasi dengan baik. Tindakan body shaming lebih banyak terjadi pada perempuan, hal ini dapat berkaitan dengan ideal diri remaja/dewasa awal yang sedang mengalami banyak perubahan pada fisiknya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman siswi SMK Kesehatan yang mengalami body shaming. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskiptif. Terdapat 5 partisipan yang terpilih melalui teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan analisis data menggunakan metode Collaizi. Hasil: Penelitian ini menghasilkan 4 tema yaitu: kejadian body shaming di sekolah, penyebab body shaming, dampak body shaming, respon korban body shaming. Simpulan: Perasaan malu sebagai dampak ketika seseorang mengalami tindakan body shaming. Dilakukan oleh teman-teman dan keluarga sendiri yang mengakibatkan kurangnya percaya diri. Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan program pencegahan dan penanggulangan body shaming dan bullying pada umumnya. Kata kunci : Body Shaming; Siswi; Pengalaman; Fenomenologi.
PENINGKATAN KESEHATAN JIWA REMAJA MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN BERBASIS TEKNOLOGI DIGITAL KESEHATAN Imelisa, Rahmi; Wisnusakti, Khrisna; Yani, Fifi Siti Fauziah; Bolla, Ibrahim Noch; N, Sri Wulandari; Suharjiman, Suharjiman; Mulyati, Rini; Budi Santoso; Safarina, Lina; Hidayat, Monna Maharani; Juhaeriah, Juju; Rudyana, Hikmat; Kulsum, Dewi Umu; Gustryanti, Kiki
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.34212

Abstract

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa remaja merupakan masyarakat yang berada di rentang usia 10 sampai 19 tahun. Adapun, menurut Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja didefinisikan sebagai penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Remaja merupakan masa peralihan dari anak anak menuju dewasa. Peralihan dari usia remaja menuju dewasa merupakan masa yang penuh tantangan.Berbagai tantangan dalam kehidupan remaja dapat menyebabkan remaja mengalami masalah kesehatan mental. Diantaranya mengenai ansietas dan depresi pada remaja, kejadian bullying, body shaming, gangguan harga diri, dan sebagainya. Untuk mencegah terjadinya masalah-masalah tersebut diperlukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai cara mencegah dan mengatasi masalah kesehatan jiwa.  Pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari kegiatan Tridharma dosen yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan remaja khususnya kesehatan mental di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bandung Barat. SMK Bandung Barat merupakan salah satu SMK memiliki berbagai jurusanKegiatan ini berisi pendidikan kesehatan mengenai topik kesehatan jiwa yang telah ditentukan dan disepakati oleh guru BK, dan dilanjutkan dengan salah satu intervensi terapi untuk mengatasi masalah kesehatan jiwa tersebut. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas Fase E, yang terdiri dari 4 kelas. Pada kegiatan ini juga dilakukan pengukuran pre dan post pendkes dan terapi untuk mengukur pengetahuan/kondisi kesehatan jiwa siswa. Setelah kegiatan ini didapatkan bahwa pengetahuan siswa mengenai kesehatan mental meningkat dan kondisi kesehatan mental siswa sedikit mengalami perubahan setelah dilakukan terapi. Berbagai topik pendkes dan terapi disarankan untuk dilanjutkan oleh pihak sekolah kepada siswa tahun ajar baru berikutnya dan ditindaklanjuti oleh guru BK.
Penggunaan koping pet attachment untuk mengatasi stress akademik pada mahasiswa Imelisa, Rahmi; Sarja, Aurora Nur Ainun Syafira; Bolla, Ibrahim Noch
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 2 No. 1 (2023): April Edition 2023
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mhc.v2i1.362

Abstract

Background: Most of the early adult age range, carry out their activities as a college students. As a student, a lot of stress occurs related to the learning process at college, this is known as academic stress. To overcome this, an appropriate coping mechanism is needed. Raising a pet (pet attachment) could be use as a coping strategy to deal with academic stress. Purpose: This research aimed to determine the relation between pet attachment coping strategies and student academic stress at a college in Cimahi city. Method: This study used a quantitative analytical survey method and cross-sectional design. Respondents were selected by purposive sampling technique as many as 89 students. Data analysis consisted of univariate analysis and bivariate analysis using the chi-square test. Results: Based on data analysis, it was found that 53,9% of students had a moderate levels of academic stress, and 66,3% had a high attachment to pets. The bivariate test showed a p-value of 0,0006 (< α=0,05). Conclusion:There is a relation between pet attachment coping strategies and academic stress in the college students. Suggestion: It was suggested that the students use this coping strategies to cope with academic stress.   Keywords:  Stress; Academic; Student; Pets; Cross-Sectional.   Pendahuluan: Pada rentang usia dewasa awal, sebagian besar individu menjalani aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa. Sebagai mahasiswa stress yang banyak terjadi berkaitan dengan proses pembelajaran di kampusnya, hal tersebut dikenal dengan istilah stress akademik. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan mekanisme koping yang sesuai. Memelihara hewan peliharaan (pet attachment) dapat menjadi salah satu strategi koping untuk mengatasi stress akademik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan strategi koping kelekatan dengan hewan peliharaan(pet attachment)dengan stres akademik mah asiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Cimahi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif survey analitik dengan rancangan cross sectional.Responden penelitian dipilih dengan teknik purposive samplingsebanyak 89 mahasiswa. Analisa data terdiri dari analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Berdasarkan analisa data didapatkan 53,9% mahasiswa memiliki tingkat stres akademik sedang, dan 66,3% memiliki kelekatan hewan peliharaan yang tinggi. Uji bivariat menunjukkan hasil p-value sebesar 0,006 (< α=0.05). Simpulan: Aada hubungan antara strategi koping pet attachment dengan stres akademik pada mahasiswa. Saran: Diharapkan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan strategi koping ini untuk mengatasi stress akademik.