Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Impact of Stunted Nutritional Status on Children’s Intelligence Levels in Disaster-Prone Areas Fitraniar, Iin; Yusnaini, Yusnaini; Kartinazahri, Kartinazahri
Midwifery and Nursing Research Vol 6, No 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/manr.v6i1.10377

Abstract

Background: The nutritional problems arising post-disaster in Aceh Jaya Regency include health crises such as the cessation of healthcare services, casualties, and injuries among refugees. Other factors contributing to nutritional issues include the availability of clean water, environmental sanitation, and infectious diseases. Disasters create emergency situations that potentially lead to food and nutrition crises. The aim of this research is to investigate the impact of children with stunted nutritional status on the intelligence levels of children in disaster-prone areas. Methode: This study employs an observational research design with a cross-sectional approach. Data collection took place from July 24th to 27th, 2023, in the Sampoinet sub-district of Aceh Jaya Regency, Aceh Province. The sample size was determined to be 92 individuals using purposive sampling technique. Instruments used to measure children's nutritional status include a portable standing height measurement tool (stadiometer), while intelligence assessment of students was conducted using the CPM (Coloured Progressive Matrices) test. Bivariate data analysis was carried out using the chi-square statistical test with a confidence interval of 95%. Results: The study findings indicate that female children are more likely to have below-average intelligence levels (38.3%) compared to male children with the same intelligence level (22.2%). However, statistical analysis results show no significant relationship between gender and intelligence level. Furthermore, 57.1% of stunted children have below-average intelligence levels compared to children with normal nutrition with the same intelligence level (22.5%). Statistical analysis results indicate that stunted children have an impact on intelligence level (p=0.009). Conclusion: Stunted nutritional status has an impact on the intelligence level of school-age children in the Sampoinet sub-district of Aceh Jaya Regency.
Peningkatan Ketrampilan Layanan Wirausaha Mandiri Bagi Alumni Kebidanan Melalui pelatihan Manajemen ASI Yuniwati, Cut; Fitraniar, Iin; Kartinazahri, Kartinazahri; Miko , Ampera; Yusnaini, Yusnaini; Fithriany, Fithriany
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.10899

Abstract

Peluang usaha bidan membuat MP ASI di Indonesia sangat prospektif dan mendapatkan tanggapan positf dari banyak masyarakat terutama untuk ibu yang bekerja. Usaha ini  menjadi pilihan usaha yang menguntungkan hingga banyak orang yang berminat melakoni usaha tersebut. Alangkah baiknya jika peluang ini diambil oleh bidan yang lebih mengetahui tentang makanan sehat tumbuh kembang anak.  Tujuan kegiatan adalah meningkatakan pengetahuan dan ketrampilan alumni dalam membuat menu MP ASI dan booster ASI serta mempromosikannya melalui digital marketing. Metode yang digunakan adalah melalui pelatihan manajemen ASI bagi alumni Jurusan Kebidanan berjumlah 10 orang, dimana kegiatan pelatihan ini menerapakan metode tutorial dan demonstrasi beragam menu untuk meningkatkan produksi ASI dan membuat MP ASI menggunakan bahan-bahan alami. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian Masyarakat yang telah dilaksanakan pada tanggal Juni 2024 kepada 10 alumni alumni yang menjadi sasaran, maka dapat disimpulkan hasil yang dicapai adalah sebagai berikut sebanyak 10 (sepuluh) alumni yang mengikuti Pelatihan Manajemen ASI (Pembuatan MP ASI dan Booster ASI Sehat), masing-masing mendapatkan sertifikat yang terlegalitas dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ibu Sejati Indonesia. Hasil tindak lanjut yang telah dilakukankan, didapatkan sebanyak 80% peserta telah mulai berwirausaha dibidang makanan pendamping ASI dan booster ASI dengan memproduksi makanan dan minuman bagi balita dan ibu menyusui  
Penguatan Mandiri Masyarakat Gampong Sebagai Therapist baby massage Di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Kartinazahri, Kartinazahri; Yusnaini, Yusnaini; Elizar, Elizar; Fatiyani; Keumalahayati; Yuniwati, Cut; Fitraniar, Iin; Miko , Ampera; Fithriany
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.11233

Abstract

Penguatan Mandiri kader Gampong melalui pelatihan Therapist Baby Massage merupakan inisiatif penting untuk meningkatkan keterampilan Masyarakat dalam meningkatkan kesehatan, sehingga lebih mandiri menghadapi tantangan kesehatan. Baby massage merupakan teknik yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama dalam hal stimulasi sensorik, ikatan emosional, dan peningkatan kesehatan fisik. Upaya kesehatan yang berfokus pada anak di tahun-tahun pertama kehidupan sangatlah penting, karena periode ini merupakan "periode emas" dalam pertumbuhan dan perkembangan otak yang sangat responsif terhadap stimulasi. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kader menjadi therapist Baby Massage. Metode yang digunakan berupa pelatihan baby massage yang berlangsung sejak tanggal 26-28 Mei 2024. Sasaran pelatihan adalah kader Kesehatan di wilayah kemukiman Reukih Kecamatan Indrapuri berjumlah 19 orang. Kegiatan diawali dengan pretest terhadap kader sebagai peserta pelatihan dan hasil yang diperoleh hanya 45,3% kader dapat menjawab dengan benar. Selanjutnya dilaksanakan pelatihan dimulai dengan pemberian materi dan dilanjutkan dengan praktik langsung pada manikin dan bayi. Berdasarkan hasil evaluasi, 94,7% peserta menjawab post-test dengan benar dan menunjukkan kemampuan yang baik dalam melakukan pijat bayi dan 100% peserta pelatihan mengikuti kegiatan sampai selesai dan memperoleh sertifikat sebagai therapist baby massage
Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Kompres Dingin terhadap Tingkat Dismenorea pada Remaja di Sekolah Islam Terpadu Banda Aceh Kartinazahri, Kartinazahri; Lisnawati, Lisnawati; Nurhasanah , Cut
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 14 No. 1 (2021): April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenorea merupakan nyeri saat haid karena kontraksi otot rahim yang dipengaruhi oleh hormon prostaglandin. Dismenorea pada remaja berkisar antara 43% hingga 93% dan mempengaruhi kegiatan belajar. Penatalaksanaan dismenorea dapat menggunakan terapi nonfarmakologis seperti teknik relaksasi nafas dalam dan kompres dingin. Teknik relaksasi nafas dalam dapat meningkatkan relaksasi dan menurunkan ketegangan otot saat haid dan kompres dingin dapat menghambat reseptor nyeri dan melepaskan pelepasan endorfin yang berperan untuk mengurangi dismenorea. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas teknik relaksasi nafas dalam dan kompres dingin terhadap tingkat dismenorea pada remaja di Dayah Markaz Al-Ishlah Al-Aziziyah Banda Aceh. Penelitian ini bersifat analitik dengan jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan two comparison group pre-test dan post-test design. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah remaja di Dayah Markaz Al-Ishlah Al-Aziziyah Banda Aceh yang mengalami dismenorea sebanyak 30 orang. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan tingkat dismenorea antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi teknik relaksasi nafas dalam dengan nilai signifikansi 0,002 dan ada perbedaan tingkat dismenorea antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi kompres dingin dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan nilai signifikansi 0,014 < α = 0,05. Kompres dingin lebih efektif menurunkan tingkat dismenorea pada remaja dibandingkan teknik relaksasi nafas dalam.
Pemberian Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) Berhubungan Dengan Status Gizi Bayi Ismi, Cut Tasya; Kartinazahri, Kartinazahri; A Manaf, Salmiani
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 17 No. 1 (2024): April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v17i1.458

Abstract

Balita yang mengalami gizi sangat kurang di Aceh sebanyak 2.8% dan gizi kurang sebanyak 11.2%. Gangguan pertumbuhan bayi dan anak yang berumur 6-24 bulan di Indonesia disebabkan masih rendahnya mutu Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), yang meliputi terlalu dini umur bayi untuk pertama kali mendapatkan MP-ASI menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan gizi kurang.  MP-ASI yang diberikan terlalu awal menyebabkan meningkatnya risiko terjadi diare dan infeksi saluran pencernaan sehingga menyebabkan keterlambatan pertumbuhan pada anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan umur pemberian MP-ASI dengan status gizi anak usia 6-12 bulan di wilayah kerja puskesmas Pirak Timu Kabupaten Aceh Utara. Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah crossectional, dengan sampel ibu-ibu yang memiliki bayi umur 6-12 bulan berjumlah 73 orang, dan merupakan total sampling. Pengumpulan data  menggunakan kuesioner dan pemeriksaan fisik berupa penimbangan berat badan. Data dianalisa menggunakan uji chi-square. Penelitian ini menghasilkan bahwa persentase status gizi buruk berjumlah 9,6% dan gizi kurang berjumlah 13,7%. Persentase diberikan MP-ASI yang pertama pada kategori umur kurang 6 bulan adalah 68,5%. Penelitian ini membuktikan bahwa Ada hubungan umur pertama kali diberikan MP-ASI dengan status gizi bayi umur 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pirak Timu Kabupaten Aceh Utara dengan p-value = 0,011. Penelitian ini menyimpulkan bahwa umur pemberian MP-ASI berhubungan dengan status gizi bayi yang berumur 6-12 bulan. Ibu-ibu diharapkan agar memberikan MP-ASI pada bayi sesuai rekomendasi yaitu umur lebih dari 6 bulan, sementara bayi  umur 0-6 bulan yang hanya diberikan ASI saja..
Pengaruh Pendampingan Keluarga Yang Memiliki Balita Melalui Kelas Ibu (Mother Class) Terhadap Peningkatan Berat Badan Dan Perbaikan Status Gizi Balita Elizar, Elizar; Putri, Hendrika Wijaya Kusuma; Prihatin, Nova Sumaini; Kartinazahri, Kartinazahri; Nurmila, Nurmila; Rosyita, Rosyita; Jasmiati, Jasmiati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 16, No 1 (2025): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v16i1.1018

Abstract

Latar Belakang: Kualitas sumber daya manusia yang unggul, sehat, cerdas, dan produktif sangat dipengaruhi oleh status gizi. Kekurangan gizi dan gizi buruk pada anak balita masih menjadi masalah utama yang memerlukan penanganan intensif karena dapat menghambat tumbuh kembang. Faktor penyebabnya antara lain praktik pengasuhan yang kurang tepat, seperti pemberian makanan sebelum ASI, tidak memberikan ASI eksklusif, serta pemberian makanan pendamping ASI yang tidak sesuai.Tujuan: Mengetahui pengaruh pendampingan keluarga balita melalui kelas ibu (mother class) terhadap peningkatan berat badan dan perbaikan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Samudra.Metode: Penelitian kuasi eksperimen dengan desain one group pretest-posttest melibatkan seluruh ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Samudra sebanyak 32 orang. Data awal (pretest) dikumpulkan sebelum intervensi. Intervensi berupa pendampingan keluarga balita melalui mother class dengan edukasi gizi dan pemantauan pemberian makanan tambahan (PMT). Setelah intervensi, dilakukan pengukuran kembali (posttest) untuk menilai perubahan berat badan dan status gizi. Analisis menggunakan paired t-test dan uji Wilcoxon.Hasil:Rata-rata berat badan balita meningkat dari 9,39 kg menjadi 11,5 kg, dengan nilai p=0,000. Status gizi juga menunjukkan perbaikan signifikan (p=0,000), menandakan efektivitas mother class.Kesimpulan:Pendampingan keluarga balita melalui mother class efektif meningkatkan berat badan dan memperbaiki status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Samudra.The Effect of Family Assistance for Families with Toddlers through Mother Classes on Weight Gain and Nutritional Status Improvement in Toddlers Background: The quality of human resources that are superior, healthy, intelligent, and productive is greatly influenced by nutritional status. Malnutrition and poor nutrition in toddlers remain a major problem that requires intensive treatment because it can hinder growth and development. The causes include inappropriate childcare practices, such as feeding before breastfeeding, not providing exclusive breastfeeding, and providing inappropriate complementary foods.Objective: To determine the effect of family support for toddlers through mother classes on weight gain and improved nutritional status of toddlers in the working area of the Samudra Community Health Center.Method: A quasi-experimental study with a one-group pretest-posttest design involving all mothers of infants in the Samudra Health Center's service area, totaling 32 participants. Baseline data (pretest) were collected before the intervention. The intervention consisted of family support for infants through mother classes, including nutrition education and monitoring of complementary feeding (PMT). After the intervention, a follow-up measurement (posttest) was conducted to assess changes in weight and nutritional status. Analysis used paired t-tests and the Wilcoxon test.Results: The average weight of infants increased from 9.39 kg to 11.5 kg, with a p-value of 0.000. Nutritional status also showed significant improvement (p=0.000), indicating the effectiveness of mother classes.Conclusion: Family support for infants through mother classes is effective in increasing weight and improving nutritional status among infants in the Samudra Health Center's service area. 
The Impact of Stunted Nutritional Status on Children’s Intelligence Levels in Disaster-Prone Areas Fitraniar, Iin; Yusnaini, Yusnaini; Kartinazahri, Kartinazahri
Midwifery and Nursing Research Vol. 6 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/manr.v6i1.10377

Abstract

Background: The nutritional problems arising post-disaster in Aceh Jaya Regency include health crises such as the cessation of healthcare services, casualties, and injuries among refugees. Other factors contributing to nutritional issues include the availability of clean water, environmental sanitation, and infectious diseases. Disasters create emergency situations that potentially lead to food and nutrition crises. The aim of this research is to investigate the impact of children with stunted nutritional status on the intelligence levels of children in disaster-prone areas. Methode: This study employs an observational research design with a cross-sectional approach. Data collection took place from July 24th to 27th, 2023, in the Sampoinet sub-district of Aceh Jaya Regency, Aceh Province. The sample size was determined to be 92 individuals using purposive sampling technique. Instruments used to measure children's nutritional status include a portable standing height measurement tool (stadiometer), while intelligence assessment of students was conducted using the CPM (Coloured Progressive Matrices) test. Bivariate data analysis was carried out using the chi-square statistical test with a confidence interval of 95%. Results: The study findings indicate that female children are more likely to have below-average intelligence levels (38.3%) compared to male children with the same intelligence level (22.2%). However, statistical analysis results show no significant relationship between gender and intelligence level. Furthermore, 57.1% of stunted children have below-average intelligence levels compared to children with normal nutrition with the same intelligence level (22.5%). Statistical analysis results indicate that stunted children have an impact on intelligence level (p=0.009). Conclusion: Stunted nutritional status has an impact on the intelligence level of school-age children in the Sampoinet sub-district of Aceh Jaya Regency.