Pendidikan jasmani di sekolah dasar merupakan komponen penting dalam kurikulum yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan motorik, meningkatkan kebugaran fisik, dan mempromosikan gaya hidup sehat di kalangan anak-anak. Pendidikan jasmani (penjas) di sekolah dasar memiliki peran penting dalam membentuk perkembangan fisik, mental, dan sosial anak. Tujuan pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah untuk mengembangkan keterampilan motorik dasar, meningkatkan kebugaran fisik, dan menanamkan sikap positif terhadap aktivitas fisik yang dapat bertahan seumur hidup. Pendidikan jasmani menurut para ahli adalah sebuah disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan fisik, pengetahuan, dan sikap positif terhadap aktivitas fisik yang dapat bertahan seumur hidup. Manfaat utama pendidikan jasmani adalah peningkatan kebugaran fisik. Melalui aktivitas fisik yang terstruktur, seperti permainan, olahraga, dan latihan kebugaran, siswa dapat meningkatkan kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, dan koordinasi mereka. Penelitian ini memiliki tujuan utama yang dirancang untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi strategi pengajaran inovatif dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi pengajaran inovatif dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa disekolah dasar terkhusus dalam pembelajaran penjas. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan jasmani di sekolah dasar memiliki peran yang krusial dalam mengembangkan fisik, mental, dan sosial anak-anak. Berbagai strategi inovatif, mulai dari penggunaan teknologi hingga pendekatan inklusif dan pembelajaran tematik, telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran penjas,. Integrasi teknologi, permainan edukatif, pendekatan berbasis keterampilan, partisipasi aktif siswa, dan pendekatan inklusif semuanya membantu menciptakan lingkungan belajar yang menarik, beragam, dan inklusif bagi siswa. selain dari itu di sekolah tertentu masih dominan menggunakan pendekatan bermain untuk meminimalisir minat dan bakat siswa.