Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Ragam Bahasa Gaul Yang Digunakan Remaja Milenial Pada Komentar Di Media Sosial Tiktok Hasri Yulianti
Garuda: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Dan Filsafat Vol. 1 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Filsafat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jpkf-widyakarya.v1i2.446

Abstract

This study aims to describe the use of millennial teen slang on Tiktok social media. This research is a descriptive qualitative research. Data collected using reading techniques, note-taking techniques and documentation techniques. The results showed that over time, more and more slang emerged that millennial teenagers used and the slang was used in their daily lives. Based on research, some slang used by teenagers on TikTok social media, namely Jakbar, Bumil, THR, Pulkam is a form of slang in the form of acronyms, kiyowo, server, spill, skincare is slang in the form of absorption and bet, thor, ka, merk is slang in the form of word fragments.
Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pencegahan Stunting Melalui Penerapan Promosi MP-ASI L. Namangdjabar, Odi; Tirza V.I Tabelak; Martina Fenansia Diaz; Hasri Yulianti
Health Care : Journal of Community Service Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/healthcare.v2i1.17

Abstract

Stunting merupakan Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Indonesia termasuk dalam urutan tertinggi kasus stunting dengan prevalensi 37,2%. Pemerintah Kota Kupang berupaya menekan angka prevalensi Stunting di bawah 10% tahun 2024. Beberapa hasil penelitian menyebutkan terdapat hubungan signifikan antara pola asuh dengan kejadian stunting pada balita seperti pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai dengan 6 bulan dan pemberian makanan Pendamping ASI dari usia 6 bulan sampai usia 2 tahun, oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan kader tentang bagaimana pola pengasuhan yang tepat untuk pencegahan stunting sebagai edukasi berkelanjutan kader kepada orangtua. Tujuan memberikan informasi kepada kader posyandu tentang pencegahan terjadinya stunting pada balita dan Promosi MP-ASI. Dalam pengabmas ini metode yang dilakukan adalah pre test , Penyuluhan dan post test tentang stunting dan Promosi MPASI, Kesimpulan terdapat perubahan pengetahuan kader posyandu dari hasil pre test 66,6% mempunyai pengetahuan cukup dan setelah diberikan penyuluhan terdapat kenaikan hasil post tes 80% mempunyai pengetahuan baik.
Peningkatan Kualitas Keluarga Dengan PenggunaanMetode Kontrasepsi Jangka Panjang  Di Puskesmas Sonraen Odi L. Namangdjabar; Maria Dai Kredok; Bendelina Kaka Mone; Hasri Yulianti
Health Care : Journal of Community Service Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/v2i2.36

Abstract

Pemakaian kontrasepsi di Indonesia masih didominasi oleh metode kontrasepsi jangka pendek. Jenis metode jangka pendek yang paling banyak digunakan di Indonesia yaitu pil dan suntik. Hanya seperempat peserta KB yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) (BKKBN, 2021).Dominasi penggunaan kontrasepsi jangka pendek menyebabkan angka putus pemakaian kontrasepsi menjadi tinggi. Angka putus penggunaan kontrasepsi jangka pendek mencapai 34%. Angka putus pemakaian kontrasepsi yang tinggi tersebut dapat mengurangi efektivitas perlindungan kontrasepsi terhadap kehamilan berisiko (BKKBN, 2021). Berdasarkan data BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu kota di Indonesia yang mempunyai angka unmet need yakni mencapai 7,50%. Dari data BKKBN Provinsi NTT juga didapatkan data akseptor baru pemakai kontrasepsi jangka panjang untuk IUD tahun 2020 relatif masih sedikit, dikarenakan pengetahuan mengenai indikasi dan kontraindikasi Pemasangan IUD masih awam di Masyarakat. Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu-ibu wanita usia subur pada khususnya mengenai penggunaan KB Jangka Panjang yakni IUD sebagai pilihan kontrasepsinya. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah konseling dan pemasangan Implant dan IUD. Kesimpulan terdapat perubahan pengetahuan dan kesadaran pasangan usia subur dengan menjadi akseptor KB MKJP pada 104 akseptor.
Pencegahan Dini Stunting Melalui Edukasi Anemia Pada Remaja Putri Nabilah Nurul Ilma; Hasri Yulianti; Martina Fenansia Diaz
Health Care : Journal of Community Service Vol. 2 No. 3 (2024)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/80qh0x02

Abstract

Nutrition is crucial for human development, benefiting physical growth, cognitive development, and individual productivity. However, malnutrition, particularly stunting and anemia, remains a significant obstacle to achieving sustainable development goals. Research has established a close link between stunting in children and maternal anaemia, particularly in developing countries. This highlights the importance of preventing anemia in adolescent girls and women of childbearing age to combat stunting in children. Preventing stunting requires not only nutritional interventions but also behavior changes within communities through effective education. A community service activity was conducted to enhance the knowledge of adolescent girls in preventing anemia and early stunting. The activity involved counseling sessions and pre-test and post-test questionnaires. The results showed a significant increase in knowledge among the adolescent girls, with a 65% increase in good knowledge and a 40% decrease in poor knowledge. Developing a strong understanding of anaemia as an early preventive measure is crucial for reducing stunting prevalence in the future.  
Pengetahuan dan Pemberdayaan Remaja dalam Pembentukan Calon Kader Remaja di SMPN 4 Desa Oenlasi Kabupaten Kupang Odi L. Namangdjabar; Tirza Viviandri Isabela Tabelak; Martina Fenansia Diaz; Hasri Yulianti
Health Care : Journal of Community Service Vol. 2 No. 3 (2024)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/nr71sq61

Abstract

Remaja adalah masa yang penuh tantangan, terutama terkait kesehatan fisik dan mental. Pada fase ini, penting bagi remaja untuk mendapatkan akses ke informasi yang benar tentang kesehatan mereka, serta dukungan dari lingkungan, termasuk keluarga dan masyarakat. Posyandu Remaja adalah program yang bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada remaja, yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti anemia, stunting, dan gangguan psikologis. Tujuan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk membentuk kader remaja dan meningkatkan pengetahuan remaja melalui pelatihan. Metode yang dilakukan adalah pembentukan kader remaja melalui pendekatan dan sosialisasi serta pelatihan dan pelantikan untuk meningkatkan pengetahuan remaja yang dilakukan di SMPN 4, Desa Oenlasi, Kabupaten Kupang. Hasil kegiatan ini yaitu dari 28 orang remaja yang mengikuti kegiatan pelatihan (pre test) memiliki pengetahuan kurang sebanyak 64,2% dan setelah pelatihan (post test) remaja yang memiliki pengetahuan baik menjadi 82,1%. Dari pelatihan ini terdapat 10 remaja putra dan putri yang bersedia menjadi kader remaja  dan berkomitmen dalam mendukung program program remaja, salah satunya adalah  kegiatan posyandu remaja yang akan dilakukan dalam setiap bulan di SMPN 4, Desa Oenlasi, Kabupaten Kupang.
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai Upaya Pencegahan Stunting melalui Kegiatan Edukasi di SD Negeri Tunfeu 2 Kabupaten Nekamese Nabilah Nurul Ilma; Odi L. Namangdjabar; Hasri Yulianti; Nurlaelah Al-Tadom; Adriana M.S. Boimau
Health Care : Journal of Community Service Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/healthcare.v3i2.114

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem that poses a major challenge to the development of quality human resources. The condition is not only influenced by inadequate nutritional intake, but also by environmental and behavioral factors. One of the factors that contribute to stunting is the low level of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS), especially the habit of washing hands properly. Previous studies confirm that proper handwashing behavior, as part of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS), has a significant correlation with reducing stunting. In addition to nutritional interventions, stunting prevention also requires changes in community behavior (PHBS) through effective education. The purpose of this community service activity is to increase elementary school students' knowledge about PHBS as an effort to prevent stunting. The implementation method includes educational counseling, discussion, six-step hand washing simulation, and evaluation through pre-test and post-test. The results of the activity showed an increase in participants' knowledge, where students with good knowledge increased by 73%, and students with poor knowledge decreased to 7%. In addition, students' hand washing practice skills also showed improvement. PHBS education carried out from an early age has proven to be effective in shaping hygienic behavior and supporting efforts to reduce the prevalence of stunting in the future.
PEMANTAUAN IMT DAN KEBERSIHAN DIRI PADA ANAK USIA DINI DI PAUD MELATI III DESA OELOMIN KABUPATEN KUPANG Nurlaelah Al-Tadom; Diyan Maria Kristin2; Agustina Abuk Seran; Hasri Yulianti; Nabila Nurul Ilma
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2: Juli 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Children enrolled in the Early Childhood Education (PAUD) program are children aged between two and six years, also known as preschoolers. Growth in children is a quantitative physical change, namely an increase in the size and number of cells and body tissues, which causes an increase in height, weight, and other physical changes in children. Monitoring children's growth is very important to identify nutritional problems because if a child's growth is not monitored properly, their nutritional status will not be properly monitored and if the child experiences abnormalities, it will not be able to be identified and treated early. A child's BMI status can provide an overview of the nutritional status of early childhood with classifications of underweight, normal nutrition (normal weight), at risk of overweight, and overnutrition (obesity). Nutritional problems involve many factors, one factor that can also influence is personal hygiene. Personal hygiene is the cleanliness and health of individuals aimed at preventing the emergence of diseases in oneself and others, both physically and psychologically. Personal hygiene includes the care of the scalp and hair, eyes, nose, ears, toenails and fingers, skin, and genital area. This underlies the need to monitor BMI and personal hygiene in children. The goal of this activity was to obtain an overview of the students' nutritional and personal hygiene status. The methods used were direct measurement of weight and height, observation of personal hygiene, and subsequent provision of information on how to maintain personal hygiene. The results showed that most students had good nutritional status, maintained good personal hygiene, and were very cooperative
PERAN KADER KESEHATAN DALAM PERAWATAN MASA NIFAS DI PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANG TAHUN 2024 Odi L. Namangdjabar; Ignasensia D. Mirong; Matje Meriaty Huru; Hasri Yulianti; Nurlaelah Al-Tadom; Maria Florentina Nining Kosad; Kamilus Mamoh
Jurnal Medicare Vol. 4 No. 3: JULY 2025
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/jurnalmedicare.v4i3.218

Abstract

The postpartum period is crucial and vulnerable in a mother's life, beginning after delivery and lasting up to six weeks postpartum. During this period, mothers experience physiological and psychological changes that require intensive attention and care to prevent complications. Health cadres play a crucial role in reaching the community, especially postpartum mothers. Cadres are tasked with conducting home visits, providing education, monitoring for danger signs, and referring mothers to health facilities if complaints or complications are found. This role is very strategic in increasing mothers' understanding of the importance of self-care during the postpartum period. This study aims to determine the role of cadres in postpartum care and early detection of complications in postpartum maternal risk cases at the Sikumana Community Health Center in Kupang City. This study used a descriptive design with a cross-sectional approach. The population in this study was 69 Posyandu cadres. Data analysis used univariate analysis with a frequency distribution. The results showed that most Posyandu cadres had sufficient knowledge, strong attitudes, and high motivation regarding postpartum care and early detection of complications.
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM KONTEN PODCAST CAPE MIKIR WITH JEBUNG DI SPOTIFY: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Waruwu, Teguh Karyadi Yamamoni; Dita Isninadia; Hasri Yulianti; Lubis, Fitriani
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 3 No. 2 (2023): Juni: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v3i2.9004

Abstract

Beberapa tahun terakhir, konten podcast pada sosial media sangat banyak diminati oleh masyarakat. Salah satunya adalah podcast yang terdapat di sportify dengan nama akun Rintuk Sendu, podcast ini banyak digandrungi oleh kaum remaja karena menyajikan cerita-cerita yang umum dialami oleh kaum remaja seperti, percintaan, pertemanan, keluarga dan lain sebagainya. Salah satu podcast Cape Mikir with Jebung yang berjudul “Gimana Caranya Jadi Cewe Baik” yang diunggah pada 3 Desember 2022 akan menjadi objek pada penelitian ini. Pengambilan objek didasarkan pada tuturan yang digunakan oleh Jebung selaku pembawa acara dan Tissa Biani selaku narasumber pada podcast tersebut. Sepanjang video keduanya menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris, selain itu juga narator menyisipkan kata dalam bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Jenis alih kode pada podcast Cape Mikir With Jebung; (2) Jenis dan campur kode pada podcast Cape Mikir With Jebung;(3) Faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ditemukan alih kode ekstern dan ditemukan campur kode ke luar atau disebut dengan outer code mixing. Dan ditemukan beberapa penyebab terjadinya alih kode dan campur kode, salah satunya kemampuan penutur menguasai lebih dari satu bahasa atau disebut dengan bilingual.
PEMBERDAYAAN KELUARGA PADA IBU NIFAS UNTUK MENCEGAH TERJADINYA BENDUNGAN ASI Diyan Maria Kristin; Hasri Yulianti; Nurlaila Al Tadom
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 7 (2025): Desember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breast milk engorgement is a common problem among postpartum mothers due to inadequate breast care and limited family support. This problem can hinder breastfeeding success and increase the risk of mastitis. This community service aimed to empower families in performing postpartum breast care to prevent breast milk engorgement. The methods used included health education, demonstration of breast massage, and family-assisted practice. The activity was conducted in Penfui Timur, District Kupang Tengah, in August 2025, involving 26 postpartum mothers and family members. The results showed a 45% increase in knowledge based on pre-test and post-test scores and a 60% improvement in practical breast care skills. Family support for breastfeeding mothers also improved significantly. This program proves that family empowerment effectively prevents breast milk engorgement and promotes exclusive breastfeeding success.