Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

VIABILITAS DAN STABILITAS BAKTERI PROBIOTIK L. acidophillus FNCC 0051 PADA SUSU KEDELAI FERMENTASI SELAMA DI SALURAN CERNA IN VITRO DAN PENYIMPANAN Ida Bagus Agung Yogeswara; I Gusti AYu Wita Kusumawati; Ni Wayan Nursini
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri asam laktat merupakan mikroorganisme yang berperan penting dalam fermentasi pangan dan memberikan efek kesehatan terhadap yang mengkonsumsi. Untuk menjadi organisme probiotik, bakteri asam laktat harus bertahan selama di saluran cerna dan memiliki stabilitas dan viabilitas yang baik selama penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari viabilitas dan stabilitas L. acidophillus FNCC 0051 pada susu kedelai fermentasi selama di saluran cerna in vitro dan penyimpanan. Strain L. acidophillus FNCC 0051 memiliki viabilitas dan stabilitas yang baik selama 10 hari penyimpanan pada suhu 50 C dan 250 C. Strain L. acidophillus FNCC 0051 mengalami penurunan 1,9 log cycle pada simulated gastric juice selama 10 hari penyimpanan dan di fase simulated intestinal juice. Nilai total asam dan pH susu kedelai fermentasi menunjukkan peningkatan yang signifikan selama 10 hari penyimpanan yaitu 2.5% dan 3,4 berturut turut. Penelitian ini menunjukkan bahwa strain L. acidophillus FNCC 0051 memiliki viabilitas dan stabilitas yang baik selama di saluran cerna dan penyimpanan.Kata-kata kunci: probiotik, susu kedelai fermentasi, penyimpanan, simulasi saluran cerna in vitroAbstract: Lactic acid bacteria as probiotic organism play an important role in food fermentation and gives beneficial effect to the host. In order to be a probiotic organism, lactic acid bacteria must survive through the digestive tract and has a good stability and viability during storage and under simulated gastrointestinal conditions. The aim of this research is to investigate viability and stability of L. acidophillus FNCC 0051 in fermented soymilk during storage. L. acidophillus FNCC 0051 in fermented soymilk has a good viability and stability during 10 days of storage at 50 C and 250 C. L. acidophillus FNCC 0051 decreased 1,9 log cycle in simulated gastric juice during 10 days of storage as well as in simulated intestinal juice. The acidity and pH of fermented soymilk exhibited a significant increase during 10 days of storage i.e. 2.5% and 3.4 respectively. This research has shown that L. acidophillus FNCC 0051 has a good viability and stability in fermented soymilk during storage and under simulated gastrointestinal conditions.Keyword: probiotic, fermented soymilk, storage, simulated gastrointestinal juice
ANALISIS PROTEIN, KALSIUM, NATRIUM DAN ORGANOLEPTIK SARDEN PINDANG TONGKOL DENGAN NITRIT DAN KITOSAN Luh Eka Rahayu Ambarawati; purwaningtyas kusumaningsih; I Gusti Ayu Wita Kusumawati
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 5, No 1 (2021): APRIL: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNI
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v5i1.9821

Abstract

Kandungan air ikan tongkol sangat tinggi, menyebabkan ikan lebih mudah membusuk. Pindang sebagai salah satu pengawetan ikan tongkol dengan metode penggaraman, masih ditemukan bakteri yang mampu hidup di lingkungan berkadar garam tinggi. Olahan menu sarden pada penelitian ini menggunakan pindang tongkol. Pengolahan pindang tongkol menjadi sarden menggunakan nitrit dan kitosan sebagai pengawet. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kandungan protein, kalsium, natrium dan daya terima pada olahan sarden pindang tongkol dengan penambahan nitrit 0,01 mg dan kitosan (1,5%; 3%). Analisis kandungan protein menggunakan metode kjeldahl, untuk analisis kandungan kalsium dan natrium menggunakan metode spektrofotometer serapan atom. Hasil yang didapatkan kandungan protein tertinggi pada kelompok kontrol sebesar 24,36%, kandungan kalsium tertinggi pada kitosan 3% sebesar 75,53 mg/kg dan kandungan natrium tertinggi pada kitosan 1,5% sebesar 2047,0 mg/kg. Hasil uji organoleptik sarden pindang tongkol pada rasa, aroma dan warna memberikan hasil terbaik pada kitosan 3% sedangkan hasil uji organoleptik tekstur memberikan hasil terbaik pada kitosan 1,5%. Oleh karena itu, sarden pindang tongkol dengan kitosan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengawet dan mengurangi penurunan nilai nutrisi.Kata kunci:  Kitosan; Nitrit; Nilai gizi; Pindang tongkol; Sarden
Pemberdayaan Menu Sebagai Upaya Pengentasan Gizi Buruk Dan Obesitas Balita Di Desa Catur, Kintamani, Bangli, Bali Ni Ketut Wiradnyani; Ni Wayan Nursini; I Gede Mustika; Ida Bagus Agung Yogeswara; I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Ni Putu Eny Sulistyadewi; Purwaningtyas Kusumaningsih; Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 7 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/bp.v7i1.2397

Abstract

Pengabdian masyarakat prodi Gizi Universitas Dhyana Pura dilakukan di Desa Catur, Bangli Bali bertujuan sebagai upaya memberikan edukasi dan skill kepada masyarakat ibu asuh yang mempunyai anak balita, dalam rangka memperdayakan menu sebagai upaya pengentasan gizi kurang dan lebih. Program ini diberikan untuk mengatasi masalah yang diprioritaskan yaitu: 1) kurangnya pengetahuan para ibu asuh balita mengenai bahan-bahan makanan yang mempunyai potensi untuk meningkatkan maupun menurunkan berat badan, 2) keterbatasan ketersediaan alat dan kurangnya pemahaman mengenai pengolahan makanan menjadi menu yang dapat memperbaiki status gizi anak balita, 3) kurangnya pengetahuan mengenai jenis-jenis menu sebagai asupan gizi yang harus diberikan kepada anak-anak balita gizi kurang dan lebih, 4) kurangnya kemampuan mengolah makanan menjadi menu yang menarik berbasiskan bahan lokal yang sudah ada dan melimpah, 5) kurangnya ketrampilan mengolah makanan dengan menu yang sederhana dalam waktu yang sangat singkat untuk pemenuhan gizi seimbang anak asuh balita. Pengabdian dilakukan dengan metode learning by doing, memberikan materi ceramah diikuti dengan praktek pembuatan menu sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang balita yang diikuti oleh ibu asuh balita Desa Catur. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan pengetahuan dan skill dalam pembuatan menu gizi seimbang.
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DAN MANAJEMEN KELOMPOK TANI JAMUR TIRAM DESA LUWUS TABANAN I Gede Widhiantara; I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Putu Wida Gunawan
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 5 No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.366 KB) | DOI: 10.31940/bp.v5i1.1022

Abstract

Budidaya jamur tiram menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. Bisnis ini merupakan salah satu usaha yang menyediakan bahan pangan sehat tanpa tercemar zat kimia. Dengan semakin sadarnya masyarakat akan kesehatan, permintaan jamur khususnya jamur tiram meningkat di pasaran. Di Desa Luwus, Kecamatan Buriti, Kabupaten Tabanan, Bali terdapat beberapa usaha budidaya jamur diantaranya usaha budidaya jamur tiram I Ketut Padma dan I Nyoman Sudarta. Dalam perkembangannya, kelompok pembudidaya tersebut memiliki kendala dalam usaha pengolahan jamur mentah, pemasaran, manajemen keuangan, dan pengelolaan limbah baglog. Program ini memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan tujuan dicapainya empat luaran yaitu: 1) peningkatan keterampilan pengolahan jamur mentah menjadi jamur olahan siap dikonsumsi, 2) peningkatan kemampuan memasarkan produk olahan jamur secara online dengan memanfaatkan e-commerse, 3) peningkatan manajemen keuangan dengan pembukuan sederhana, 4) Peningkatan keterampilan dalam pengolahan limbah baglog yang bernilai guna dan bernilai jual. Melalui pendampingan yang dilakukan, anggota tani telah mampu membuat beberapa macam olahan jamur tiram seperti bakso jamur, sate jamur, cah, plecing, rendang serta berbagai varian rasa kripik jamur krispi dengan kemasan yang lebih baik. Sebelum diberikan pendampingan penjualan produk khusunya kripik dan jamur segar hanya dilakukan secara offline, sekarang telah mampu memasarkan secara online dengan program e-commerce dan membuat pembukuan sederhana dengan aplikasi pengolah angka. Limbah baglog yang sebelumnya dibiarkan menumpuk sekarang telah mampu diolah dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan media tanam berbagai bibit tanaman holtikultura. Oyster mushroom cultivation is a promising business. This business aims to provide healthy food ingredients without being contaminated with chemicals. With more public awareness of health, demand for mushrooms, especially oyster mushrooms, is increasing in the market. In Luwus Village, Baturiti Sub-district, Tabanan Regency, Bali, there are several mushroom cultivation efforts including the cultivation of oyster mushrooms owned by I Ketut Padma and I Nyoman Sudarta. In their development, the group of farmers have constraints in the business of processing raw mushrooms, marketing, financial management and baglog waste management. This program provides a solution to overcome the aforementioned problems with four expected outcomes: 1) improved processing skills of raw mushrooms into processed mushrooms that are ready to be consumed, 2) increased ability to market processed mushroom products by utilizing social media and e-commerce 3), improved financial management with simple bookkeeping, and 4) increased skills in baglog waste processing which are valuable and worth selling. After mentoring, farmer members have been able to make several kinds of processed oyster mushrooms such as mushroom meatballs, mushroom satay, cah, plecing, rendang and various flavors of crispy mushroom chips with better packaging. Before being given assistance in product sales, especially fresh chips and mushrooms, it was only done offline, now it has been able to use online e-commerce programs and make simple bookkeeping with spreadheet processing applications. Baglog waste which was previously left to accumulate now has been able to be processed and utilized as organic fertilizer and planting media of various horticultural plant.
PKM Olahan Gondo di Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Putu Wida Gunawan; Ni Wayan Nursini; Ida Bagus Agung Yogeswara
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.2313

Abstract

Desa Timpag terkenal dengan penghasil gondo. Pemanfaatan gondo umumnya hanya dibuat sebagai sayur plecing tetapi oleh Ibu Ayu, gondo dapat diolah menjadi keripik yang rasanya digemari. Pengolahan yang bersifat tradisional menyebabkan keripik yang dihasilkan berminyak dan tidak tahan lama. Keripik gondo dipasarkan di warung-warung sekitar di desa Timpag. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu memperbaiki kualitas dan inovasi olahan gondo, pengurusan P-IRT, mendesain kemasan yang menarik, dan ecommerce melalui pelatihan dan pendampingan. Perbaikan kualitas keripik gondo melalui pengolahan dengan penggunaan vaccum frying dan pengeringan menggunakan spinner. Inovasi olahan gondo berupa puding gondo dan keripik gondo dengan variasi rasa (barbeque, keju, balado dan jagung manis). Kemasan digunakan plastik klip tebal dengan direkatkan menggunakan sealer, yang kemudian diberi label. Untuk memperluas area pemasaran produk dilakukan secara e-commerce melalui website. Hasil yang didapat setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan terjadi peningkatan kualitas dan inovasi olahan gondo, mitra mempersiapkan pengurusan P-IRT, kemasan dan label yang menarik, area pemasaran yang semakin luas sehingga berdampak dengan peningkatan omset dan pemasukan Ibu Ayu.
Effect of loloh sembung (Blumea balsamifera) maturity stage on antioxidant activity I Gusti Ayu Wita Kusumawati; I Nengah Reyunika; Ida Bagus Agung Yogeswara; I Gede Mustika; I Made Wisnu Adi Putra; Umar Santoso; Yustinus Marsono
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 6, ISSUE 1, 2018
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.892 KB) | DOI: 10.21927/ijnd.2018.6(1).1-6

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Loloh sembung (Blumea balsamifera) adalah minuman tradisional masyarakat Bali yang digunakan untuk mengobati penyakit. Perbedaan kematangan daun sembung akan mempengaruhi aktivitas antioksidan loloh sembung.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan loloh sembung yang dibuat dari berbagai jenis kematangan daun sembung yang diekstrak dengan menggunakan pelarut air.Metode: Serbuk daun sembung pada tingkat kematangan yang berbeda (muda, dewasa dan tua) direbus untuk menghasilkan loloh sembung. Analisis kandungan antioksidan meliputi analisis total fenolik, total kandungan flavonoid dan aktivitas antioksidan ferric reducing antioxidant power (FRAP).Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa daun sembung dengan tingkat kematangan tua menunjukkan kandungan total fenolik dan aktivitas antioksidan yang tinggi dibandingkan dengan daun dewasa dan muda, yaitu masing-masing sebesar 0,85±0,005 GAE/g dan 0,66 ±0,003 mmol Fe2+/g sampel. Sedangkan, daun dengan tingkat kematangan dewasa menunjukkan total flavonoid yang tinggi, yaitu sebesar 0,39±0,006 QE/g. Berdasarkan korelasi Pearson, perbedaan tingkat kematangan daun menunjukkan korelasi positif dengan kandungan total fenolik, total flavonoid dan aktivitas antioksidan (FRAP).Kesimpulan: Perbedaan tingkat kematangan daun sembung menunjukkan korelasi positif dengan kandungan total fenolik, total flavonoid dan aktivitas antioksidan (FRAP). Penelitian ini menunjukkan bahwa loloh sembung berpotensi sebagai minuman fungsional yang memanfaatkan kearifan lokal. KATA KUNCI: tingkat kematangan daun, total fenolik, total flavonoid, FRAP ABSTRACT Background: A Loloh sembung (Blumea balsamifera) is a traditional herbal drink from Bali and widely used to treat several diseases by Balinese people. Sembung leaf at different maturity stages would affect antioxidant activity of loloh sembung.Objectives: The objective of the research was determined antioxidant activity of loloh sembung prepare from different maturity stages of sembung leaf and extracted using water.Methods: Sembung leaves powder at different maturity stages (young, mature and old) was boiled to produce loloh sembung. The analyses of antioxidant activity of loloh sembung included total phenolic content (TPC), total flavonoid content (TFC) and ferric reducing antioxidant power (FRAP).Results: The results showed that old leaves were significantly higher in TPC and FRAP values compare to mature and young leaves, i.e 0.8575±0.005 GAE/g and 0.6625±0.003 mmol Fe2+/g sample respectively. However, the mature leaves revealed significantly high TFC, i.e 0.3972±0.006 QE/g. Based on Pearson’s correlation coefficient, the difference of maturity stage exhibited positive correlation with TPC, TFC and FRAP.Conclusion: The different of maturity stage exhibite showed positive correlation with TPC, TFC and FRAP. This study suggested that loloh sembung had a promising prospect as functional drink based on local wisdom.KEYWORDS: leaf maturity stage, loloh sembung, total flavonoids, total phenolic (italic)
Physical Characteristics, Total Phenolic, and Flavonoid Content of Coccinia grandis (L.) Voigt Leaves Extract I Made Wisnu Adhi Putra; I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Ni Luh Utari Sumadewi
Acta Chimica Asiana Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : The University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/aca.v4i2.66

Abstract

Coccinia grandis (L.) Voigt is an herbal plant that has been widely used for the treatment of various types of diseases. The phenolic and flavonoid content of plant extracts largely determine their pharmacological activity. The aim of this study was to determine the total phenolic and flavonoid contents of the ethanol extract of C. grandis leaves. Leaf samples in this study were obtained in the area of ​​Dalung, North Kuta, Badung, Bali. The powdered C. grandis leaf was extracted by maceration method using 70% ethanol followed by evaporation using an oven at 45oC to obtain a thick extract. The non-specific parameters of the extract were then determined, such as moisture content, ash content, and acid insoluble ash. Total phenolic content was determined using the follin-ciocalteu method and total flavonoid content was determined using the aluminum chloride method. Based on the research results, the yield of C. grandis leaf extract was 19.36%. C. grandis leaf extract has a description of a thick and sticky extract, blackish brown color, distinctive aroma, and a bitter sour taste. The water content of the ethanolic extract of C. grandis leaves was 9.93±0.03% (g/g). The total ash value of the simplicia and ethanolic extract of C. grandis leaves were 20.76±0.15% (g/g) and 27.38±0.19% (g/g), respectively. The acid insoluble ash content of the extract was 4.05±0.30% (g/g). The total phenolic and total flavonoid contents of the extract were 111.92±0.49 µg GAE/mg dry extract and 73.60±3.53 µg QE/mg dry extract, respectively.
METODE COOKING SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN GIZI KURANG DAN GIZI LEBIH BALITA DI DESA CATUR, KINTAMANI, BANGLI, BALI Ni KETUT WIRADNYANI; Ni Wayan Nursini; Ni Putu Eny Sulistyadewi; Purwaningtyas Purwaningtyas; I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Ida Bagus Agung Yogeswara; I Gede Mustika; Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.206 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1376

Abstract

The purpose of community service by the Dhyana Pura University Nutrition Program Study applying the cooking method is to provide knowledge, skills to Posyandu, foster mothers who have under-fives and more. The solution that has been given by the method of cooking by moist heat and dry heat in processing various food ingredients from plant and animal origin makes a menu of less nutrition and more nutrition through lectures, demonstrations and question and answer methods. The results of the post-test stated that 88% of the posyandu community and foster mothers with less and more nutrition in toddlers aged 2 -5 years knew how to use the cooking method in making teplon pizza, purple sweet potato bread and pudding, soup pumkin, egg dishes, soto radish, capcay, breaded catfish satay, pumpkin bread, green bean juice, in the presentation of the lectures as well as the skills and target of achieving solutions that partners expect to increase from the pre-test results of 11,5%. From this activity the knowledge and ability of foster mothers and posyandu groups increased regarding the cooking method used in processing plant and animal food ingredients for alleviating the problem of undernutrition and increased by 22%. Keywords: Over nutrition, less nutrition, Moist heat, Dry heat, Catur Village
Diversifikasi Olahan Ubi Ungu Di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan I Gusti Ayu Wita Kusumawati; Ni Wayan Nursini; Putu Wida Gunawan; Ida Bagus Agung Yogeswara
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol. 7 No. 2 (2021): Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.241 KB) | DOI: 10.31940/bp.v7i2.66-70

Abstract

Kegiatan PKM di unit usaha Sari Boga yang dilakukan oleh tim dosen pengabdian Universitas Dhyana Pura bertujuan untuk melakukan diversifikasi olahan ubi ungu. Rendahnya umur simpan produk yang telah dihasilkan oleh usaha Sari Boga menjadi masalah utama yang dihadapi oleh mitra, sehingga mitra membutuhkan aneka olahan produk ubi ungu yang memiliki umur simpan lebih lama. Kegiatan dilakukan dengan cara pelatihan dan pendampingan yaitu dengan metode penyuluhan, diskusi dan praktek. Diversifikasi olahan ubi ungu yang dihasilkan berupa nastar, putri salju, cookies, brownies dan kastengel. Secara keseluruhan mitra menyukai hasil diversifikasi olahan ubi ungu berdasarkan uji organoleptik. Keberlangsungan program PKM terus dipantau dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan mitra dalam membuat aneka olahan ubi ungu.
Penerapan Teknologi Pengeringan Ubi Ungu dan Pemasaran Berbasis Digital I Gusti Ayu Wita Kusumawati I Gusti Ayu; Putu Wida Gunawan; Ni Wayan Nursini; Ida Bagus Agung Yogeswara
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v5i1.1348

Abstract

Pengolahan klepon berbahan dasar ubi ungu telah dilakukan oleh UMKM Sele Tangi Bali, tetapi produk yang dihasilkan memiliki umur simpan yang rendah. Hal ini juga berdampak pada pemasaran produk yang hanya dapat dipasarkan di daerah sekitar. Oleh karena itu kegiatan PkM ini dilakukan dengan tujuan menerapkan teknologi tepat guna dalam mengolah bahan baku menjadi produk yang memiliki umur simpan yang lebih lama dan pemasaran berbasis digital. Metode kegiatan dilakukan dengan empat tahapan yaitu pelatihan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi. Pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada mitra, meliputi pengolahan daya tahan bahan baku; teknik pengemasan dan desain kemasan; daya tahan produk; dan pemasaran digital. Hasil kegiatan PkM menunjukkan bahwa mitra mampu menerapkan teknologi tepat guna yang diberikan oleh tim PkM sehingga mampu menghasilkan produk olahan yang memiliki daya tahan produk yang lebih lama, kemasan dan desain logo yang menarik serta areal pemasaran yang semakin luas sehingga berdampak dengan kenaikan omset dan pendapatan mitra.