Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi: 1. Untuk mengidentifikasi strategi guru fikih dalam meningkatkan Self efficacy siswa pada pembelajaran fikih di MTs Adolina Perbaungan. 2. Untuk mengidentifikasi dampak penerapan strategi guru Fikih terhadap self-efficacy siswa pada pembelajaran Fikih di MTs Adolina Perbaungan. 3. Untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan kendala penerapan strategi guru Fikih terhadap self-efficacy siswa pada pembelajaran Fikih di MTs Adolina.. Jenis penelitian ini adalah kulitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1. Strategi guru fikih dalam meningkatkan Self efficacy siswa pada pembelajaran fikih di MTs Adolina Perbaungan adalah menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan berjenjang, pemberian penguatan positif, serta pendekatan personal bagi siswa yang mengalami kesulitan. Guru juga berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dengan memberikan motivasi, kesempatan untuk bertanya, dan memberikan contoh nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Semua ini membantu siswa merasa lebih percaya diri dalam mengerjakan tugas dan memahami materi Fikih. 2. Dampak penerapan strategi guru Fikih terhadap self-efficacy siswa pada pembelajaran Fikih di MTs Adolina Perbaungan sangat positif. Hal ini terlihat dari siswa merasa lebih percaya diri dalam mengerjakan tugas, berani untuk mencoba menyelesaikan soal-soal yang lebih sulit, serta tidak ragu untuk bertanya atau berdiskusi di kelas. 3. Faktor pendukung penerapan strategi guru Fikih terhadap self-efficacy siswa pada pembelajaran Fikih di MTs Adolina adalah adanya dukungan penuh dari sekolah, suasana kelas yang kondusif, keterlibatan siswa yang tinggi, dan dukungan teman sebaya. Guru yang memberikan motivasi, tugas yang bertahap, serta metode pengajaran yang variatif juga sangat membantu meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam memahami materi. Sedangkan kendala yang menghambat proses ini, seperti perbedaan latar belakang akademik dan motivasi siswa, keterbatasan waktu belajar di kelas, serta akses yang tidak merata terhadap teknologi dan bahan belajar di rumah The purpose of this study is to identify: 1. To identify the fiqh teacher strategy in improving students' self-efficacy in fiqh learning at MTs Adolina Perbaungan. 2. To identify the impact of implementing the fiqh teacher strategy on students' self-efficacy in fiqh learning at MTs Adolina Perbaungan. 3. To identify supporting factors and obstacles to implementing the fiqh teacher strategy on students' self-efficacy in fiqh learning at MTs Adolina. This type of research is qualitative. Research data were obtained from observation, interviews and documentation. The results of the study show that: 1. The strategy of the fiqh teacher in improving students' self-efficacy in fiqh learning at MTs Adolina Perbaungan is to use interactive and tiered learning methods, provide positive reinforcement, and a personal approach for students who experience difficulties. The teacher also plays a role in creating a supportive learning environment by providing motivation, opportunities to ask questions, and providing real examples that are relevant to everyday life. All of this helps students feel more confident in doing assignments and understanding fiqh material. 2. The impact of implementing the fiqh teacher's strategy on students' self-efficacy in fiqh learning at MTs Adolina Perbaungan is very positive. This can be seen from students feeling more confident in doing assignments, daring to try to solve more difficult questions, and not hesitating to ask or discuss in class. 3. Supporting factors for implementing the fiqh teacher's strategy on students' self-efficacy in fiqh learning at MTs Adolina are full support from the school, a conducive classroom atmosphere, high student involvement, and peer support. Teachers who provide motivation, gradual assignments, and varied teaching methods also greatly help increase students' self-confidence in understanding the material. Meanwhile, obstacles that hinder this process, such as differences in academic background and student motivation, limited learning time in class, and unequal access to technology and learning materials at home