Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SURFACE MODIFICATION OF FLY ASH FROM ASAM-ASAM COAL POWER PLANT USING STEARIC ACID AS HYDROPHOBIC INORGANIC MATERIAL Manurung, Tety Wahyuningsih; Beladona, Siti Unvaresi Misonia; Hakim, Muh. Supwatul; Tesalonika, Lidya; Al-Hadi, Risfa Aliya; Iqbal, Rendy Muhamad
Jurnal Kimia Riset Vol. 9 No. 1 (2024): June
Publisher : Universitas Airlangga, Campus C Mulyorejo, Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkr.v9i1.57370

Abstract

Abundant coal reserves make this material a substitute fuel choice, especially for industry. The use of coal carries a high risk due to incomplete combustion and produces fly ash products. Fly ash cause pollution and health risks as well as environmental contamination when they are released, deposited, or leached into the ecosystem over short or long periods of time. The high content of silica and alumina in fly ash can be utilized and modified into new materials with added value. This research aims to modify the surface of fly ash using stearic acid as a hydrophobic inorganic material. Fly ash from Asam-asam Coal Power Plant was characterized by using XRD and modified by immersing in stearic acid (2,4,6, and 8%) and 98% ethanol. The result showed that the contact angle increases when fly ash is modified on the surface using stearic acid. The contact angle increases with increasing stearic acid concentration. The highest contact angle was obtained at a stearic acid concentration of 8%, and the lowest at 2% was about 112.9 and 102.2, respectively. The fly ash composition was primarily silica and alumina, which were crystalline, as confirmed by XRD. These findings provide several aspects of fly ash and its potential as a candidate material for environmental remediation and waste management.
Analisis Pengaruh Waktu dalam Proses Pewarnaan Kain Menggunakan Pewarna Alami dari Ekstrak Etanol Kulit Batang Nangka Natalia, Nasa; Sametri, Ni Wayan Septia; Tesalonika, Lidya; Prianus, Okta; Miranda Silaban, Eka; Petiwi, Nia Hana; Rosmaniar, Lilis
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 4 No 4 (2024): JUPIN November 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.511

Abstract

Pewarnaan kain menggunakan pewarna alami telah menjadi perhatian utama dalam upaya mengurangi dampak negatif pewarna sintetis terhadap lingkungan. Ekstrak etanol dari kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan salah satu alternatif pewarna alami yang potensial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif tentang pengaruh waktu terhadap hasil pewarnaan kain menggunakan ekstrak etanol dari kulit batang nangka. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah ekstraksi dengan pelarut etanol, evaporasi, dan pewarnaan dengan perendaman. Preparasi kulit batang nangka dimulai dengan pengeringan sampel, kemudian dihaluskan menjadi serbuk dan diekstraksi menggunakan pelarut etanol selama 3x24 jam pada suhu ruangan. Larutan hasil ekstraksi disaring dan diuji melalui proses evaporasi. Pewarnaan kain dilakukan dengan mencelupkan kain dalam larutan pewarna alami. Proses pencelupan berulang kali meningkatkan intensitas warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dengan jumlah lebih banyak menghasilkan warna yang lebih pekat dan gelap. Selain itu, semakin lama waktu pewarnaan, maka intensitas warna akan semakin pekat. Dapat disimpulakn bahwa waktu pencelupan dan jumlah pewarna yang digunakan berbanding lurus dengan intensitas kepekatan hasil pewarnaan pada sampel ekstrak etanol kulit batang nangka. Studi ini menunjukkan potensi kulit batang nangka sebagai sumber pewarna alami yang efektif serta membuka potensi penggunaan limbah pertanian sebagai sumber pewarna alami yang ramah lingkungan dalam industri tekstil.
POTENSI AKTIVITAS SERAPAN UV PADA BERBAGAI PELARUT EKSTRAK KELAKAI MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Tesalonika, Lidya; Krissilvio, Eka Jhonatan; Al-Hadi, Risfa Aliya; Cahyani, Risfiah Ruli; Haq, Muhammad Hasanul; Rosmainar, Lilis
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 6 No. 2 (2024): Penelitian Kimia 2024
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v6i2.3835

Abstract

Kelakai (Stenochlaena palustris) is a type of fern that is often found in the lowland swamps of Central Kalimantan, Indonesia. This research aims to determine the potential of kelakai leaf extract as a natural sunscreen by looking at absorption in the UV region using UV-Vis spectrophotometry. Kalakai extract is dissolved in various solvents, namely ethanol, n-hexane, acetone, ethyl acetate, and water). The absorbance of each solution was measured using a UV-Vis spectrophotometer in the wavelength range 200-400 nm. The UV spectrum shows that the ethanol and acetone extracts show strong absorption in the UV-A and UV-B regions, with absorbance peaks at 400 nm (467.549) and 380 nm (480.925). Water, ethyl acetate and n-hexane kalakai extracts showed good absorbance in the UV-C region, with absorbance peaks at 240 nm (636,406), 280 nm (582,943) and 260 nm (224,063), respectively. This research shows that kelakai leaf extract has the potential to be used as a natural sunscreen, with varying effectiveness depending on the solvent used. Kelakai (Stenochlaena palustris) merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang banyak terdapat di rawa-rawa dataran rendah Kalimantan Tengah, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun kelakai sebagai tabir surya alami dengan melihat serapan pada wilayah UV menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Ekstrak kalakai dilarutkan dalam berbagai pelarut yaitu etanol, n-heksana, aseton, etil asetat, dan air). Absorbansi setiap larutan diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada rentang panjang gelombang 200-400 nm. Spektrum UV menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan aseton menunjukkan serapan yang kuat di daerah UV-A dan UV-B, dengan puncak absorbansi pada 400 nm (467,549) dan 380 nm (480,925). Ekstrak air, etil asetat dan n-heksana kalakai menunjukkan serapan yang baik di daerah UV-C, dengan puncak absorbansi masing-masing pada 240 nm (636,406) , 280 nm (582,943) dan 260 nm (224,063). Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kelakai berpotensi untuk digunakan sebagai tabir surya alami, dengan efektivitas yang bervariasi tergantung pada pelarut yang digunakan.
Antioxidant Potential of Secondary Metabolite from Kelakai (Stenochlaena palustris) as a Natural Growth Promoter Through Inhibition of Inducible Nitrite Oxide Synthase (iNOS) Irmawan, Muhammad; Kumalasari, Meiyanti Ratna; Sandriya, Ardi; Fariz Noorrahman, Nabil; Ysrafil, Ysrafil; Tesalonika, Lidya
The Journal of Pure and Applied Chemistry Research Vol. 14 No. 1 (2025): Edition January-April 2025
Publisher : Chemistry Department, The University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpacr.2025.014.01.6534

Abstract

Kelakai (Stenochlaena palustris), a plant native to Central Kalimantan, is recognized for its potent antioxidant properties. This study aimed to investigate the preparation, extraction, phytochemical composition, antioxidant potential, and molecular interactions of secondary metabolites derived from Kelakai, emphasizing its health-promoting benefits and possible use as a natural growth enhancer. The findings revealed that the Kelakai extract contained various secondary metabolites, including alkaloids (8.868%), flavonoids (5.3%), saponins (10.76%), phenolics (1.246%), tannins (0.067%), and triterpenes (30.7%). The extract demonstrated a powerful antioxidant effect, with an IC50 value of 44.81 μg/mL. Molecular docking analysis identified chlorogenic acid and eucalyptol as essential compounds contributing to the extract's antioxidant activity. These compounds effectively inhibit the iNOS protein, with binding free energy (ΔGbinding) values of -10.3044 kcal/mol and -6.0872 kcal/mol, respectively. These findings suggest that kelakai extract possesses significant antioxidant potential and may offer valuable applications as a natural growth promoter for broiler chickens.
Ethnochemistry and Cultural Harmony: Exploring Traditional Tools Mandau and Garantung in the Ritual of Mampakanan Sahur and Mamapas Lewu Krissilvio, Eka Jhonatan; Sametri, Ni Wayan Septia; Pertiwi, Nia Hana; Hulu, Dominique Futty Stephanie; Oktavia, Tantri; Prianus, Okta; Suma, Joy Angel Aria; Natalia, Nasa; Tesalonika, Lidya; Andhita, Naswa Ayu
Bohr: Jurnal Cendekia Kimia Vol 3 No 02 (2025): Bohr: Jurnal Cendekia Kimia Vol 03 No 02
Publisher : Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praktik Mampakanan Sahur suku Dayak di Kalimantan Tengah mencerminkan harmoni budaya dengan penggunaan alat tradisional Mandau dan Garantung. Penggunaan logam dalam pembuatan Mandau dan Garantung terkait dengan aspek kimia, seperti proses pembuatan besi dan karakteristik resonansi bunyi kuningan. Penelitian etnokimia ini bertujuan untuk menggali pengetahuan dan kearifan lokal, serta mempromosikan pelestarian budaya dan potensi sumber daya alam. Metodologi penelitian dilakukan dengan pendekatan etnografi, melibatkan observasi partisipatif, wawancara, dan pengumpulan data kualitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi produk budaya dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkait dengan penggunaan logam dalam Mandau dan Garantung. Hasil penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang hubungan antara budaya, logam, dan kearifan lokal pada suku Dayak di Kalimantan Tengah
Aplikasi Membran Nanofiltrasi Dalam Pengolahan Limbah Cair Pewarna Tekstil Industri Batik: Tinjauan Literatur Manurung, Tety Wahyuningsih; Tesalonika, Lidya
Bohr: Jurnal Cendekia Kimia Vol 3 No 02 (2025): Bohr: Jurnal Cendekia Kimia Vol 03 No 02
Publisher : Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran lingkungan akibat limbah industri, khususnya limbah cair dari proses pewarnaan tekstil, menjadi masalah yang signifikan di berbagai wilayah. Industri batik, sebagai salah satu penyumbang utama limbah cair berwarna, memerlukan solusi yang efektif untuk mengurangi dampak pencemaran. Tinjauan ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teknologi membran nanofiltrasi dalam pengolahan limbah cair batik. Metode yang digunakan berupa studi pustaka dari berbagai artikel ilmiah dan jurnal bereputasi. Hasil telaah menunjukkan bahwa membran nanofiltrasi memiliki kemampuan tinggi dalam menurunkan parameter kualitas air seperti Total Suspended Solids (TSS), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Biochemical Oxygen Demand (BOD), serta efektif dalam menyisihkan logam berat seperti Pb. Kinerja membran dipengaruhi oleh ukuran pori, tekanan operasi, interaksi elektrostatik, serta durasi operasional. Dengan efisiensinya yang tinggi dan kebutuhan energi yang relatif rendah, nanofiltrasi berpotensi menjadi solusi teknologi ramah lingkungan dalam pengolahan limbah cair industri batik.