Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak dari penerapan model VBHC terhadap efisiensi operasional dan kualitas layanan di Puskesmas tersebut. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model VBHC telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi dan kualitas pelayanan di Puskesmas Kota Medan. Dalam aspek efisiensi operasional, model VBHC telah membantu dalam meningkatkan manajemen sumber daya, mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja, dan mengurangi pemborosan. Koordinasi antarunit pelayanan juga meningkat, memungkinkan tim medis untuk bekerja secara lebih terintegrasi dan efektif. Selain itu, penerapan model VBHC juga membawa perubahan dalam paradigma pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut. Fokus yang lebih besar diberikan pada kebutuhan individu pasien, dengan penekanan pada pengukuran hasil klinis dan kepuasan pasien. Hal ini mengarah pada pelayanan yang lebih personal dan terarah, meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien terhadap layanan yang diberikan. Secara keseluruhan, hasil penelitian menegaskan bahwa implementasi model VBHC memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat primer, seperti Puskesmas. Namun, tantangan dalam mengadaptasi model ini juga diakui, termasuk dalam hal pengelolaan data dan pengukuran hasil yang akurat. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dan dukungan yang berkelanjutan diperlukan untuk memaksimalkan manfaat dari penerapan model VBHC di fasilitas pelayanan kesehatan primer.