Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA DESA CEMPA KECAMATAN HINAI Andreansyah, Risky; Syarifah, Ummi; Hafidzah, Fidiana; Berutu, Mastuti; Aidha, Zuhrina
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.34324

Abstract

Angka kejadian DBD di Provinsi Sumatera Utara terus menerus meningkat setiap tahunnya. Kabupaten Langkat tercatat sebagai kabupaten dengan incident rate tertinggi ke-3 di Sumatera Utara yaitu sebanyak 200 kasus pada tahun 2021. Faktor-faktor yang diduga terlibat dalam tingginya kejadian ini adalah pengetahuan dan sikap yang kurang sehingga berdampak terhadap perilaku yang buruk dalam pencegahan demam berdarah dengue (DBD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku masyarakat dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) pada masyarakat di Desa Cempa Kecamatan Hinai. Metodelogi penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desainnya adalah cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penduduk yang bertempat tinggal di Desa Cempa wilayah Kecamatan hinai Kabupaten Langkat. Populasi penduduk yang tinggal di Desa Cempa Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat sebanyak 5.810 penduduk. pengambilan sampel dilakukan dengan teknik insidental sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner yang sudah valid (face validity). Teknik analisa menggunakan uji univariat dan bivariat. Hasil dari 114 responden didapatkan yaitu masyarakat yang mempunyai pengetahuan yang baik yakni sebanyak 74 (64,9%) orang, pengetahuan yang buruk yakni sebanyak 40 (35,1%) orang, dan perilaku yang baik yakni sebanyak 54 (47,4%) orang, perilaku yang buruk yakni 60 (52,6%) orang. Hasil uji chi-square ditemukan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue pada Desa Cempa Kecamatan Hinai yakni 0,738 (>0,005) dan tidak terdapat hubungan antara perilaku dengan kejadian Demam Berdarah Dengue pada Desa Cempa Kecamatan Hinai yakni 0,265 (>0,005).
The Relationship Between Registration Time and Outpatient Satisfaction at Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Hospital Hafidzah, Fidiana; Hasibuan, Rapotan; Agustina, Dewi
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 14 No 1 (2025): Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v14i1.571

Abstract

The registration unit serves as the initial point of contact in healthcare services, shaping patients’ first impressions of a hospital’s service quality. This study aimed to examine the correlation between registration service time and outpatient satisfaction at RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjung Balai. A quantitative research approach was utilized with a cross-sectional design and correlation analysis. A total of 105 respondents were selected through a random sampling method. Data were collected using a questionnaire adapted from prior studies and validated for reliability. The results of the Pearson correlation test showed a significant relationship between registration service time and patient satisfaction (p = 0.000). The correlation coefficient was -0.806, indicating a strong negative association. Additionally, the coefficient of determination (R²) was 0.646, which means that 64.6% of patient satisfaction was influenced by registration waiting time—categorized as a strong correlation. These findings indicate that longer registration times are associated with lower levels of patient satisfaction. The study emphasizes the importance of optimizing the registration process as a strategic step to improve overall hospital service quality.
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS DAN NON BPJS PADA MASYARAKAT DESA TUNTUNGAN 1 TERHADAP LAYANAN PUSKESMAS TUNTUNGAN Lubis, Putri Ananda; Hafidzah, Fidiana; Agustina, Dewi; Silalahi, Suhayla Azhari; Syafitri, Adella; Hasibuan, Astrid Novitri Ramadhani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.21159

Abstract

Kesehatan adalah sebuah kebutuhan yang mendasar bagi manusia agar dapat hidup layak, maka daripada itu untuk mencapai derejat kesehatan yang diinginkan makan diperlukan sebuah sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terkendali dari sisi biaya hingga kualitas yang diberikan. BPJS kesehatan adalah sebuah terobosan yang diberikan pemerintah guna memberikan program jaminan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tingkat kepuasan memiliki hubungan yang erat dengan pelayanan yang diberikan fasiliats kesehatan. Seuatu pelayanan kesehatan dapat dikatakan memiliki kualitas yang bagus, apabila pelayanan yang diberikan fasilitas kesehatan ini mampu memenuhi kebutuhan pasien. Adapun target yang ingin dicapai melalui pelakasanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan respon berupa kepuasan yang diberikan peserta BPJS dan Non-BPJS terhadap layanan yang diberikan Puskesmas Tuntungan. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tuntungan pada bulan Oktober. Dalam pelaksanaan penelitian peneliti menerapkan deskriptif yang dikombinasikan dengan desain penelitian cross sectional, kemudian sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan metode accidental sampling dimana melalui metode didapati jumlah sampel sebanyak 50 orang dengan komposisi 25 sampel yang merupakan peserta BPJS dan 25 sampel bukan peserta BPJS. Hasil penelitian menujukkan bahwa sebanyak 15 sampel yang merupakan peserta BPJS (60%) merasa puas dengan pelayanan yang diberikan puskemas dan sebanyak 10 orang responden (40%) merasa tidak puas dan sebanyak 80% pasien non-BPJS ataupun pasien umum merasa puas denga pelayanan yang diberikan oleh puskesmas, dan 20% sisanya merasa tidak puas.Adapun kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada perbedaan terhadap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Tuntungan.
GAMBARAN SISTEM PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI UPT PUSKESMAS MEDAN SUNGGAL Syarifah, Ummi; Hasibuan, Indah Doanita; Hafidzah, Fidiana; Alayda, Nurul Fifi; Lubis, Putri Ananda
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.23091

Abstract

Pemberian kompensasi, baik yang bersifat finansial maupun non-finansial, sangat penting untuk memotivasi dan mempertahankan karyawan. Penelitian ini bertujuan menganalisis mendalam untuk mengetahui bagaimana gambaran sistem pemberian kompensasi terhadap kinerja pegawai yang ada di UPT Puskesmas Medan Sunggal dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam sistem pemberian kompensasi tersebut. Penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melibatkan partisipan dari pihak UPT Puskesmas Medan Sunggal untuk mengetahui gambaran kinerja pegawai dari sistem pemberian kompensasi pemerintah. Data yang telah dikumpulkan melalui wawancara. Hasil dari penelitian ini, para pegawai menerima pemberian kompensasi secara transparan yang diberikan secara langsung melalui rekening pegawai kemudian bentuk kompensasi yang diterima langsung maupun yang tidak langsung. Dampak yang diterima berdampak baik yang mempengaruhi kinerja mereka. Perbedaan kompensasi yang diberikan pada instansi berbeda-beda karena pemberiannya berdasarkan jabatan atau tugas masing-masing pegawai. Faktor yang menghambat kinerja pegawai yaitu masyarakat yang selalu ingin diprioritaskan atau pelayanan yang cepat sehingga pegawai merasa kinerja mereka kurang memuaskan untuk masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa  gambaran sistem pemberian kompensasi terhadap kinerja pegawai di UPT Puskesmas Medan Sunggal sudah efektif walaupun ada beberapa faktor yang dapat menghambat kinerja pegawai meskipun sistem pemberian kompensasi sudah baik. Sistem pemberian kompensasi mempengaruhi kinerja pegawai di UPT Puskesmas Medan Sunggal yang dapat meningkatkan motivasi pegawai, mendorong mereka untuk bekerja dengan lebih tekun, semangat, cepat, dan disiplin.
IMPLEMENTASI MODEL VALUE-BASED HEALTHCARE DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KOTA MEDAN Lubis, Syafirda Alifah; Agustina, Dewi; Hafidzah, Fidiana; Br Barus, Maharani; Lubis, Putri Ananda; Nasution, Yulia Adinda
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27970

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak dari penerapan model VBHC terhadap efisiensi operasional dan kualitas layanan di Puskesmas tersebut. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model VBHC telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi dan kualitas pelayanan di Puskesmas Kota Medan. Dalam aspek efisiensi operasional, model VBHC telah membantu dalam meningkatkan manajemen sumber daya, mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja, dan mengurangi pemborosan. Koordinasi antarunit pelayanan juga meningkat, memungkinkan tim medis untuk bekerja secara lebih terintegrasi dan efektif. Selain itu, penerapan model VBHC juga membawa perubahan dalam paradigma pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut. Fokus yang lebih besar diberikan pada kebutuhan individu pasien, dengan penekanan pada pengukuran hasil klinis dan kepuasan pasien. Hal ini mengarah pada pelayanan yang lebih personal dan terarah, meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien terhadap layanan yang diberikan. Secara keseluruhan, hasil penelitian menegaskan bahwa implementasi model VBHC memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat primer, seperti Puskesmas. Namun, tantangan dalam mengadaptasi model ini juga diakui, termasuk dalam hal pengelolaan data dan pengukuran hasil yang akurat. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dan dukungan yang berkelanjutan diperlukan untuk memaksimalkan manfaat dari penerapan model VBHC di fasilitas pelayanan kesehatan primer.