Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Influence of Haji no Bunka on the Decline of Population in Japan Embriano, Vickryan; Yuniarsih; Mulya, Komara
Japanology: The Journal of Japanese Studies Vol. 11 No. 1 (2024): Japanese Society in Contemporary Era
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jjs.v11i1.54554

Abstract

The decline in Japan's population has become a major concern, with the number of deaths nearly double the number of births in 2022. One predicted contributing factor is haji no bunka (the culture of shame), which reflects the values of honor and shame within Japanese society. This study aims to explore whether the culture of shame contributes to Japan's population decline. The research uses a quantitative approach, analyzing survey data from 20 single Japanese individuals to assess their understanding and application of haji no bunka. The results indicate that while most respondents do not fully understand the culture of shame, many apply it in their daily lives. This culture encourages a focus on work and social status over marriage, as a means to avoid shame related to social and financial status. In conclusion, shame related to social and financial status is a major barrier to family formation, with Japanese respondents prioritizing work to avoid shame and discrimination. This highlights the importance of economic stability and social status as crucial prerequisites for marriage and family life.
INOVASI BENTO ALA JEPANG SEBAGAI PEMBERDAYAAN IBU DALAM PENYIAPAN BEKAL BERGIZI SEIMBANG UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI KECAMATAN PULO GADUNG Prasetio, Viana Meilani; Rismorlita, Cut Erra; Mulya, Komara; Asih, Nur Saadah Fitri; Zara, Alif Putra Nur; Yudiyanto, Arya; Rajani, Athira Zahra; Firlyawan, Farhan; Alvianko, Mario; Andika, M. Rizki; Meilani, Silvia; Septiani, Siti Mariam
Jurnal Pengabdian Masyarakat Satya Widyakarya Vol. 4 No. 1 (2025): JASW Vol. 04 No. 01 (2025) Oktober 2025 - Maret 2026
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi, & Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Satya Negara Indonesia (LP3M-USNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59408/jasw.v4i1.63

Abstract

Stunting merupakan gambaran status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Stunting merupakan masalah gizi yang cukup serius di Indonesia, yang dapat berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Berdasarkan data, banyak anak di Indonesia yang mengalami kekurangan gizi pada usia dini, yang dapat menghambat perkembangan optimal mereka. Berdasarkan Studi Kesehatan Dasar 2018 bahwa persentase stunting di Indonesia sebanyak 30,8%. Salah satu faktor utama penyebab stunting adalah asupan gizi yang tidak seimbang dan kurangnya pengetahuan orang tua dalam menyediakan makanan yang bergizi untuk anak-anak mereka. Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas gizi anak adalah dengan memberikan bekal makan siang yang bergizi setiap harinya. Salah satu bentuk makanan penting dalam makanan sehari-hari masyarakat Jepang adalah “bento”. "Bento" merujuk pada kotak makan siang yang biasanya berisi porsi makan lengkap seperti nasi, lauk, sayuran, dan kadang-kadang buah. Pembuatan bento dapat membantu orang tua untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang.
Fenomena Akiya di Jepang: Faktor Penyebab, Dampak, dan Solusi Juhartono, Anissa Nabiilacahyani; Mulya, Komara
J-Litera: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Budaya Jepang Vol 6 No 1 (2024): May 2024
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jlitera.2024.6.1.9590

Abstract

This paper is motivated by the increasing number of akiya in Japan and the possibility of more abandoned akiya. This paper discussed the phenomenon of akiya that is happening in Japan. The data collection conducted for this paper uses the literature study method by collecting data from articles, journals, and websites. This paper is written to find out the factors causing the occurrence of akiya, the impact of the emergence of akiya, and the solutions carried out in solving akiya in Japan. Based on the results found, the causes of akiya are Japan's changing demographics, inheritance issues, urbanization, and the rise of new housing popularity. From these causes, there are environmental and legal impacts. There are local government efforts such as akiya banks, providing subsidies, informing and raising awareness of akiya management, and launching akari programs. There are also efforts from non-profit organizations. Efforts from the community are buying akiya, turning the akiya into a cafe, managing the akiya themselves, and establishing good relations with the neighborhood community.
Analysis of Language Error in Translation of Meishi Shuushoku from Indonesian into Japanese Munaf, Marsha Karimah; Mulya, Komara; Hamdi, Muhammad Ali
J-Litera: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Budaya Jepang Vol 7 No 1 (2025): May 2025
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jltera.2025.7.1.14438

Abstract

This study aims to to find out the forms and categories of errors in translating meishi shuushoku from Indonesian to Japanese and to find out the causes of these errors. This was conducted due to difficulty level in translating Indonesian to Japanese which is considered more difficult, one of it is translating klausa pewatasan into meishi shuushoku. This research uses a qualitative descriptive method with data collection techniques in the form of note-taking techniques and the analysis technique was error analysis method based on the theories by experts. This research uses translation theory by Larson (1988), restrictive clause theory by Lapoliwa (1990), meishi shuushoku theory by Tomomatsu (2007) and Teramura (1992), error type classification theory by and Ichikawa (2001), and theory of error causes by Nagai (2016). The results of this study show that translation error still often occurred. The type of errors that occurred were omission (25), addition (7), misinformation (16), alternating form (51), and misordering (16). The causes of the errors that occurred were overgeneralization (27) ignorance of rules restrictions (44), and incomplete application of rules (44).
KEBUTUHAN BAHAN AJAR BIPA UNTUK PENUTUR BAHASA JEPANG BERBASIS KEARIFAN LOKAL JAKARTA Asih, Nur Saadah Fitri; Prasetyo, Viana Meilani; Mulya, Komara
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 2 (2024): FON: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA iNDONESIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i2.10785

Abstract

ABSTRAK: Bahasa Indonesia saat ini semakin dikenal di kalangan internasional. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor peningkatan  peminat pembelajaran Bahasa Indonesia oleh Penutur Asing (BIPA). Di sisi lain, Jakarta sebagai pintu gerbang masuknya turis manca negara, memiliki kekhasan dan kearifan lokal tersendiri yang memungkinkan untuk diperkenalkan kepada Pembelajar BIPA khususnya yang berdomisili di Jakarta yang berminat pula terhadap budaya lokal.  Pembelajaran BIPA yang berbasis pada kearifan lokal, membawa pemikiran baru kearah pengembangan bahan ajarnya, atau bahan ajar tambahan yang diharapkan dapat memberi variasi bahan ajar yang telah tersedia saat ini. Penelitian ini merupakan penjajakan berupa analisis kebutuhan pengembangan bahan ajar BIPA bagi penutur bahasa Jepang berbasis muatan lokal Jakarta.  Penelitian menggunakan metode deskriptif.  Melalui teknik angket, data dikumpulkan dari pembelajar dan pengajar BIPA.  Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa sebagian pembelajar memikili tujuan agar dapat berkomunikasi dengan teman orang Indonesia.  Tujuan lainnya adalah untuk kebutuhan komunikasi dan bekerja di Indonesia.  Umunya mereka merupakan pembelajar awal, menyukai pembelajaran secara individu dengan menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual seperti buku serta tontonan.  Sumber pembelajaran yang biasa digunakan, selain buku ajar, berupa video pembelajaran pada You Tube, serta penelusuran di google.  Dalam hal kearifan lokal Jakarta, Ondel-Ondel dan Rumah Adat Betawi menjadi tema yang paling diminati. Selanjutnya diikuti oleh tema mengenai Baju Demang Betawi, Roti Buaya, Nyorog, Tanjidor, Gambang Kromong, Cerita Si Pitung, Pencak Silat, dan terakhir Lenong.  Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai bentuk serta muatan kearifan lokal Jakarta yang diharapkan dapat berintergrasi dalam pembelajaran BIPA bagi penutur bahasa Jepang. KATA KUNCI: bahan ajar; BIPA; Jakarta;  kearifan lokal; kebutuhan  > NEED ANALYSIS OF BIPA LEARNING MATERIALS FOR JAPANESE SPEAKERS BASED ON JAKARTA’S WISDOM ABSTRACT: Indonesian is currently well-known in international tourism. This can be one of the factors in learning Indonesian by Foreign Speakers (BIPA). Also, Jakarta as the gateway for foreign tourists, has its own uniqueness and local Traditions that can be introduced to BIPA Learners, especially those domiciled in Jakarta who are also interested in local culture. BIPA learning based on local wisdom brings new ideas towards the development of its teaching materials or additional teaching materials that are expected to provide variations in the teaching materials that are currently available. This study explores the need to develop BIPA teaching materials for Japanese speakers based on local content in Jakarta. The study uses a descriptive method. Data was collected from BIPA learners and teachers through a questionnaire technique. The results of data processing, can be seen that some learners have the goal of being able to communicate friends. And other to meet communication needs and work in Indonesia. Generally, a Beginner, like individual learning using visual media such as books and shows. Commonly used learning resources, in addition to textbooks, are Google search and Youtube. the local wisdom of Jakarta, Ondel-Ondel and Betawi Traditional Houses are most popular themes. This is followed by themes regarding Baju Demang Betawi, Roti Buaya, Nyorog, Tanjidor, Gambang Kromong, Cerita Si Pitung, Pencak Silat, and finally Lenong. This study aims to provide an overview of the form and content of local wisdom of Jakarta which is expected to be integrated into BIPA learning for Japanese speakers. KEYWORDS: BIPA; Jakarta; learning materials; local wisdom; needs analysis
PENGAJARAN BAHASA DAN BUDAYA INDONESIA UNTUK MAHASISWA KANDA UNIVERSITY JAPAN Mulya, Komara; Philiyanti, Frida; Prasetio, Viana Meilani; Setyawati, Nia; Noverisa, Eva Jeniar; Supriyana, Asep; Herdiati, Dian; Hamdi, Muhammad Ali
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.41032

Abstract

Pengabadian pada Masyarakat (P2M) ini mengangkat judul: Pengajaran Bahasa dan Budaya Indonesia untuk Mahasiswa Kanda University Japan. Pelaksana kegiatan pengabdian ini adalah kolaborasi antara staf pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Bahasa Indonesia dan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta yang bekerja sama dengan staf pengajar di Kanda University International Studies (KUIS), khususnya yang mengajar pada program keahlian bahasa Indonesia. Adapun tujuan dari P2M ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang perkembangan dan dinamika bahasa Indonesia serta perkembangan budaya Indonesia. Metode yang digunakan dalam P2M ini adalah seminar online dan pembelajaran tatap muka langsung dengan mahasiswa Kanda University. Hasil yang didapat dari P2M ini adalah dalam pembelajaran bahasa Indonesia, para mahasiswa Kanda University terlihat antusian mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, namun masih terlihat kesulitan memahami materi Bahasa Indonesia dalam sebuah lagu. Hal ini terlihat dari masih banyak yang belum bisa mengisi atau menjawab soal rumpang yang diberikan. Sementara itu, saat diperkenalkan alat musik tradisional angklung, para mahasiswa pun sangat antusias memperagakannya dan berhasil memainkan beberapa lagu dengan angklung. Pada saat lagu pertama, mereka belum bisa menyadari bunyi angklung yang dimainkannya karena lagu berbahasa daerah di Indonesia. Akan tetapi, pada saat memainkan lagu Jepang, mereka mulai menyadari bahwa angklung dapat dimainkan untuk lagu Jepang.